Anda di halaman 1dari 7

14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa

GLANDULA TIROID
Rabu, 19 oktober 2011
Dr. Haryono

Assalamu’alaikum wr.wb…wah udah masuk blok 14, semangat y tmn2 ni kuliah pertama:D
Bismillahirrahmanirrahim..

Anatomi Kelenjar Tiroid


Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat dibawah kartilago krikoid, disamping
kiri dan kanan trachea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas
2 lobus yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini
mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm, dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus
mempunyai lobuli yang di masing2 lobuli terdapat folikel dan parafolikuler.

Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormone-hormon disintesis.
Kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri
tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior
merupakan percabangan dari arteri subklavia. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah
lebih besar dibanding lobus kiri, dan dipersyarafi oleh saraf adrenergic dan kolinergik. Saraf
adrenergic berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.

Kelainan Tiroid:
1. Fungsional: 2. Morfologi:
 Hipertiroid  Kelenjar membesar (goiter) / tidak
 Hipotiroidi
 Eutiroidi

PREVALENSI
WHO : wanita : laki-laki = (9 - 10) :1
Indonesia :3-4:1

Kata dr.haryono, sampai saat ini belum diketahui mengapa prevalensi wanita lebih besar terkena
tiroid daripada pria. Terus data prevalensi mengapa di Indonesia lebih rendah daripada WHO itu
karena penggunaan sarana diagnosis di Indonesia belum memadai.

Hormon tiroid
Disintesis dari iodine & as amino tirosin. Sebagian besar iodine masuk melalui traktus digestivus
sebagai iodida, juga melalui paru dan kulit. Iodine yg masuk tubuh 1/3 bagian masuk ke glandula
tiroid & 2/3 bagian sisa-nya meninggalkan tubuh melalui urine.

Glandula Tiroid 32
14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa
`
metabolisme hormon tiroid:
Enzim mengoksidase iodida menjadi iodine organik, diikat kedlm monoiodotirosin & diio-
dotirosin. Senyawa ini mengandung hormon tiroid aktive tiroksin (T4) yg mempunyai 4 molekul
iodine, dan triiodotironin (T3) yg punya 3 molekul iodine. Dlm serum T4>T3, tapi T3 secara
fisiologik lebih bermakna.
Normal kadar dalam serum T4: 5.5-12.5 μg/dl, oleh jaringan non-tiroid perifer, T4
dikonversi menjadi T3 dengan membuang sisa iodiumnya.

Kadar Normal T3 dlm serum: 100-200 ng/dl, tapi T3 menggunakan mayoritas efek hormon
tiroid & aktivitas T4 tidak langsung sampai dikonversi menjadi T3. Half life T4 1 minggu dlm
sirkulasi, T3 hanya sehari. Produksi 1/3 T4 akan diubah menjadi T3. Pembuangan atom iodium
dari ring lain akan menjadi rT3 (reverse T3) dengan fungsi fisiologiknya yang tak dikenal.

T3 & T4 terikat pada protein serum, selain sebagian besar ke tiroksin binding globulin
(TBG), keduanya juga terikat ke albumin & prealbumin. Meskipun 99.97% T4 & 99.7% T3
beredar dlm bentuk terikat, aktivitas fisiologiknya hanya dari hormon yg bebas/tak terikat. T4
lebih erat terikat pada TBG daripada T3

Efek hormon tiroid:


 Kontrol pemakaian oksigen, dimana variabel fisiologiknya diukur dg BMR (Basal Metabolic
Rate)
 Berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat, protein, mobilisasi elektrolit, konversi karoteen
menjadi vit A
 Esensial utk pengembangan sistem saraf pusat. Defisiensi tiroid neonatal yg irreversibel akan
menyababkan Kretinisme.

Liat gambar dibawah ya temen2..ini adalah gambar struktur kimia Hormon Tiroid:

Terlihat y gambar stuktur ikatan kimia


Thyroxine (T4) yang mempunyai 4 molekul
Iodine ( I )  terus T4 mengalami deiodinasi di
jaringan perifer menjadi triiodothyronine (T3)
yang struktur ikatan kimianya tampak molekul
Iodine (I) nya ilang satu (Jadi Iodine nya tinggal
3 deh), dan juga menjadi reverse T3 ( rT3 ) yang
struktur ikatan kimianya yaitu molekul Iodine
(I) nya ada 3 jg sm kayak T3, tp bedanya Iodine
nya pindah ikatan…bisa diliat ya

Faktor yg menurunkan aktivitas hormon tiroid:


 Defisiensi enzim secara genetik ® akan mengganggu metabolisme iodine ® dan akan
mengakibatkan congenital goitre
 Kausa eksternal ® mengakibatkan faal tiroid menurun
 Hormon tiroid eksogen® menurunkan produksi hormon dengan menekan kadar TSH

Glandula Tiroid 33
14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa
`
 Obat seperti tiosianat dan perchlorat mengganggu kadar iodid, dimana tiourea & tiourasil
mencegah bersatunya iodine tiroid kedalam senyawa organik.

Pengaruh antitiroid dari iodine :


Pengaruh antitiroid dari iodine belum sepenuhnya diketahui, tapi mungkin termasuk inhibisi /
menghambat keduanya dari ikatan iodine & pelepasan hormonal. Iodine radio -aktif punya efek
tambahan dari radiasi aktif jaringan hormon

Yap gambar disamping menjelaskan mekanisme


umpan balik negative dari hormone tiroid, pastinya tmn2 uda
pada diluar kepala smua ya kan kmrn udah tutorial hehe..
Jadi, hipotalamus mengeluarkan TRH. TRH akan
memengaruhi hipofise untuk mengeluarkan TSH. TSH akan
mempengaruhi kelenjar tiroid untuk mengeluarkan T3 dan
T4. T3 dan T4 ini berperan dalam metabolism tubuh
(konsumsi O2, dll).
Kelebihan T3 dan T4 akan berpengaruh balik terhadap
hipofise dan hipotalamus dengan cara menghambat aktivitas
keduanya dalam memproduksi TRH dan TSH. Jadi Intinya,
ada suatu umpan balik yang berperan sebagai
penyeimbang (negative feedback) sehingga produksi T3
dan T4 tidak berlebihan.

Efek disfungsi tiroid pada test non-tiroid


Hypotiroidisme
Salah satu penyebabnya yaitu kekurangan yodium. Efek dari kondisi hipotiroidisme, antara lain:
 Serum cholesterol & trigliseride naik
 Serum karoteen naik
 Didepan tadi udah dijelasin kalo hormone tiroid tuh berguna untuk mengkonversi karoten
menjadi vitamin A. Pada kondisi hipotiroidisme, yang berarti hormone tiroid turun, maka serum
karoten akan meningkat karena tidak ada konverternya (hormone tiroid), sehingga produksi
vitamin A juga akan turun.
 Kadar ensim CPK (creatine phosphokinase), AST (Aspartate transaminase), dan LDH (Lactate
dehydrogenase) naik
 Prolaktin serum naik
 Anemia normokhromik dgn Hb 10 g/dl
 Fragilitas kapiler naik ( Fragilitas = ketahanan dinding eritrosit )
 Protein cairan spinal naik
 Ekskresi 17 KS (kortikosteroid), 17 OHCS (ohidroksikortikosteroid) turun

Hypertiroidisme
 Suhu kulit, nadi naik
 Cholesterol, trigliserida serum turun
 Kadar aminotransferase dan alkali fosfatase naik
 Retensi BSP naik
BSP = Bromsulphthalein  merupakan suatu obat untuk mengetahui fungsi hepar. Obat ini
disuntikkan secara intravena, lalu konsentrasi darah diukur setelah 45 menit. Keberadaan lebih
dari 10% dosis obat di sirkulasi darah mengiindikasikan bahwa hepar tidak berfungsi dengan

Glandula Tiroid 34
14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa
`
baik. Tes ini sekarang udah ga dipake lagi soalnya dirasa kurang efektif dan memiliki efek
Test
samping berbahaya. Singkatan Variabel terukur Normal
Tiroid Stimulating hormone TSH Serum 1-10μlU/ml
 Hubungan glukosa insulin berubah
Epitiroid 131 Iodine Uptake RAIU % 5-35%/24 jam
 Limfositosis
ReverseCalsium
 Ekskresi T3 urine naik rT3 Serum 38-44ng/dl
Antibodi Tiroid Tak terdeteksi
Tiroid Stimulating Ig TSIg Tak terdeteksi

Gambar di samping
menunjukkan contoh T4 dan
TBG (Thyroid binding
globulin) pada berbagai
keadaan dari FTI (free
thyroxine index). Garis-garis
vertical menunjukkan
konsentrasi TBG dan T4.

Gangguan tiroid
 Hipotiroidisme
 Hipertiroidisme
 Tiroiditis
 Subakut tiroiditis
 Eutiroid sick syndrome
 Patient Care consideration

Hipotiroidisme
Deskripsi  Defisiensi tiroid mengakibatkan hipometabolisme sehingga muncullah syndrome
mixedema dengan beberapa gejala seperti keadaan depresi, tapi berat badan stabil, tekanan
darah naik, dan nadi menurun. Pada pemeriksaan laboraturium, akan menunjukkan hasil
sebagai berikut:
- T4 serum, T3c uptake, dan epitiroid 131 Iodine uptake menurun
- Level TSH meningkat 3kali dari level normal, kecuali pada hipotiroid dikarenakan disfungsi
hipofise
- Antibodi terhadap tiroglobulin 20%

Glandula Tiroid 35
14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa
`

Pada kejadian congenital, hipotiroidisme akan mengakibatkan kretinisme

Hipertiroidisme
Deskripsi  kelebihan hormone menyebabkan keracunan gondokatautoxis goiter difus
( Graves disease ). Hasil laboratorium menunjukkan sbb:
- T3, T4, T3 uptake, free T4 indeks, dan epiteroid 131 Iodine uptake meninggi.
- TSIg ada
Pada sub klas hipertiroidisme, 5 % penderita menderita tirotoksik yang kemudian disebut
tirotoksikosis. Kadar T4 dan FT4 normal, namun kadar T3 meninggi. Pada penderita dengan
T4 yang meninggi, diharapkan kadar T3 juga meninggi. Penderita dengan HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) yang tinggi (Pada kehamilan), biasanya akan menyebabkan
hipertiroid yang manifest.

Tiroiditis
Kelenjar tiroid Jarang mengalami inflamasi akut, tapi sering terjadi infiltrasi limfositik &
fibrosis. Bentuk histologik immune-mediated chronic inflamation (tiroiditis limfositik) atau
penyakit Hashimoto sering disertai dengan pembesaran glanduler. Titer antibodi tiroglobulin
yg tinggi & antigen mikrosomal menunjukkan gejala patognomonik tiroiditis limfositik.
Kadar hormon normal bila ada gondok, tapi progresivitas destruksi jaringan
mengakibatkan hipotiroid. T4 biasanya normal pada awalnya, tapi mungkin karena kerusakan
folikuler ® menyebabkan yod non-hormonal masuk sirkulasi. PBI naik disertai T4 rendah-
normal ® dan lebih lanjut mengakibatkan suspect folliculer disruption.

Tiroiditis subakut
 Dpt terjadi pada epidemik terbatas, yang biasanya diakibatkan oleh viral agent
 Gangguan dimulai dg sakit tenggorok, panas termasuk satu/dua lobi tiroid ® membesar,
dipalpasi/menelan sakit.

 Bila dilakukan Biopsi tiroid


ada sel inflamatory infiltrasi yang seperti perlukaan focal, ada sedikit kasus dg atropi tiroid
® sehingga mengakibatkan hipotiroidisme ireversible. Bila suspect penyakit ini ® PBI
akan bermanfaat; biasanya PBI meningkat, yod 131 uptake ¯, sebab tiroid yg radang tidak
mengambil yod, tapi melepaskan senyawa yod organik ke sirkulasi
 Dengan destruksi tiroid yg cukup, T4 dpt selama hipertiroid fungsional. Diharapkan dapat
sembuh , perlu istirahat lebih banyak atau pengobatan anti inflamasi

Euthyroid sick syndrome


Sakit tertentu dimana secara klinik/laboratorik terdapat hipotiroidism, antara lain
termasuk penyakit neoplastik, DM, luka bakar, trauma, Cardiovasculer, penyakit hati, gagal
ginjal atau infeksi yg lama sering disertai T3 & T4 turun ® hal-hal tersebut menyebabkan
hipometabolisme.
Ada 2 perubahan menandai penetapan kelainan hormonal:
Pada sakit berat serum pre-albumin turun cepat ® sehingga hormon binding capacity
berkurang. Sebagai tambahan, Jumlah T4 deiodonated T3 turun bermakna, sedangkan
kenaikan metabolik pada produk reverse T3 inaktif. Berkurangnya aktivitas hormon, juga

Glandula Tiroid 36
14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa
`
aktivitas binding capacity, ® mengakibatkan FT4I normal Bila penetapan T3 tersedia,
diagnosis euthyroid sick syndrome dapat dikonfirmasi dengan kenaikan reverse T3

Patient Care Considerations


- Iodine artefact  penetapan hormone serum spesifik tidak dipengaruhi intake iodium.
- Epithyroid radioiodine uptake  penetapannya dipengaruhi cadangan yod tubuh.
Radiografik contras media pengaruhnya lebih lama beberapa minggu sampai beberapa
bulan. Produk yang digunakan untuk IVP (intravenous pyelography) pengaruhnya lebih
pendek dari cholecystography atau bronchography.

Faktor-faktor yang mempengaruhi thyroxine, antara lain:


 kadar T4 srkulasi dipengaruhi kuantitas dan aktivitas thyroid binding protein; kuantitas
protein, afinitas thd hormon & adanya hormon eksogen atau obat-obatan yg mengikat
protein mempengaruhi pengukuran total
 Penggunaan FT4I membantu mengimbangi artefact ini, tapi hanya bermanfaat utk
mengetahui potensi interfensi keadaan yg eksis
 Ingesting tiroksin ® T4 serum naik, menekan RAIU. Factious hipertiroidisme terjadi pada
penderita yg kelebihan dois prep tiroid ® kombinasi T4 tinggi & low RAIU ® pengobatan
sendiri

Tabel: Kondisi yang Mempengaruhi Pengikatan Hormon.


 Peningkatan TBG, penurunan RT3U
pada kondisi seperti: kehamilan, terapi estrogen, kontrasepsi oral, acute intermittent
porphyria, heroin, methadone, kerusakan hear akut, abnormal genetic pada TBG.

 Penurunan TBG, peningkatan RT3U


pada kondisi seperti: androgen, glukokortikoid, nephrosis, sirosis, malnutrisi, protein-
losing enteropathy, abnormal genetic pada TBG

 Penurunan Binding in vivo, peningkatan RT3U


pada kondisi seperti: phenytoin dengan dosis tinggi, salicylatesdengan dosis tinggi, gagal
ginjal, penyakit yang parah atau stress yang menekan level pre-albumin.

Alhmdulillah…semoga bermanfaat
Maaf yak tmn2 klo ada yg kurang n bahasanya agak mbingungi, soalnya kata-kata dr.Haryono nyaris
sama persis sama slide a.k.a podho PLEK =.= , jd q tambah2in dari sana sini dkit.
makasiiiih…wassalam..

Glandula Tiroid 37
14th Block—Sistem Endokrin | 1st Chapter Ifa
`

Glandula Tiroid 38

Anda mungkin juga menyukai