Calcitonin
Hormon lain kelenjar tiroid yaitu kalsitonin. Kalsitonin diproduksi oleh sel
parafolikular atau sel C (clear cell) yang terdapat di sela-sela folikel kelenjar tiroid.
Kalsitonin manusia merupakan molekul yang terdiri atas 32 gugus asam amino
dengan berat molekul 3500. Gene yang membentuk kalsitonin ini juga membuat
tidak hanya satu mRNA tetapi beberapa mRNA, sehingga protein yang dihasilkan
ada beberapa dan disebut sebagai calcitonin gene related peptide (CGRP). Pada
manusia ada CGRP- dan CGRP-, yang ternyata dibentuk oleh dua macam gen
(gen-nya sendiri-sendiri). Kalsitonin dari spesies lain juga mempunyai 32 asam
amino, tetapi ada beberapa perbedaan. Kalsitonin ikan salmon menarik perhatian
dunia kedokteran karena efeknya pada manusia lebih kuat dari kalsitonin manusia
sendiri.
Sekresi kalsitonin meningkat bila kelenjar tiroid diperfusi dengan larutan
berkadar Ca2+ tinggi. Pengukuran kalsitonin darah dengan imunoesei menunjukkan
bahwa kalsitonin tidak diekskresi sebelum kadarnya di dalam darah mencapai 9,5
mg/dl. Di atas kadar itu, kadar kalsitonin plasma berbanding langsung dengan kadar
kalsium plasma. Agonis reseptor -adrenergik, dopamin, estrogen, gastrin, CCK,
glukagon, dan sekretin merangsang sekresi kalsitonin. Gastrin mempunyai efek
rangsangan yang paling kuat. Kalsitonin manusia mempunyai waktu paruh sekitar 10
menit.
Reseptor serpentin (GPCR) untuk kalsitonin terdapat pada tulang dan ginjal.
Kalsitonin menurunkan kadar Ca 2+ dan fosfat dalam darah. Efek ini terjadi dengan
menghambat resorpsi tulang. Efek ini bersifat langsung. Kalsitonin menghambat
fungsi osteoklas in vitro. Kalsitonin juga meningkatkan ekskresi Ca 2+ melalui kemih.
Fungsi kalsitonin pada orang dewasa belum seluruhnya diketahui. Pada
thyroidektomi tidak tampak tanda-tanda defisiensi kalsitonin asal kelenjar parathyroid
utuh. Para ilmuwan dengan demikian menduga bahwa kalsitonin berfungsi penting
pada saat pertumbuhan dan menyusui. Pada saat itu diperlukan pertumbuhan tulang
sehingga Ca2+ lebih banyak tertimbun di tulang. Dalam hal ini fungsi osteoklat perlu
lebih dihambat.
IMUNOLOGI