Anda di halaman 1dari 51

TIROID

Tiroid atau kelenjar gondok adalah


sebuah organ kecil tdd dua bag, yg
dihubungkan oleh ‘jembatan’, mirip
suatu perisai(Yun.thyreos).Letaknya
dibagian bawah leher mendampingi
batang tenggorok.
Fungsi kelenjar tiroid
 Membentuk dan mensekresi dua hormon
teriodinasi,yakni liotironin(T3=triiodotironin)
dan tiroksin(T4=tetraiodotironin,levotiroksin)
yang bertanggungjawab untuk
pertumbuhan,perkembangan,fungsi dan
pemeliharaan jaringan tubuh yang optimal.
 Hormon lain “kalsitonin” dihasilkan oleh sel
sel parafolikuker dan terlibat dalam
pengaturan metabolisme kalsium.
 Dibwh pengaruh hormon TRH(Thyrotropin
Releasing Hormon,protirelin) dari
Hipotalamus,
 Hipofise mensekresikan TSH(Thyreoid
Stimulating Hormone) yang selanjutnya
menstimulasi tiroid untuk memisahkan T3
dan T4.
Kalsitonin
 Adalah hormon polipeptida yang dibentuk
oleh sel-sel C dari tiroid yang sekresinya
distimulasi oleh kadar kalsium darah yang
tinggi (hiperkalsemia) dan juga oleh naiknya
kadar magnesium darah dan hormon
lambung usus.

 Berkhasiat menghambat perombakan tulang


(resorpsi) berkat kerja langsung terhadap sel-
sel perombak tulang(osteoclast)
Thyrotropin Releasing Hormon(TRH)

 Adalah tripeptida yang disintesis dalam


hipotalamus dan ditransfer dalam kapiler
sistem vena portal hipofisis ke kelenjar
hipofisis ,dimana TRH menstimulasi sintesis
dan pelepasan TSH.
Tirotropin(TSH)
 Adalah hormon glikoprotein yang dilepaskan
dari kelenjar hipofisis (adenohipofisis).TSH
mengaktivasi reseptor pada sel folikuler dan
meningkatakan adenosin monofosfat siklik
(cAMP) yang menstimulasi sintesis dan
pelepasan hormon dari kelenjar tiroid.
 Pada hipotiroidisme atau yang lebih
jarang,defisiensi iodin,kadar TSH yang
abnormal tinggi menyebabkan pembesaran
kelenjar tiroid(goiter).
T3 dan T4
 Triiodotironin dan tiroksin(tetraiodotironin)
memasuki sirkulasi,dimana T3 dan T4
ditranspor dengan terikat pada protein
plasma(masing2 99,5% dan 99,95%).
 Tiroid hanya menyumbang sekitar 20% dari
T3 dalam sirkulasi yang tidak terikat,sisanya
dihasilkan dari konversi perifer T4 menjadi
T3.T4 juga bisa diiodinasi menjadi T3 reversa
inaktif(rT3) berdasarkan kebutuhan
jaringan.T4 tampaknya terutama merupakan
prohormon T3.
SEKRESI HORMON
Diatur oleh sistem H-H(Hipotalamus-Hipofyse)
melalui mekanisme feedback negatif.
Bila produksi melampaui kebutuhan
tubuh,yakni sekitar 0,5 mg sehari,maka
hipotalamus mengurangi pelepasan TRH
yang berakibat menurunnya produksi TSH
dan kemudian sekresi T3 dan T4.
Sekresi TRH ternyata distimulasi oleh
neurohormon noradrenalin.
Biosintesis
Terdiri dari beberapa tahap:
a.ambilan(uptake) ion iodida oleh kelenjar
b.oksidasi iodida dan iodinasi gugus tirosil
pada tiroglogulin
c.penggabungan residu iodotirosin a.l
menghasilkan iodotironin
d.resorpsi koloid tiroglobulin dari lumen ke
dalam sel
e.proteolisis tiroglobulin dan pengeluaran
sekresi tiroksin(T4) dan triiodotironin(T3) ke
aliran darah
 f.recycling iodium diantara sel-sel tiroid
melalui deiodinasi dari mono dan
diiodotirosin dan penggunaan kembali ion
iodida
 g.konversi T4 menjadi T3 di jaringan perifer
dan dalam kelenjar tiroid.
a.Ambilan Iodida

 Iodium dari makanan mencapai sirkulasi


dalam bentuk Iodida.Pada keadaan normal
kadarnya dalam darah sangat rendah(0,2-
0,4ug/dL),tetapi kelenjar tiroid mampu
menyerap iodida cukup kuat,hingga iodida
dalam kelenjar terangsang mencapai 100 kali
dari kadar plasma.
 Mekanisme transpor iodida ke kelenjar
dihambat beberapa ion,misal tiosianat dan
perklorat.
 Sistem transpor iodida ini dipicu hormon
tirotropin dari TSH yang diatur oleh
mekanisme autoregulasi.Karenanya bila
simpanan iodium di kelenjar rendah ambilan
iodida akan dipicu dan sebaliknya pemberian
iodida akan menekan mekanisme tersebut.
 Mekanisme yang sama juga dijumpai pada
kelenjar ludah,mukosa lambung,kulit,kelenjar
mamae dan plasenta yang dapat
mempertahankan kadar iodida 10-50 kali
lebih tinggi dari dalam darah
Oksidasi dan iodinasi
 Oksidasi iodida menjadi bentuk aktifnya
diperantarai tiroid peroksidase,enzim yang
mengandung heme dan menggunakan H2O2
sebagai oksidan.Enzim ini berada di dalam
membran sel dan terkonsentrasi di
permukaan kelenjar.
 Reaksi menghasilkan residu
monoiodotirosil(MT) dan diiodotirosil(DIT)
dalam tiroglobulin,tepat sebelum
penyimpanan ekstraselulernya di lumen
folikel kelenjar.Reaksi tersebut dirangsang
TSH.
c.Pembentukan tiroksin dan triiodotironin dari
iodotirosin

 Tahap berikutnya,pembentukan triiodotironin


dari residu monoiodotirosil dan diiodotirosil.

 Reaksi oksidasi ini juga dikatalisasi oleh


enzim tiroid peroksidase.Kecepatan
pembentukan tiroksin dipengaruhi kadar TSH
dan tersedianya iodida.
 Telah diketahui bahwa terdapat hubungan
antara jumlah tiroksin dan triiodotironin yang
terbentuk dalam kelenjar dan tersedianya
jumlah iodida atau kedua iodotirosin.
 Misalnya pada tikus,bila terjadi defisiensi
iodium pada kelenjar tiroid,rasio
tiroksin/triiodotironin akan menurun dari 4:1
menjadi 1:3.Karena T3 merupakan bentuk
transkripsi aktif iodotironin dan hanya
mengandung 3/4 bag iodium,penurunan
jumlah iodium yang tersisa hanya sedikit
berpengaruh terhadap jumlah hormon tiroid
yang keluar dari kelenjar.
d.Resorpsi e.Proteolisis koloid f.Sekresi
hormon tiroid
 Karena T3 dan T4 disintesis dan diimpan
sebagai bagian dari tiroglobulin,maka untuk
sekresinya diperlukan proses proteolisis.
 Proses ini dimulai dari endositosis koloid dari
lumen folikel pada permukaan sel dengan
bantuan reseptor tiroglobulin,yakni megalin.
 Tiroglobulin harus dipecah dulu menjadi
beberapa asam amino,agar hormon toroid
dapat dilepaskan,proses ini dibantu TSH.
 Pada saat tiroglobulin
terhidrolisis,monoiodotirosin dan diiodotirosin
juga dilepaskan tetapi tetap berada dalam
kelenjar,sedangkan iodium yang dilepaskan
sebagai iodida akan tergabung lagi dengan
protein.
 Molekul tiroglobulin dibentuk oleh 300 residu
karbohidrat dan 5500 residu asam amino dan
hanya 2-5 diantaranya adalah T4,dengan
demikian untuk melepaskan hormon
tiroid,molekul tiroglobulin harus dipecah
menjadi gugus asam amino.Mekanisme ini
dipicu olehhormon tirotropin.
g.Konversi tiroksin menjadi triiodotironin di
jaringan perifer

 Pada keadaan normal produksi


tiroksin(T4)sehari antara 70-90ug,sedangkan
triiodotironin(T3) 15-30ug.Meski T3
diproduksi di kelenjar tiroid,sekitar 80% T3
disirkulasi adalah hasil metabolisme T4 yang
terjadi melalui sekunsial monodeiodinasi di
jaringan perifer.
 Sebagian besar konversi T4menjadi T3 diluar
kelenjar,yaitu di hati. Karenanya jika tiroksin
diberikan pada pasien hipotiroid dengan
dosis yang dapat menormalkan tiroksin
plasma,kadar T3 plasma juga akan normal.
Gangguan tiroid

 Hipofungsi(hipotirosis,hipotiroidism),produksi
hormon dibawah nilai normal
 Hiperfungsi
(hipertirosis,hipertiroidism),produksi hormon
melebihi nilai normal.
Tes fungsi tiroid.
 Dengan radioimmunoassay,chemiluminescent dan
enzyme-linked immunoassay,sekarang dapat
dilakukan pengukuran kadar T4,T3 dan TSH darah
dan diagnosis laboratoriumgangguan fungsi tiroid
menjadi lebih baik.

 Suntikan recombinant human TSH(thyrotropin


alpha,tirogen),untuk mengetahui kapasitas jaringan
tiroid dalam mengambil iodium radioaktf dan
melepaskan tiroglobulin pada keadaan normal atau
pada keganasan.
Hipotirosis
Akibat kekurangan T3 dan T4 dan penurunan
metabolisme umum dapat menimbulkan
sejumlah gejala.Dalam keadaan berat disebut
miksedema.
Gejalanya: keadaan mental mundur,lesu dan
kantuk,berat badan
meningkat,bradycardia,muka pucat dengan
suara mendalam,kulit menebal,rambut
kering,sembelit dan rasa dingin.
Kekerdilan
 Bila hipotirosis terjadi sejak
lahir,pertumbuhan tubuh dan mental akan
terganggu(cretinisme) dan mendekati
pandir(idiotia).Tubuh tetap kerdil dan sering
kali dengan struma(gondok) di leher akibat
membesarnya tiroid.
Myxoedema
 Penyakit hipofungsi tiroid yang bercirikan
infiltrasi dan pengembangan kulit oleh
lendir(mucus) yang terutama nyata pada
kelopak mata dan bibir.Pada wanita sering
kali suara menjadi agak serak dan haid
berlangsung lebih deras.
Penyebab Hipotirosis
 Karena tdk ada Iod di dalam makanan atau
air minum
 Tubuh tidak mampu membentuk mono- dan
diiodotirosin,ataupun tidak dapat
mempersenyawakanya menjadi T3 dan T4.
Kekurangan iod atau iodida mengakibatkan
turunnya produksi tiroksin,sehingga hipofise
distimulasi terus untuk mensekresi
TSH(melalui TRH).Akibatnya ialah tiroid
dirangsang dan tumbuh berlebihan dengan
bertambahnya pembuluh darah dan akhirnya
terjadi gondok(struma).
Pengobatan
 Umumnya berupa terapi substitusi dengan
tiroksin yang pada dasarnya dijalani seumur
hidup.
HIPERTIROSIS
 Bercirikan overproduksi T3 dan T4 seperti pada
penyakit Graves(dahulu:p.Basedow)
 Gejala terpentingnya adalah efek jantung
(tachycardia,atriumfibrilasi),struma serta bola
mata menonjol secara
abnormal(exophtalmus),meskipun kedua gejala
terakhir ini tidak selalu nampak.
 Gejala lain berupa menurunnya berat badan
akibat peningkatan perstaltik dan nafsu makan
bertambah.
HORMON TIROID

 Digunakan untuk berbagai indikasi,yakni:

 Hipotirosis.Tiroksin terutama digunakan untuk


terapi substitusi pada hipofungsi tiroid,yang
disebabkan insufisiensi hipotalamus,hipofise atau
tiroid.
 Adipositas.Adakalanya tiroksin digunakan
untuk melawan kegemukan (adipositas),yaitu
komponen dari sediaan pengurus
tubuh,berdasarkan stimulasinya terhadap
metabolisme umum.Cara ini tidak dibenarkan
karen pada dosis tinggi yang diperlukan
untuk membakar lemak berlebihan,dapat
terjadi gejala hipertirosis yang justru
menyebabkan bertambahnya nafsu makan.
 Kolesterol tinggi.Bentuk dekstro dari tiroksin
(d-tiroksin) dengan aktivitas ringan terhadap
metabolisme dan jantung(hanya 10%
daripada bentuk levonya),adakalanya
digunakan pada hiperkolesterolemia tertentu
untuk menurunkan kadar kolesterol.
Efek samping dan pentakaran
 Pada pentakaran yang tepat tidak terjadi efek
samping.Pada over dosis timbul gejala
hipertirosis(kecuali exophtalmus),terutama
palpitasi,gelisah dan sukar tidur.Pada
pentakaran yang terlalu mendadak tinggi
dapat timbul efek jantung,seperti
infark,dekompensasi dan angina pectoris.
Guna menghindari efek samping ini dosis harus
ditentukan secara individual atas tuntunan gejala
dan atau kadar hormon dalam darah.Dosis
permulaan hendaknya rendah sekali dan secara
berangsur-angsur dinaikkan.Semakin berat
keadaan hipotirosis,makin besar kepekaan
organisme untuk hormon tiroid dan makin rendah
pula hendaknya dosis permulaan.
ZAT-ZAT UNTUK HIPOTIROID
 L-TIROKSIN :levo-thyroxin Na,T4,Thyrax, Elthroxin.
 Di buat secara sintetis dan telah menggantikan
serbuk tiroid yang kerjanya kurang konstan dan
pentakaran yang kurang seksama.
 Tiroksin berfungsi sebagai prohormon untuk
liotironin,yang lebih aktif.Deiodisasi T4->T3 terjadi
secara enzimatis dihati,ginjal dan otot.
 Mulai kerjanya lambat dengan masa laten 7-
10 hari,efek maksimalnya tercapai setelah 3-
4 minggu,tetapi bertahan lama.Bila terapi
dihentikan obat masihbekerja terus selama 1-
3 mgg.
Resorpsinya dari usus tidak menentu(50-80%) dan
tergantung pada adanya makanan,maka sebaiknya
diminum pada lambung kosong.T1/2 nya 6-7
hari,sehingga cukup dengan single dosis sehari.
Eliminasinya seperti T3,terjadi 60% melalui
deiodisasi menjadi tirosin,25% melalui konyogasi
dengan glukuronida/sulfat yang diekskresikan
lewat empedu,untuk kemudian diiodisasi pula.
Dosis

 Oral permulaan 1dd 50-100 mcg(garam Na) ½-1jam a.c,setiap 2-4


mgg dinaikkan dengan 25-50 mcg,pemeliharaan 1dd 100-200 mcg
a.c.Lansia dan pasien jantung:permulaan 1dd 25-50 mcg.
Liotironin :T3,triiodotironin

 Dibuat secara sintesis,kasiat 50x lebih kuat dari


tiroksin.Mulai kerjanya cepat,efek maksimal dicapai
setelah 2-3 hari dan bertahan sampai 3 hari setelah
penghentian.

 Efek samping lebih berbahaya,khususnya infark


jantung,maka kurang layak untuk terapi jangka
panjang.Zat ini hanya digunakan jika dibutuhkan
kerja pesat dan kuat,misalnya pada
myxoedema.Juga jika tiroksin tidak efektif dan
sebagai zat pembantu diagnosa hipertirosis.
 dosis;: pada hipotirosis berat,oral permulaan
25 mcg sehari berangsur angsur dinaikkan
sampai maksimum 75 mcg.Pada myxoedema
dan struma 1dd 2,5-5 mcg.
Kalsitonin,Calsymar

 Polipeptida sintesis ini terdiri dari 32 asam amino


dan identik dengan hormon human, Calsymar
adalah kalsitonin yang identik dengan hormon ikan
salem.Berdaya mengaktifkan osteoclast dan
perombakan tulang,juga menghambat resorpsi
kembali kajsium di tubuli ginjal,yang berdampak
turunnya kadar kalsium darah.Disamping
itu,berkhasiat sebagai analgetis.
 Oleh karena itu,zat ini digunakan untuk
penyakit Paget(ostitis deformans),yaitu
melunaknya tulang secara kronis yang
mengakibatkan deformias dengan nyeri
hebat.
 Juga untuk terapi simtomatis dari hiperkalsemia dan
osteoporosis postmenopausal,meskipun efeknya
terhadap insidensi fractura belum dipastikan.

 Efek samping:sering terjadi dan berupa mual dam


flushing,lebih jarang diar,sakit perut,polyuria dan
reaksi kulit di tempat injeksi.
 Dosis:P.Paget: i.m/s.c 0,5 mg sehari,setelah
2 mgg dinaikkan sampai 2dd 0,5 mg
tergantung dari efeknya,selama minimal 6
bulan.Pada hiperkalsemia;kalsitonin salem
sintetis setiap 6-8 jam i.m/iv/s.c hingga kadar
Ca dan pospat turun
Sumber putaka
 OOP(Obat-Obat Penting)
 Farmakologi dan Terapi UI
 At aGlance Farmakologis Medis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai