Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Anatomi Fisiologi Manusia”


Dosen Pengampu: Mukminah M.pd

Kelompok IV
1. Silvia Oktaviani (200104047)
2. Lulu Wariza (200104029)
3. Tika Ayu Safitri (200104041)

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Anatomi Fisiologi
Manusia tentang “Sistem Sirkulasi Manusia” ini sebagai salah satu pemenuhan tugas
dalam mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu, Ibu
Mukminah M.pd yang senantiasa membimbing dan mengajari kami sehingga
menambah pengetahuan kami yang insya allah akan sangat bermanfaat di masa yang
akan datang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik atau saran yang bersifat
membangun sehingga dapat di jadikan koreksi untuk penulisan makalah yang lebih
baik untuk berikutnya. Dan penulis juga berharap agar makalah Anatomi Fisiologi
Manusia ini dapat bermanfaat.

Mataram, 01 Maret 2023

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Struktur Sistem Sirkulasi ...........................................................................2
2.2 Mekanisme kerja sirkulasi .........................................................................2
2.3 Kelainan/Penyakit pada Sistem sirkulasi....................................................3
2.4 Upaya pencegahan penyakit pada system sirkulasi....................................4
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................7
3.2 Saran...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Komponen darah


Gambar 2 Struktur eritrosit
Gambar 3 Skema Umum Peredaran Darah
Gambar 4 Pandangan Anterior Jantung Manusia
Gambar 5 Posisi Jantung di rongga dada
Gambar 6. Katup Jantung
Gambar 7. Struktur dinding pembuluh darah
Gambar 8. Aliran Darah melalui jantung yang normal
Gambar 9. Aliran darah normal

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi tempat


bahan-bahan yg akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan, pembuluh darah
yang berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung, dan jantung
yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh jaringan.
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai
sistem transportasi tubuh dengan mengangkut oksigen, karbondioksida, zat-zat
sisa, elektrolit, nutrisi dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang
lain. Darah melakukan banyak fungsi penting untuk kehidupan dan dapat
mengungkapkan banyak tentang kesehatan kita. Darah adalah jenis jaringan ikat,
terdiri atas sel-sel (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terendam pada cairan
kompleks plasma.
Dalam sirkulasi darah ada beberapa kelainan juga yang bisa mempengaruhi
system peredaran darah manusia antara lain stroke, hipertensi, hipotensi, anemia,
varises, dan jantung corone. Disamping itu ada upaya-upaya pencengahan
kelainan pada system sirkulasi, yang akan dibahas pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana struktur anatomi system sirkulasi ?


b. Bagaimana mekanisme kerja system sirkulasi?
c. Apa saja kelainan/penyakit pada system sirkulasi ?
d. Bagaimana upaya pencegahan penyakit pada system sirkulasi ?
1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang struktur anatomi system sirkulasi.


b. Untuk memahami tentang mekanisme kerja system sirkulasi.

1
c. Untuk memahami tentang kelainan/penyakit pada system sirkulasi.
d. Untuk mengatahui tentang kelainan/penyakit pada system sirkulasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Struktur Anatomi Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut
sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan
nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran
darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang
merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme,
didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia
dan fisiologis cairan tubuh.
Darah melakukan banyak fungsi penting untuk kehidupan dan dapat
mengungkapkan banyak tentang kesehatan kita. Darah adalah jenis jaringan ikat,
terdiri atas sel-sel (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terendam pada cairan
kompleks plasma (gambar 1). Darah membentuk sekitar 8% dari berat total tubuh.
Pergerakan konstan darah sewaktu mengalir dalam pembuluh darah menyebabkan
unsur-unsur sel tersebar merata di dalam plasma.

Gambar 1. Komponen darah

3
Struktur eritrosit yang normal berbentuk cakram atau piringan yang di bagian
tengah kedua sisinya mencekung (bikonkaf), dengan diameter sekitar 7,5 μm. Bentuk
bikonkaf memberikan keuntungan yaitu menjadikan eritrosit memiliki permukaan
yang lebih luas bagi difusi oksigen, dibandingkan dengan bentuk bulat datar dengan
ukuran yang sama, dan membuat pergerakan gas ke dalam dan ke luar sel
berlangsung lebih cepat. Selain itu eritrosit juga bersifat fleksibel sehingga
memungkinkan eritrosit berjalan melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok
untuk menyampaikan oksigen ke jaringan tanpa mengalami keruksakan. Diameter
eritrosit dalam keadaan nomal 7,5 – 8 μm mampu mengalami deformasi pada saat
melalui kapiler yang bahkan berdiameter 3 μm. Eritrosit tidak memiliki inti atau
organel yang lain. Sepertiga isi eritrosit adalah haemoglobin (pigmen merah).
Kandungan haemoglobin dalam eritrosit inilah yang menjadikan darah berwarna
merah.

Gambar 2. Struktur eritrosit


Jantung
Jantung dan pembuluh darah merupakan bagian dari sistem kardiovaskular.
Jantung memompa darah melalui sistem tertutup pembuluh darah. Arteri membawa
darah dari jantung ke kapiler dalam jaringan tubuh. Vena membawa darah dari
kapiler dalam jaringan tubuh kembali ke jantung. Gambar 1. menunjukkan skema
umum sirkulasi darah dalam tubuh. Pembuluh darah berwarna biru membawa
terdeoksigenasi darah (miskin oksigen) dan pembuluh darah merah membawa darah
yang kaya oksigen.

4
Gambar 3. Skema Umum Peredaran Darah (Shier et al, 2001)
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang. Ukuran jantung bervariasi sesuai
dengan ukuran tubuh. Jantung dewasa berukuran sekitar 9 cm lebarnya, n 13 cm dari
dasar ke puncak, dan 6 cm dari anterior ke posterior. Beratnya sekitar 300 g (10 oz)
(Shier et al. 2001). Jantung merupakan organ vital sistem peredaran darah. Fungsi
jantung dalam proses sirkulasi adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung bekerja sama dengan pembuluh darah dalam proses sirkulasi. Pembuluh
darah memiliki peran mengedarkan darah dari dan ke jantung. Darah juga merupakan
komponen inti dalam proses ini, darah mengandung oksigen dan nutrisi yang akan
disalurkan pada setiap sel-sel tubuh. Selain organ-organ tersebut, ada organ tambahan
lainnya yakni paru-paru. Paru-paru tak hanya berperan dalam proses respirasi. Pada
sistem sirkulasi, paru-paru bertugas menukar karbondioksida dalam darah dengan
oksigen yang dihirup saat proses pernapasan berlangsung.

Gambar 4. Pandangan Anterior Jantung Manusia (Shier et al. 2001)

5
Jantung terletak di dalam rongga dada di bagian mediastinum, di antara paru-
paru di balik tulang dada (sternum). Posisi jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke
arah kirii, jadi sekitar dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri. Bagian atas jantung
lebih luas dibandingkan dengan bagian dasar. Bagian ujung jantung rmeruncing
(berbentuk kerucut), tepat di atas diafragma (Goodenough, J. McGuire, B. 2012).

Gambar 5. Posisi Jantung di rongga dada (Goodenough & McGuire, 2012)


Jantung tertutup dalam kantung berdinding ganda disebut pericardium.
Dinding luar disebut kantung perikardial (perikardium parietal) yang tersusun oleh
lapisan berserat yang merupakan jaringan ikat padat yang tidak teratur bagian dalam
ditutupi oleh tipis yaitu lapisan serosa. Lapisan serosa bergulir ke dalam di dasar
jantung dan membentuk epikardium (pericardium visceral) yang menutupi
permukaan jantung (Gambar 3.)
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu epikardium, miokardium, dan
endocardium. Epikardium (perikardium viseral) adalah membran serosa pada
permukaan jantung. epicardium terutama tersusun oleh epitel skuamosa sederhana di
bagian atas ehlapisan tipis jaringan areolar.
Jantung memiliki empat ruang, Dua ruang di kutub superior (basis) jantung
yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Atrium berdinding tipis, menerima darah yang
kembali ke jantung dari pembuluh darah besar. Sebagian besar massa masing-masing
atrium adalah di sisi posterior jantung, sehingga hanya sebagian kecil terlihat dari
pandangan anterior (Saladin, K. (2009).
Seperti semua pompa, jantung mengandung katup yang memungkinkan darah
mengalir hanya ke satu arah melalui jantung. Kedua jenis katup jantung adalah katup

6
atrioventrikular (AV) dan katup semilunar. Atrioventricular merupakan katup antara
atrium dan ventrikel. Katup terbentuk dari jaringan ikat fibrosa. Setiap katup
memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel tetapi mencegah aliran balik
darah dari ventrikel ke atrium. katup AV antara atrium kanan dan ventrikel kanan
adalah katup trikuspid. Katup bikuspid atau mitral terletak antara atrium kiri dan
ventrikel kiri. Katup AV berasal dari cincin tebal jaringan ikat fibrosa yang
mendukung persimpangan ventrikel dengan atrium dan arteri besar yang melekat
pada ventrikel. Jaringan fibrosa yang mendukung ini disebut kerangka berserat.

Gambar 6. Katup Jantung (Saladin 2009)


Pembuluh darah
Rute yang diambil oleh darah setelah meninggalkan jantung memberikan
kebingungan selama berabad-abad. Kaisar Cina Huang Ti (2697-2597 SM) percaya
bahwa darah mengalir sekaligus ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Namun
pada abad kedua, dokter Romawi Claudius Galen (129-c. 199) berpendapat bahwa
darah mengalir bolak-balik di pembuluh darah, seperti udara di tabung bronkial.
Seiring berkembangnya waktu, ala-alat banyak hal terungkap berkaitan dengan
pembuluh darah dan aliran darah.
Pembuluh darah yang terdiri dari arteri, arteriole, kapiler dan venula serta
vena merupakan pipa darah dimana didalamnya terdapat sel-sel darah dan cairan
plasma yang mengalir keseluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah
dari jantung ke jaringan serta organ2 diseluruh tubuh dan sebaliknya. Arteri, arteriole
dan kapiler mengalirkan darah dari jantung keseluruh tubuh, sebaliknya vena dan
venula mengalirkan darah kembali ke jantung.

7
Struktur pembuluh darah

1. Tunika interna (tunika intima) lapisan bagian dalam pembuluh darah yang terdiri
dari epitel skuamosa sederhana yang disebut endotelium yang terletak di atas
membran basal dan lapisan tipis jaringan ikat. Endotelium bertindak sebagai
penghalang selektif permeabel untuk bahan yang akan memasuki atau meninggalkan
aliran darah; mengeluarkan bahan kimia yang merangsang pelebaran atau
penyempitan kapal; dan biasanya menolak sel darah dan trombosit sehingga mereka
mengalir bebas tanpa menempel pada dinding pembuluh darah. Ketika endotelium
rusak, trombosi membentuk gumpalan darah; dan ketika jaringan di sekitar pembuluh
darah mengalami peradangan, sel-sel endotel menghasilkan molekul sel-adhesi yang
menyebabkan leukosit untuk memenuhi permukaan. Hal ini menyebabkan leukosit
berkumpul di jaringan untuk tindakan pertahanan yang dibutuhkan (Seeley et al,
2007).
2. Tunika media, lapisan tengah, biasanya paling tebal. Ini terdiri dari otot polos,
kolagen, dan dalam beberapa kasus, jaringan elastis. Jumlah otot polos dan jaringan
elastik bervariasi ntara pebuluh darah yang satu dengan yang lain. Tunika media
memperkuat pembuluh dan mencegah tekanan darah pecah, menyediakan
vasomotion, perubahan dalam diameter pembuluh darah.

3. Tunika externa (tunika adventitia) adalah lapisan terluar. Ini terdiri dari jaringan
ikat longgar yang sering menyatu dengan pembuluh darah, saraf, atau organ lain
sekitarnya

8
Gambar 7. Struktur dinding pembuluh darah (Seeley et al, 2007)
Terdapat tiga jenis pembuluh darah arteri, kapiler, dan vena. Mereka membentuk
sistem tertutup berbentuk tabung yang membawa darah dari jantung ke sel-sel tubuh
dan kembali ke jantung.
1. Vena
Setelah darah mengalir melalui kapiler, memasuki venula, vena terkecil. Beberapa
kapiler bergabung membentuk venula. Venula terkecil hanya terdiri dari endotelium
dan jaringan ikat, tetapi venula yang lebih besar juga mengandung jaringan otot
polos.
2. Arteri

Arteri membawa darah dari jantung. Arteri bercabang berulang kali menjadi lebih
kecil dan arteri yang paling kecil akhirnya membentuk arteri mikroskopis yang
disebut arteriol. cabang-cabang arteri (arteriol), ketebalan lapisan ototnya berkurang.
3. Kapiler
Arteriol terhubung dengan kapiler, pembuluh darah paling banyak dan paling kecil.
Diameter sebuah kapiler sangat kecil sehingga eriyrosit harus melewatinya dalam file
tunggal. Dinding kapiler hanya terdiri dari endotelium, yang memungkinkan
pertukaran bahan antara darah di kapiler dan sel-sel tubuh.

2. 2 Mekanisme Kerja Sistem Sirkulasi


Darah bersirkulasi dalam sistem sirkulasi sistemik dan pulmonal.

9
1. Sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang mengandung banyak
oksigen yang berasal dari paru, dipompa keluar oleh jantung melalui ventrikel kiri ke
aorta, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh
darah yang diameternya paling kecil (kapiler). Kapiler melakukan gerakan kontraksi
dan relaksasi secara bergantian,yang disebut dengan vasomotion sehingga darah
mengalir secara intermittent. Dengan aliran yang demikian, terjadi pertukaran zat
melalui dinding kapiler yang hanya terdiri dari selapis sel endotel. Ujung kapiler yang
membawa darah teroksigenasi disebut arteriole sedangkan ujung kapiler yang
membawa darah terdeoksigenasi disebut venule; terdapat hubungan antara arteriole
dan venule“capillarybed” yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan
langsung dari arteriole ke venule melalui arteri-vena anastomosis (A-V anastomosis).
Darah dari arteriole mengalir ke venule, kemudian sampai ke vena besar (v.cava
superior dan v.cava inferior) dan kembali ke jantung kanan (atrium kanan). Darah
dari atrium kanan selanjutnya memasuki ventrikel kanan melalui katuptrikuspidalis.
2. Sirkulasi pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang terdeoksigenasi yang
berasal dari seluruh tubuh, yang dialirkan melalui vena cava superior dan vena cava
inferior kemudian ke atrium kanan dan selanjutnya ke ventrikel kanan, meninggalkan
jantung kanan melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru (kanan dan kiri). Di dalam
paru, darah mengalir ke kapiler paru dimana terjadi pertukaran zat dan cairan,
sehingga menghasilkan darah yang teroksigenasi. Oksigen diambil dari udara
pernapasan. Darah yang teroksigenasi ini kemudian dialirkan melalui vena
pulmonalis (kanan dan kiri), menuju ke atrium kiri dan selanjutnya memasuki
ventrikel kiri melalui katup mitral (bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri kemudian
masuk ke aorta untuk dialirkan ke seluruh tubuh (dan dimulai lagi sirkulasi sistemik).

Aliran darah melalui jantung

10
Aliran darah melalui jantung d. Meskipun aliran darah melalui jantung
dijelaskan dari kanan dan kemudian sisi kiri jantung, penting untuk dipahami bahwa
kontrask kedua atrium terjadi pada saat yang sama, dan kontrakso keduan ventrikel
terjadi secara bersamaan. Konsep ini yang paling penting ketika aktivitas listrik,
perubahan tekanan, dan suara jantung harus dipahami.
Darah memasuki atrium kanan dari sirkulasi sistemik melalui vena cava superior dan
inferior, dan dari otot jantung melalui sinus koroner. Sebagian besar darah mengalir
ke atrium kanan mengalir melalui katup trikuspid ke ventrikel kanan sedangkan
ventrikel kanan berelaksasa mengikuti kontraksi sebelumnya. Atrium kanan
kemudian berkontraksi, dan darah didorong dari atrium kanan ke ventrikel kanan dan
mengisi ventrikel kanan. Setelah kontraksi atrium kanan, ventrikel kanan mulai
berkontraksi. Kontraksi ventrikel kanan mendorong darah terhadap katup trikuspdalis
sehingga ditutup. Setelah tekanan di dalam ventrikel kanan meningkat, katup
semilunar paru dipaksa terbuka, dan darah mengalir ke batang paru.Cabang-cabang
batang paru dari arteri paru, membawa darah ke paru-paru, di mana karbon dioksida
dilepaskan dan oksigen dijemput. Darah kembali dari paru-paru memasuki atrium kiri
melalui empat vena pulmonalis. Sebagian besar darah mengalir ke atrium kiri
melewati katup bikuspid ke ventrikel kiri sedangkan ventrikel kiri bereksasi
mengikuti kontraksi sebelumnya. Atrium kiri kemudian berkontraksi dan darah yang
didorong dari atrium kiri ke ventrikel kiri untuk menyelesaikan pengisian ventrikel
kiri. Setelah kontraksi atrium kiri, ventrikel kiri mulai berkontraksi. Kontraksi
ventrikel kiri mendorong darah terhadap katup bikuspid, memaksa untuk ditutup.
Setelah tekanan dalam ventrikel kiri meningkat, katup semilunar aorta dipaksa
terbuka, dan darah mengalir ke aorta . Darah mengalir melalui aorta didistribusikan
ke seluruh bagian tubuh, kecuali pada sebagian paru-paru yang disediakan oleh
pembuluh darah paru.

11
Gambar 8. Aliran Darah melalui jantung yang normal
Aliran Darah
Darah beredar karena perbedaan tekanan darah. Darah mengalir dari daerah
tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Tekanan darah adalah terbesar dalam
ventrikel dan terendah di atrium. Gambar 36. menunjukkan penurunan tekanan darah
dalam rangkaian sistemik dengan peningkatan jarak dari ventrikel kiri. Kontraksi
ventrikel menciptakan tekanan darah yang mendorong darah melalui arteri. Namun,
tekanan menurun sebagai di yang lebih kecih hingga ke kapiler. Penurunan tekanan
darah terjadi karena luas penampang keseluruhan arteri gabungan sangat meningkat
seirnging dengan banyaknya percabangan arteri. Saat darah meninggalkan kapiler dan
memasuki vena, ada tekanan darah yang sangat sedikit yang tersisa untuk kembali
darah ke jantung. Kembalinya darah vena dibantu oleh tiga kekuatan tambahan:
kontraksi otot skeletal, gerakan pernapasan, dan gavitasi. Kontraski dari otot rangka
menekan pembuluh darah, memaksa darah mengalir dari satu segmen ke segmen
yang lain dan menuju jantung karena katup mencegah aliran balik darah. Metodi
pergerakan tersebut terjadi di pembuluh darah vena menuju jantung sangat pentinglah
terutama untuk mengalirkan darah dari lengan dan kaki ke jantung.

Gambar 9. Aliran darah normal

12
2.3 Kelainan/Penyakit Pada Sistem Sirkulasi
1. anemia
Anemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan hemoglobin dan
sel darah merah. Kurangnya Hb dapat disebabkan kurangnya makan-maknan yang
mengandung zat besi, contoh: sayuran hijau, hati, daging, dan sayuran hijau.
Kurangnya sel darah merah dapat disebabkan oleh plasmodium (penyebab
penyakit malaria) yang memakan sel darah merah. penyebab anemia antara lain :
a. tubuh kekurangan Hb dan sel darah merah, faktor keturunan, menstruasi,
kehamilan
b. kondisi seperti kanker, gagal ginjal, atau kegagalan hati
c. gangguan pembentukan darah, misalnya rendahnya asupan gizi dan
kekurangan vitamin serta makanan.
d. penghancuran sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak
2. Jantung coroner
Jantung coroner disebut juga infark miokard. Jantung coroner merupakan
penyempitan atau penyumbatan pada arteri jantung (arterikoroneria),
menyebabkan kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan terhenti. Jantung
coroner dapat menyebabkan kemtian mendadak.
3. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena). Dapat terjadi
dibagian bawah kaki dan disekitar lutut. Varises disekitar dubur disebut hemoroid.
Hal ini terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak dapt menutup dengan
sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah.
4. stroke
Stroke merupakan ketidakstabilan denyut jantung secara mendadak.
Dengan cepat kontraksi jantung pada saat sistol meningkat tajam sehingga tekanan
darah meningkat drastic. Pembuluh-pembuluh kapiler di otak dan organ-organ
tubuh lainnya pecah akibat tekanan yang kuat. Sel-sel otak tergenang oleh darah

13
sehinga fungsi otak hilang. Stroke terjadi karena otot jantung kekurangan protein
khusus untuk kontraksi otot normal.
5. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hipotensi (tekanan darah rendah)
merupakan kelainan pada tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh kekentalan darah
diatas normal atau dibawah normal. Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan
garam dan gula dalam darah. Jika darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga
jantung harus memompa lebih kuat. Oleh karena itu terjadi tekanan darah tinggi.

2.4 Upaya Pencegahan Penyakit Pada System Sirkulasi


1. Pencegahan dan penanganan anemia
Banyak makan-makanan yang mengandung zat besi, banyak makan-makanan
yang membantu penyerapan zat besi (tomat, pisang, pepaya, dll), mengurangi
minuman yang memperlambat penyerapan zat besi (kopi, teh, anggur merah),
dan rajin memeriksa kondisi kesehatan.
2. Pencegahan dan penanganan jantung coroner
Rajin olahraga, hindari obesitas dan stress, tidak merokok, dan melaksanakan
pola hidup sehat.
3. Pencegahan dan penanganan varises
Jangan berdiri terlalu lama, olahraga rutin, konsumsi maknan berserat tinngi
yang dapat merangsang sirkulasi darah (bawang merah, bawang putih, dll),
kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani,
serta sering-sring dudu berselonjong kaki. Penderita varises, sebaiknya
menggerak-gerakkan kaki sesering mungkin.
4. Pencegahan dan penanganan stroke
Tidak merokok, periksakan tensi darah secara rutin, kendalikan stress, makan-
makanan sehat, kurangi garam, pantau berat badan, rajin olahraga. Dan
mengurangi alcohol. Aspirin merupakan salah satu obat yang diberikan oleh
dokter kepada penderita pasca-stroke.

14
5. pencegahan dan penanganan hipertensi dan hipotensi
Tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol, diet rendah garam dan
rendah lemak, olahraga teratur, dan istirahat bisa lelah/tegang. Hipertensi tidak
bisa disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan pola hidup sehat. Sedangkan
untuk hipotensi bisa dilakukan dengan makan-maknan bergizi, istirahat yang
cukup, selalu sarapan sebelu beraktivitas, mengonsumsi makanan yang
mengandung garam untuk meningkatkan tekanan darah, minum yang cukup,
olahraga teratur, dan minum vitamin.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut
sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan
nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran
darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
Jantung dan pembuluh darah merupakan bagian dari sistem kardiovaskular.
Jantung memompa darah melalui sistem tertutup pembuluh darah. Arteri membawa
darah dari jantung ke kapiler dalam jaringan tubuh. Vena membawa darah dari
kapiler dalam jaringan tubuh kembali ke jantung.
Ada beberapa kelainan atau penyakit pada sitem sirkulasi yaitu anemia, stroke, varises,
jantung coroner, hipertensi dan hipotensi. Upaya pencegahan dari kelainan ini pun
berbeda, salah satu cara pencegahan penyakit anemia yaitu Banyak makan-makanan
yang mengandung zat besi, banyak makan-makanan yang membantu
penyerapan zat besi (tomat, pisang, pepaya, dll), mengurangi minuman yang
memperlambat penyerapan zat besi (kopi, teh, anggur merah), dan rajin
memeriksa kondisi kesehatan.
3.2 Saran
Makalah ini masih terbilang belum sempurna ,karena materi yang diberikan
cukup banyak dan penjelasannya cukup luas , selain itu referensi untuk materi ini pun
hanya sedikit karena kebanyakan ada di website atau blogspot. Untuk itu kami
mengharapkan makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Goodenough, J. McGuire, B. (2012). Biology of Humans, Concept, Aplication and

Issue. Foorth Edition. San Fransisco: Benjamin Cumings.

Saladin, K. (2009). Anatomy and Physiology: The Unity of Form, and Function 5th

Edition. New York: McGraw Hill Company.

Seeley, R.R. Stephent, T.D. Tate P. (2007). Anatomy and Physiology. Eight Edition.

Boston: McGraw Hill Company.

Sheir. Butler. Lewis. ( 2001). Human Anatomy and Physiology. New York: The

McGraw Hill Company.

17

Anda mungkin juga menyukai