Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

“ LAPORAN HASIL PENGUKURAN DENYUT NADI, BUNYI JANTUNG


DAN TEKANAN DARAH “

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. DWI IMELIA WULANDARI


2. EVI NUR SA'ADAH
3. ERISKA SHALSABILLA
4. YULI ASTUTI
5. LIVIA RAHMI DINI
6. FENTY FUJI DWI LESTARI

TINGKAT : I.A
DOSEN PEMBIMBING : 1. SUPARNO, SST, M.Kes
2. MEILINA ESTIANI, SKM, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah IBD. Makalah ini berjudul “LAPORAN HASIL PENGUKURAN DENYUT
NADI, BUNYI JANTUNG DAN TEKANAN DARAH”.Penyusunan makalah ini diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar Tahun Akademik
2002/2023.
Pembahasan makalah ini berisi tentang makna hakikat dan martabat manusia dalam
Islam. Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing Bapak SUPARNO, SST,M.Kes dan Ibu MEILINA
ESTIANI, SKM, M.Kes .
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik materi
maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah wawasan.

Baturaja,         September 2022

Penulis

ii

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTKA
A. Struktur dan anatomi jantung.................................................... 2
B. Fungsi jantung ......................................................................... 7
C. Bunyi Jantung........................................................................... 8
D. Siklus jantung........................................................................... 9
E. Denyut Jantung......................................................................... 10
F. Tekanan Darah ......................................................................... 11
BAB IIIMETODE PRAKTIKUM
1. Mendengarkan bunyi jantung ................................................... 12
a. Alat-alat praktikum............................................................... 12
b. Prosedur ............................................................................... 12
c. Hasil...................................................................................... 14
2. Menghitung denyut nadi ........................................................... 14
a. Alat-alat praktikum............................................................... 14
b. Prosedur ............................................................................... 14
c. Hasil...................................................................................... 15
3. Mengukur tekanan darah........................................................... 15
a. Alat-alat praktikum............................................................... 15
b. Prosedur ............................................................................... 15
c. Hasil...................................................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 17
BAB V Kesimpulan ...................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

iii

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah
dari jantung,dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung merupakan organ
berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh.Jantung manusia berbentuk
seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah
kiri.Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium.Jantung bertanggung
jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya.Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara
periodik.Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya sistem pengaturan
jantung,aktivitas kelistrikan jantung,siklus jantung,bunyi jantung,frekuensi jantung,curah
jantung,cara kerja jantung. 

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Struktur dan anatomi jantung?
2. Apa saja Fungsi jantung?
3. Bagaimana Bunyi Jantung?
4. Bagaimana Siklus jantung?
5. Bagaimana Denyut Jantung?
6. Apa pengertian Tekanan Darah?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu:
1. Mampu memahami tentang Struktur dan anatomi jantung
2. Mampu memahami tentang Fungsi jantung
3. Mampu memahami tentang Bunyi Jantung
4. Mampu memahami tentang Siklus jantung
5. Mampu memahami tentang Denyut Jantung
6. Mampu memahami tentang Tekanan Darah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR DAN ANATOMI JANTUNG

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot
polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan
disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat
di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini
teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.Ukurannya kurang lebih sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
1. Lapisan Jantung
a.   Endokardium  : merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali yang
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang meapisi permukaan rongga
jantung.
b.   Miokardium    : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung,
otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
ü  Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang
membentuk serambi atau aurikula kordis.
ü  Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
atrioventrikuler sampai apeks jantung.
c.      Pericardium   : lapisan jantung sebelah luar yang merupakanselaput pembungkus
terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu di pangkal
jantung membentuk kantung jantung

Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar
pergesekan antara pericardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung.Jantung
bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh
darah.Pembuluh darah yang terpenting dam memberikan darah untuk jantung dari aorta
asendens dinamakan arteri korornaria.

2
 Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode :
à Periode kontriksi (periode sistole). Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam
keadaan menguncup.Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula
semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah
dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan
kanan.Sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian di edarkan
ke seluruh tubuh.
à Periode dilatasi (periode dilatasi). Seatu keadaan ketika jantung mengenbang.Katup
bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel
sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.Selanjutnya darah
yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium
sinistra dan darah dari seluruh tubuhmelalui vena kava masuk ke atrium dekstra.
à Periode istirahat, yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung
berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung akan menguncup
sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi jantung akan memindahkan darah
ke aorta sebanyak 60-70 cc

Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi sehingga darah lebih
banyak dialirkan ke seluruh tubuh. Kerja jaunting dapat diketahui dengan jalan memeriksa
perjalanan darah dalam arteri. Oleh karena dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya
mengalir gelombang darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada arteri.Sesuai
dengan kuncupnya jantuk disebut denyut nadi.Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut
nadi bergantung dari kembang-kempisnya jantung.

2. Sifat Jantung
            Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan berkontraksi otot jantung
sewaktu sistole maupun diastole tidak bergantung pada rangsangan saraf. Kondutivitas (daya
hantar) konstriksi melalui setiap serabut otot jantung secara halus sekali dan sangan jelas
dalam berkas his. Ritme dan kekuatan gelombang yang dimiliki otot jantung secara otomatis
dengan tidak bergantung pada rangsangan saraf.

3. Denyut Arteri
Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompakan keluar jantung. Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri dorsalis

3
pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke arteri yang merambat
lebih cepat. Kacepatan denyut jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan,
makanan, emosi, cara hidup dam umur.

4. Daya Pompa Jantung


Dalam keadaan istirahat janrung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak
pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20-25
liter/menit.
Setipa menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena ke
jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal
mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi
membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalam jangka waktu lama, bisa
menjadi edema.

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

1.Ruang Jantung
    Terbagi atas 4 ruang:
a.  Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial
b.  Ventrikel kanan dan Ventricel kiri yang dipisahkan oleh septum  Intervertikular.
ü  Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior
(kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih
rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot
jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti

4
gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan,
akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan.
ü  Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup
paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel
kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid
mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru
memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
ü  Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru.
Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
ü  Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium
kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta
tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel
penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup
aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium
kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.

2. Katup jantung
      Terdiri dari :
a.   Katup Trikuspid
 Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan
cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup.
b.  Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis
kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada
pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup

5
yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.
c.   Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
d.   Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

3. Pembulu darah dalam jantung


ü  Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus
kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri
koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya
nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua
arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner, muncul dari
awalaorta, di dekat bagian atas jantung.
ü  Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa
darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas
umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
ü  Vena  Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa
darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v.
kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

ü  Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium
kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-

6
oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang
membawa darah ke jantung.
ü  Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter
ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke
berbagai bagian tubuh.
ü  Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke
paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah
yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh
arteri yang membawa darah dari jantung.

B. FUNGSI JANTUNG

Fungsi Jantung adalah mengepam darah keparu-paru dimana darah itu memperolehi ioksigen
dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan.Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen
ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari
seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan mengambil oksigen
dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen
dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat berdenyut, setiap
ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi
dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).Kedua atrium mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.
Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah
dari ventrikel kanan akan dipompa melaluikatup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru.

7
C. BUNYI JANTUNG

Denyut jantung (denyut apikal) adalah bunyi yang terdengar melalui stetoskop selama
kontraksi jantung. Ada dua suara jantung yang jelas dapat di dengar pada setiap siklus
jantung. Suara jantung biasanya digambarkan dengan lub dan dup, dan urutannya adalah: lub-
dup, istirahat, lub-dup, istirahat, dan seterusnya. Lub (S1) adalah bunyi akibat tertutupnya
katup trikuspidalis dan mitral (katup atrio ventrikular) pada permukaan sistole. Sedangkan S2
adalah bunyi akibat tertutupnya katup semilunar yang bertepatan dengan akhir sistole (Tim
pengajar fisiologi hewan, 2014).
Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri-arteri besar
ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi
pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium,
bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris
terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kanan dan kiri turun di bawah
tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung kedua menandakan
permulaan diastole ventrikel (Lauralee, 2001).
Secara normal, katup mitral terbuka sedikit lebih cepat sebelum katup trikuspidalis.
Katup mitral dapat di dengar lebih jelas bila stetoskop ditempatkan di ruang inter kostal V
sebelah kiri sternum di atas apeks jantung. Sedangkan suara katup trikuspidalis paling jelas
dapat di dengar bila stetoskop digeser ke daerah agak tengah di sebelah kiri sternum.
Demikian juga pada katup semilunar terdapat desinkronisasi penutupan katup. Katup
semiluar aortik secara normal mengatup dengan bunyi keras lebih dulu daripada katup
semilunar pulmonari (Tim pengajar fisiologi hewan, 2014)
Suara jantung pertama, S1 terjadi saat katup atrio ventrikula rmenutup. S1 bernada
rendah dan redup yang disebut dengan lub. Setelah itu katup semilunaris menutup
menghasilkan suara jantung kedua, S2, disebut sebagai dup yang bernada lebih tinggi dan
lebih pendek dari S1. S1 dan S2 (lub-dup) terjadi dalam 1 detik atau kurang, bergantung pada
frekuensi jantung. S1 dan S2 dinamakan bunyi systole dan diastole. Sistole adalah periode
kontraksi ventrikel. Diawali saat bunyi jantung pertama dan diakhiri saat bunyi jantung
kedual. Sistole normalnya lebih pendek daripada diastole. Diastole adalah periode relaksasi
ventrikel. Dimulai saat bunyi jantung kedua dan diakhiri saat bunyi jantung pertama
berikutnya (Berman et al, 2009).

8
D. SIKLUS JANTUNG

Jantung mempunyai empat pompa yang terpisah, dua pompa primer atrium dan dua
pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai akhir kontraksi berikutnya
dinamakan siklus jantung. Tiap – tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi secara
spontan. Simpul sinotrial (SA) terletak pada dinding posterior atrium dekstra dekat muara
vena kava superior. Potensial aksi berjalan dengan tepat melalui berkas atrioventrikular (AV)
ke ddalam ventrikel, karena susunan khusus sistem penghantar atrium ke ventrikel terdapat
perlambatan 1/10 detik. Hal ini memungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel.
Atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel menyediakan sumber
tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vascular. (H. Syaifuddin,2011)

Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole)
jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. Kontraksi jantung mengakibatkan
perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur
pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan
masuk ke arteri.

Peristiwa mekanik dalam siklus jantung :

a. Selama masa diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama
rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.

1) Atrium secara pasif terus – menerus menerima darah dari vena (vena
cava superior dan inferior, vena pulmonar).

2) Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang
terbuka.

3) Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk


menerima darah yang masuk.

4) Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam


pembuluh-pembuluh lebih besar daripada tekanan dalam ventrikel.

b. Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.


Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan

9
peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke
dalam ventrikel.

c. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai


berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong
katup A-V untuk segera menutup.

d. Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri

1) Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik


akhir darah yang tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml

2) Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume diastole akhir (120 ml) dan
volume sistole akhir (50 ml)

e. Diastole ventricular

1) Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel


menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmonary,
sehingga katup semilunar menutup (bunyi jantung kedua).

2) Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup


semilunar aorta.

3) Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi


isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan
dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg samapi mendekati nol, jauh
di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai
kembali (Ethel, 2003: 234-235).

E. DENYUT JANTUNG
Jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong darah mengelilingi
sirkulasi. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung. Kedua atria mempunyai
dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah yang
kembali ke jantung, dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju
ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan
dengan atrium-khususnya ventrikel kiri, yang harus memompa darah keluar ke seluruh

10
organ tubuh melalui sirkuit sistemik. Empat katub dalam jantung berfungsi untuk
mencegah aliran balik darah. Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang
umum. Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80. Angka
dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole. Unit ukuran adalah
torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa
dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan merupakan tekanan selama diastole. Meskipun
tekanan darah dalam waktu yang berbeda sangat bervariasi pada orang tertentu, tekanan
yang terus menerus tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam
penyakit(Campbell dkk, 2000:47).
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang.
Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah
cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-
ujung jari. Sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan
dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya,
pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri
brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea,
arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior (Saladin, 2003: 94).

F. TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika ventrikel kiri
melakukan sistol kemudian diastole. Pengukurannya menggunakan sfignomanometer.
Tekanan darah sistol adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi ventrikuler.
Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama relaksasi ventricular.
Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan adalah perbedaan antara
tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg yang
memberikan informasi tentang kondisi arteri (Soewolo dkk, 2005: 265-261).

11
BAB III

METODE PRAKTIKUM

1. Mendengarkan bunyi jantung


a. Alat-alat praktikum
- Alat
1. Stetoskop
2. Sphygmomanometer
3. Penggaris milimeter
4. Kapas
- Bahan
1. Alkohol 70 %

b. Prosedur
1. Mendengarkan Suara Jantung

Dibersihkan bagian stetoskop yang akan dipasang di telinga dengan


alkohol 70%, dibiarkan kering dulu, kemudian dipasang dengan cara
pemasangan yang benar

Ditempelkan bel stetoskop pada dada subyek, pada ruang sela iga 5 di
sebelah kiri sternum dekat puting susu kiri. Daerah ini merupakan daerah
untuk mendengarkan katup mitral dengan baik. Didengarkan baik-baik
suara jantung, dimana suara pertama lebih panjang, lebih keras daripada
suara kedua yang lebih pendek namun lebih nyaring.
5

Setelah mendengarkan beberapa menit, coba dihitung waktu istirahat


antara suara kedua dari satu denyut jantung dan suara pertama dari denyut
jantung berikutnya. Dicatat hasilnya dalam detik. Bagaimana interval
waktu ini bila dibandingkan dengan interval waktu antara suara pertama
dan kedua dari suatu denyut jantung tunggal.

Sekarang dilakukan pengamatan pada katup semilunar. Untuk


mendengarkan katup semilunar aortik lebih jelas, ditempelkan bel
stetoskop pada ruang sela iga ke 2, tepat di kanan sternum. Bila sudah
didengarkan oleh Anda, subyek diminta menarik nafas dalam-dalam
12
dengan pelan. Kemudian dipindahkan stetoskop secara horizontal ke kiri
sternum untuk mendengarkan katup pulmonari.
2. Palpasi Denyut Nadi Radialis

Subyek diminta duduk tenang, dicari posisi arteri radial di permukaan


pergelangan tangan, persis pada pangkal ibu jari

Dilakukan palpasi, mula-mula arteri radial ditekan dengan ujung jari ke 2


dan ke 3. Kemudian dikendorkan tekanan pelan-pelan sampai denyut nadi
dirasakan oleh Anda. Dilakukan perhitungan denyut nadi per menit.
Diulangi 2 kali diambil rata-ratanya

3. Perbandingan Kecepatan Denyut Jantung dan Denyut Nadi


Perbandingan antara kecepatan denyut jantung (bagian apeks) dan denyut
nadi radial, dapat dilakukan secara simultan pada keduanya. Didiskusikan
apakah perbedaan antara kecepatan denyut jantung apikal tersebut dengan
denyut nadi radial

4. Tekanan Arteri
Subyek dibiarkan duduk dengan tenang dan rileks

Lengan subyek diletakkan di atas meja dengan posisi menekuk dan posisi
telapak tangan menghadap ke atas sampai setinggi jantung

Manset dipasang pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2 – 3 cm


dari lipatan siku dan diperhatikan posisi pipa manset yang akan menekan
tepat di atas denyutan arteri di lipatan siku (arteri brankhialis)

Diletakkan stetoskop tepat di atas arteri brankhialis

Dipompa manset hingga manometer air raksa mencatat 140 mmHg

Katup manset dibuka dan dibiarkan tekanan manset turun perlahan


dengan kecepatan 2 – 3 mmHg/detik

Diingat dan dicatat bunyi pertama yang terdengar sebagai tekanan


sistolik, dan dicatat pula bunyi terakhir yang masih terdengar sebagai
13
tekanan diastolik
Diturunkan tekanan manset sampai 0 mmHg dan manset dilepaskan

5. Tekanan Vena
Dibuat garis lurus di papan tulis

Subyek berdiri dengan sisi tubuh sebelah kanan dekat papan tulis

Tangan dinaikkan sampai vena superfisial menghilang

Diukur dan dicatat jarak vertikalnya dalam mm

c. Hasil
Nama mahasiswa Aktivitas Sebelum sesudah
Evi nursa’adah Lari 70 88
Yuli astuti Sit up 70 80
Livia Naik turun tangga 75 86

2. Menghitung denyut nadi


a. Alat-alat praktikum
Stopwatch

b. Prosedur
1. Memegang pergelangan tangan kanan atau leher di bawah telinga Anda dengan
menggunakan jari-jari tangan kiri. Melakukan ini untuk merasakan denyut nadi.
2. Menghitung denyut nadi selama satu menit. Mengulangi sampai tiga kali hitungan.
Kemudian, menghitung rata-rata denyut nadi setiap menit.
3. Selanjutnya melakukan gerakan lari-lari di tempat selama 1 menit. Kemudian,
menghitung denyut nadi seperti di atas.

14
c. Hasil
TABEL PENGAMATAN

Nama mahasiswa Aktivitas Sebelum sesudah


Evi nursa’adah Lari 63 88
Yuli astuti Sit up 71 80
Livia Naik turun tangga 73 81

3. Mengukur tekanan darah


a. Alat-alat praktikum
1. Alat
a. Spygmomanometer (tensi)
b. Stetoskop
c. Stopwatch
d. Alat tulis
2. Bahan
a. Praktikan

b. Prosedur
Adapun langkah kerjanya antara lain sebagai berikut:
I. Tekanan darah
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Mengukur denyut nadi dan tekanan darah saat tidak beraktivitas
menggunakan spygmomanometer sebanyak satu kali dengan jeda
waktu kurang lebih 1 menit tiap pengukuran untuk menghindari
pecahnya pembuluh darah dan mencatat hasil pengukurannya,
3. Melakukan aktivitas ringan (lari kecil) selama 1 menit,
4. Mengukur denyut nadi serta tekanan darah dan mencatatnya,
5. Mengulangi langkah 4 dan 5 sebanyak dua kali,
6. Melakukan aktivitas berat (naik-turun tangga) selama 1 menit,
7. Mengukur denyut nadi serta tekanan darah dan mencatatnya,
8. Mengulangi langkah 7 dan 8 sebanyak dua kali, dan

15
9. Menyajikan data kelompok dan data kelas dalam tabel hasil
pengamatan.

c. Hasil Tekanan Darah


Data Kelompok

Nama mahasiswa Aktivitas Sebelum sesudah


Evi nursa’adah Lari 120/80 mmhg 120/100 mmhg
Yuli astuti Sit up 120/80 mmhg 120/100 mmhg
Livia Naik turun tangga 120/80 mmhg 120/100 mmhg

16
BAB IV

PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk mengukur tekanan darah seseorang dan untuk
mengukur/menghitung denyut jantung pada manusia. Pada praktikum ini digunakan praktikan
sebagai sampel penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara akivitas fisik terhadap
tekanan darah dan denyut jantung manusia. Tekanan darah yang diukur pada praktikum ini adalah
tekanan darah sistole dan diastole. Pada praktikum ini dilakukan tiga aktivitas fisik sebagai
perbandingan yaitu aktivitas normal, aktivitas ringan berupa jalan ditempat, dan aktivitas berat yaitu
naik turun tangga.
Jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong darah mengelilingi
sirkulasi. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung. Kedua atria mempunyai
dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah yang
kembali ke jantung, dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju
ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan
dengan atrium -khususnya ventrikel kiri, yang harus memompa darah keluar ke seluruh organ
tubuh melalui sirkuit sistemik. Empat katub dalam jantung berfungsi untuk mencegah aliran
balik darah.
Jantung secara bergantian berkontraksi dan berelaksasi dalam siklus berirama. Ketika
berkontraksi, jantung memompa darah; ketika berelaksasi, bilik-bilik akan terisi dengan
darah. Satu urutan lengkap pemompaan dan pengisian disebut siklus jantung (cardiac cycle).
Fase kontraksi siklus disebut sistol, dan fase relaksasi disebut diastole.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah
dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg.
Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan
disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur
tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-
anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat

17
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Tekanan darah dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan jantung memompa darah
dan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan
seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Pada orang
dewasa sehat, umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar 80 mmHg atau dapat
juga ditulis sebagai tekana arteri = 120/80 (sistol/diastol).
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup. Ketika manset
diikatkan pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika
kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri
terus melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang bisa teraba di arteri perifer. Jika tekanan
dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai di mana terdapat
gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet.
Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer
air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Mekanisme kerja alat ini adalah ketika aliran darah mengalir melalui arteri di bawah
manset dengan cepat dan mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan
turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam
manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin
melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah
bergelombang di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui
stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan
minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan
menjadi teredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang
pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali
sebagai aliran laminar dan aliran darah menjadi normal kembali. Adapun bunyi yang
didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni
bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial
dari arteri brachialis.
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan
berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi
sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama artinya dengan mengukur denyut

18
jantung.Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut nadi yang rendah
biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat.Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100
kali per menit. Semakin sehat seseorang, semakin rendah denyut nadinya.
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara
tekanan darah dan denyut jantung antara aktivitas normal, aktivitas ringan, dan aktivitas
berat. Pada aktivitas berat, tekanan darah praktikan cenderung lebih tinggi dari pada aktifitas
normal dan aktifitas ringan. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas tubuh sangat
mempengaruhi tekanan darah. Demikian pula pada pengamatan denyut jantung dimana
semakin berat aktifitas maka semakin tinggi denyut jantung yang terjadi.Adapun variasi
tekanan darah dan denyut jantung pada laki-laki dan perempuan, dimana tekanan darah dan
denyut nadi praktikan laki-laki cenderung lebih tinggi daripada praktikan perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada prinsipnya adalah apabila
denyut jantung dan stroke volume naik, maka tekanan darah juga akan naik, demikian pula
sebaliknya. Pada waktu inspirasi akan terjadi sedikit kenaikan darah, hal ini disebabkan pada
waktu inspirasi tekanan inspirasi lebih negative, dengan demikia darah akan lebih banyak
masuk ke jantung.
Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga; anemia;
mengonsumsi obat-obatan, stimulan (seperti kafein, amfetamin, pil diet, rokok), dan alkohol;
menderita demam atau beberapa jenis penyakit jantung; serta kelenjar tiroid yang terlalu
aktif, dan stres. Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh penyakit
jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat kebugaran
yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme). Dan denyut nadi lemah bisa
diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau kaki, penyakit pembuluh darah, penyakit
jantung, dan gagal jantung.
Denyut nadi normal pada anak-anak cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa.
Suhu juga mempengaruhi. Ketika suhu dan kelembapan udara tinggi, jantung memompa
lebih banyak darah. Akibatnya, denyut nadi juga akan meningkat sekitar 5-10 kali per
menit.Denyut nadi ketika kita sedang tiduran, duduk, atau berdiri, sama saja. Terkadang
ketika sedang duduk/berbaring kemudian berdiri, denyut nadi dapat naik sedikit selama 15-20
detik. Namun, setelah beberapa menit, denyut nadi akan tetap.Emosi dapat meningkatkan
denyut nadi, terutama jika sedang stres, cemas, luar biasa senang, atau sedih. Selain itu juga
ukuran tubuh dapat mempengaruhi denyut jantung. Penderita obesitas kemungkinan memiliki
denyut nadi yang lebih tinggi, tetapi biasanya tidak lebih dari 100.

19
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang
tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah
berasal dari aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah
melewati pembuluh-pembuluh.
b. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung.
c. Secara umum tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg (sistolik/diastolik).
d. Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri.
Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.
e. Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas)
yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga ia akan memompa
darah dengan tekanan terbesar, dan diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan
penahan pada saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam
keadaan mengembang (saat beristirahat).
f. Factor yang mempengaruhi tekanan darah adalah stroke volume, viskositas darah, curah
jantung, aktivitas fisik, jenis kelamin, usia, temperature dan yang lainnya.
g. Factor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, suhu udara., posisi tubuh,
emosi,ukuran tubuh, dan mengunakan obat.
h. Terdapat perbedaan antara tekanan darah dan denyut nadi antara aktivitas normal, aktivitas
ringan, dan aktivitas berat. Dimana semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin
besar pula tekanan jantung yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000.  Biologi, Edisi Kelima-Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.

Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Edisi ke 3.
Jakarta: Erlangga

Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005. Fisiologi manusia. Malang: Universitas


Negeri Malang.

Anatomi Fisiologi Drs. H. Syaifuddin, AMK/2011

C.PEARCE ELYN, 2007.Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis.PT.Gramedia,Jakarta


Audrey Berman, Shirlee J, Barbara K., et al. 2009. Pengkajian Kesehatan Pada Orang
Dewasa. Available from:
http//books.google.co.id/books?
id=9tLaDcEaV7wC&pg=PA133&lpg=PA133&dq=pembagian+4+kuadran+bagi+pay
udara&source (Accessed: 29 March 2010)
Crawford, Michael. 1978. Inspection and Palpation of Venous and Arterial Pulses. USA:
American Heart Association
F. ganong, William. 2001. Review of Medical Pghysiology. New York: Lange Medical Books
Guyton, Arthur C. 2006. Textbook of medical physiology / Arthur C. Guyton, John E. Hall.—
11th ed.
Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC.
Kumboyono. 2012. Tekanan Darah Arteri. Available from:
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/download/702/pdf (Online)
diakses pada 3 November 2016
Lauralee, Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (Human Physiology; From
cells to systems) Edisi II. Jakarta: EGC
Michael, dkk. 2006. KecepatanDenyutNadiSiswa SMA Kelas X. Jakarta: Mahatma Gading
School
Murtiati, Tri. 2005. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta: UNJ.
Pocock, Gillian; Richards, Christopher D. 2006.Human Physiology: The basis of Medicine 3rd
Edition. Oxford University Press

21
Pritchard, A.P., Mallett, J. 2001. The Royal Marsden Hospital Manual of Clinical Nursing
Procedures. Oxford: Blackwell Science
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Third Edition.
New-York: McGraw-Hill
Soewolo, dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Manusia. Malang: JICA
Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UMPress
Silverthorn, Dee unglaub. 2014. FISIOLOGI MANUSIA. Jakarta. EGC
Tim pembina matakuliah fisiologi hewan. 2014. Petunjuk praktikum fisiolo gi hewan.
Malang: UM press
Audrey Berman, Shirlee J, Barbara K., et al. 2009. Pengkajian Kesehatan Pada Orang
Dewasa. Available from:
http//books.google.co.id/books?
id=9tLaDcEaV7wC&pg=PA133&lpg=PA133&dq=pembagian+4+kuadran+bagi+pay
udara&source (Accessed: 29 March 2010)
Crawford, Michael. 1978. Inspection and Palpation of Venous and Arterial Pulses. USA:
American Heart Association
F. ganong, William. 2001. Review of Medical Pghysiology. New York: Lange Medical Books
Guyton, Arthur C. 2006. Textbook of medical physiology / Arthur C. Guyton, John E. Hall.—
11th ed.
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Third Edition.
New-York: McGraw-Hill
Soewolo, dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Manusia. Malang: JICA
Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UMPress
Silverthorn, Dee unglaub. 2014. FISIOLOGI MANUSIA. Jakarta. EGC
Tim pembina matakuliah fisiologi hewan. 2014. Petunjuk praktikum fisiolo gi hewan.
Malang: UM press

22

Anda mungkin juga menyukai