2.4.1 Definisi
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara
keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan
letaknya bilateral yaitu melekat dibagian atas dan bawah kelenjar tiroid. Kelenjar ini terletak
disetiap sisi dari kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher dan kelenjar ini berjumlah 4 buah
1. Hormon tiroksin, hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Tiroksin (T4),
merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan
terhadap kecepatan metabolisme tubuh.Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke
dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3). Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan
cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.
Kematangan seks, Pertumbuhan fisik, Mengubah glikogen menjadi gula dalam hati.
2. Hormon triidotironin, berperan dalam distribusi air dan garam dalam tubuh.
Hormon kelenjar Paratiroid yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid
adalah hormon parathormon (PTH). Hormon parathormone mengatur metabolism kalsium dan
2.4.3 Fungsi
1. Fungsi utama dari kelenjar tiroid adalah untuk mengeluarkan hormon tiroid, yang
dikendalikan oleh hormon lain, yang disebut thyroid stimulating hormone (TSH), yang
2. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan
tulang.
4. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot
metabolisme.
2.4.4 Kelainan
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau
hipertiroidisme sekunder.
cukup atau rendah. Sebagian besar gejala hipotiroidisme merupakan kebalikan dari gejala
hipertiroidisme.
dimana kelenjar-kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari biasanya.
Hiperparatiroidisme dapat menimbulkan berbagai gejala sepertitulang menjadi rapuh, lemah, dan
berbentuk abnormal. Selain itu, kadar ion kalsium yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke
air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga
menyumbat saluran air seni. Jika jumlah hormon paratiroid yang disekresi lebih banyak dari pada
yang dibutuhkan maka ini disebut hiperparatiroidisme primer. Jika jumlah yang disekresi lebih
banyak karena kebutuhan dari tubuh maka keadaan ini disebut hiperparatiroidisme sekunder.