102014037, F4
silma.2014fk037@civitas.ukrida.ac.id
Abstract
The thyroid gland is an endocrine gland that has many functions to the human body systems,
such as growth, temperature regulation, metabolism and more. The mechanism of thyroid
hormone production starts from the hypothalamus. The regulatory hormones is produced then
stimulate the pituitary gland to secrete another hormone to stimulate the thyroid gland to secrete
it own hormone. Thyroxine secreted by the thyroid gland, circulates in the blood throughout the
body to the target cells. The synthesis and secretion of thyroid hormones into the blood vessels is
also an important aspect in the production of thyroid hormones. A disorder due to excessive
hormone or hormone deficiency affectshuman body systems and any abnormalities would cause
certain symptoms.
Abstrak
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang memiliki banyak fungsi terhadap sistem tubuh
manusia seperti pertumbuhan, pengaturan suhu, metabolisme dan banyak lagi. Mekanisme
produksi hormon tiroid dimulai dari hipotalamus. Hormon yang diproduksi kemudian akan
merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon lain untuk merangsang kelenjar
tiroid. Hormon tiroid akan disekresikan oleh kelenjar tiroid dan beredar di dalam darah ke
seluruh tubuh ke sel target. Sintesis hormon tiroid dan sekresi ke dalam pembuluh darah juga
merupakan aspek penting dalam produksi hormone tiroid. Kelainan akibat hormone berlebihan
atau defisiensi hormon akan mempengaruhi sistem tubuh dan setiap kelainan akan menyebabkan
gejala tertentu.
Hormon adalah zat kimia yang membantu membawa sinyal dari satu sel ke sel
lainnya.Berbagai kelenjar di hormon mensekresi tubuh, yang memainkan peran penting dalam
menjaga kesehatan keseluruhan dari individu. Peran sistem endokrin adalah untuk menjaga
homeostasis seluruh tubuh. Hal ini dilakukan melalui koordinasi jalur sinyal hormonal yang
mengatur aktivitas seluler pada organ target seluruh tubuh. Kelenjar endokrin tersebar di seluruh
tubuh dan mengeluarkan hormon ke dalam sistem peredaran darah. Organ sasaran
mengekspresikan reseptor yang mengikat hormon tertentu untuk memulai respon seluler Pada
makalah ini akan membahas mengenai peran hormone tiroid dalam menjaga keseimbangan
tubuh manusia baik itu dalam mengatur aktivitas otot, penguraian protein, karbonhidrat asam
amino serta dalam mengatur sistem saraf pusat.
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trachea,
dan diikat bersama oleh secarik jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan yang melintasi
trakea di sebelah depannya.Kelenjar terdiri dari pseudolobuli.Pseudolobulus terdiri dari folikel-
folikel yang dibatasi oleh sel folikel.Di dalam lumennya berisi koloid.Sel- sel folikel umumnya
berbentuk kubis.Sel parafolikuler (sel folikuler yang lebih besar dan tampak lebih pucat) terletak
diantara sel folikuler dengan membran basalis, menghasilkan hormone kalsitonin.Fungsi kelenjar
tiroid menghasilkan tiroksin dan triyodotironin(sel folikuler), kalsitonin (sel parafolikuler).1
Kelenjar tiroid adalah organ endokrin unik karena sel- sel nya tersusun membentuk struktur yang
bulat yang disebut folikel, bukan berupa kelompok atau deretan seperti biasanya.Sel- sel yang
mengelilingi folikel, yaitu sel folikel, menyekresi dan menimbun produknya di luar sel, di dalam
lumen sebagai substansi mirip gelatin yang disebut koloid.Koloid terdiri atas tiroglobulin, yaitu
suatu glikoprotein yang mengandung sejumlah asam amino teriodinasi. Hormon kelenjar tiroid
disimpan di dalam folikel sebagai koloid terikat pada tiroglobulin.Sel folikel menghasilkan dua
hormone yang mengandung iodium yang berasal dari asam amino tirosin yaitu tiroksin (T4) dan
triiodotironin(T3). Kedua hormon, yang secara kolektif disebut hormone tiroid, adalah regulator
penting laju metabolism basal(BMR) keseluruhan.2
Kelenjar Tiroid
v. Reaksi coupling MIT dan DIT.Sementara MIT dan DIT berikatan pada tiroglobulin, dua
reaksi kopling terjadi (langkah 5).2
a. Ketika dua molekul DIT bergabung, tiroksin (T4) terbentuk.
b. Ketika satu molekul DIT bergabung dengan satu molekul MIT, triiodothyronine
(T3) dibentuk.
T4 lebih banyak disintesis dari T3, meskipun T3 lebih aktif. Tiroglobulin yang teriodinasi
disimpan dalam lumen folikel sampai kelenjar tiroid dirangsang untuk mengeluarkan
hormon tiroid. 3
vi. Stimulasi sel tiroid oleh TSH.Ketika sel-sel tiroid dirangsang, tiroglobulin yang
teriodinasi diambil kembali ke dalam sel folikel melalui proses endositosis (langkah 6).
Enzim lisosom kemudian mencerna tiroglobulin, melepaskan T4 dan T3 ke dalam
sirkulasi (langkah 7). 3 Sisa MIT dan DIT di deiodinasi oleh tiroid deiodinase (langkah 8).
I2 yang dilepaskan dimanfaatkan kembali untuk mensintesis lebih banyak hormon tiroid.
Oleh karena itu, terjadinyakekurangan tiroid deiodinase mirip dengan kekurangan I2. 2
vii. Pengikatan T3 dan T4 (transpor).Dalam sirkulasi, sebagian besar T3 dan T4 terikat pada
tiroksin-binding globulin (TBG).3
a. Pada gagal hati, kadar TBG penurunan, yang mengarah ke penurunan kadar
hormon tiroid total, namun tingkat hormone bebas normal.
b. Dalam kehamilan, kadar TBG meningkat, menyebabkan peningkatan kadar
hormon tiroid total, namun tingkat hormon bebas normal. (klinis: eutiroid)
viii. Konversi T4 menjadi T3 dan reverse T3 (rT3).Di jaringan perifer, T4 dikonversi menjadi
T3 oleh 5'-iodinase (atau rT3). T3 secara biologis lebih aktif daripada T4. rT3 pula tidak
aktif.2,3
Pengaruh Hormon Tiroid Terhadap Metabolisme Karbohidrat, Protein, Lemak dan Energi
iii. Glikogenolisis
Proses glikogenolisis juga dirangsang oleh hormone tiroid. Glikogenolisis adalah proses
katabolisme glikogen menjadi glukosa.2 Hal ini terjadi karena tubuh membutuh banyak glukosa
untuk peningkatan aktivitas tubuh atau metabolism tubuh. Pemecahan glikogen memerlukan
enzim glikogen phosphorilase, glukan transferase dan debranching-enzyme untuk membentuk
glukosa-1-phosphate (G1P). G1P ini akan dibentuk menjadi glukosa-6-phosphate (G6P) dengan
adanya Mg2+ dan enzim phosphoglucomutase. G6P ini akan lanjut ke oksidasi menjadi piruvat
atau dibentuk menjadi glukosa menggunakan enzim glukosa-6-phosphatase.6 Glukosa bebas dan
phosphate inorganic terbentuk dari seluruh proses ini.
Tindakan hormon tiroid; akrivitas T3 adalah tiga sampai empat kali lebih kuat daripada T4.
Jaringan target mengkonversi T4 ke T3 karena kebanyakkan yang dipakai adalah T3.Peranan
hormone tiroid adalah seperti berikut:
i. Pertumbuhan
Pertumbuhan ke arah dewasa membutuhkan hormon tiroid. Hormon tiroid bekerja secara
sinergis dengan hormon pertumbuhan, GH dan somatomedins untuk merangsang pembentukan
6,8
tulang. Hormon tiroid juga merangsang pematangan tulang akibat osifikasi dan fusi dari
pertumbuhan epifisis. Defisiensi hormon tiroid, menyebabkan usia tulang kurang dari usia
kronologis.5
ii. Sistem saraf pusat (SSP)
a. Masa perinatal - Pematangan SSP memerlukan hormon tiroid pada periode perinatal.
Kekurangan hormon tiroid menyebabkan keterbelakangan (retardasi) mental yang
irreversibel.3 Karena hanya ada periode perinatal yang singkat untuk terapi penggantian
hormon tiroid, oleh sebab itu skrining untuk hipotiroidisme neonatal adalah wajib.
b. Masa dewasa - Hipertiroidisme menyebabkan hipereksitabilitas dan mudah tersinggung.
Hipotiroidisme pula menyebabkan kelesuan, lemah berbicara, mengantuk, gangguan daya
ingatan, dan penurunan kapasitas mental.2,3
Laju pemakaian energy oleh tubuh selama kerja ekternal dan internal dikenal sebagai laju
metabolic. Laju metabolic seseorang ditentukan di bawah kondisi basal seseorang terstandar
yang diciptakan untuk menciptakan untuk mengontrol sebanyak mungkin variable yang dapat
mengubah laju metabolic. Dengan cara ini, aktifitas metabolic yang diperlukan untuk
mempertahankan fungsi tubuh dasar saat istirahat dapat ditentukan. Karena itu disebut sebagai
laju metabolic basal(basal metabolic rate ) adalah laju pengeluaran internal minimal saat terjaga.
BMR diukur di bawah kondisi dalam keadaan istirahat fisik dan mental sempurna dimana untuk
memperkecil tonus otot rangka dan mencegah peningkatan epinefrin, suatu hormone yang
dikeluarkan sebagai respon terhadap stress yang meningkatkan laju metabolic, dalam keadaan
post absorptive( sudah berpuasa selama 12-14 jam), ruang pemeriksaan nyaman, istirahat selama
½ jam sebelum pemeriksaan(berbaring tenang) dan 1 hari sebelum pemeriksaan mengurangi
makan protein(SDA). Faktor yang mempengaruhi laju metabolic basal adalah hormon tiroid
adalah penentu utama meskipun bukan satu-satunya penentu laju metabolisme basal.Peningkatan
hormone tiroid menyebabkan peningkatan BMR. Seperti yang telah disebutkan, epinefrin juga
meningkatkan BMR.2
Intake Yodium
Untuk membentuk tiroksin dalam jumlah normal, setiap tahunnya dibutuhkan kira-kira
50 mg yodium yang dikonsumsi dalam bentuk iodide, atau kira- kira 1 mg/ minggu. Agar tidak
terjadi defisiensi yodium, garam dapur yang umum dipakai dengan kira- kira 1 bagian natrium
iodide untuk setiap 100.000 bagian natrium klorida.7
Kesimpulan :
Hormon tiroid sangat berperan dalam mengendalikan aktivitas metabolik seluler.Dan kecepatan
pelepasan hormone ini dipengaruhi oleh sekresi tirotropin atau TSH (thyroid stimulating
hormone) oleh kelenjar hipofisis. Ketika terjadi defisiensi atau kelebihan hormone tiroid dapat
berpengaruh pada aktivitas metabolik pada tubuh kita.
Daftar Pustaka :
7. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong's review of medical physiology.
24th ed. USA: The McGraw-Hill Companies Inc.; 2012. p.299-306, 339-352.
8. Silverthorn DU, Johnson BR, Ober WC, Garrison WC, Silverthorn AC. Human
physiology. 6th ed. USA: Pearson Education Inc.; 2013. p. 775-800.