Anda di halaman 1dari 36

KELOMPOK 5

GOLONGAN A

Nama Anggota :

1. Dianatus Solehah (G41160432)


2. Esa Amanda Setiawan (G41160456)
3. Mochammad Arief D (G41160461)
4. Irda Nazia Safitri (G41160508)
5. Firdaus Sholehah (G41160568)
6. Septin Diah Triwardhani (G41160576)

PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016/2017
SISTEM
ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM


ENDOKRIN
B. ENDOCRINE SYSTEM DIAGNOSTIC,
LABORATORY AND TREATMENT
C. TERMINOLOGI MEDIS SISTEM
ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang mengeluarkan hormon atau alat yang
merangsang keluarnya hormon yang berupa mediator kimia. Sistem endokrin berkaitan
dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini
bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis. Sistem endokrin bekerja melalui
hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-
ujung saraf.

HORMON

Hormon adalah zat kimia yang berfungsi sebagai pembawa pesan yang mengubah
ransangan menjadi tindakan .

KELENJAR ENDOKRIN

Kelenjar endokrin ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar,
sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh
tubuh.
SIFAT SIFAT HORMON
Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas tertentu
Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh
Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh
syaraf
Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi
hanya apabila dibutuhkan
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN

Fungsi kelenjar endokrin secara umum yaitu :


1. Menghasilkan hormone yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh
jaringan dalam tubuh tertentu
2. Mengontrol dan meranngsang aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang pertumbuhan jaringan
4. Mengatur metabolisme, oksidasi , meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus
5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein , hidratarang, vitamin, mineral dan
air.
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

KELENJAR ENDOKRIN
1. Kelenjar hipofise atau pituitary terletak di dalam rongga kepala dekat dasar
otak
2. Kelenjar Pineal, di atas kel. hipofise
3. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, terletak di leher bagian depan
4. Kelenjar paratiroid dekat kelenjar tiroid
5. Kelenjar suprarenal/adrenal terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan
6. Pulau langerhans di dalam jaringan pankreas
7. Kelenjar kelamin laki-laki di tetis dan perempuan di indung telur.
8. Kelenjar Timus, di dalam mediastinum di belakang os sternum
1. KELENJAR HIPOFISIS ATAU PITUITARY

hipofisis bagian anterior dan posterior


1. KELENJAR HIPOFISIS ATAU PITUITARY
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan
penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin
Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin (Master gland) sebab hormon-
hormon yang dihasilkan dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya
Kelenjar hipofise terdiri terdiri dari dua lobus, yakni ; lobus anterior (adenohipofise)
dan lobus posterior (neurohipofise)
Kelenjar pituetary mempunyai ukuran 1cm dan berat 500mg. Kelenjar tersebut
terletak di sella turcica dari tulang spenoid pada dasar tengkorak dan terpisah
dengan ruang dari tulang spenoid. Sella turcica dekat chiasma optic

Kelenjar pituetary Posterior


1. Antidiuretik Hormone ( ADH ).
Mempengaruhi permiabilitas membrane tubulus ginjal untuk
meningkatkan absorbsi air.
Merangsang otot polos dari pencernaan dan pembuluh darah.
2. Oxytocine
Merangsang kontraksi uterus dan pengeluaran air susu .
Kelenjar pituitary anterior ( adeno hipofisis ) menghasilkan hormon :

a. Growth hormone(GH)/ Somatotropic hormone.


merupakan suatu protein
merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh sampai ukuran dewasa
mempengaruhi metabolisme lemak.
b. Prolactin/lactogen hormone.
merupakan suatu protein.
Merangsang sekresi air susu pada kelenjar mamae.
c. Follicle stimulating hormone( FSH).
merangsang pertumbuhan folicle pada ovarii.
Pada pria membantu mematangkan sperma.
d. Luteinizing Hormone ( LH )
Merupakan glikoprotein
Menyebabkan ovulasi dan merangsang pembentukan corpus luteum dan
sekresi progesteron.
e. Interstitial cell stimulating hormone(ICSH)
Merangsang sekresi dari tetosterone pada laki-laki.
f. Adenocorticotropic Hormone(ACTH)
Merangsang kortek adrenal untuk mensekresikan kortisol/kortikosteroid.
g. hyroid stimulating hormone( TSH)
Merangsang thyroid untuk mensekresikan thyroxine.
Hubungan antara hipotalamus dengan dengan kelenjar pituitary

Hypotalamus bertindak sebagai suatu penghubung yang penting antara mekanisme


pengaturan neurologi dan hormonal. Hypotalamus bertindak sebagai pengontrol atas
kelenjar pituetary dan kelenjar kelenjar lainya serta sel-sel tubuh. Hypotalamus(
lokasinya pada jaringan disekitar ventrikel III ) dan lobus pituitary anterior berhubungan
melalui hypotalamichypophyseal portal blood system, dimana neurosecretory
releasing factor (RF) dan neuro secretory inhibiting factory(IF)yang disekresikan oleh
hipotalamus menuju pituitary. Neurohypophysis langsung berhubungan dengan
hypotalamus melalui hypothalamic - hypophyseal tract.
2. KELENJAR PINEAL

Kelenjar ini menyekresikan hormon


melatonin yang membantu
mengatur ritme tubuh sehari-hari,
seperti jadwal tidur di malam hari
dan bangun di pagi hari.

Kelenjar ini terdapat di dalam otak,


didalam ventrikel berbentuk kecil
merah seperti sebuah cemara

Fungsinya belum diketahui dengan


jelas, kelenjar ini menghasilkan
sekresi internal dalam membantu
pankreas dan kelenjar kelamin
3. KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon


tiroksin dan kalsitonin.
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak
disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang
membatasi trakea sebelah depan
Atas pengaruh hormon adenohipofise,
kelenjar tiroid dapat memproduksi
hormon tiroksin
Fungsi hormon tiroksin mengatur
pertukaran zat/metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan
jasmani dan rohani
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas
sejumlah besar vesikel dimana sel-selnya
mengeluarkan cairan bersifat lekat yaitu
koloid tiroid yang mengandung senyawa
yodium dan dinamakan hormon tiroksin
Fungsi Kelenjar Tiroid

Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi


Mengatur penggunaan oksidasi
Mengatur pengeluaran karbondioksida
Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental

Malfungsi Kelenjar Tiroid

1. Hiposekresi / hipotiroidisme menyebabkan:


Kretinisme ; hambatan pertumbuhan mental dan fisik pada bayi
miksedema ; pada orang dewasa terdapat kecendrungan untuk bertambah
berat badan, berfikir, berbicara dan bergerak secara lamban, kulit tebal dan
berkeringat, rambut rontok, suhu badan dibawah normal dan denyut nadi
perlahan

2. Hipersekresi / hipertiroidisme
Menyebabkan gejala kebalikan dari miksedema ; kecepatan metabolisme,
peningkatan suhu tubuh, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut
nadi naik.
Pada kasus kekurangan yodium berakibat peningkatan sekresi TSH sehingga
kelenjar tiroid membesar menjadi goiter
4. KELENJAR PARATIROID

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang


terdapat didalam leher, berjumlah 4 buah
yang tersusun berpasangan
Menghasilkan hormon paratiroksin
berfungsi mengatur kadar kalsium dan
fosfor dalam tubuh
Hipoparatiroidisme, terjadi pada kasus
kekurangan kalsium didalam darah
(hipokalsemia) mengakibatkan kejadian
tetani dengan gejala khas kejang
khususnya pada tangan dan kaki
(karpopedal spasmus) dapat diringankan
dengan pemberian kalsium
Hiperparatiroidisme, biasanya
berhubungan dengan tumor kelenjar.
Terdapat gangguan distribusi kalsium dari
tulang dimasukkan kembali ke serum
darah, osteophorosis dan osteomielitis
dapat mungkin terjadi
Fungsi Kelenjar Paratiroid

1. Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam


plasma
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
3. Mempercepat absorbsi kalsium di intestin
4. Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi
reabsorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam
darah
5. Menstimulasi dan menstranspor kalsium dan fosfat
melalui membran sel
5. KELENJAR
SUPRARENAL/ADRENAL
KELENJAR SUPRARENAL/ADRENAL

1. JUMLAHNYA ADA DUA, TERDAPAT PADA BAGIAN ATAS DARI GINJAL KIRI DAN
KANAN. UKURANNYA BERBEDA-BEDA BERATNYA RATA-RATA 5-9 GRAM.
2. KELENJAR SUPRARENAL TERBAGI ATAS 2 BAGIAN YAITU :
1. BAGIAN LUAR (KORTEKS) BERWARNA KEKUNINGAN, MENGHASILKAN
KORTISOL, BERFUNGSI :
a) MENGATUR KESEIMBANGAN AIR, ELEKTROLIT DAN GARAM-
GARAM
b) MEMPENGARUHI METABOLISME LEMAK, HIDRAT ARANG DAN
PROTEIN
c) MEMPENGARUHI AKTIVITAS JARINGAN LIMFOID
2. BAGIAN MEDULLA YANG MENGHASILKAN ADRENALIN (EPINEFRIN)
DAN NOR ADRENALIN (NOR EPINEFRIN), BERFUNGSI :
a) VASOKONTRIKSI PEMBULUH DARAH PERIFER
b) RELAKSASI BRONKUS
c) KONTRAKSI SELAPUT LENDIR DAN ARTERIOLE PADA KULIT
SEHINGGA BERGUNA MENGURANGI PERDARAHAN PADA
OPERASI KECIL
Fungsi Hormon Adrenal

1. Hormon Glukokortikoid( kortisol )


Mempertahan glukosa darah dengan meningkatkan glukoneogenesis;
menurunkan kecepatan penggunaan glukosa oleh sel-sel.
Meningkatkan katabolisme protein.
Meningkatkan retensi sodium dan air.
Anti inflamasi.
Degradasi kolagen
Menurunkan limposit T
Meningkatkan neutrofil.
Menurunkan pelepasan antibodi baru.
Menurunkan basofil, eosinofil dan monosit.
Menurunkan pembentukan jaringan parut.
Meningkatkan pembentukan sel darah merah dan platelet.
Meningkatkan produksi asam lambung dan pepsin.
Mempertahankan kestabilan emosi.
2. Hormon Mineralokortikoid ( Aldosterone )
Perangsang utama sistem renin-angiotensin.
Sangat responsive untuk mempertahankan keadaan normovolumic dengan
meningkatkan retensi natrium dan air pada tubulus distal.
Menyebabkan pengeluaran potasium.
Menyebabkan peningkatan ekskresi ion amonium dan magnesium.

3. Hormon Androgen
Fungsinya sama dengan hormon-hormon sek gonad.

4. Epinephrine dan norepinephrine.


Diperlukan untuk mempertahankan fungsi integrasi dari neuroendokrine dari
tubuh.
Meningkatkan tekanan darah, heart rate dan menyebabkan vasokonstriksi.
Merangsang perubahan glikogren menjadi glukosa.
Merangsang glukoneogenesis.
Meningkatkan lipolisis.
6. KELENJAR PANKREAS

Hormon endokrin
pankreas diproduksi di
bagian pulau
Langerhans. Di dalam
pulau-pulau Langerhans
terdapat sel beta yang
mengekresikan insulin
dan sel alfa yang
mengekresikan
glukagon.
TERDAPAT PADA BELAKANG LAMBUNG DIDEPAN VERTEBRA
LUMBALIS I DAN II TERDIRI DARI SEL-SEL ALPHA DAN BETHA
SEL ALPHA MENGHASILKAN HORMON GLUKAGON
SEDANGKAN SEL BETHA MENGHASILKAN HORMON INSULIN
FUNGSI HORMON INSULIN ; MENGENDALIKAN KADAR
GLUKOSA DAN DIGUNAKAN SEBAGAI PENGOBATAN,
MEMPERBAIKI KEMAMPUAN SEL TUBUH UNTUK
MENGOBSERVASI JUGA MENGGUNAKAN GLUKOSA DAN LEMAK
HORMONE GLUKAGON : MERANGSANG PENGELUARAN
GLIKOGEN DAN MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH,
MENRANGSANG HATI UNTUK MERUBAH GLIKOGEN MENJADI
GLUKOSA.
PENGATURAN HORMON INSULIN DAN GLUKAGON MELALUI
UMPAN BALIK NEGATIVE KONSENTRASI GLUKOSA DI DALAM
DARAH.
PULAU LANGERHANS

PULAU-PULAU LANGERHANS BERBENTUK OVAL


TERSEBAR DISELURUH PANKREAS DAN
TERBANYAK
DALAM TUBUH MANUSIA TERDAPAT 1-2 JUTA
PULAU LANGERHANS, SEL DALAM PULAU INI
DAPAT DIBEDAKAN ATAS DASAR GRANULASI
DAN PEWARNAANNYA
FUNGSI DARI PULAU LANGERHANS ; SEBAGAI
UNIT SEKRESI DALAM PENGELUARAN
HOMEOSTATIK NUTRISI, MENGHAMBAT SEKRESI
INSULIN, GLIKOGEN DAN POLIPEPTIDA
PANKREAS
7. KELENJAR KELAMIN
KELENJAR TESTIS
TERDAPAT PADA PRIA DI
SKROTUM, MENGHASILKAN
HORMON TESTOSTERON, HORMON
INI BERFUNGSI MENENTUKAN SIFAT
KEJANTANAN, MISAL ADANYA
JENGGOT, KUMIS, JAKUN.
MENGHASILKAN SEL MANI
(SPERMATOZOID) SERTA
MENGONTROL PEKERJAAN SEKS
SEKUNDER PADA LAKI-LAKI
KELENJAR OVARIUM
TERDAPAT PADA WANITA,
TERLETAK PADA OVARIUM
DISAMPING KIRI DAN KANAN
UTERUS.
MENGHASILKAN HORMON
PROGESTERON DAN ESTROGEN,
HORMON INI MEMPENGARUHI
PEKERJAAN UTERUS SERTA
MEMBERIKAN SIFAT KEWANITAAN,
MISAL PINGGUL YANG BESAR.
8. KELENJAR TIMUS

Kelenjar timus ikut


berperan dalam
pengaturan
pertumbuhan
dengan
menyekresikan
hormon
somatotropin
TERLETAK DIDALAM MEDIASTINUM DIBELAKANG
STERNUM, HANYA DIJUMPAI PADA ANAK DIBAWAH 18
TAHUN. WARNANYA KEMERAH-MERAHAN DAN TERDIRI
ATAS DUA LOBUS
PADA BAYI BARU LAHIR UKURAN KELENJAR SANGAT
KECIL DAN BERATNYA KIRA-KIRA 10 GRAM, UKURANNYA
BERTAMBAH PADA MASA REMAJA MENJADI 30-40 GRAM
DAN KEMUDIAN BERKERUT LAGI
FUNGSI KELENJAR TIMUS ;
1. MENGAKTIFKAN PERTUMBUHAN BADAN
2. MENGURANGI AKTIVITAS KELENJAR KELAMIN
B. ENDOCRINE SYSTEM DIAGNOSTIC, LABORATORY AND
TREATMENT

glucose tolerance test (GTT): Pengukuran kadar glukosa dalam plasma darah
setelah pemberian dosis tantangan glukosa kepada pasien yang puasa;
digunakan untuk mengukur kemampuan pasien dalam memetabolisme glukosa
glycosylated (gli-ko'sih-la-ted) hemoglobin test: mengukur pengikatan glukosa
ke hemoglobin selama umur sel darah merah. Tes ini mencerminkan kadar
glukosa darah rata-rata selama dua sampai tiga bulan dan berguna dalam
mengevaluasi terapi jangka panjang untuk diabetes mellitus .
radioactive iodine uptake test (RAIU): Mengukur tiroid dalam penyerapan
yodium radioaktif sebagai evaluasi fungsi tiroid
radioimmunoassay (RIA): Sebuah metode untuk mengukur jumlah zat
yang sangat kecil, khususnya hormon, dalam plasma darah dengan hormon
berlabel radioaktif dan antibodi spesifik
thyroid scan: visualisasi administrasi berikut kelenjar tiroid dari yodium
radioaktif
transsphenoidal adenomectomy (trans-sfe-noy'dal ad-en-o-mek to-me):
Penghapusan tumor hipofisis melalui sinus sphenoid (ruang di tulang
sphenoid)
ISTILAH MEDIS
NO ISTILAH KETERANGAN
.
1. Polydipsia perasaan haus yang dan pemasukan cairan berlebih
dan kronik

2. Polydysplasia pertumbuhan yang salah pada beberapa jaringan,


organ, atau system.

3. Acromegaly kelainan pembesaran ekstremitas,disebabkan oleh


hipersekresi hormone pertumbuhan setelah dewasa

4. Endocrinologist seseorang yang ahli dalam bidang endokrinologi

5. Endocrinology ilmu yang mempelajari hormon dan system endokrin


atau bidang ilmu kedokteran yang mempelajari
diagnosis dan pengobatan gangguan system endokrin
ISTILAH MEDIS

NO. ISTILAH KETERANGAN


6. Ketoacidosis asidosis yang disertai penumpukan benda keton dalam
jaringan dan cairan tubuh
7. Myxedema jenis pembengkakan yang kering dan menyerupai lilin
disertai deposit musin abnormal dalam kulit dan
jaringan lainnya, terjadi pada hipotiroidism
8. Hypoparathyroidism sangat menurunnya fungsi kelenjar paratiroid, disertai
hipokalsemia, dapat menyebabkan tetani,
hiperfostemia dengan penurunan resorpsi tulang, dan
gejala-gejala lainnya.
9. Hypoparathyroidism berkenaan atau ditandai dengan menurunya fungsi
kelenjar paratiroid
10. Hyperparathyroidism peningkatan berlebih aktivitas kelenjar paratiroid
PREFIX

Awalan Arti Kata terkait


Hyper Kelebihan Hyperparathyroidism
Hypo Kekurangan Hypoparathyroidism
Dys Sakit/penyakit Dyaliasis
Poly Banyak Polydipsia
Macro Besar Macroglossia
Mall Buruk Malnutrition
SUFFIX

Akhiran Arti Kata terkait


-megaly Pembesaran Acromegaly
-edema Pembengkakan Myxedeme
-ia Keadaan Polydipsia
-logist Spesialis Endrocinologist
-ism Keadaan Hyperparathyroidism
-osis Keadaan Amyloidosis
ROOT
NO ROOT ISTILAH
1. Acro Akstremitas
2. Calci Calcium
3. Crino Sekret
4. Dipsia Haus
5. Glyco Gula
6. Kali Kalium
7. Lacto Susu
8. Myxo Lendir
9. Endokrin/o Kalenjer endokrin atau sistem
ROOT

NO ROOT ISTILAH
10. Pituitar Hipofisis kalenjer
11. Hypopys Kalenjer pituartari
12. Thyr/o ; Thyroid Kalenjer tiroid
13. Parathyr /o, Parathyroid /o Kalenjer paratiroid
14. Adren /o, adrenal /o Adrenal gland ( kelenjar adrenal)
15. Adrenocortic /o Adrenal
16. aden /o gland (kelenjar adrenal)
17. Thym/o Kalenjer timus
TERKAIT PENANGANAN

Istilah Keterangan
Thyroidectomy Eksisi pada kelenjar tiroid
Hemithyroidectomy Mengangkat sebaagian kelejar tiroid
Subtotalthyroidectomy Mengangkat seluruh kelenjar tiroid
Scanning tyroid Prosedur untuk mendapatkan gambaran
keadaan kelenjar tiroid
Radiology thorax Pemeriksaan dengan penyinaran
C. TERMINOLOGI MEDIS SISTEM ENDOKRIN

Anda mungkin juga menyukai