Anda di halaman 1dari 15

Interpretasi Data Laboratorium

Pemeriksaan T3, T4, dan TSH

Disusun Oleh :
Hais Trenaldi P 2043700252
Fatimah Hargiyani Z 2043700258
Yuliana 2043700311
Eka Sapta Mawarti 2043700384
Erick Stevent 2043700416
Iva Mardalena 2043700458
Ninda Laelasari 2043700469
Takeshi Utaka 2043700479

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
2020/2021
PENDAHULUAN

Gangguan endoktrin yaitu penyakit yang berkaitan dengan kelenjar endoktrin


pada tubuh, sistem endoktrin jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon.
Hiperteroid adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang
overaktif, sehingga tubuh lebih aktif dalam memproduksi hormon .
Hipotiroid merupakan kondisi di mana tiroid underaktif dan menghasilkan
terlalu sedikit hormon tiroid.

Tiroid merupakan kelainan endoktrin tersering kedua setelah Diabetes Mellitus,


kelainan tiroid ini sendiri pun memberikan pengaruh hampir keseluruh tubuh karena
hormon tiroid mempengaruhi banyak organ tubuh .
Pemeriksaan hormon tiroid meliputi T3(Triidothyronine) hormon tiroid yang
ada dalam darah dengan kadar yang sedikit yang mempunyai kerja yang singkat
dan bersifat kuat dibanding T4(Tiroksin), T3 disekresikan atas pengaruh
TSH(Thyroid Stimulating Hormone) .
Struktur Kelenjar Tiroid ? Fungsi Kelenjar Tiroid ?
Kelenjar yang terdiri dari dua - Mempengaruhi metabolisme sel,
lobus dan terdapat didalam proses produksi panas, oksidasi
leher yang dihubungkan oleh disel-sel tubuh .
Isthmus yang sempit, letak - Mempengaruhi pertumbuhan,
kelenjar ini disebelah kanan perkembangan dan diferensiasi
dan kiri trakea. Ujung atas jaringan tubuh .
lobus mencapai kartilago - Berpengaruh dalam mengubah
tiroidea. Kelenjar ini lunak tiroksin
berwarna coklat dan ditutupi - Pengikat iodida
oleh kapsul .
Gejala Klinis Gangguan Hormon tiroid.
1. Kekurangan Hormon Tiroid (Hipotiroidisme)
Penyebab : Penyakit autoimun, Pengangkatan
kelenjar tiroid total atau sebagian, Kekurangan
yodium, Hipotiroid bawaan, Radang kelenjar tiroid
(tiroiditis), Perawatan radiasi, obat-obatan
(amiodaron, litium, interferon alfa) dan kerusakan
kelenjar pituitari
Tanda dan Gejala
Hipotiroid
- Laju Metabolisme rendah
- Muka sembab
- Konstipasi
- Pertambahan berat badan
- Lebih mudah merasa lelah
- Lebih cepat lupa
- Kulit lebih kering
- Rambut menjadi rapuh
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Kadang disertai pembesaran
kelenjat tiroid
- Kulit menjadi tebal
2. Kelebihan Hormon Tiroid (Hipertiroidisme)

Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon


jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik akibat
peningkatan hormon tiroid secara berlebihan. Bentuk
tersering adalah penyakit grave (gondok eksoftalmik).
Pada penyakit grave tiroid membesar dan hiperplastik
secara difus dan terjadi penonjolan bola mata yang
disebut eksoftalmus
Tanda dan Gejala
Hipertiroid
Mata yang menonjol
(exophthalmus)
Buang air besar berlebih
Penurunan berat badan
Sesak nafas
Gelisah / gugup
Rambut rontok
Sering tremor
Intoleransi terhadap panas
Banyak mengeluarkan
keringat
Dan lain-lain
PENAGARUH OBAT-OBATAN TERHADAP FUNGSI
TIROID
Beberapa obat dapat mempersulit penilaian status tiroid,
baik pada diagnosis awal maupun pada pemantauan.
Mekanisme kerjanya dapat mempengaruhi sekresi TSH,
bioavailabilitas obat levothyroxine oral, protein pengikat
hormon tiroid (TBG), dan metabolisme T3 dan T4.
Contoh : dopamine dan glukokortikoid mengurangi
sekresi TSH, lithium dan sediaan yodida menurunkan fT4,
amiodarone mungkin meningkatkan atau menekan fT4,
estrogen dan androgen mempengaruhi TBG tapi tidak
mempengaruhi fT4 atau fT3 (Suryaatmadja 2010).
OBAT-OBAT TIROID
1. Hipertiroidisme 2. Hipotiroid
- Tionamid - Levotiroksin, pilihan utama dan dapat
- Penghambat Ion, inhibitor kompetitif untuk memblokade digunakan pada oral, intravena dan intra
mekanisme transport ion iodide (Perklorat atau CLO4, muscular
Perteknetat atau TcO4 dan Tiosinat atau SCN) - Liothyronine
penggunaan ini untuk diagnostic - Desiccated thyroid
- Iodida, menghambat ambilan, organifikasi dan
pelepasan hormone tiroid
- Iodium radioaktif, terapi ini dugunakan pada
hipertiroidisme dan adjuvant pada kanker tiroid
terdiferensiasi
- Kontras media teriodinasi, Menghambat konversi T4
menjadi T3 contohnya Ipodate dan asam
iopanoat/diatrizoa (digunakan apabila terdapat
kontraindikasi pada tiroid)
- Penghambat adrenoreseptor, meningkatkan
perangsangan simpatis contohnya guanetidin dan
propanolol
Mekanisme Kontrol Hormon Tiroid
T3 dan T4 menghambat peningkatan sekresi TSH pada kelenjar hipofisis. Bila sekresi TSH meningkat,
maka sekresi T3 dan T4 meningkat, dan ini akan mengakibatkan mekanisme kerja tiroid juga akan
meningkat .

Interpretasi Data Laboratorium


- Menilai kesesuaian terapi (Contoh; indikasi obat, ketepatan pemilihan obat, kontraindikasi obat,
penyesuaian dosis obat, resiko interaksi obat )
- Menilai Efektifitas Terapi (Contoh; efektifitas pemberian kalium diketahui melalui kadar kalium dalam
darah, efektitifas warfarin diketahui melalui pemeriksaan INR
- Efektifitas Allupurinol diketahui menurunnya kadar asam urat
- Mendeteksi dan mencegah reaksi obat yang tidak dikehendaki (Contoh; penurunan dosis ciprofloxaxin
hingga 50% pada kondisi klirens kreatinin <30mL/menit)
- Menilai Kepatuhan penggunaan obat (Contoh; kepatuhan pasien dalam menggunakan obat antidiabetik
oral diketaui dari nilai HbA1c, kepatuhan penggunaan statin diketahui dari kadar kolestrol darah)
- Mencegah Interpretasi yang salah terhadap hasil pemeriksaan .
PEMERIKSAAN T3

- Triiodothyronine (T3) berada dalam sirkulasi darah, sebagian besar terikat pada protein plasma
Thyroxine Binding Globuline (TBG). Konsentrasi T3 jauh lebih kecil daripada T4, namun
memiliki potensi metabolik yang lebih besar.
- Pengukurannya dapat menentukan adanya varian pada kelainan hipertiroid pada pasien
tirotoksik dengan peningkatan kadar T3 namun T4 nya normal. Peningkatan T3 tanpa adanya
peningkatan T4 kebanyakan merupakan gejala awal dari tirotoksikosis rekuren pada pasien
yang telah mendapat terapi.
- Pemeriksaan T3 juga dapat digunakan untuk monitoring pasien hipertiroid yang sedang
mendapatkan terapi maupun pasien yang telah berhenti menggunakan obat anti tiroid, dan
sangat bermanfaat untuk membedakan pasien eutiroid dan hipertiroid.
Pemeriksaan T4
L-Thyroxine (T4) merupakan hormon yang disintesis dan disimpan dalam kelenjar tiroid.
Proses pemecahan proteolisis Thyroglobulin akan melepaskan T4 ke dalam aliran darah.
Lebih dari 99% T4 terikat pada 3 protein plasma secara 27 reversibel, yaitu : Thyroxine
binding globulin (TBG) 70%, thyroxine binding pre albumin (TBPA) 20% dan albumin
10%.
Pemeriksaan TSH (thyroid stimulating hormone )
TSH disekresi oleh lobus anterior kelenjar hipofisis (pituitary) dan mempengaruhi produksi dan
pelepasan thyroxine dan triiodothyronine dari kelenjar tiroid. . Jika kadar hormon tiroid dalam
darah meningkat, maka hipotalamus akan mensekresi sedikit saja TRH sehingga TSH yang
disekresi oleh hipofisis juga sedikit. Hal sebaliknya akan terjadi jika ada penurunan kadar
hormon tiroid dalam darah. Proses ini dikenal sebagai mekanisme umpan balik (negative feed
back mechanism) yang bertanggung jawab untuk mempertahankan kadar hormon dalam darah
yang optimal.
KESIMPULAN
Berdasarkan diskusi dapat disimpulkan bahwa hasil dari pemeriksaan t3, t4 dan tsh
berfungsi untuk mendeteksi kelainan hormon tiroid. Pada keadaan tertentu, hormon ini
terlalu banyak diproduksi sehingga jumlahnya meningkat dalam tubuh dan menyebabkan
hipertiroid. Sebaliknya, pada keadaan lain, produksi hormon dapat terhambat sehingga
jumlahnya menurun dan menyebabkan hipotiroid.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai