Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas
limpahan rahmat dan berkahnya yang diberikan kepada kami, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Hipotiroid”. Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah Sistem endokrin . Terimakasih kami
sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini baik yang terlibat secara langsung maupun yang
tidak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Hipotiroid.
Tujuan Khusus
1) Mampu menjelaskan definisi Hipotiroid.
2) Mampu menjelaskan penyebab penyakit Hipotiroid.
3) Mampu menjelaskan gejala dan pengobatan penyakit Hipotiroid.
4) Mampu menjelaskan Asuhan keperawatan penyakit Hipotiroid.
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah:
1) Mendapatkan pengetahuan tentang definisi Hipotiroid.
2) Mendapatkan pemahaman tentang penyebab penyakit Hipotiroid.
3) Mendapatkan pemahaman tentang gejala dan pengobatan penyakit
Hipotiroid.
4) Mendapatkan pemahaman tentang Asuhan keperawatan pasien pada
penyakit Hipotiroid.
BAB II
2.1 Definisi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh produksi
hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan-kekacauan yang
berakibat pada hipotiroid. Kekacauan-kekacauan ini mungkin langsung
atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid. Karena hormon tiroid
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan banyak proses-proses
sel, hormon tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensi-
konsekuensi yang meluas untuk tubuh.
2.2 Etiologi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang sangat umum. Diperkirakan
bahwa 3% sampai 5% dari populasi mempunyai beberapa bentuk
hipotiroid. Kondisi yang lebih umum terjadi pada wanita dari pada pria dan
kejadian-kejadiannya meningkat sesuai dengan umur.
Dibawah adalah suatu daftar dari beberapa penyebab-penyebab
umum hipotiroid pada orang-orang dewasa diikuti oleh suatu diskusi dari
kondisi-kondisi ini.
a) Hashimoto's thyroiditis
b) Lymphocytic thyroiditis (yang mungkin terjadi setelah hipertiroid)
c) Penghancuran tiroid (dari yodium ber-radioaktif atau operasi)
d) Penyakit pituitari atau hipotalamus
e) Obat-obatan
f) Kekurangan yodium yang berat
2.3 Jenis-jenis Hipotiroid
Lebih dari 95% penderita hipotiroid mengalami hipotiroid primer atau
tiroidal yang mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri. Apabila
disfungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis, hipotalamus
atau keduanya hipotiroid sentral (hipotiroid sekunder) atau pituitaria. Jika
sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis hipotiroid tersier.
a. Primer
1) Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis,
defisiensi yodium
2) Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium
radioaktif atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron
b. Sekunder :
kegagalan hipotalamus (↓ TRH, TSH yang berubah-ubah, ↓ T4 bebas) atau
kegagalan pituitari (↓ TSH, ↓ T4 bebas)
2.5 Patofisiologi
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau
gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon
tiroid diatur sebagai berikut :
1. Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang
merangsang hipofisis anterior.
2. Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormone =
TSH) yang merangsang kelenjar tiroid.
3. Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin = T3 dan
Tetraiodothyronin = T4 = Thyroxin) yang merangsang metabolisme
jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi
syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin,
serta kerja daripada hormon-hormon lain.
2.6 Gambaran Klinis
a) Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung
lambat
b) Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung
miksedema), dan penurunan curah jantung.
c) Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di
pergelangan kaki.
d) Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori,
penurunan nafsu makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema
e) Konstipasi
f) Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi
g) Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan
rapuh
2.7 Pemeriksaan Diagnostik
a) Untuk mendiagnosis hipotiroidisme primer, kebanyakan dokter hanya
mengukur jumlah TSH (Thyroid-stimulating hormone) yang dihasilkan oleh
kel. hipofisis.
b) Level TSH yang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan
hormon tiroid yg adekuat (terutama tiroksin(T4) dan sedikit
triiodotironin(fT3).
c) Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak
dapat dgn hanya mengukur level TSH.
d) Oleh itu, uji darah yang perlu dilakukan (jika TSH normal dan
hipotiroidisme masih disuspek), sbb:
1. free triiodothyronine (fT3)
2. free levothyroxine (fT4)
3. total T3
4. total T4
5. 24 hour urine free T3
Kasus
Ny. N 45 tahun dirawat dengan keluhan tidak ada nafsu makan sudah
seminggu ini, suka sesak, rambutnya rontok sangat banyak setiap kali
menyisir, suaranya sudah seminggu ini parau, kuku juga mudah rapuh, dia
tidak mngerti kenapa ini terjadi? Keluhan lainnya suka merasa dingin
walaupun udara dilingkungan sangat panas. Hasil pemeriksaan fisik
didapat TD : 90/60 mmHg , Nadi : 64 x/menit , Suhu : 37,3 oC. Miksedema ;
hasil rontgen thorax : efusi pleura.
1. PENGKAJIAN
1) Data Pasien :
Nama : Ny. N
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Februari 1968
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Status pendidikan : SLTA
Diagnosa medis : Hypothyroid
5. INTERVENSI
NO TUJUAN DAN INTERVENSI
DX KRITERIA HASIL
1 Setelah dilakukan Mandiri :
tindakan keperawatan1. Kaji frekuensi, kedalaman
selama 3 x 24 jam pernapasan dan ekspansi dada.
diharapkan masalah Catat upaya pernapasan, termasuk
keperawatan pola penggunaan otot bantu / pelebaran
napas tidak efektif nasal.
dapat teratasi dengan Rasional : kecepatan biasanya
kriteria hasil : meningkat. Dispnea dan terjadi
Menunjukkan pola peningkatan kerja napas. Kedalam
napas efetif pernapasan bervariasi tergantng
Frekuensi dan derajat gagal napas. Ekspansi dada
kedalaman dalam terbatas yang berhubungan dengan
keadaan normal atelektasis atau nyeri dada pleuritik.
Paru-paru 2. Auskultasi bunyi napas dan catat
jelas/bersih adanya bunyi napas adventisius,
Berpartisipasi seperti krekels, mengi, gesekan
dalam aktivitas pleural.
meningkatkan fungsi Rasional : bunyi napas menurun ada
paru bila jalan napas obstruksi sekunder
terhadap perdarahan, bekuan atau
kolaps jalan napas kecil (atelektasis).
Ronki dan mengi menyertai obstruksi
jalan napas / kegagalan pernapasan
3. Tinggikan kepala dan bantu
mengubah posisi. Bangunkan pasien
turun tempat tidur dan ambulasi
sesegara mungkin
Rasional : duduk tinggi
memungkinkan ekspansi paru dan
memudahkan pernapasan.
Pengubahan posisi dan ambulasi
meningkatkan pengisisan udara
segmen paru berbeda sehingga
memperbaiki difusi gas.
4. Dorong / bantu pasien dalam
napas dalam dan latihan batuk.
Rasional : dapat meningkatkan/
banyaknya sputum dimana
gangguan ventilasi dan ditambah
ketidaknyamanan upaya bernapas.
Kolaborasi
5. Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : menurunkan hipoksia
yang dapat menyebabkan
vasodilatasi serebral dan tekanan
meningkat/terbentuknya edema
6. Berikan humidifikasi tambahan
misalnya : nebuliser ultrasonik
Rasional : memberikan kelembaban
pada membra mukosa
2 Setelah dilakukan Mandiri
tindakan keperawatan
1. Pantau frekuensi / irama jantung
selama 3 x 24 jam Rasional : takikardi atau disritmia
diharapkan masalah dapat terjadi saat jantung berupaya
keperawatan untuk menigkatkan curahnya
penurunan curah berespons pada demam, hipoksia
jantung dapat teratasi dan asiodosis karena iskemia
dengan kriteria hasil : 2. Auskultasi bunyi jantung.
Penurunan episode Perhatikan jarak tonus jantung,
dispnea, angina dan murmur, gallop S3 dan S4
disritmia Rasional : memeberikan deteksi dini
Mengidentifikasi dan terjadinya komplikasi misalnya
perilaku untuk gagal jantung, tamponade jantung
menurunkan beban 3. Dorong tirah baring dalam posisi
kerja jantung semi-fowler
Rasional : menurunkan beban kerja
jantung, memaksimalkan curah
jantung
4. Berikan tindakan kenyamanan
misalnya gosokan punggung dan
perubahan posisi dan kativitas
hiburan dalm toleransi jantung
Rasional : meningkatkan relaksasi
dan mengarahkan kembali perhatian
5. Dorong penggunaan teknik
manajemen stres misalnya
bimbingan imajinasi, latihan
pernapsan.
Rasional : perilaku yang bermanfaat
mengontrol ansietas, meningkatkan
relaksasi, menurunkan beban kerja
jantung
6. Selidiki nadi cepat, hipotensi,
penyempitan tekanan nadi,
peningkatan CVP, perubahan tonus
jantung, penurunan tingkat
kesadaran.
Rasional : manifestasi klinis dari
tamponade jantung yang dapat
terjadi pada perikarditis bila
akumulasi cairan dalam kantung
perikardia membatasi pengisian
curah jantung
7. Evaluasi keluhan lelah, dispnea,
palpitasi, nyeri dada kontinu
Rasional : manifestasi klinis dari GJK
yang dapat menyertai endokarditis
atau miokarditis
Kolaborasi :
8. Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : meningkatkan kesediaan
oksigen untuk fungsi miokard dan
menurunakn efek metabolisme
anaerob yang terjadi sebagai akibat
dari hipoksia dan asiodosis
9. Berikan obat-obatan sesuai
indikasi misalnya digitalis atau
diuretik
Rasional : dapat diberikan untuk
meningkatkan kontraktilitas miokard
dan menurunkan beban kerja
jantung pada adanya miokarditis
3 Setelah dilakukan Mandiri
tindakan keperawatan1. Auskultasi bising usus dan kaji
selama 3 x 24 jam apakah ada nyeri perut, mual atau
diharapkan masalah muntah
keperawatan Rasional : kekuarangan kortisol
perubahan nutrisi dapat menyebabkan gejala
kurang dari kebutuhan gastrointestinal berat yang
dapat teratasi dengan mempengaruhi pencernaan dan
kriteria hasil : absorpsi dari makanan
Menunjukkan berat2. Catat adanya kulit yang dingin atau
badan stabil atau basah, perubahan tingkat kesadaran,
meningkat nadi yang cepat, peka rangsang,
Peningkatan nyeri kepala, sempoyongan
kekuatan otot Rasional : gejala hipoglikemia
dengan timbulnya tanda tersebut
mungkin perlu pemberian glukosa
dan mengidentifikasikan pemberian
tambahan glukokortikoid
3. Pantau pemasukan maknaan dan
timbang berat badan setiap hari
Rasional : anoreksia, kelemahan dan
kehilangan pengaturan metabolisme
oleh kortisol terhadap maknana
dapat megakibatkan penurunan
berat badan dan terjadinya malnutrisi
4. Catat muntah mengenai jumlah
kejadian atau karakteristik lainnya
Rasional : ini dapat membantu untuk
menentukan derajat kemampuan
pencernaaan atau absorpsi
makanan.
5. Berikan atau bantu perawatan
mulut
Rasional : mulut yang bersih dapat
meningkatkan napsu makan
6. Berikan lingkungan yang nyaman
untuk makan contoh bebas dari bau
tidak sedap, tidak terlalu ramai,
udara yang tidak nyaman
Rasional : dapat meningkatkan
napsu makan dan memperbaiki
pemasukan makanan.
7. Berikan informasi tentang menu
pilihan
Rasional : perencanaan menu yang
disukai pasien dapat menstimulasi
napsu makan dan meningkatkan
pemasukan makanan.
Kolaborasi
8. Berikan cairan IV
Rasional : memenuhi kebutuhan
cairan/nutrisi sampai masukan oral
dapat dimulai.
9. Awasi pemeriksaan laboratorium,
misalnya Hb/Ht dan elektrolit
Rasional : indikator kebutuha cairan /
nutrisi dan keefktifan terapi dan
terjadinya komplikasi
10. Berikan obat sesuai indikasi
Antikolinergik : atropin, propantelin
bromida
Vitamin larut dalam lemak : B12,
Kalsium
Rasional : mengontorl dan
meningkatkan pencernaan dan
absorpsi nutrien.
4 Setelah dilakukan1. Orienteasikan pasien terhadap
tindakan keperawatan waktu, tempat, tanggal dan kejadian
selama 3 x 24 jam disekitar dirinya.
diharapkan masalah Rasional :meningkatkan pola pikir
keperawatan dan daya ingat klien tentang sesuatu
perubahan proses2. Berikan stimulasi lewat percakapan
berpikir mengenai dan aktivitas yang tidak bersifat
kondisi dan mengancam
pengobatan dapat Rasional : memudahkan stimulasi
teratasi dengan kriteria dalam batas-batas toleransi pasien
hasil : terhadap stres
Berpartisipasi 3. Jelaskan kepada pasien dan
dalam proses belajar keluarga bahwa perubahan pada
Mengungkapkan fungsi kognitif dan mental
pemahaman tentang merupakan akibat dan proses
kondisi / prognosis penyakit
dan aturan terapeutik Rasional : meyakinkan pasien dan
Memulai keluarga tentang penyebab
perubahan gaya hidup perubahan kognitif dan mental
yang diperlukan merupakan akibat dan proses
penyakit
Kolaborasi :
4. Konsultasikan dengan ahli
Psikologi tentang therapy yang
cocok untuk masalah klien
Rasional : memperbaiki proses
berpikir
1. EVALUASI
Hari / No. Evaluasi Paraf
Tanggal DX
1 S : Klien mengatakan sudah
tidak sesak
O : Tanda-tanda vital dalam
keadaan normal
Klien tidak terlihat memegangi
dada
Klien terlihat napas tanpa
bantuan otot tambahan
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S : Klien tidak mengeluh sesak
Klien mengatakan tidak pusing
Klien mengatakan tidak cepat
lelah
O : Klien terlihat tidak sesak
Klien terlihat mukosa dan
membran lembab
Klien terlihat tidak pucat dan
tonus otot baik
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 S : Klien mengatakan sudah
napsu makan kembali
O : Klien terlihat menghabiskan
porsi makan
Klien terlihat tobus otot membaik
Klien terlihat rambut rontok
berkurang
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 S : Klien memahami tentang
kondisi penyakit klien, proses
pengobatan
O : Klien terlihat tidak apatis
Klien terlihat tidak letargi
Klien dan keluarga mampu
menersukan program dari
pendidikan kesehatan yang di
ajarkan di rumah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang di karakteristikan oleh produksi
hormon tiroid yang abnormal rendahnya.Ada banyak kekacauan-
kekacauan yang berkaitan padaHipotiroid.Kekacauan-kekacauan ini
mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.Karena
hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan.
Hormon-hormon tiroid di produsikan oleh kelenjar tiroid.Kelenjar tiroid
bertempat pada bagian bawah leher,Kelenjar membungkus sekeliling
saluran udara(Trakea)dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai
kupu-kupu yang di bentuk oleh dua sayap dan di lekatkan oleh suatu
bagian tengah.
Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah ( yang kebanyakan datang
dari makanan-makanan seperti seafood,roti,dan garam) dan
menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid.Dua hormon
yang paling penting adalah thyroxine (T4 ) dan triiodothyronine (T3)
mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing gormon-hormon tiroid.
SARAN
1. Sering seringlah mengkonsumsi garam yang mengandung yodium
dengan cukup
2. Jaga pola diet tiap hari dengan mengkonsumsi makanan banyak serat
dan banyak protein serta rendah kolesterol
3. Segera periksakan jika merasa memiliki tanda atau gejala hipotiroid.
DAFTAR PUSTAKA