Anda di halaman 1dari 28

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan “Makalah Kekurangan
Kalori Protein pada Anak”. Dan kami juga berterimakasih kepada Bapak Bagus Sholeh,
S.Kep,Ns selaku dosen Keperawatan komunitas yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Semoga makalah
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Sebelumnya kami
mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Baturaja, Mei 2021

Penulis -

ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3. Tujuan Pembahasan........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Keperawatan Komunitas ..................................................3
2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas.........................................3
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas...........................................4
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas..........................................4
2.2. Konsep Remaja ..............................................................................6
2.2.1 Pengertian Remaja ................................................................6
2.2.2 Pengertian Pergaulan Bebas .................................................6
2.2.3 Bentuk-Bentuk Pergaulan bebas pada Remaja .....................8
2.2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas .......................................11
2.2.5 Upaya Mengatasi Pergaulan Bebas.......................................11
2.2.6. Akibat yang di Timbulkan Pergaulan Bebas........................12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................................14
3.2. Saran....................................................................................................14

TINJAUAN KASUS................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam memasuki masa dewasa ini kita cendrung menginginkan kesenangan
duniawi saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat
perbuatannya tersebut.Kita banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang
tanpa ada batas.Ini akibat adanya pergaulan bebas yang terjadi pada sekarang.Anak
remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya.Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah
yang ada dibenak mereka semua.Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak
remaja sekarang adalah Seks Bebas Biasanya para remaja melakukan perbuatan-
perbuatan memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba
sesuatu.Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar
agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.Merekapun
melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama
dengan pacar mereka.Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan
bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari
pergaulan bebas dan tahu dampak pergaulan bebas.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas,
hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi Keperawatan Komunitas?
2. Apa Tujuan Keperawatan Komunitas?
3. Siapa Sasaran Keperawatan Komunitas
4. Apa pengertian remaja?
5. Apa pengertian pergaulan bebas pada remaja?
6. Apa bentuk- bentuk pergaulan bebas pada remaja?
7. Apa faktor penyebab pergaulan bebas pada remaja?
8. Bagaimana upaya mengatasi pergaulan bebas pada remaja?
9. Apa akibat yang di timbulkan pergaulan bebas?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1. Untuk mengetahui pengertian dari keperawatan komunitas
2. Untuk mengetahui tujuan dari keperawatan komunitas
3. Untuk mengetahui sasaran keperawatan komunitas
4. Untuk mengetahui pengertian remaja.
5. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
6. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pergaulan bebas pada remaja.
7. Untuk mengetahui faktor penyebab pergaulan bebas pada remaja.
8. Untuk mengetahui upaya mengatasi pergaulan bebas pada remaja.
9. Untuk mengetahui akibat yamg ditimbulkan pergaulan bebas

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah
tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta
berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin,
2009).Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari
keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu
hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga
yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan
prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit
yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani,
2015).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan.Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat
termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica,
Nuraeni, & Supriyono, 2017).

3
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelihara kesehatan
secara mandiri (self care)

2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas


Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan
mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara
dan meningkatkan derajad kesehatannya.
Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006)
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi,
usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam
Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.

4
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan
prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak
terikat dalam suatu institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara
lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia
Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja
informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan
(rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan
atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan,
diprioritaskan pada a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW,
Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
a. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
b. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah
lain
c. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
d. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)

5
e. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya

2.2. Konsep Remaja


2.2.1 Pengertian Remaja
Menurut WHO remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,
Menurut peraturan menteri kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja
adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut badan
kependudukan dan keluarga berencana (BKKBN) rentang usia remaja
adalah 10-24 tahun dan belum menikah (WHO, 2014)
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik,psikologis, maupun intelektual.
Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, mentukai
petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung resiko atas
perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila
keputusan yang di ambil dalam menghadapi konfil tidak tepat, mereka akan
jatuh kedalam perilaku beresiko dan mungkin akan menangguang akibat
jangka pendak atau jangka panjang dalam berbagai masalh kesehatan fisik
dan psikososial. (WHO, 2014)

2.2.2 Pengertian Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi
tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak

6
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat
didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar ,pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas
atau bisa juga disebut pergaulan liar.

2.2.3 Bentuk-Bentuk Pergaulan bebas pada Remaja


1. Penggunaan obat-obat terlarang
Narkoba ( Singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan bahan adkitif
lainnya) adalah bahan/dzat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia,
baik dengan diminum, dihirup, atau disuntikkan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati, atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis. Narkoba hukumnya
haram dalam ajaran islam. Haramnya narkoba ditetapkan berdasarkan dalil
yang tegas(qat’i) yang mengharamkan segala yang memabukkan maupun
yang membahayakan bagi kehidupan. Narkoba akan dapat merusak
kehidupan penggunanya baik secara fisik ataupun psikis sehingga
pengguna narkoba menjadi tidak normal dalam menjalani kehidupan
Penyalahgunaan narkoba merupakan pola penggunaan yang bersifat
patologis, yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan
menimbulkan gangguan fungsi moral dan fungsi social. Narkoba sangat
membahayakan hidup manusia karena akan berpengaruh pada kondisi fisik
dan emosionalpenderita. Efek penggunaan narkoba sangat mengerikan
sekaligus mengkhawatirkan anak bangsa.
2. Seks Bebas
Dunia remaja memang tidak lepas dari yang namanya percintaan dan tidak
dapat pula dipungkiri bahwa anak SD juga sudah mengenal cinta.Sehingga
dari situ timbullah yang namanya pacaran.Bahwa banyak anak SMP/SMA
bahkan yang tidak sekolah hanya berpacaran untuk senang-senang saja,
bukan dianggap sebagai suatu hal yang serius.Banyak kasus pemerkosaan
yang dilakukan oleh remaja.Ini semua terjadi karena factor pergaulan.
Seks bebas merupakan sumber kejahatan dan menjadi penyebab pokok
kerusakan moral manusia dari segala zaman.Hal ini sangat

7
memprihatinkan apalagi pelakunya adalah remaja. Setiap manusia harus
memelihara dan menjaga harkat dan martabat diri sehingga akan
melahirkan generasi berkualitas.Suatu bangsa akan berkembang jika
pemudanya berkembang dan berjuang demi bangsa dan negaranya, tapi
apa yang terjadi pada Negara kita ini, remajanya mulai mengalami
degredasi moral yang sangat tinggi.
3. Minuman beralkohol
Pada kehidupan modern, ada kecenderungan sebagian orang
mencari kesenangan melalui beraneka ragam cara, diantaranya mabuk-
mabukkan. Orang yang suka mabuk tidak tahu urusan hukum ataupun
akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.Mabuk-mabukan dalam segala
bentuk dan macamnya dilarang dalam Islam karena hal tersebut akan
merugikan diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat. Setiap muslim
memiliki kewajiban untuk menjaga masyarakat agar terhindar dari
kejahatan seseorang yang diakibatkan pengaruh minuman khamar.
Orang yang sudah terbiasa mabuk-mabukkan sangat sulit untuk
menghentikan perbuatannya.Karena mabuk-mabukkan adalah biangnya
segala kejahatan, maka kebiasaan mabuk-mabukkan harus
dihentikan.Setiap orang berkewajiban untuk menjaga kesehatan jasmani
dan rohani dari penyakit yang disebabkan minuman beral-
kohol.Minuman ber- alkohol itu dapat merusak jasmani seperti perut
busung dan dapat merusak mental seperti penyakit ingatan.Dengan
menghentikan mabuk-mabukkan, maka masyarakat dapat terhindar dari
sikap kebencian dan permusuhan akibat pengaruh alkoho.

2.2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas


Ada beberapa faktor penyebab pergaulan bebas yaitu:
1. Faktor Keluarga
Keluarga sangat berperan besar dalam kehidupan anaknya, terutama
orang tua, apabila orang tua mendidik anaknya dengan benar maka
anaknya akan tumbuh sesuai dengan didikan orang tuanya. Begitu pula
jika anaknya terjerumus ke dunia pergaulan bebas maka ada yang perlu

8
diperbaiki dalam pendidikan yang diterapkan orang tua terhadap
anaknya.Ada beberapa factor yang berpengaruh dalam pergaulan bebas
anak.Pertama, kurang pedulinya orang tua terhadap anak. Orang tua
membiarkan anaknya tanpa pernah mengawasi atau memperhatikan sama
sekali pergaulan anaknya. Hal ini akan membuat anak berpikir bahwa
mereka bebas melakukan apapun. Kedua, terjadi kesenjanagan antara
orang tua dan anak.Kesenjangan tersebut adalah ketidak mengertian
orang tua terhadap perkembangan social yang terjadi terhadap pergaulan
anaknya. Anak merasa orang tua mereka tidak mengerti pergaulan
mereka, sehingga anak tidak takut atau khawatir jika mereka melakukan
sesuatu yang tidak diketahui orang tuanya misalnya anak mengakses situs
porno dan sama sekali tidak khawatir karena orang tuanya tidak sama
sekali mengerti internet.
Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga
juga berpengaruh besar, anak yang nakal kebanyakan berasal dari
keluarga yang menganut pola menolak karena mereka selalu curiga
terhadap orang lain danmenentang kekuasaan. Keluarga khususnya orang
tua seharusnya sadar akan kodratnya, yanghakekatnya adalah memenuhi
kebutuhan dasar anak dalam kehidupannya.Sebagaimana Drost
menguraikan lima aspek yang dibutuhkan anak yaknikebutuhan
mencintai dan dicintai, kebutuhan perlindungan dan rasa
aman,kebutuhan akan bimbingan, kebutuhan untuk diakui, dan
kebutuhan akan disiplin. Keluarga harus tetap senantiasa mendidik
anaknya dalam situasi apapun, karena orang tua merupakan factor yang
paling utama dalam upaya membentuk anak menjadi manusia yang
beriman.Olehnya itu pendidikan keluarga dalam konteks ini sangat
dibutuhkan bagi perkembangan kehidupan anak.

2. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi merupakan penyebab pergaulan bebas yang
memiliki pengaruh yang sangat besar.Semakin berkembangnya
zamanteknologipun semakin canggih. Internet dapat diakses dengan

9
mudah, dan alat komunikasi dapat digunakan dalam hal lain misalnya
merekam video atau memotret. Kurangnya control diri yang dimiliki
anak muda bahkan remaja membuat mereka memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk sesuatu yang keliru. Akses pornografi
melalui situs-situs, prostitusi melalui jejarin social, penipuan dan
berbagai tindakan criminal lainnya adalah bentuk-bentuk
penyalahgunaan perkembangan teknologi yang dilakukan oleh generasi
muda saat ini.
Remaja akan cenderung mencoba dan meniru apa yang ditontonnya.
Tayangan adegan kekerasan, dan adegan yang menjurus ke pornografi,
ditengarai sebagai penyulut perilaku agresif remaja, dan
menyebabkanterjadinya pergeseran moral pergaulan, serta
meningkatkanterjadinya pelanggaran norma susila.Oleh karena itu,
pengawasan orang tua sangat diperlukan untukmencegah terjadinya hal-
hal yang tidak diinginkan. Orang tua harus bisa menggunakan atau
mengikuti perkembangan zaman agar bisa mengawasi anak saat
menggunakan teknologi informasi

3. Faktor lingkungan Masyarakat


Keberadaan masyarakat sangat berpengaruh bagi individu-
individu yang hidup didalamnya. Kita tahu bahwa setiap individu tidak
mungkin hidup tanpa bergaul masyarakat.Selain itu juga banyak hal yang
dapat kita peroleh dari kehidupan bermasyarakat.Bersosialisasi adalah
inti utama kehidupan masyarakat bagi individu-individu yang ingin
berkembang.
Masyarakat adalah lingkungan yang terluas bagi remaja dan
sekaligus paling banyak menawarkan pilihan. Pada lingkungan inilah
remaja dihadapkan dengan berbagai bentuk kenyataan yang ada dalam
kehidupan masyarakat yang berbeda-beda, apalagi pada zaman sekarang,
zaman perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang
dengan sangat pesat, sehingga membawa perubahan-perubahan yang
sangat berarti tetapi juga timbul masalah yang mengejutkan. Maka hal

10
itulah yang menyebabkan melemahnya norma-norma dan nilai-nilai
dalam masyarakat akibat perbuatan social.Remaja dengan tanpa sengaja
terpengaruh dengan adanya kejadian di masyarakat yang acuh terhadap
lingkungan yang ada di sekitarnya.
Pada usia remaja pengaruh lingkungan masyarakat
terkadang lebih besar dari pengaruh keluarga, karena remaja sedang
mengembangkan kepribadiannya yang sangat memerlukan pengakuan
lingkungan, teman-teman dan masyarakat pada umumnya.

2.2.5 Upaya Mengatasi Pergaulan Bebas


1. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain pendidikan
agama, moral, dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orang tua dan
masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sangat diperlukan agar
mudah diserap oleh remaja. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak
hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan
emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan
keterampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan
rasa harga diri.
2. Penyuluhan pada remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas mengenai batas-batas
penyimpangan yang masih dianggap dalam batas-batas normal.Semua itu
dikemukakan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk
agama dan pandangan masyarakat.Kalau gerakan sederhana ini dimulai
dari keluarga, maka persoalan pergaulan bebas dapat diminimalisir sekecil
mungkin, karena keluarga adalah dasar pertama untuk menanamkan nilai-
nilai kehidupan.

11
2.2.6. Akibat yang di Timbulkan Pergaulan Bebas
1. Terserang Penyakit HIV / AIDS
Itu.dikarenakan melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang tidak
menggunakan alat pengaman (kondom), sebagai akibat rasa ingin tahu
atau mungkin masalah ekonomi
2. Hamil di Luar Nikah
Dikarenakan kurang pengetahuan masalah seksologi para remaja
melakukan tanpa memikirkan resiko yang terjadi hanya untuk mencari
tahu bagaimana rasanya berhubungan badan yang di akibatkan menonton
film biru
3. Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang semakin buruk, karena banyak kasus obat obatan
terlarang yang menjadikan berita di televisi. Bila kita sudah
terkontaminasi dengan obat, bila tidak membeli akan sakit dan itu
menguras uang akibatnya bila tidak punya uang, kita akan mencuri atau
melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan
akibat paling buruk adalah overdosis, atau kelebihan kita menggunakan
obat sehingga membuat kita meninggal.
4. Aborsi
Diakibatkan sering melakukan hubungan badan akan berakibat kita
hamil di luar nikah. Bila itu terjadi pasti akan membuat remaja bingung,
karena belum waktunya untuk menikah dan jeleknya kejadian itu tidak
diketahui oleh orang tua, sehingga jalan terbaik adalah melakukan aborsi
untuk menutupi mata pada orang tua dan masyarakat. Dan resiko yang
paling parah bila aborsi dilakukan tidak sesuai dengan prosedur berakibat
kematian
5. Tawuran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat di televisi tentang berita tawuran antar
pelajar yang meresahkan masyarakat.Sampai diadakan sweeping oleh
pihak kepolisian kepada pelajar.Semua itu akibat pergaulan bebas yang
membuat emosi tinggi dan berakibat pada tawuran.Masih banyak lagi
akibat pergaulan bebas yang bisa kita ambil, tetapi dari keterangan diatas

12
itu paling menonjol dan meresahkan masyarakat.Bagaimana nasib negara
kita bila para pelajar salah dalam bergaul. Tingkat kriminalitas akan
meningkat diakibatkan pergaulan yang salah tersebut. Untuk itu kita
harus sadar bila semua itu salah, dan didik anak kita menjadi yang benar.
Semua itu tergantung pada diri kita sendiri bagaimana menyikapi hal
tersebut, bila kita bisa menjaga dan bergaul dengan benar maka kejadian
diatas tidak akan terjadi.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Arti pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariaanya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan. Jenis-jenis pergaulan bebas yakni seks bebas yang berujung pada virus
HIV/AIDS dan kematian. Selain itu ada minuman keras serta narkoba yang akan
merusak masa depan terus ujung-ujungnya akan mengakibatkan kematian.

3.2 SARAN
Kepada orang tua harus mengawasi tingkah laku anaknya dan memperhatikan
dengan siapa saja dia berteman dan jangan member kebebasan yang berlebihan
seperti keluar malam. Semua juga kembali kepada diri kita masing-masing.semua
sudah jelas mana yang benar dan mana yang tidak benar. setiap yang kita lakukan
pasti ada resiko dan konsekuensinya. Hindari Pergaulan bebas agar masa depan kita
menjadi cerah.

14
TINJAUAN KASUS

ASUHANKEPERAWATANKOMUNITASPADAREMAJADIKELURAHANA
PENGKAJIAN
DataInti
1.Sejarah
SebagianbesarremajadiKelurahanAsudahlamatinggaldiblitarkarenaorangtuad
ankeluargabesarnyabertempattinggaldisana.Sehinggakomunitasremajasebagianb
esardilahirkandisinidanbersekolahdiblitar.Merekajugatidaktahusiapayangpertam
akalitinggaldikotaini.Merekahanyatahukalaupuyangdankakeknyajugatinggaldisi
ni.Saatpengkajianpararemajabiasanyamasihtinggalbersamaorangtuanyadanbiasa
nyapenghasilanorangtuanyatersebutdarikotaitusendiri.
2.Demografi
KelurahanAdengan5RTdan2RWmempunyaijumlahpenduduk1050jiwa(220K
K).DimanaRWtersebutterdiridariRW01dan02,terdiri5RTyaitu:RT01,RT02,RT03
,RT04,RT05dimanapadaRT05.Bataswilayahyangdijadikantargetpengkajian,sebel
ahutaradibatasiolehRW02,sebelahselatandibatasiolehperkebunan,disebelahtimur
dibatasiolehkomplekperumahandandisebelahbaratdibatasiolehRW01.Kelurahan
memilkiberbagaifasilitasumumyangterdiridarisebuahmasjid,sebuahtamankanak-
kanak,sebuahbalaiRWdandualokasipemakamanumum.Fasilitaspelayanankesehat
anyangdimilkiadapuskesmasharapanwarga.
Berdasarkantablediatas,umur13-20tahunyaituumurremajasebanyaklaki-
laki91orangdanperempuansebanyak85orang,menurutWHObatasanumurremajaad
alah12-24tahundiintervalumur6-
12tahunada2orangyangberumur12tahun,padainterval21-
35tahunada12orangyangtermasukdalambatasanumurmenurutWHO.Jadijumlahre
majadikelurahanAadalah190orang,denganpersentase18,09%darijumlahpenduduk
dikelurahanA.
1)Etnisitas
Kelompokbudayayaitu:bangsaJawa,madura,Padang,dll.

15
2)NilaidanKeyakinanNilaiyangmerekaanutadalahkebersamaandankeyakinanyan
gmerekaanutyangterdiridariagamaIslam,Kristen.Tapikenyataandarimenganutaga
maIslamterlihatdaribanyaknyabangunanmasjid.

2.DataLingkunganFisikDilingkunganKelurahanA
Banyakterdapatperumahandengantipepermanendenganpersentase82%,semiperm
anen13%,tidakpermanen5%.Sebagianbesarstatuskepemilikanrumahdikelurahan
Amiliksendiri.Belumterdapatnyalokasiuntukwadahperkumpulanremajasepertikar
angtarunadiKelurahanA.BiasanyaremajaberkumpuldipersimpangandekatRW02u
ntukdijadikanlokasipertemuankebut-kebutan.
3.PelayananKesehatandanSosial
Saranakesehatanyangpalingterdekatadalahpuskesmas,sebagianbesarorangtuabias
anyamembawaremajadepuskesmasjikaremajasakit,jikaadakeadaanyangdaruratba
rulahdibawakerumahsakit.Tempatpelayanankesehatanyanglainnyaadalahdokterp
raktekumum,bidan,balaipengobatan
4.Ekonomi
DiKelurahankebanyakanorangtuadariremajaberekonomimenengahkeatas,sehing
gatidakadakendalauntukmemenuhikeinginanremajasepertimembelikankendaraan
bermotor.Sebagianbesarremajamasihbergantungdenganorangtuamerekadalampe
menuhankebutuhan,sebagiannyalagiremajatidakadakegiatanataupenganguran.
5.KeamanandanTransportasi
KendaraandiKelurahanAsangatmudahdanbanyak,sehinggapararemajabisamengg
unakanfasilitaskendaraanumumtersebut.Tetapikebanyakandarimerekatidakbisam
emanfaatkankendaraantersebut,50%remajamengisiwaktuuntukkebut-
kebutandijalanraya.Hamperseluruhremajamemilikikendaraandenganpersentase8
9%.
6.PolitikdanPemerintah
DiKelurahanApararemajabanyaktidakmengikutidantidakberperansertadalamkelo
mpokorganisasidikomunitasmereka.DikelurahanAtidakterdapatwadahperkumpul
ansepertikarangtaruna.
7.Sistemkomunikasi

16
Sebagianbesarremajakalauadamasalahmemberitahukanmasalahnyakepadatemans
ebayayangdekatdengannya,adajugayanghanyadiamsaja,danmengalihkanmasalah
nyadengankegiatanyangtidakbermanfaatsepertikebut-kebutan.
8.Pendidikan
Pararemajamendapatkanilmupengetahuanyangpastitetapiharusmendapatkanilmu
yangberhubungandengankesehatan,karenaremajarentanterhadapresikokematiana
kibatkendaraanbermotordengankecepatanyangtinggi,remajajugamemilikirasaingi
ntahuyangbesarsehinggainginmencobahal-
halyangbaru,pengetahuantentangdampakburukdarimerokokdanzat-
zatyangberbahayaharusdiberitahuakankepadakelompokremajaini.

9.Rekreasi
DiKelurahanAbiasanyaremajalebihmemilihrekreasidengandudukdiwarungsambil
merokokdenganpersentase70%,minum-minumandenganpersentase15%.
HasilQuisioner:
50%remajamenggunakansebagianwaktuuntukkebut-kebutandijalanraya.
Hampirseluruhremajamempunyaikendaraanbermotor89%HasilWawanc
ara
Beberaparemajamengatakanbahwaumumnyamerekamengisiwaktuluang
diluarrumah,seperti:kebut-kebutandijalanraya.
HasilObservasiTidakditemukannyawadahperkumpulanremaja(KarangT
aruna)dikelurahanA
ResikocederapadaremajadikelurahanA
HasilQuisioner:Kebiasaanremaja;merokok70%,minumberalkohol15%,nark
oba10%danprilakuseksual5%menyimpang.
HasilWawancara:Beberaparemajamengatakanbahwamerekajarangmelakuk
anolahraga
HasilObservasiTidakadanyakegiatanolahragadantidakterdapatsaranaolahrag
adikelurahanA.
pemeliharaankesehatantidakefektif

17
Diagnosa keperawatan komunitas

pemeliharaan kesehatantidakefektif dikelurahan A


ANALISADATA
NO DATA Kode MASALAH
1 DS: 0017 pemelihara
50%remajamenggun ankesehata
akansebagianwaktu ntidakefekti
untukkebut- fdikeluraha
kebutandijalanraya. nA
(pergaulan
bebas)
DO:

-
berdasarkanwawancar
aKebiasaanremaja;
merokok70%,minum
beralkohol15%,nark
oba10%danprilakuse
ksual5%menyimpan
g

18
INTERVENSI

19
N Diagnosa Tujuan Intervensi
o
1pemeliharaankesehatantida Setelahdilakukantin Esukasikesehatan
kefektifdikelurahanA dakankeperawatan Observasi:
3x24jamdiharapka Identifikasike
DS: nmepeliharaankes siapankema
50%remajamenggu ehatanmeningkat mpuanmener
nakansebagianwak Dengankriteriahasil imainformasi
tuuntukkebut- : Identifikasifa
kebutandijalanraya. Menunjukan ctoryangdap
perilakuada atmeningkatk
ptif anpenurunan
DO: Menunjukan motivasiperil
pehamanan akuhidupber
-
perilakuseha sihdansehat
berdasarkanwawancaraK
t Teraupitik
ebiasaanremaja;merok
Kemampuan Sediakanmat
ok70%,minumberalkoh
menjalankan eridanmedia
ol15%,narkoba10%dan
perilakuseha yangpendidik
prilakuseksual5%menyi
t ankesehatan
mpang
Jadwalkanpe
ndidikankese
hatansesuaik
esepakatan
Berikankese
mpatanuntuk
bertanya
Edukasi
Jelaskanfact
orresikoyang
dapatmempe
ngaruhikese
hatan
Ajarkanperila
20
IMPLEMENTASI

21
N Harit S Kegiatan Hasil
O ang as
gal ar
an
1 Jum R mengidentifikasikesia Pesertayanghadir11
at23 e pankemampuanmene orangdansangatantu
april
m rimainformasi siasakankegiatanini
2021
aj
Puku
a mengidentifikasifactor
l:09.
00WI yangdapatmeningkatk Pesertamengatakanj
B-sel anpenurunanmotivasi ikadirumahterasasu
esai perilakuhidupsehat nyidanmerekamenc
aritemandijalan
mensediakanmaterida
nmediayangpendidika
nkesehatan Penyuluhankaliinime
nggunakanjugamedi
menjadwalkanpendidi aleafetsebagaimedi
kankesehatansesuaik apendidikankesehat
esepakatan an
Pesertadatingsesuai
memberikankesempat dengantanggaldand
anuntukbertanya anhariyangtelahdise
pakati
menjelaskanfactorresi
koyangdapatmempen Pesertayangaktifbert
garuhikesehatan anya7orangdari11or
angyanghadir
mengajarkanperilakuh
idupbersihdansehat Remajayangmenget
ahuiresikomerokokd
mengajarkanstrategiy anmeminumalkohols
angdapatdigunakanun ebanyak2orang
tukmeningkatanperila
22
Evaluasi

23
N Harit DiagnosaKep Evaluasi Keterangan
o angg erawatan
al
1 Juma Perubahan Evaluasistruktur 11remajayanghadirm
t23ap pemelihara Persiapandilakukan2ha ampudanmengeta
ril20 ankesehat risebelumkegiatan huitentangpentin
21 anpadare Persiapanketempatpeny gnyamenghindari
majadikelu uluhansebelumkegiatan sertadampakbaha
rahanAber dilakukan yadaripergaulanb
hubungan Informasidisampaikank ebasitusendiri
dengankur epadaremaja1harisebel Pesertayangaktfberta
angnyapen umkegiatandilakukan nyaada7dari11ju
getahuanr EvaluasiProses mlahpesertayang
emajatenta Diharapkan75%daripeserta hadir
ngefekbah menghadiriundanganp
ayapergaul enyuluhan
anbebas( Pesertapenyuluhanremajay
merokok,al anghadirberperanaktif
koholdann
arkoba) EvaluasiHasil
Terlaksananyapenyuluhand
enganbaik
Acaraberlangsungsesuaide
nganrencana
Remajamengertidanmemah
amitentangmateriyangdi
sampaikandampakbahay
adaripergaulanbebas(me
rokok,alcoholdannerkob
a)
Remajasangatantusiassaatp
ematerimembawakanma
teriyaitutentangdampak
pergaulanbebassertaresi
24
DAFTAR PUSTAKA

https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
reproduksi-remaja.pdf
Mubarak,W.I.,&Chayatin, N.(2009).IlmuKeperawatanKomunitasPengantardanTeori.
Jakarta : Salemba Medika.
Ratih Dwi Ariani, A. N. (2015). EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMIK
TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA. ejournal.

25

Anda mungkin juga menyukai