Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM KARDIOVASKULER PEREDARAAN DARAH

Disusun Oleh :

Nama : YUNITA KELIAN

Nim : P07120316126

Tingkat : II C

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadurat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat,
tauhid dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Sistem Kardiovaskuler Peredaraan Darah “ yang merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Ilmu Biomedik Dasar.

Melalui usaha dan do’a yang selalu menyertai penulis, serta bantuan moril maupun
materi yang menunjang bagi penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen Ilmu Biomedik
Dasar yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas makalah ini.

Dengan terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan waktu, penulis menyadari


bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun penyajiannya. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam
pembuatan makalah selanjutnya.

Demikian dalam pembuatan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak Terimakasih.

Masohi, 10 Agustus 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Jantung
B. Psikologi jantung
C. Sistem sirkulasi darah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAN
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri. Perkembangan
Sistem Kardiovaskuler. Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu
kehamilan.
Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut
Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus & chorionic,
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat,
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah.
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning
telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis
saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular
bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian
dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah
melalui plasenta.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun latar belakang dari sistem kardiovaskuler sehingga dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari jantung ?
2. Apa saja yang termasuk fisiologi jantung?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui secara umum tentang Fisiologi System Cardiovaskuler.
2. Untuk mengetahui sirkulasi sistem cardiovascular dan darah
BAB II
PEMBAHASAN

A. JANTUNG
1) Letak Jantung
Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di
sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood,
Lauralee, 2001: 258). Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5.
Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum.
Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada
paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang
intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk
oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum, 2007).

Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat
300 sakpai 400 gram (Setiadi, 2007: 164).
2) Ruang Jantung
Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang),
bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium,
tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-
bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan jantung
dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran
darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuh
kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi
kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi (Sherwood,
Lauralee, 2001: 259-260).
a) Atrium Dextra
Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan
dibandingkan ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-
superior terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga yang
disebut Auricle. Permukaan endokardiumnya tidak sama. Posterior dan
septal licin dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari serabut-
serabut otot yang berjalan parallel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium
Dextra merupakan muara dari vena cava. Vena cava superior bermuara
pada didnding supero-posterior. Vena cava inferior bermuara pada dinding
infero-latero-posterior pada muara vena cava inferior ini terdapat lipatan
katup rudimenter yang disebut Katup Eustachii. Pada dinding medial atrium
dextra bagian postero-inferior terdapat Septum Inter-Atrialis
b) Atrium Sinistra
Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar
tembus dada tidak tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit lebih
tebal dari pada dinding atrium dextra. Endocardiumnya licin dan otot
pectinatus hanya ada pada auricle. Atrium kiri menerima darah yang sduah
dioksigenasi dari 4 vena pumonalis yang bermuara pada dinding postero-
superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena dextra et
sinistra. Antara vena pulmonalis dan atrium sinistra tidak terdapat katup
sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan dalam atrium sinistra membalik
retrograde ke dalam pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium
sinistra yang akut akan menyebabkan bendungan pada paru. Darah
mengalir dari atrium sinistra ke ventrikel sinistra melalui katup mitralis.
c) Ventrikel Dextra
Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah
manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan
ventrikel sinistra dan di medial atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk
bulan sabit atau setengah bulatan, tebal dindingnya 4-5 mm. Bentuk
ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah
yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis. Sirkulasi
pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan
resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra,
dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari
ventrikel kiri. Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan
daripada ventrikel kiri. Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya
sepertiga dari tebal dinding ventrikel sinistra. Selain itu, bentuk bulan sabit
atau setengah bulatan ini juga merupakan akibat dari tekanan ventrikel
sinistra yang lebih besar daripada tekanan di ventrikel dextra. Disamping itu,
secara fungsional, septum lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga
sinkronisasi gerakan lebih mengikuti gerakan ventrikel sinistra.
d) Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah ke
antero-inferior kiri menjadi Apex Cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut
adalah Annulus Mitralis. Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal
dinding ventrikel dextra, sehingga menempati 75% masa otot jantung
seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel
sinistra harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi
tahanan sirkulasi sitemik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-
jaringan perifer. Sehingga keberadaan otot-otot yang tebal dan bentuknya
yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi
selama ventrikel berkontraksi. Batas dinding medialnya berupa septum
interventrikulare yang memisahkan ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra.
Rentangan septum ini berbentuk segitiga, dimana dasar segitiga tersebut
adalah pada daerah katup aorta.
3) Katub-katub Jantung
Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik
jantung (Aurum, 2007). Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan
(Setiadi 2007: 169). Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka
membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan
pintu satu arah Sherwood, Lauralee, 2001: 261). Katub jantung dibagi dalam dua
jenis, yaitu katub atrioventrikuler, dan katub semilunar.
a) Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub atrioventrikular.
Katub yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai
tiga buah katub disebut katub trukuspid (Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari tiga
otot yang tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang merupakan paling tebal, dan
melekat dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju infero-lateral dinding
ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat pada kedua bagian septum muskuler
maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe alur keluar. 3)
Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin tricuspidalis pada
sisi postero-inferior (Aurum, 2007).
b) Katub Semilunar
Disebut semilunar (“bulan separuh”) karena terdiri dari tiga daun katub, yang
masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan separuh (Sherwood,
Lauralee, 2007: 262). Katub semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri
yang berhubungan. Katub pulmonal terletek pada arteri pulmonalis,
memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katub aorta terletak antara
ventrikel kiri dan aorta. Adanya katub semilunar ini memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama
systole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel (Setiadi,
2007: 170).
4) Lapisan Jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara
spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee,
2001: 262). Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:
a) Perikardium (Epikardium)\
Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini adalah
suatu membran tipis di bagian luar yang membungkis jantung. Terdiri dari
dua lapisan, yaitu (Setiadi, 2007):
Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi
pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu
dengan pembuluh darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum
sternoperikardial.
Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perikardium
parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan
Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai
pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
b) Miokardium
Myo berarti “otot”, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung,
membentuk sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun
secara spiral dan melingkari jantung (Sherwood, Lauralee, 2001: 262).
Lapisan otot ini yang akan menerima darah dari arteri koroner (Setiadi, 2007:
172).
c) Endokardium
Endo berarti “di dalam”, adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel
unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi (Sherwood,
Lauralee, 2007: 262).
5) Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama
ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua
divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan)
kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf.
Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi atrium,
terutama nodus SA dan AV. Saraf-saraf simpatis jantung juga mempersarafi
atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta banyak mempersarafi ventrikel
(Sherwood, Lauralee, 2001: 280).

B. PSIKOLOGI JANTUNG
a. Struktur Anatomi
1. Bentuk serta Ukuran Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk
oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta
ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm
serta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200-425 gram dan
sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali
dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara
dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantara kedua paru dan berada
ditengah-tengah dada, bertumpu pada diafragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm
diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars
cartilaginis costa III dextra, 1 cm ditepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal
berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa II sinistra dari tepi lateral sternum,
tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea
medioclavicularis.
Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium dimana terdiri antara lapisan
fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 5 cc yang berfungsi sebagai
pelumas agar tidak ada gesekan antar perikardium dan epikardium. Epikardium
adalah lapisan paling luar dari jantung, lapisan berikutnya adalah miokardium dimana
lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan
endokardium.
2. Ruang dalam jantung
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan lainnya
disebut ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi sedangkan
ventrikel dikenal dengan bilik.
 Atrium
Merupakan ruang jantung bagian atas , ukuran atrium lebih kecil, berfungsi sebagai
ruang penerima dan merupakan tempat tujuan aliran darah dari vena.
 Ventrikel
Merupakan ruang jantung bagian bawah, digunakan sebagai ruang pemompa
(discharging) dan tempat derah di dorong ke arteri.
 Septum
Terletak ditengah jantung , memisahkan jantung kiri dan kanan dan berjenis otot.
 Lapisan – lapisan jantung :
 Endokardium : Lapisan jantung yang paling dalam, terdiri dari selaput lendir,
melapisi permukaan rongga jantung dan berkesinambungan dengan katub
jantung dan lapisan endotel pembuluh darah.
 Miokardium : Lapisan inti jantung, terdiri dari otot-otot jantung, berperan
penting dalam sirkulasi darah.
 Perikardium : Lapisan terluar jantung, terdapat cairan yang
dihasilkan membran serosa yang berfungsi sebagai pelicin.
3. Katup-katup jantung
Diantara atrium dan ventrikel terdapat sekat yang memisahkan keduanya yang
disebut katup. Jantung memiliki 4 katup :
 Katup trikuspidalis :
Terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah
akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup ini berfungsi
mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup saat
kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup ini memiliki 3 daun katup.
 Katup Bikuspid (Mitral) :
Terletak antara ventrikel kiri dan atrium kiri. Katup ini menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri atas 2 daun katup.
 Katup Aorta :
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Terdiri dari 3 daun katup. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya, katup ini akan menutup pada saat ventrikel kiri
berelaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali dalam ventrikel kiri.
 Katup Pulmonal :
Terletak anta ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Setelah katup trikuspid tertutup,
darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis.
b. Fisiologi Jantung

Jantung berfungsi sebagai pemompa darah. Atrium kanan berfungsi untuk menyimpan dan
menyalurkan darah ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis, atrium kiri menerima darah
dari empat vena pulmonalis yang berisi darah yang kaya akan oksigen, ventrikel kiri
menerima darah dari atrium kanan kemudian memompa ke arteria pulmonalis melalui katup
pulmonal, ventrikel kanan menerima darah dari atrium kiri (kaya O2) kemudian memompa ke
aorta melalui katup aorta ke seluruh tubuh.

C. SISTEM SIRKULASI DARAH


1. PENGERTIAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan
zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian
dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran
darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

2. PEREDARAN DARAH MANUSIA


Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
o Peredaran darah kecil.
Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati
arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena
pulmonalis.
o Peredaran darah besar
Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta
dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut,
maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri
bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil
(venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi
pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-
paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan
kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah
berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi
pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Pembuluh balik atau vena adalah
pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon
dioksida. Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

B. SARAN
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran serta masukan dari pembaca dan dosen pebimbing agar makalah ini jadi
lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

sherwood lauralee.2001.fisiologi manusia.jakarta.EGC,2001.edisi 2.


File.upi.edu/direktori/FPOK/jur.pend.kesehatan &
rekreasi/prodi.keperawatan/197011022000121-
hamide_ronald_daniel_ray/bahan_kuliah/anatomi_jantung_manusia.pdf
www.stikeskusumahusada.ac.id/images/file/36.pdf
tonang.staff.uns.ac.id/files/2011/05/sistem-kardio-vaskuler.pdf

Anda mungkin juga menyukai