Anda di halaman 1dari 25

Nama : Rozaq Permana Yudha A.

H
NIM : 201211685
Lokal : 2A – S1 Keperawatan

RANGKUMAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI


Karakteristik Anemia Leukemia Limfoma Multiple Myeloma
Pengertian Merupakan kondisi Merupakan kelainan sel Merupakan kanker Merupakan kegnasan sel B plasma
klinis akibat kurangnya darah putih didalam darah yang dapat yang ditandai dengan infiltrasi sel
suplai sel darah merah tubuh yang menyebabkan mengakibatkan ke sumsum tulang yang
sehat, volume sel darah pertumbuhan sel darah pembengkakan pada mengakibatkan perusakan sumsum
merah, dan/ atau putih yang tidak kelenjar getah bening tulang yang lain, perusakan
jumlah hemoglobin. terkendali. (limfadenopati). korteks tulang, dan sekresi oleh sel
paraprotein monoclonal (sence
jones).
Organ yang Jaringan yang Sumsum tulang dan Leher dan ketiak. Perusakan tulang, masalah ginjal,
terganggu menghantarkan O2 ginjal. gagal ginjal, saluran cerna, dan
keseluruh tubuh neurologis.
Etiologi 1. Penurunan 1. Neoplasma 1. Usia 60 tahu 1. Berjenis kelamin pria.
produksi sel 2. Memiliki anggota ke atas, rentan 2. Berusia diatas 60
darah merah. keluarga yang terkena tahun.
2. Peningkatan menderita limfoma non 3. Memiliki keluarga
kecepatan leukimia. – Hodgkin. dengan Riwayat
penghancuran 3. Menderita 2. Usia 15 – 45 multiple myeloma.
darah. kelainan genetika, tahun atau 4. Mengalami kelebihan
3. Kehilangan seperti down lebih dari 55 berat badan atau
darah. syndrome. tahun, obesitas.
4. Menderita beresiko 5. Memiliki Riwayat
kelainan darah, terkena paparan radiasi,
seperti sindrom limfoma radioterapi.
mielodisplasia. Hodgkin. 6. Mengalami gangguan
5. Kebiasaan 3. Berjenis system imun.
merokok. kelamin pria.
6. Pernah menjalani 4. Memiliki
pengobatan system
kanker dengan kekebalan
kemoterapi atau tubuh yang
radio terapi. lemah.
7. Bekerja di 5. Menderita
lingkungan yang penyakit
terpapar bahan autoimun.
kimia, seperti 6. Menderita
benzene. infeksi akibat
Epstein-barr.
7. Terpapar
benzene atau
pestisida.
8. Pernah
menjalani
radioterapi.
9. Memiliki
penyakit
limfoma dari
keturunan.
Jenis/Klasifikas 1. Anemia 1. Leukimia 1. Limfoma 1. Monoclonal gammopathy
i defisiensi zat limfoblastik akut. Hodgkin. of undertermined
besi (62,3%). 2. Leukimia 2. Limfoma non significance.
2. Anemia limfositik kronis. – Hodgkin. 2. Asymptomatic/smoldering.
Megaloblastik 3. Leukimia 3. Symptomatic
(29.,0). mieloblastik akut. myeloma/myeloma aktif.
3. Anemia 4. Leukimia
Hipoblastik mielositik kronis.
(8,0%), dan
4. Anemia
Hemolitik
(0,7%).
Tanda dan 1. Umum 1. Demam dan 1. Demam. 1. Nyeri tulang, terutama
gejala Pucat, menggigil. 2. Gatal -gatal. tulang belakang tulang
kelelahan, 2. Tubuh terasa 3. Lelah. rusuk dan tulang panggul.
malaise, Lelah dan rasa 4. Batuk. 3. Lebih mudah mengalami
kelemahan, Lelah tidak 5. Berkeringat patah tulang.
berkunang – berkurang meski dimalam hari. 4. Lebih mudah mengalami
kunang, sudah beristirahat. 6. Berat badan penyakit infeksi.
demam, 3. Berat badan turun turun drastic. 5. Tungkai kaki terasa lemas
dispnea, sakity drastis. 7. Sesak nafas hingga mati rasa.
kepala, vertigo, 4. Gejala anemia. saat sedang 6. Mual dan muntah.
sensitive 5. Bitnik merah tidak 7. Tidak nafsu makan.
terhadap dingin, pada kulit. beraktivitas. 8. Berat badan menurun
penurunan berat 6. Mimisan. 8. Terdapat drastic.
badan. 7. Tubuh mudah pembengkaka 9. Anemia.
2. Kulit memar. n di kelenjar 10. Sakit perut dan sembelit.
Pucat, icterus, 8. Mudah terkena getah bening. 11. Sering merasa lemas dan
kulit kering, infeksi. lemah tanpa diketahui
kuku rapuh, 9. Muncul benjolan sebabnya.
kuku berbentuk di leher akibat 12. Sakit kepala.
cekung seperti pembengkakan 13. Pandangan kabur.
sendok dengan kelenjar getah
tepian bening.
memanjang. 10. Perut terasa tidak
3. Mata nyaman karena
Pandangan organ hati dan
kabur, sklera limfa
icterus dan membengkak.
perdarahan
retina.
4. Telinga
Vertigo,
tinnitus.
5. Mulut
Lidah nyeri,
halus, licin,
merah terang.
6. Paru
Dispnea,
ortopenea.
7. Kardiovaskular
Takikardia,
jantung
berdebar –
debar, angina
murmuralis,
hipertensi,
kardiomegali,
klaudikasiointer
miten, gagal
jantung, MI.
8. Gastrointestinal
Anoreksia,
disfagia, nyeri
abdomen,
hematemesis,
feses hitam
seperti ter/aspal,
hematomegali,
splenomegaly.
9. Musculoskeletal
Nyeri
punggung, nyeri
tekan pada
sternum, sakit
sendi dan tulang
hebat.
10. Urogenital
Amenore dan
menoragia,
penurunan
kesuburan,
hematuria.
11. System saraf
Sakit kepala,
pusing,
neuropati
perifer,
paratesia,
kehilangan
keseimbangan,
depresi mental,
kecemasan,
kesulitan
koping.
Komplikasi 1. Kesulitan 1. Perdarahan pada 1. Kemandulan. 1. Supresi hematopoietic.
melakukan organ tubuh, 2. Timbulnya 2. Imunosupresi.
aktivitas akibat seperti otak dan kanker yang 3. Infeksi kronis.
kelelahan. paru - paru. baru. Seperti, 4. Proteinuria.
2. Masalah pada 2. Tubuh rentan kanker paru – 5. Masa jaringan lunak.
jantung, terhadap infeksi. paru dan
seperti 3. Resiko terjadinya kanker
gangguan irama jenis kanker darah payudara.
jantung lain, misalnya
(aritmia) dan limfoma.
gagal jantung
3. Gangguan pada
paru-paru
misalnya
hipertensi
pulmonal
4. Komplikasi
kehamilan,
antara lain
melahirkan
prematur atau
bayi
terlahir dengan
berat
badan rendah.
5. Gangguan
proses tumbuh
kembang jika
anemia
terjadi pada
anak-anak
atau bayi
6. Rentang terkena
infeksi
Penatalaksanaa 1. Apabila pasien 1. Memberikan obat 1. Pembedahan 1. Obat Pereda nyeri analgetic
n keperawatan mengalami pada pasien yang atau operasi yang kuat dan terapi
anemia menderita memiliki penyinaran pada tulang
kekurangan zat leukimia. peran yang yang terkena bisa
besi 2. Transfusi, bila terbatas dalam mengurangi nyeri tulang.
penatalaksanan diperlukan. pengobatan 2. Penderita yang memiliki
keperawatannya 3. Chlorambucil. limfoma. protein bence jones dalam
dengan 2. Radioterapi, air kemih dan membantu
pemberian memiliki mencegah dehidrasi yang
suplemen zat peranan yang bisa menyebabkan terjadi
besi yang sangat penting gagal ginjal.
mungkin harus dalam 3. Penderita harus tetap aktif.
minum selama pengobatan. Karena, tirah baring yang
beberapa bulan. 3. Kemoterapi, berkepanjangan akan
2. Pasien dengan merupakan membuat terjadi
anemia Teknik osteoporosis dan
kekurangan pengobatan menyebabkan patah tulang.
vitamin, yang telah 4. Pada penderita dengan
penatalaksanaan lama tanda infeksi demam,
keperawatan digunakan menggigil, daerah
berupa suntikan dan banyak kemerahan, kulit diberikan
vit. B12. obat obatan antibuiotik.
3. Anemia kemoterapi
penyakit kronis, yang telah
penatalaksanan menunjukkan
nya berupa efek terhadap
suplemen zat limfoma.
besi dan 4. Imunoterapi,
vitamin. Jika, bahan yang
gejala lebih digunakan
parah akan dalam terapi
dilakukan ini adalah
suntikan interferon,
ertripoetin berperan
sintetis. untuk
4. Aplastic menstimulasi
anemia, system imun,
penatalaksanaan yang menurun
keperawatan akibat
berupa transfusi pemberian
darah untuk kemoterapi.
meningkatkan 5. Transplantasi
kadar sel darah sumsum
merah. tulang, terapi
5. Anemia yang pilihan
terkait dengan apabila
sumsum tulang, limfoma tidak
penatalaksanaan membaik
keperawatannya dengan
berupa obat pengobatan
yang sederhana konvensional.
hingga
kemoterapi
untuk
transpalntasi
sumsum tulang.
Penatalaksanaa 1. Memperbaiki 1. Transfusi darah 1. Tipe limfoma, 1. Menjalani proses
n medis penyebab dasar 2. Kortikostiroid stadium, transpaltasi sel puncak.
anemia. 3. Sitostatika, keadaan, sifat 2. Terapi inisial, dapat
2. Suplemen bentuknya adalah tumor dan bertujuan untuk
nutrisi kemoterapi usia. mempersiapkan
( vitamin. B12, dengan kombinasi 2. Pada subtype transpaltasi pada pasien.
asam folat dan vincristine, limfoma yang 3. Meningkatkan kualitas
zat besi). asparaginase, sering hidup pada pasien
3. Transfusi darah. predniosone ditemukan. geriaktric yang tidak layak
untuk terapi awal 3. Penatalaksana menjalani proses
dan dilanjutkan an secara transplantasi.
dengan kombinasi mendetail,
mercabtupurine, masing
metotrexane, masing
vincristine, subtype
predniosone limfoma perlu
untuk dibahas lebih
pemeliharaan. lanjut.
4. Imunoterapi
merupakan cara
pengobatan yang
baru.
5. Transplantasi
sumsum tulang,
yaitu prosedur
penggantian
sumsum tulang
yang rusak
dengan sumsum
tulang yang sehat.
Riwayat 1. Keletihan, 1. Sesak nafas dan 1. Pada pasien 1. Pasien memiliki keluhan
kesehatan kelemahan, batuk kering sejak limfoma, nyeri pada tulang belakang.
sekarang malaise, umum. 1 minggu yang terjadi sesak 2. Nyeri terjadi secara
2. Kebutuhan lalu. nafas. mendadak.
untuk tidur dan 2. Kurang tidur. 2. Pembesaran 3. Menetap sepanjang hari
istirahat lebih 3. Tidak mau kelenjar getah dan disterai dengan rasa
banyak. makan. bening. panas.
3. Depresi. 4. Mulut pasien 3. Sering
4. Sakit kepala. kering. berkeringat.
5. Nyeri lidah. 5. Mukosa bibir 4. Penurunan
6. Kesulitan kering. nafsu makan.
menelan. 6. Jarang mandi. 5. Keletihan.
7. Anoreksia. 7. Pusing. 6. Anemia dan
8. Berat badan infeksi.
menurun.
9. Nyeri kepala.
10. Sulit
berkonsentrasi.
11. Penurunan
penglihatan.
12. Aktivitas
menurun.
Riwayat 1. Pasien pernah 1. Pernah di rawat di 1. Gaya hidup 1. Tidak pernah mengalami
kesehatan menderita RS 2 tahun yang yang tidak penyakit kronis.
dahulu anemia. lalu. sehat yaitu
2. Meminum obat 2. Dirawat selama 2 merokok.
tertentu dalam minggu akibat 2. Terinfeksi
jangka lama. sakit magg. virus atau
3. Pernah 3. Keluarga pasien bakteri.
menderita mengatakan 3. Terkena
penyakit sebelumnya tidak paparan UV
malaria. ada Riwayat toksin
4. Pernah leukimia pada lingkungan.
mengalami pasien. 4. Pernah
pembesaran mengalami
limfa. alergi
terhadap obat.
Riwayat 1. Kecenderungan 1. Keluarga tidak 1. Keluarga 1. Tidak ada yang menderita
Kesehatan keluarga untuk memiliki penyakit tidak keluhan penyakit multiple
keluarga anemia. keturunan. memiliki myeloma.
2. Adanya anggota 2. Keluarga tidak Riwayat
keluarga yang pernah memiliki penyakit
mendapat penyakit kronis. limfoma.
penyakit anemia
kongenital.
3. Keluarga adalah
vegetarian
berat.
Hasil 1. Pola nutrisi atau 1. Pola Kesehatan 1. Pola 1. Pola Kesehatan dan
pengkajian pola metabolik, dan manajemen Kesehatan manajemen Kesehatan,
kesehatan pasien tidak Kesehatan, pasien dan pasien tampak lesu dan
gordon yang makan dengan tampak pucat dan manajemen mudah Lelah.
bermasalah/abn teratur. lesu. Kesehatan, 2. Pola nutrisi dan
ormal 2. Penampilan 2. Pola nutrisi dan pasien tampak metabolic, nafsu makan
pasien tampak metabolik, nafsu lesu dan pasien menurun.
pucat. makan menurun mudah Lelah. 3. Pola eliminasi, pasien
3. Pola tidur atau dan mual muntah, 2. Pola nutrisi mengatakan jarang
istirahat, pasien perubahan sensasi dan buang air besar.
tidur kurang rasa dan metabolic, 4. Pola aktivitas, pasien
dari 8 jam gangguan nafsu makan mengatakan jarang
sehari. menelan. pasien melakukan aktivitas
4. Pola eliminasi, 3. Pola eliminasi, menurun. dan olahraga karena
pasien tidak pasien mengalami 3. Pola mudah mengalami
BAB dan diare, nyeri eliminasi, kelelahan.
kapasitas BAK abdomen, feses pasien 5. Pola tidur dan istirahat,
900 cc per hari. berwarna hitam mengatakan pasien mengatakan
5. Pola konsep dan terdapat jarang buang lebih sering beristirahat
diri, pasien darah segar pada air besar. dibandingkan dengan
mengalami feses. 4. Pola aktivitas, melakukan aktivitas.
stress atau 4. Pola tidur dan pasien 6. Pola kognitif dan
depresi. istirahat, pasien mengatakan perseptual, pasien
6. Pola nilai mengatakan jarang mengatakan
kepercayaan, kurang melakukan penglihatan buram dan
pasien melakukan aktivitas dan sensor perasa
beribadah aktivitas dan olahraga mengalami perubahan.
sesuai dengan banyak karena mudah 7. Pola persepsi diri dan
ajaran islam. menghabiskan mengalami konsep diri, pasien
7. Pola Latihan waktu untuk tidur kelelahan. mangatakan harga diri
atau aktivitas, untuk beristirahat. 5. Pola tidur dan menurun akibat efek
pasien kurang 5. Pola aktivitas, istirahat, dari pengobatan
dalam pasien pasien kemoterapi.
melakukan mengatakan mengatakan 8. Pola peran dan
aktivitas sangat jarang lebih sering hubungan, pasien
olahraga beraktivitas beristirahat mengatakan selalu
karena, mudah karena dapat dibandingkan berhubungan baik
kelelahan. menyebabkan dengan dengan keluarga.
8. Pola kognitif kelelahan dan melakukan Namun, untuk
perseptual, nyeri pada tubuh aktivitas. hubungan dengan
pasien pasien. 6. Pola kognitif lingkungan sosial,
mengeluh susah 6. Pola kognitif dan dan pasien merasa sedikit
untuk perseptual, pasien perseptual, terhambat.
mendengar dan mengatakan pasien 9. Pola seksualitas, pasien
pandangan fungsi perasa mengatakan tidak berfokus dengan
buram. berubah. penglihatan kepuasan seks dan
9. Pola peran 7. Pola persepsi diri buram dan hanya berfokus dengan
hubungan, dan konsep diri, sensor perasa proses pengobatan.
pasien selalu psien mengatakan mengalami 10. Pola Koping dan
berhubungan terjadi gangguan perubahan. toleransi stress, pasien
baik dengan citra tubuh dan 7. Pola persepsi mengatakan sering
keluarga. harga diri rendah diri dan mengalami stress pada
10. Pola seksual akibat efek konsep diri, saat malam tiba karena
reproduksi, samping dari pasien memikirkan Kesehatan
pasien fokus pengobatan mangatakan dirinya.
dengan kemoterapi. harga diri 11. Pola nilai dan
kepuasan seks. 8. Pola peran dan menurun kepercayaan, pasien
Karena, pasien hubungan, pasien akibat efek mengatakan masih
merupakan mengatakan dari beribadah sesuai
seorang istri. selalu pengobatan dengan ajaran agama
11. Pola koping dan berhubungan baik kemoterapi. islam.
toleransi stress, dengan keluarga. 8. Pola peran
pasien selalu Namun, dalam dan
mendengarkan lingkungan sosial hubungan,
music untuk pasien tidak pasien
metodenya pernah mengatakan
dalam melakuakan selalu
menghadapi hubungan dan berhubungan
stress. peran sosial baik dengan
dengan keluarga.
sekitarnya. Namun, untuk
9. Pola seksual dan hubungan
reproduksi, pasien dengan
mengatakan tidak lingkungan
berfokus pada sosial, pasien
kepuasan seks merasa sedikit
dan hanya terhambat.
berfokus pada 9. Pola
pengobatan seksualitas,
dirinya. pasien tidak
10. Pola koping dan berfokus
intoleransi stress, dengan
pasien kepuasan seks
mengatakan dan hanya
mengalami berfokus
perubahan dengan proses
emosional pengobatan.
terhadap diri dan 10. Pola Koping
lingkungannya. dan toleransi
11. Pola keyakinan, stress, pasien
pasien mengatakan
mengatakan sering
sering terjadi mengalami
kelemahan saat stress pada
akan melakukan saat malam
ibadah. Sehingga, tiba karena
kegiatan memikirkan
beribadah pasien Kesehatan
berkurang. dirinya.
11. Pola nilai dan
kepercayaan,
pasien
mengatakan
masih
beribadah
sesuai dengan
ajaran agama
islam.

Hasil 1. Kepala, bentuk 1. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan kepala,


pemeriksaan kepala simetris, terhadap kepala, rambut kering dan terdapat
fisik yang rambut kering, pembengkakan rambut kering ketombe.
abnormal mudah putus, kelenjar getah dan terdapat 2. Pemeriksaan mata,
terdapat uban, bening. ketombe. konjungtiva anemis, pupil
nyeri dibagian 2. Limfa. 2. Pemeriksaan isokor.
kepala. 3. Hati. mata, 3. Pemeriksaan hidung,
2. Mata, sklera konjungtiva terdapat pembengkakan
ikterik, anemis, pupil pada hidung.
konjungtiva isokor. 4. Pemeriksaan mulut dan
anemis, pupil 3. Pemeriksaan gigi, mukosa bibir terlihat
isokor. hidung, pucat dan terdapat karies.
3. Hidung, bentuk terdapat 5. Pemeriksaan telinga,
simetris, pembengkaka telinga tidak terlihat
penciuman n pada simetris.
berkurang, hidung. 6. Pemeriksaan leher, terdapat
perdarahan pada 4. Pemeriksaan pembengkakan kelenjar
hidung. mulut dan getah bening.
4. Mulut, gigi, mukosa 7. Pemeriksaan rongga dada,
kebersihan bibir terlihat terlihat ada retraksi iga.
mulut dan gigi pucat dan 8. Pemeriksaan abdomen,
kurang, bau terdapat bising usus terdengar tidak
mulut, nyeri karies. normal.
pada lidah. 5. Pemeriksaan Pemeriksaan ekstremitas, terdept
5. Telinga, bentuk telinga, edema pada ekstremitas bawah
sama, fungsi telinga tidak pasien
pendengaran terlihat
kurang. simetris.
6. Leher, adanya 6. Pemeriksaan
pembesaran leher, terdapat
kelenjar tiroid. pembengkaka
7. Rongga dada, n kelenjar
pasien getah bening.
mengalami dan 7. Pemeriksaan
cepat Lelah saat rongga dada,
melakukan terlihat ada
aktivitas, retraksi iga.
jantung 8. Pemeriksaan
berdebar – abdomen,
debar. bising usus
8. Abdomen, terdengar
muntah dan tidak normal.
melene. 9. Pemeriksaan
9. Ekstermitas, ekstremitas,
tidak terdapat terdept edema
edema pada pada
ekstremitas ekstremitas
pasien. bawah pasien.

Hasil 1. Hemoglobin di 1. Leukosit tumbuh 1. WBC + . 4.00 1. HB = 5.5 gr/dl.


pemeriksaan temukan dengan secara abnormal – 1. 00 x 103 / 2. Leukosit = 3000 mikroliter.
laboratorium/di kadar 7 gr/dl. sebesar 100.000 uL. 3. Trombosit. 110.000
agnostik yang 2. Hematokrit mikroliter. 2. LYMPH = mikroliter.
tidak normal <40 %. 2. Limfosit pada <20.00 – 4. Albumin = 3.32 gr/dl.
3. Jumlah eritrosit nilai 5000 40.00 %. 5. Globulin = 4.87 dl.
sebanyak 4000 limfosit B per 3. BASO 6. SGOT = 3.1
cc. microliter. = >0.00 – 7. SGPT = 24
0.10 x 103 8. BUN = 21.87 mg/dl.
x/uL. 9. Kreatinin = 1.69 mg/dl.
4. SGOT = .38 10. Asam urat = 9.4mg/dl
U/L 11. Protein bence jones ++++
5. Natrium = , 12. Protein ++
136 – 145 13. Sel eritrosit +
mmol/L. 14. Leukosit –
6. Klorida = >97
– 111
mmol/L.
Diagnosa 1. Perfusi perifer 1. Intoleransi 1. Pola napas 1. Keruskanan mobilitas fisik
keperawatan tidak efektif aktivitas tidak efektif berhubungan dengan
berhubungan berhubungan berhubungan gangguan musculoskeletal.
dengan dengan dengan 2. Resiko tinggi terhadap
penurunan kelemahan. penurunan infeksi berhubungan
konsentrasi 2. Resiko infeksi energi. dengan kerusakan pada
hemoglobin. berhubungan 2. Gangguan produksi anti body.
2. Deficit nutrisi dengan citra tubuh
berhubungan hemoglobin. berhubungan
dengan 3. Gangguan citra dengan
ketidakmampua tubuh perubahan
n menelan berhubungan struktur/bentu
makanan. dengan perubahan k anggota
3. Intoleransi struktur/bentuk tubuh.
aktivitas tubuh.
berhubungan
dengan
kelemahan.

Daftar Pustaka  S.bryan. 2002.  https://www.alom  https://www.a  https://www.alodokter.com


“Hemolytic edika.com/penyak lodokter.com/ /multiple-myeloma
transfustion it/hematologi/leuk limfoma  S. Grethlein.
reaction : emia/diagnosis 2006.”multiple myeloma”.
safeguards for  https://www.alod EMedicine tersedia
practice”. okter.com/leukem www.emedicine.com/med/t
Jurnal of ia#:~:text=Penyeb opic1521.htm
PeriAnasthesia ab%20Leukemia,
of Nursing 17 dan%20tumbuh%
(6), 399 – 403. 20secara%20tidak
 M. Conrad. %20terkendali.
2006.  https://kumparan.
“Anemia”. com/kabar-
EMedicine. harian/6-
Available penyakit-yang-
www.emedicine bisa-
.com/med/tpoic mengganggu-
132.htm organ-peredaran-
 M. Conrad. darah-manusia-
2006. “iron 1wQoJRMr2HG.
deficiency
anemia”.
EMedicine
tersedia di
www.emedicine
.com/med/topic
132.htm

Anda mungkin juga menyukai