FISIOLOGI TIROID
q Kelenjar tiroid normal mensekresikan hormon
tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin
(T4 tiroksin)
q Kedua jenis hormon tersebut masing-masing
mengandung 59% dan 65% Iodin sebagai molekul
essensial
q Fungsi hormon tersebut:
Mempertahankan perkembangan dan pertumbuhan
Mengatur suhu tubuh agar tetap normal
Mengatur tingkat penggunaan energi dalam batas
normal
METABOLISME IODIN
q Asupan Iodida (I) harian pada orang dewasa
adalah 150 mcg sedangkan pada ibu hamil 200
mcg
q Asupan Iodida melalui makanan, air maupun obat
akan diabsorbsi dengan cepat dan disimpan dalam
kompartemen cairan ekstrasel
q Kelenjar Tiroid mengambil 75 mcg/hari dari
kompartemen tersebut untuk mensintesis hormon
dan sisanya akan diekskresikan melalui urin
q Jika asupan meningkat maka, jumlah ambilan iodin
pada kelenjar tiroid berkurang
BIOSINTESIS HORMON TIROID
q Asupan Iodida dalam darah atau yang diambil dari kompartemen CES akan melalui
serangkaian reaksi enzimatik untuk dapat diubah menjadi hormon tiroid
q Tahapan reaksi enzimatik tersebut adalah
1. Transfer Iodida dari darah menuju kelenjar tiroid. Proses transpor tersebut dibantu oleh suatu
protein transpor yang dikenal sebagai Na/I symporter.
2. Retikulum endoplasma dan Badan Golgi mensintesis dan menyekresi molekul glikoprotein besar
yang disebuttiroglobulin ke dalam folikel. Tiroglobulin merupakan substrat utama yang
mengandung 70 asam amino tirosin yang nantinya akan bergabung dengan iodida untuk
membentuk hormon tiroid.
3. Iodida yang telah masuk kedalam sel folikel kelenjar tiroid, akan ditransfer kembali ke sel apikal
dengan bantuan protein transpor yang disebut dengan pendrin
4. Iodida yang berada di dalam sel apikal kemudian dioksidasi menjadi bentuk aktifnya yaitu Iodium
oleh enzimthyroid peroksidase(TPO) dan hidrogen peroksidase
5. Iodium kemudian akan berikatan dengan tiroglobulin yang mengandung tirosin. Proses ini disebut
dengan iodonisasi atau organifikasi iodida.
6. Tiroglobulin yang telah mengalami proses iodinasi akan menghasilkan 2 jenis tiroglobulin, yaitu
monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosian (DIT)
7. Pengabungan 2 molekul DIT akan menghasilkan T4 (tiroksin) sedangkan penggabungan 1 molekul
MIT dan 1 molekul DIT akan menghasilkan T3
BIOSINTESIS HORMON TIROID
TRANSPOR
HORMON
TIROID
q T dan T dalam plasma terikat
dengan protein secara reversibel
terutama dengan globulin pengikat
tiroksin (TGB)
q Hanya sekitar 0,04% T total dan
0,4% T yang terdapat dalam bentuk
bebas
q Keadaan fisiologis, patologis dan
obat-obatan mempengaruhi
transport T , T dan tiroid
Jalur utama metabolisme tiroksin diperifer adalah deiodinasi.
Deiodinasi T membentuk dua jenis yaitu :
q Terjadi deiodinasi cincin luar akan membentuk 3,5,3 triiodotironin (T) yang empat
kali lebih poten dari T
q Terjadi deiodinasi cincin dalam yang akan menghasilkan 3,3,5 trilodo tironin (reverse
T atay rT) yang inaktif secara metabolik
METABOLISME
HORMON TIROID
DI PERIFER
Regulasi Hormon Tiroid
q Kerja kelenjar tiroid diatur oleh hipotalamus
dan hipofisis anterior.
Aturan Pemakaian
Makanan dan obat-obatan dapat mengganggu absorbsi levotiroksin sehingga
diberikan pada saat lambung kosong (30 menit sebelum makan atau 1 jam
setelah makan)
Efek samping
Pemberian yang berlebihan dapat menyebabkan toksisitas yang menimbulkan
efek
a. Anak : Peningkatan kegelisahan, insomnia, kecepatan pertumbuhan dan
maturasi tulang.
b. Dewasa : peningkatan kecemasan, intoleransi panas, palpitasi, takikardi ,
penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan.
c. Penggunaan jangka panjang pada lansia menyebabkan percepatan
osteoporosis
Hipotiroidisme dan Kehamilan
Wanita dengan hipotiroidisme sering mengalami anovulasi yang menyebabkan
keadaan infertil sampai kadar tiroid di dalam tubuh menjadi normal (eutiroid),
sehingga penggunaan hormon tiroid pengganti untuk kasus infertil menjadi
meluas walaupun belum terbukti manfaatnya pada pasien eutiroid yang infertil.
Pada pasien hipotiroid hamil yang mendapat tiroksin, dosis harian harus cukup
memadai karena perkembangan awal otak janin bergantung pada tiroksin ibu.
Dosis tiroksin ibu yang adekuat harus menjamin pemeliharaan kadar TSH antara
0,5 dan 3,0 mU/L dan T4 total pada atau diatas batas normal.
Farmakologi Klinis Dasar Obat-obat
Tiroid dan Antitiroid
Hipertiroidisme
q Sindrom klinis yang dihasilkan bila sejumlah jaringan terpapar oleh hormon tiroid
yang tinggi.
q Contoh penyakit :
Grave Disease
Goiter Uninodular dan multinodular toksik
q Terapi obat merupakan terapi yang paling bermanfaat pada pasien muda
dengan ukuran kelenjar yang kecil dan kelainan yang ringan.
q Obat anti tiroid yang digunakan adalah metimazol dan propiltiourasil (PTU)
q Metimazol dan PTU bekerja dengan cara :
menghambat proses organifikasi iodin
Menghambat konversi T4 menjadi T3
q Penggunaan metimazol lebih disukai dibandingkan PTU (kec pada kehamilan)
karena dapat diberikan sekali sehari (meningkatkan kepatuhan pasien).
q Pada beberapa kasus, pemberian levotiroksin dapat mencegah pelepasan TSH
Hipertiroidisme
Denyut nadi meningkat
Keringat berlebih
BMR tinggi
sesak napas
Penurunan berat badan
Kulit kemerahan
Exophthalmia
Gugup, cemas, gelisah
Insomnia
Tremor
Exophthalmia
Mata yang membelo keluar
Tekanan meningkat pada mata
Propiltiurasil (PTU)
Dosis awal 100-150 mg setiap 6-8 jam sampai kadar hormon normal
Dilanjutkan penurunan dosis secara perlahan sampai 50-150 mg sekali sehari.
Pada tahun ke-2 dapat diberikan dosis levotiroksin harian 50-150 mcg
dikombinasikan dengan metamizol 5-15 mg atau 50-150 mg PTU.
Angka kekambuhan dengan terapi kombinasi ini mungkin sebanding dengan terapi
tunggal anti tiroid, namun resiko terjadinya hipotiroidisme dapat dihindari.
Tiroidektomi
v Tiroidektomi subtotal merupakan pengobatan pilihan untuk pasien
dengan pembesaran kelenjar tiroid atau goiter multinodular
v Sebelum dilakukan tindakan tiroidektomi, pasien diobati dulu
dengan antitiroid hingga mencapai kadar normal (eutiroid) kira-kira
6 minggu.
v 10-14 hari sebelum pembedahan, pasien diberi larutan kalium
iodida, 5 tetes 2 kali sehari untuk mengurangi vaskularisasi kelenjar
dan mempermudah pembedahan.
v Sekitar 80%-90% pasien akan memerlukan tambahan hormon tiroid
setelah menjalani tireodektomi subtotal
Iodin Radioaktif
o Terapi iodin radioaktif (radioiodin) dengan menggunakan I
merupakan pengobatan yang disukai pada kebanyakan
pasien berusia diatas 21 tahun.
o Dosis terapi dapat segera diberikan dengan besar antara 80-
120 Ci/g dari perkiraan berat tiroid yang akan dikoreksi untuk
diambil
o Pada pasien dengan riwayat jantung, tirotoksikosis berat dan
pasien lansia, sebaiknya diberikan terapi antitiroid hingga
mencapai keadaan eutiroid. Pemberian obat dihentikan
selama 5-7 hari sebelum I yang sesuai diberikan.
o Pemberian iodida harus dihindari untuk menjamin agar
ambilan I menjadi maksimal.
o 6-12 minggu setelah pemberian radioiodin, kelenjar tiroid
akan mengecil dan pasien mencapai keadaan eutiroid dan
hipotiroid
Tambahan untuk terapi antitiroid
Propanolol per oral dengan dosis 20-40 mg setiap 6 jam akan
dapat mengontrol takikardia, hipertensi dan fibrilasi atrium.
Pemberian propanolol dihentikan secara berangsur-angsur sampai
kadar tiroksin kembali normal