Anda di halaman 1dari 3

● HORMON TIROID

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, di
samping kiri dan kanan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon, yaitu
T3, T4, dan sedikit kalsitonin.

Gambar 1.16 Kelenjar tiroid

Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pemompaan iodida dari darah ke
dalam sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran Basal sel tiroid memompakan iodida masuk
ke dalam sel yang disebut dengan penjeratan iodida ( iodide trapping ). Sel - sel tiroid
lkemudian membentuk dan menyekresikan tiroglobulin dari asam amino tirosin. Tahap
berikutnya adalah oksidasi ion iodida menjadi I² oleh enzim peroksidase. Selanjutnya, tejadi
iodinasu tirosin menjadi monoiotirosin, diiodotirosin, dan kemudian menjadi T4 dan T3 yang
diatur oleh enzim iodinase
Hormon tiroid yang telah terbentuk disimpan di dalam folikel sel dalam jumlah yang
cukup untuk buahnya tiga bulan. Setelah hormon tiroid terbentuk di dalam tiroglobulin,
keduanya harus dipecah dahulu dari tiroglobulin oleh enzim protease. Selanjutnya, T4 dan
T3 yang bebas dapat berdifusi ke pembuluh kapiler di sekitar sel-sel tiroid. Keduanya
diangkut dengan menggunakan protein plasma. Hormon tiroid ini memiliki afinitas yang
besar terhadap protein plasma, khususnya tirosin sangat lambat dilepaskan ke jaringan.
Sekitar tiga per empat tirosin yang teriodinasi dalam tiroglobulin tidak akan pernah menjadi
hormon tiroid, hanya sampai pada tahap monoiodotirosin atau diiodotirosin. Iodium dalam
monoiodotirosin dan diiodotirosin akan dilepas kembali oleh enzim deiodinase untuk
membuat hormon tiroid tambahan.
Regulasi hormon tiroid dijelaskan sebagai berikut. Hipotalamus sebagai kelenjar utama
menyekresikan TRH ( tyrotropine releasing hormone ) untuk mengatur sekresi TSH ( thyroid
stimulating hormone ) oleh hipofisis anterior. Tirotropin atau TSH dari hipofisis anterior
kemudian meningkatkan sekresi tiroid dengan perantara cAMP. Apabila hormon tiroid yang
disekresikan berlebih, mekanisme ini akan menunjukkan efek umpan balik negatif sehingga
menghambat sekresi TRH dan TSH. Jika jumlah hormon tiroid tidak mencukupi, terjadi efek
yang sebaliknya.

Fungsi dan Efek Hormon Tiroid

Efek umum hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen sehingga
sejumlah besar enzim protein, protein struktural, protein transpor,badan zat lainnya pada
semua sel tubuh akan disintesis. Hasil akhirnya adalah peningkatan menyeluruh aktivitas
fungsional diseluruh tubuh.
Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolik seluler dengan cara meningkatkan
aktivitas dan jumlah sel mitokondria, serta meningkatkan transpor aktif ion- ion melalui
membran sel. Hormon tiroid juga memiliki efek yang spesifik terhadap pertumbuhan l.
Fungsi ini memiliki efek yang penting, yaitu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pascalahir.

Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi:


1. Meningkatkan metabolisme karbohidrat dan lemak.
2. Peningkatan kebutuhan vitamin, peningkatan laju metabolisme Basal, dan
penurunan berat badan.
3. Efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah
jantung, peningkatan frekuensi denyut jantung, dan peningkatan kekuatan jantung.
4. Efek lainnya antara lain peningkatan pernapasan, peningkatan motilitas saluran
cerna, efek merangsang sistem saraf pusat ( SSP ), peningkatan fungsi otot, dan
peningkatan kecepatan sekresi sebagai besar kelenjar endokrin lain.

Hiposekresi kelenjar tiroid mengakibatkan gejala kemunduran pada fisik (kretinisme)


dan mental, terutama pada anak- anak. Hiposekresi kelenjar tiroid pada orang
dewasa mengakibatkan miksodema dengan ciri-ciri kegemukan (obesitas) dan
kecerdasan menurun. Sebaliknya, hipersekrsi kelenjar ini mengakibatkan kondisi
hiperaktif, tetapi badan kurus (morbus basedowi) dengan tanda - tanda gugup, nadi
dan napas cepat serta tidak teratur, mulut ternganga, mata lebar (eksoftalmus), setra
meningkatkannya metabolisme dan emosional.

Zat Antitiroid ( Tiroidtatika )

Zat Antitiroid adalah zat yang berkhasiat menekan produksi hormon tiroid, khususnya
digunakan pada keadaan hiperfungsi kelenjar tiroid ( hipertirorid, hipertiroidisme, atau
tirotokdikodus ).
1. Karbinazol
Berkhasiat Antitiroid kuat dan paling sering digunakan pada dosis normal. Efek
samping jarang terjadi. Pada wanita hamil, dosis harus diawasi karena dapat
menyebabkan struma pada bayi. Ibu menyusui sebaiknya tidak minum obat ini
Karena dapat mencapai air susu.
2. Propiltiourasil ( PTU)
Khasiatnya sekitar 10 kali lebih dari karbinazol.
3. Lod dan iodida dalam dosis tinggi menghambat sintesis dan pelepasan hormon -
hormon tiroid, serta merintangi pemasukan iodida dalam Tiroid
4. Lod radioaktif
Isotop lod-131 yang sudah diserap secara selektif oleh Tiroid dapat merusak
sebagian jaringan melalui radiasi radioaktif. Sediaan ini umumnya digunakan
pada pasien berusia di atas 40 tahun.

Anda mungkin juga menyukai