Trombopoiesis
1.1 perkembangan trombosit disusum tulang :
Morfologi trombopoiesis sangat berbeda dari eritropoesis dan granulopoesis karena
tidak terjadi sebagai suatu perkembangan sel fungsional matang dari prekusor yang
belum matang dengan perbedaan kriteria morfologis yang nyata dan melalui
pembelahan pematangan yang terjadi selanjutnya. Pada trombopoesis ,terjadi proses
poliploidisasi berulang kali,yang menimbulkan berbagai tipe sel 2N-32N (64N)
melalui endoreduplikasi DNA,yang setara dengan berbagai tahapan fungsi.terdapat
tiga macam bentuk sel yang dapat dikenali.
Megakarioblas.
Badan sel biasanya lebih besar dari pada badan sel proeiritroblas.perbandingan
antara inti dan sitoplasma berubah karena inti menjadi lebih besar. Kepadatan
kromatin inti berbeda-beda. Nukleolus sebagian besar tertutup,tetapi terdapat dalam
jumlah besar.pada penyatuan inti yang mencolok,terdapat sel yang berinti dua hingga
empat. Sitoplasma tampak nasofilik kuat,terbebas dari granulasasi,dan dibagian tepi
kadang-kadang terlihat sedikit menjuntai. Sering terdapat trombosit yang melekat.
Promegakariosit
Promegakarisit adalah megakariosit yang setengah matang. Produk poliploidasi
megakarioblas yang berdemensi besar. Inti sel sangat besar dan sedikit berlobus
selain bentuk dengan kecenderungan segmentasi (berlobus) yang dapat dikenali
dengan jelas. Kromatin inti sebagian besar teranyam rapat,nukleoulus yang ada
kebanyakan terselubungi. Sitoplasma tampak basofilik dengan beberapa area
azurofilik, yang menunjukan permulaan aktivitas trombopoesis. Luas sitoplasma
bertambah secara nyata. Ditepi sel,terdapat trobosit yang melekat.
Megakariosit yang matang
Sel terbesar yang dijumpai pada hematopoiesis disumsum tulang dalam kondisi
dalam kondisi normal. Serangkaian gumpalan (haustra) inti yang khas terbentuk dari
sitoplasma azurofilik ditutupi bintik-bintik halus, sebagai perwujudan terakhir
pembentukan trombosit yang aktif. Perluasan dan penonjolan bagian sitoplasma
azurofilik menandakan suatu persiapan pelepasan trombosit.
Sebagian kecil megakariosit (dibawah 10%) menunjukan inti tungal atau ganda
yang berbentuk bulat-oval dan kecil ( yang lebih dikenal sebagai mikromegakariosit)
pada pengecilan diameter sel. Elemen-elemen ini juga memiliki aktiviats
trombopoetik. Suatu fenomena yang dikenal sebagai empiropolesis, yaitu
pengembaraan granulosit matang melalui sitoplasma megakariosit tanpa menganggu
integrasi sel, yang tidak mengindikasikan suatu proses fagositosis.
Struktur sitoplasma megakariosit yang berada pada tahap ini, dan saling
berhubungan, menunjukan penjuluran yang yang tidak beraturan dan brtambahnya
peluruhan.
pada keadaan ini , terbentuk makropartikel yang tak terbilang banyaknya dan selanjutnya
mikropartikel dengan granulasi azurofilik halus yang merupkana trombosit matang. Sisa
inti yang tidak mengandung sitoplasma tetap ada sampai dihancurkan oleh makrofag
disumsum tulang (perhatian: kesalahan diagnostic dapat terjadi pada pencarian sel-sel
asing).