1. DEFINISI
CLL adalah keganasan hematologik yang ditandai oleh proliferasi klonal dan
penumpukan limfosit b neoplastik dalam darah, sumsum tulang, limfonodi, limpa, hati,
dan organ lain. yang mana memiliki tanda tanda limfositosis, limfadenopati, dan
splenomegali.
2. ETIOLOGI
masih belum diketahui
kemungkinan yang berperan :
• abnormalitas kromosom ( trisomi 12 )
• onkogen ( mencegah sel apoptosis ) → gen p53 mutasi
• retrovirus ( rna tumor virus )
3. FAKTOR RESIKO
riwayat keluarga
usia, insidensi cll tinggi pada usia > 70 tahun
jenis kelamin, pada cll laki-laki > perempuan
terpapar zat kimia
4. EPIDEMIOLOGI
khususnya dijumpai pada orang dewasa ( > 40 tahun ) , cll sangat jarang pada anak-anak
dan tidak biasa di bawah 40 th
cll meningkat seiring bertambahnya usia
pada populasi insidensi usia >70 tahun sekitar 50/100.000
angka kejadian di negara barat adalah 3/100.000 ( jarang di asia )
kelangsungan hidup antara >10 tahun sampai <19 bulan
5. GEJALA KLINIS
lelah
merasa lemah
pucat
gusi berdarah
mimisan
mudah memar
adanya bercak merah atau ungu pada kulit
sering mengalami infeksi
demam
nyeri tulang dan sendi ( infark tulang )
merasa penuh dalam perut atau bengkak ( hepatosplenomegali )
adanya benjolan yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada leher, ketiak, atau
selangkangan
6. DIAGNOSIS
A. ANAMNESIS
TUBUH TERASA MUDAH LELAH
LEMAH
BERAT BADAN TURUN DRASTIS
DEMAM
KERINGAT MALAM
GUSI BERDARAH
B. DIAGNOSIS
20-30% PASIEN TIDAK MENUNJUKAN KELAINAN FISIK
ANEMIA :
MATA : KONJUNGTIVA PUCAT
ABDOMEN :
HEPATOMEGALI (+)
SPLENOMEGALI (+)
WAJAH/LEHER :
LIMFADENOPATI SERING DIJUMPAI ( STAD A TIDAK ADA )
KULIT :
IMMUNOSUPRESSAN → INFEKSI BAKTERI, VIRUS
GAMBARAN LIMFOSITOSIS DENGAN LIMFOSIT KECIL MATUR DAN SUMDGE CELL YANG
DOMINAN
PEMERIKSAAN SEDIAAN HAPUSAN SUMSUM TULANG
IMUNOFENOTIP KHAS :
CD5+
CD19+
CD20+
CD23+
CD22+
INTERSTISIAL ( 33% )
NODULAR ( 10% )
DIFUS
7. PATOFISIOLOGI
8. TERAPI
• TUJUAN TERAPI :
MEREDAKAN GEJALA
• INDIKASI TERAPI :
4. GEJALA SISTEMIK :
FATIGUE
KERINGAT MALAM
TATA LAKSANA :
STADIUM DINI
tidak diperlukan terapi kecuali timbul gejala atau terdapat progressivitas penyakit .
STADIUM LANJUT
KEMOTERAPI TUNGGAL :
KLORAMBUSIL → mula-mula 2-4 mg lalu dinaikan 6-8 mg peroral setiap hari
KEMOTERAPI KOMBINASI :
KOMPLIKASI SISTEMIK
9. KOMPLIKASI
• S. pneumoniae
• S. aureus
• H.influenzae
2. HIPOGAMAGLOBULINEMIA
• IGA ↓
• IGG↓
• IGM ↓
• SINDROMA RITCHER
4. KEGANASAN SEKUNDER
10. PROGNOSIS
FOLLOWING :
1. STAGE
2. AGE
3. SEX
4. CHROMOSOME CHANGES
5. RICHTER’S SYNDROME
PROGNOSIS BURUK