Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI KONSEPTUAL DAN MODEL KEPERAWATAN JIWA

Model adalah cara mengorganisasi pokok pengetahuan yang kompleks. Model


konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan
tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian
terhadap suatu ilmu dan perkembangannya (Brockopp, 1999).
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu
saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan (Brockopp, 1999 : 73).
Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam situasi
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan
perubahan yang adaktif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual keperawatan jiwa mencerminkan upaya menolong orang tersebut
mempertahankan keseimbangan melalui mekanisme koping yang positif unutk mengatasi
stresor ini (Videbeck, 2008 : 54).

TEORI-TEORI PAKAR KEPERAWATAN TENTANG MODEL KEPERAWATAN


JIWA
1. PAKAR 1
Hildegard E. Peplau (Teori Hubungan Interpersonal)

H. E Peplau dikenal sebagai “ibu keperawatan jiwa” karena teor dan pengalaman klinisnya
menajdi acuan dalam pengembangan keperawatan jiwa yang berbeda dengan area lainya.
Bukunya yang sangat berpengaruh berjudul Interpersonal Relation in Nursing (1952)
menjelaskan makna hubungan perawat-pasien sebagai sebuah proses interpersonal yang
terapeutik dan penting.
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik
(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau
mendefenisikan teori keperawatan  psikodinamikanya sebagai berikut:
       “Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang
untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.”
       Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ;
Marriner-Tomey, 1994).
     Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk
mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan
perkembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana perawat bertugas sebagai
narasumber, konselor, dan wali.
     Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal 

2. PAKAR 2
Virginia Henderson (Definisi Keperawatan/14 Kebutuhan Dasar)
V. Henderson memandang pasien sebagai individu yangm membutuhkan bantuan dalam
mencapai kebebasan dan keutuhan pikiran dan tubuh. Henderson menegaskan bahwa
praktik yang dilakukan perawat independen dari praktik dokter, namun perawat bekerja
saling ketergantungan dengen tenaga kesehatan profesional lainnya.

Pada tahun 1959 International Council of Nurses (INC) meminta Henderson untuk


menjelaskan konsepnya tentang keperawatan, inilah sejarah muncul definisi keperawatan
yang dipublikasikan oleh INC. Pada tahun 1966 Henderson memperkenalkan 14
kebutuhan dasar manusia sebagai dasar dalam pemberian asuhan keperawatan

14 Kebutuhan dasar manusia menurut Henderson adalah sebagai berikut (Sumber:


Alligood, MR (2014) Nursing Theorists and Their Work)
1. Breath normally (bernapas dengan normal)
2. Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat)
3. Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi)
4. Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan dapat
mempertahankan postur tubuh dengan baik
5. Sleep and rest (kebutuhan tidur dan beristirahat)
6. Select suitable clothes; dress and undress (kebutuhan berpakaian)
7. Maintain body temperature within a normal range by adjusting clothing and
modifying the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal,
dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan)
8. Keep the body clean and well groomed and protect the integument (menjaga tubuh
tetap bersih dan melindungi kulit)
9. Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari bahaya
lingkungan dan menghindari cedera orang lain)
10. Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or opinions
(Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan emosi, kebutuhan,
ketakutan atau pendapat)
11. Worship according to ones’s faith (mempercayai keimanan/ketuhanan)
12. Work in such a way that there is a sense of accomplishment (Kebutuhan akan
pekerjaan dan penghargaan)
13. Play or participate in various forms of recreation (kebutuhan akan hiburan atau
rekreasi)
14. Learn, discover, or satisfy the curiosity that leads to normal development and health
and use the available health facilities (Belajar, menemukan atau memuaskan rasa
ingin tahu dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
3. PAKAR 3
Faye Glenn Abdellah (21 Masalah Keperawatan)
F. G Abdella dikenal sebagai pemimpin dalam pengembangan riset keperawatan dan juga
dikenal sebagai pakar masalah kesehatan internasional. Abdellah menganggap prestasi
terbesarnya karena mampu “memainkan perawat dalam membangun landasan penelitian
keperawatan sebagai suatu ilmu”.

George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai


pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai
pelayanan komprehensif, yang meliputi:
1)        Menyadari masalah keperawatan pasien.
2)        Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip
keperawatan yang relevan.
3)        Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat
ketergantungan total.
4)        Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan
ketidaknyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada individu.
5)        Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
6)        Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan
dalam mencapai kesehatanfisik dan psikis.
7)        Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8)        Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan
masalah psikisnya.
9)        Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat
kesehatan yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
10)    Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian
dalam tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan
yang baru, untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat.
*) Pada tahun 1973, point ke-3 “Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada
individu dengan tingkat ketergantungan total.” Dihilangkan.

Konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi masalah keperawatan, yaitu:


1)        Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
2)        Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3)        Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain
dan mencegah meluasnya infeksi.
4)        Mempertahankan mekanika tubuh yang
baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.
5)        Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
6)        Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7)        Mempertahankan eliminasi.
8)        Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9)        Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis,
fisiologis, dan kompensasi.
10)    Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11)    Mempertahankan fungsi sensorik.
12)    Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
13)    Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan pen
yakit organic.
14)    Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
15)    Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16)    Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17)    Menghasilkandan / atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18)    Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang
memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan yang berbeda.
19)    Menerima tujuan optimal yang
dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional.
20)    Menggunakan sumber-sumber di
komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang
muncul akibat daripenyakit.
21)    Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
(Tomey and Alligood, 2006)

4. PAKAR 4
Ida Jean (Orlando) Pelletier (Teori Proses Keperawatan)
Orlando merupakan seorang pemimpin keperawatan pertama yang mengidentifikasi dan
menekankan komponen-komponen dalam proses keperawatan, serta pentingnya partisipasi
pasien dalam proses keperawatan. Teori keperawatan Orlando menekankan hubungan
timbal balik antara perawat dan pasien. Yaitu tentang apa yang dikatakan perawat dan
pasien dan bagaiaman hal tersebut memengaruhi keduanya.

Menurut Orlando (1961), sesorang menjadi pasien yang membutuhkan asuhan


keperawatan ketika mereka memiliki kebtuhan yang tidak dapat dipenuhi secara mandiri
akibat keterbatasan fisik, adanya respons negatif terhadap lingkungan, atau memiliki
pengalaman yang menghambatmereka dalam mengungkapkan kebutuhan tersebut.

5 tahap proses keperawatan (Orlando, 1962)


Pengkajian/assessment
Pada tahap ini, perawat wajib melakukan pengkajian secara menyeluruh (holistik)
terhadap kebuthuan pasien. Perawat menggunakan kerangka/format keperawatan untuk
mengumpulkan data secara subjektif maupun objektif tentang pasien.

Diagnosis
Tahap diagnosis merupakan penilaian klinis perawat tentang masalah kesehatan pasien.
Masalah yang diangkat harus ditentukan juga penyebabnya, faktor terkait dan juga faktor
risiko yang ditemukan pada pasien.

Perencanaan/planning
Setelah menetapkan diagnosis keperawatan, maka perawat perlu melakukan sebuah
perencanaan untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada pasien. Setiap masalah
diberikan capaian/tujuan dan tujuan harus dicapai dengan intervensi keperawatan,
sehingga dapat dibuat rencana keperawatan oleh perawat.

Implementasi
Pada tahapan ini, perawat mulai melaksanakan rencana keperawatan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Evaluasi
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Perawat melihan kemajuan pada
pasien, apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai dalam rencana asuhan keperawatan.
Perubahan asuhan keperawatan dapat dilakukan berdasarkan seberapa baik (atau buruk)
kemajuan pasien ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Jika ditemukan masalah baru, maka
perlu dilakukan proses yang baru khusus masalah tersebut.

Orlando memandang fungi keperawatan profesional adalah mencari tahu


(mengidentifikasi) dan memenuhi kebutuhan pasien yang mengalami masalah/gangguan.
Proses keperawatan sangat membantu perawat dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
Teori Orlando tetap menjadi teori praktik paling efektif hingga kini untuk diterapkan oleh
seorang perawat baru dalam memulai praktik.
DAFTAR PUSTAKA

http://thinkgoodone.blogspot.com/2012/07/konseptual-model-keperawatan-jiwa-
model.html#:~:text=Model%20konseptual%20keperawatan%20jiwa
%20merupakan,Videbeck%2C%202008%20%3A%2054).

https://gustinerz.com/pakar-pakar-teori-keperawatan-yang-tercatat-dalam-sejarah/

https://gustinerz.com/teori-proses-keperawatan-oleh-ida-jean-orlando/#:~:text=Teori%20proses
%20keperawatan%20Orlando%20ini,perawat%20dalam%20melaksanakan%20praktik
%20keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai