Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

“ MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN MAKANAN”

NAMA KELOMPOK 4:

OFI SULIATI (A1C418035)

NURHALIMAH AZZAHRA (A1C418052)

RENATA SIAGIAN (A1C418075)

YUNIARTI TRI NUR PUSPITASARI (A1C418083)

KELAS : REGULER C 2018

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Dra. ASNI JOHARI, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENNDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
PEMBAHASAN

A. Sistem Peredaran Darah

Setiap organisme melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Kegiatan


metabolisme tersebut terjadi di dalam sel dan diperlukan makanan serta bahan lain yang
berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel.
Untuk mengedarkan bahan tersebut, terdapat sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi,
Sistem tersebut menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian dikenal
juga dengan sistem peredaran darah.
Sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan
dari sel dalam tubuh untuk membantu melawan penyakit dan untuk mempertahankan
homeostasis. Sistem sirkulasi menjamin kelangsungan hidup organisme yaitu:
- mengangkut nutrisi yang berasal dari proses pencernaan yang terjadi di dalam tubuh
misalnya lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan,
- mengangkut hormon
Semua hewan vertebrata dan beberapa hewan invertebrata memiliki sistem peredaran
darah tertutup. Dalam system tersebut, darah hanya mengalir di dalam pembuluh dan
dipompa oleh jantung. Organ tubuh tidak langsung ditutup oleh darah. Darah juga berwarna
merah karena di dalam darah terdapat hemoglobin yaitu di dalam plasma darah. Pada sistem
terbuka, darah tidak melalui pembuluh, darah langsung menuju jaringan tubuh ke sebuah
rongga yang disebut hemosol . Jaringan tersebut akan ditutup oleh darah. Pada system ini tdk
bisa dibedakan antara darah dan cairan interstisial karena keduanya tercampur. Darah yang
demikian disebut hemolimfa, tidak berwarna tapi mempunyai hemosianin yang berfungsi
mengedarkan oksigen.

Perbedaan sistem sirkulasi tertutup dan terbuka :


1. organisme yang mempunyai sistem sirkulasi tertutup punya darah lebih sedikit
2. organisme yang mempunyai system sirkulasi tertutup tekanan darahnya lebih tinggi
3. organisme yang mempunyai system sirkulasi tertutup punya hemoglobin
4. organisme yang mempunyai system sirkulasi tertutup darahnya tidak tercampur dengan
cairan interstisial
5. organisme yang mempunyai system sirkulasi tertutup punya kemampuan meningkatkan
dan mengurangi penyebaran dan kecepatan aliran darah
6. organisme yang mempunyai system sirkulasi tertutup punya jantung berotot.
B. Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata

Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Bentuk tubuh
dibagi menjadi dua yaitu radial dan bilateral, rangka luar (eksoskeleton), dan sistem
pencernaan belum sempurna. Invertebrate meliputi filum Porifera, Coelentera,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.

1. Porifera

Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus, dengan katalain sistem
sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, yaitu
sel ameboid, dan koanosit.
Sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan pada porifera
diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum.
Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel-sel
ameboid. Kemudian, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan
makanan.

Gambar : a) Gambar porifera tabung kuning (Aplysina fistularis), b) penampang


membujur organisme porifera
2. Coelentera
Pada Coelenterata juga belum memiliki sistem peredaran khusus, misalnya Hydra,
transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran pencernaan yang
berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-
cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan
permukaan dalam saluran pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien
dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh
jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem peredaran
khusus, zat yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan
tubuh misalnya hydra, makanan yang telah dicerna didalam rongga gastrovaskuler langsung
diserap oleh sel-sel endoderma penyusun dinding rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, sel-sel
endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara difusi dan osmosisi. Sisa-sisa
makanan dikeluarkan melalui mulutnya.

3. Platyhelminthes
Pada Platyheminthes contohnya planaria juga belum mempunyai sistem peredaran
darah khusus, namun menggunakan sistem gastrovaskuler. Awal mulanya makanan masuk
kedalam usus. Selanjutnya, dari usus bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk
mengedarkan makanan. Percabangan tersebut menyebabkan usus lebih besar sehingga lebih
efisien dalam menyerap makanan. Usus tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi
sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
4. Nemathelminthes
Nematoda tidak mempunyai sistem sirkulasi. Nutrisi diangkut ke seluruh tubuh
melalui cairan tubuh dalam pseudoselom. Otot dapat memanjang dan berkontraksi.Makanan
diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom dilakukan secara difusi.

5. Annelida
Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran darah tertutup. Selama
dalam peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat peredaran darah cacing
tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut (ventral) dan
lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering
disebut jantung aorta. Darah dalam cacing beredar di dalam pembuluh sehingga termasuk
peredaran darah tertutup Darah yang terdapat pada pembuluh kapiler akan mengikat oksigen.
Pembuluh tersebut banyak terdapat pada kulit. Darah yang telah mengikat oksigen ini
akan mengalir ke pembuluh punggung kemudian bergerak menuju lengkung aorta. Jantung
aorta pada cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal dan ventral. Bila pembuluh
punggung dan jantung berdenyut, darah mengalir menuju ke pembuluh darah perut, lalu
mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh dan selanjutnya kembali ke jantung
aorta melalui poembuluh darah punggung. Darah yang beredar mengangkut nutrisi dan
oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.

Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara bebas
berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sini oksigen diangkut
oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang mengangkut zat makanan dari
usus menuju ke pembuluh darah punggung. Selanjutnya darah tersebut dipompakan
keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan darah vertebrata yang hemoglobinnya terikat
dalam sel darah merah, hemoglobin darah cacing larut dalam plasma darah.

6. Mollusca
Pada mollusca sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri atas ventrikel dan
atrium, aorta interior, dan aorta posterior. Tidak memiliki arteri dan vena. Ventrikel
memompa darah ke dalam aorta anterior, kemudian darah dialirkan tanpa pembuluh ke
bagian kaki serta alat2 tubuh lainnya kecuali punggung. Ke bagian abdomen, darah dialirkan
melalui rectum dan mantel (kulit luar). Darah yang menggandung O2 didalam mantel akan
dialirkan ke atrium, darah yang menggandung CO2 dikumpulkam dalam pembuluh
kemudian masuk kedalam ginjal dan insang untuk mengikat O2 dan kembali lagi ke jantung.

Gambar : Peredaran darah terbuka pada Amphidromus perversus

7. Arthropoda
Sistem sirkulasiarthropoda meliputi jantung dan arteri, sedangkan vena tidak ada.
contohnya pada belalang mempunyai sistem peredaran terbuka karena darah tidak selalu
berada dalam pembuluh darah, darah kembali ke jantung melalui rongga-rongga tubuh
(hemocoel). Alat transportasinya berupa pembuluh yang dapat berdenyut sehingga
menyerupai jantung. Oleh karena itu, pembuluhnya disebut “jantung pembuluh”, Pada saat
jantung pembuluh ini berdenyut,darah keluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui
aorta.
Peredaran darah pada belalang berlangsung sebagai berikut: Darah dipompa oleh
jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta dorsal. Selanjutnya darah beredar ke
seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh darah, kemudian darah kembali
ke jantung pembuluh melalui ostium. Darah serangga tidak mengandung hemoglobin
sehingga tidak berwarna merah. Darah serangga disebut hemolimfa. Darah ini mengadung
sel darah yang tidak berwarna yang berfungsi untuk melenyapkan organisme asing. Karena
tidak mengandung Hb, darah serangga berfungsi untuk mengangkut zat makanan, tidak
untuk mengangkut oksigen ataupun gas CO2. Gas- gas tersebut disalurkan melalui system
trakea.

Gambar : Sistem peredaran darah terbuka pada belalang

8. Echinodermata.
Hewan invertebrate seperti echinodermata, memilki system sirkulasi radial yang
bentuknya mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan system sirkulasi air yang disebut
system air ambulakral Sistem sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung dengan satu atau
dua ruang jantung, aorta dan pembuluh lainnya.
Gambar : Sistem Sirkulasi Bintang laut (Echinodermata)

C. Sistem Peredaran Darah Pada vertebrata

Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Adapun ciri lainnya
memiliki bentuk tubuh simetris bilateral, rangka tubuh terdapat di dalam tubuh
(endoskeleton), dan alat pencernaan sudah sempurna. Dalam klasifikasi makhluk hidup,
vertebrata termasuk dalam subfilum dari chordata. Vertebrata dibagi menjadi lima kelas
meliputi : pisces, amfibi, reptil, aves dan mamalia.

1) Pisces

Ikan adalah vertebrata air yang termasuk hewan berdarah dingin yang dapat
ditemukan baik pada air garam dan air tawar. Seperti manusia, mereka memiliki sistem
peredaran darah tertutup, di mana darah selalu terkandung dalam rangkaian pembuluh darah.
Dengan kata lain, darah tidak pernah meninggalkan pembuluh darah dan tidak mengisi
rongga tubuh. Sistem peredaran darah tertutup dapat memiliki pola sirkulasi tunggal atau
ganda.
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya sekali
selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh datang
ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang, dan darah
beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh. Di sisi lain, pada mamalia, darah
terdeoksigenasi memasuki jantung, dimana ia dipompa ke paru-paru untuk oksigenasi.
Darah beroksigen dikembalikan ke jantung dari paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh
tubuh.
Gambar : Sistem peredaran darah tertutup pada ikan (kiri),
bagian-bagian jantung dan pembuluh kapiler pada ikan (kanan).

Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana, terdiri dari pembuluh jantung, darah,
dan pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang terletak di belakang
(dan di bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran perikardial atau perikardium. Jantung
terdiri dari atrium, ventrikel, struktur berdinding tipis yang dikenal sebagai sinus venosus,
dan tabung yang disebut bulbus arteriosus. Meskipun memiliki empat bagian, jantung ikan
dianggap dua bilik. Tidak seperti manusia, empat bagian dari jantung ikan tidak membentuk
organ tunggal. Biasanya, mereka menemukan satu di belakang yang lain.
Pembuluh darah pada ikan membawa darah ke seluruh tubuh. Sementara arteri
membawa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh darah terdeoksigenasi
kembali dari berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri kecil, berdinding tipis
yang berakhir di kapiler, sementara venula adalah vena kecil yang berlanjut dengan kapiler.
Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang membentuk jaringan disebut kapiler bed, dimana
darah arteri dan vena saling terkait. Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi difusi,
suatu proses dimana oksigen dan nutrisi lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel.
Pada saat yang sama, karbon dioksida dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Kapiler mengandung darah terdeoksigenasi (mengandung karbon dioksida) yang
mengalir ke vena kecil yang disebut venula, yang pada gilirannya mengalir ke vena yang
lebih besar. Vena membawa darah terdeoksigenasi ke sinus venosus, yang seperti ruang
koleksi kecil. Sinus venosus memiliki sel-sel alat pacu jantung yang bertanggung jawab
untuk memulai kontraksi, sehingga darah tersebut akan dipindahkan ke dalam atrium
berdinding tipis, yang memiliki sangat sedikit otot. Atrium menghasilkan kontraksi lemah
sehingga mendorong darah ke ventrikel. Ventrikel adalah struktur berdinding tebal dengan
banyak otot jantung. Ini menghasilkan tekanan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Ventrikel memompa darah di dalamnya menjadi bulbus arteriosus, ruang kecil dengan
komponen elastis. Sementara bulbus arteriosus adalah nama ruang pada teleost (rayfinned,
ikan bertulang), struktur ini dikenal sebagai konus arteriosus pada elasmobranch (ikan dengan
kerangka tulang rawan dan sisik placoid). Konus arteriosus memiliki banyak katup dan otot,
sedangkan bulbus arteriosus tidak memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah
untuk mengurangi tekanan nadi yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan
pada insang yang berdinding tipis.
2) Amfibi

Sistem peredaran darah pada amfibi memiliki persamaan dengan hewan vertebrata
lainnya yakni memiliki sistem peredaran darah tertutup. Dalam kelas amfibi, sistem
peredaran darahnya mengalami perbedaan pada saat masih dalam bentuk berudu dan bentuk
katak dewasa. Saat masih berudu, sistem peredaran darahnya sama seperti sistem peredaran
darah ikan dimana jantung hanya terdiri dari dua ruangan (1 atrium dan 1 ventrikel). Adapun
pada saat menjadi katak dewasa, sistem peredaran darahnya memiliki jantung dengan 3 ruang
(2 atrium dan 1 ventrikel). Mekanisme sistem peredaran darah katak merupakan sistem
peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pengeritian sistem peredaran darah
ganda adalah darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran.

Gambar : sistem peredaran darah katak

 Pertama, darah yang berasal dari jantung akan menuju ke paru-paru kemudian
kembali ke jantung.
 Kedua, darah yang berasal dari seluruh tubuh akan menuju ke jantung serta akan
diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

Katak memiliki jantung yang terdiri dari tiga ruang, yakni dua atrium (atrium kanan
dan atrium kiri) dan satu ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang
berfungsi untuk mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah
yang rendah oksigen dari berbagai jaringan serta organ-organ tubuh akan dialirkan ke sinus
venosus menuju ke atrium kanan. Selanjutnya, darah dari atrium kanan akan mengalir ke
ventrikel, kemudian akan menuju ke arteri pulmonalis serta masuk ke paru- paru. Di paru-
paru, gas karbon dioksida akan dilepaskan dan gas oksigen akan diikat. Dari paru-paru, aliran
darah akan mengalir menuju ke vena pulmonalis kemudian menuju ke atrium kiri. Proses
peredaran darah yang terjadi ini disebut peredaran darah kecil.

Tahap selanjutnya yakni alirah darah dari atrium kiri, maka darah akan mengalir ke
ventrikel. Di ruangan ventrikel inilah terjadi percampuran darah yang mengandung oksigen
dengan darah yang mengandung karbon dioksida dalam jumlah yang sedikit. Aliran darah
dari ventrikel akan keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) menuju aorta yang
bercabang ke kiri dan ke kanan. Tiap aorta ini bercabang-cabang membentuk tiga arteri
pokok, yakni (1) arteri anterior (karotis) yang berfungsi mengalirkan darah ke kepala dan ke
otak, (2) lengkung aorta yang mengalirkan darah ke seluruh jaringan internal dan organ di
dalam tubuh, dan (3) arteri posterior yang berfungsi mengalirkan darah menuju kulit dan
paru-paru.

Gambar : sistem peredaran darah amfibi

Katak memiliki darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Kandungan plasma
darah yakni air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah katak terdiri dari
eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti
serta mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen.

3) Reptil
Sistem peredaran darah reptil masih lebih baik daripada sistem peredaran darah pada
jenis hewan amfibi. Reptil lebih baik daripada amfibi disebabkan sudah ada sekat atau
terpisahnya antara darah yang tidak memiliki oksigen dengan darah yang mengandung
oksigen pada jantung.
Gambar : sistem peredaran darah reptile

Sistem peredaran darah reptil terbagi menjadi dua yaitu, pembuluh nadi paru-paru dan
serambi (aorta). Kadal memiliki 2 serambi (aorta), yaitu aorta yang terdapat pada bagian
kanan dan pada bagian kiri. Darah yang ada pada aorta kanan yang berasal dari bilik kiri
mengandung banyak oksigen yang nantinya akan diedarkan ke seluruh sel-sel dan jaringan-
jaringan tubuh. Aorta ini akan membuat aliran dari arteri utama menuju ke bagian seluruh
tubuh.

Gambar : bagan sirkulasi darah pada reptile

Darah yang telah menyebar keseluruh tubuh jenis hewan reptil ini akan masuk
kembali ke serambi kanan sebelum masuk ke jantung kembali. Pembuluh nadi yang ada di
paru-paru dimana sebelumnya telah membawa darah dari bilik kanan yang membawa CO2
dari seluruh tubuh. Pada saat masuk ke paru-paru, darah yang mengandung kadar CO2 itu
akan dibuang dan saat itu juga CO2 akan berganti dengan O2 yang berguna bagi tubuh reptil.
Lalu darah yang mengandung oksigen tersebut, akan masuk ke jantung menuju serambi kiri.
Karena sistem peredaran darah inilah, sistem peredaran darah reptil dijuluki dengan sistem
peredaran darah ganda yang berarti peredaran darah pada hewan reptil akan masuk ke jantung
lebih dari 1 kali yaitu ada 2 kali. Reptil juga dikenal memiliki peredaran darah yang tertutup.
Peredaran darah reptil secara garis besar terbagi menjadi 2 yaitu peredaran darah besar
(panjang) dan peredaran darah kecil (pendek).
1. Peredaran darah kecil atau pendek
Jenis peredaran ini yaitu peredaran yang mengangkut darah mulai dari jantung, masuk
kedalam paru-paru, lalu masuk lagi ke jantung. CO2 yang berasal dari bilik sebelah kanan
akan menuju masuk ke paru-paru melalui pembuluh darah arteri pulmonalis. Didalam paru-
paru, alveolus akan bekerja dengan cepat mengganti atau menukar karbondioksida (CO2)
menjadi okesigen (O2). Setelah itu darah akan mengalir menuju ke serambi yang ada pada
kiri jantung melalui pembuluh darah vena pulmonalis.
2. Peredaran darah besar atau panjang
Peredaran darah ini dimulai pada saat darah yang kaya O2 yang berasal dari bilik kiri
jantung dialirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Oksigen ini akan diserap oleh sel-
sel tubuh reptil dan O2 akan berubah menjadi karbondioksida. Darah yang sudah berubah
menjadi CO2 ini akan diangkut kembali ke jantung (serambi kanan) melalui pembuluh darah
vena.

4) Aves
Pada Aves atau burung jantung memiliki bentuk kerucut dengan sebuah lapisan
pelindungnya. Terdapat empat ruangan yang ada di dalam jantung, yaitu terdiri dari serambi
kanan (atrium dekster), serambi kiri (atrium sinister), bilik kanan (ventrikel dekster), dan
bilik kiri (ventrikel sinister). Keempat ruangan pada jantung aves tersebut telah didesain
sedemikian rupa sehingga oksigen dan karbondioksida tidak akan pernah tercampur di dalam
satu ruangan.
Gambar : bagian dari jantung aves

Sistem peredaran pada mahkluk ini dimulai ketika darah yang mempunyai kandungan
karbondioksida ini dialirkan dari seluruh tubuh menuju ke jantung, tepat di serambi kanan ke
bilik kanan. Selanjutnya darah yang ada di bilik kanan akan disebarkan menuju paru-paru.
Urutan selanjutnya darah dengan kandungan oksigen yang ada d dalam paru-paru akan
dialirkan menuju serambi kiri (atrium sinister) menuju bilik kiri (ventrikel sinister) dan
kemudian akan diedarkan menuju aorta.

Gambar : sisitem peredaran darah pada aves

Singkatnya terdapat dua sistem yang terjadi pada burung atau aves, yaitu:
Peredaran darah kecil – darah dan kandungan karbondioksida yang berasal dari seluruh akan
dialirkan ke serambi kanan (atrium dekster) yang nantinya darah tersebut akan melewati bilik
kanan (ventrikel dekster). Peredaran darah besar – darah yang telah tercampur oksigen yang
berasal dari ventrikel dekster tersebut akan disalurkan keseluruh bagian tubuh aves.
5) Mamalia.
Darah pada mamalia terbagi menjadi butir darah dan plasma darah . Berikut adalah
penjelasan mengenai sistem peredarahan darah mamalia :
A. Butir Darah Mamalia

1). Leukosit atau lebih dikenal dengan nama sel darah putih memiliki fungsi yang teramat
penting bagi senjata pertahanan tubuh mamalia dan juga bermanfaat membuang sel-sel yang
tidak bagus lagi dari tubuh Suatu kondisi dimana leukosit keluar dari pembuluh darah dikenal
dengan istilah diapedesis. Jika dibandingkan antara jumlah sel darah putih dengan sel darah
merah maka jumlah leukosit (sel darah putih) lebih sedikit daripada eritrosit (sel darah
merah). Hemoglobin tidak terdapat pada leukosit. Sel darah putih ini memiliki karakteristik
yang transparan, bergerak kesana kemari seperti ameboid, dan masa hidup leukosit hanya 2
mingguSedangkan Granulosit yaitu leukosit yang bentuk sitoplasmanya memiliki bentuk
granula. Jenis granulosit ini mencakup tiga yaitu, eosinofil (memiliki sifat fagosit, warna
granula merah), basofil (bersifat fagosit, memiliki granula yang berwarna biru), dan terakhir
yaitu neutrofil (bersifat fagosit juga, yang berbeda yaitu pada warna granulanya. Granulanya
berwarna merah kebiruan).

2). Eritrosit atau lebih popular dikalangan medis dengan nama sel darah merah memiliki
jumlah paling banyak dibandingkan leukosit (darah putih). Eritrosit memiliki fungsi untuk
membawa O2 (oksigen) ke seluruh tubuh dan kembali ke paru-paru sambil membawa CO2.
Sel darah merah memiliki banyak hemoglobin, tidak memiliki inti, dan ukuran sel darah
merah hanya dapat dilihat melalui mikroskop (diameter antara 7-8 µm). sel darah merah ini
memiliki bentuk menyerupai bikonkaf (kedua sisinya berbentuk cekung). Sel darah merah
hanya dapat dihasilkan oleh sumsum tulang dan juga dihasilkan dalam tulang yang lainnya.
Masa hidup sel darah merah yaitu sekitar 110 hari sampai dengan 120 hari.

3). Trombosit (keeping darah) yaitu bagian darah yang memiliki ukuran terkecil, dan
berbentuk oval/bulat. Masa hidup trombosit hanya sekitar beberapa jam. Trombosit hanya
dapat dibuat pada sumsum tulang tertentu yang sering disebut megakariosit. Trombosit akan
bekerja jika hewan mamalia terluka, supaya luka yang didapat cepat tertutupi dan sembuh.

B. Plasma Darah Mamalia


 Sari-sari makan mencakup: asam amino, gliserin, glukosa, dan asam lemak.
 Garam mineral
 Zat dari kegiatan sel: enzim, hormon, dan antibody
 Zat dari kegiatan metabolisme. O2, CO2, dan N2 (gas-gas sisa)
 Protein
fibrinogen: berguna pada pembekuan darah
albumin: menjaga tekanan yang ada dalam darah
globulin: untuk antibody

Pembuluh darah pada hewan mamalia terbagi menjadi tiga yaitu:


Pembuluh arteri (nadi) yaitu pembuluh darah yang mengangkut dari mulai dari jantung ke
organ tubuh. Pembuluh nadi ini memiliki sifat elastis, berotot dan lebih tebal. Arteri yang
ukurannya kecil disebut arteriol. Arteriol ini bercabang lagi sampai akhir yang sering disebut
kapiler. Pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh darah yang bertugas mengangkut darah dari
seluruh tubuh menuju jantung. Pembuluh ini sangat vital agar supaya memastikan darah tetap
menuju ke jantung. Di dalam tubuh hewan mamalia, vena adalah pembuluh yang berwarna
biru. Selain itu pada pembuluh balik ini, memiliki tekanan darah lebih kecil dibandingkan
dengan pembuluh nadi. Pembuluh tipis (kapiler): Pembuluh darah yang berukuran paling
kecil dibandingkan dengan pembuluh darah yang lain. Karena ukurannya tersebut, beberapa
kapiler dapat menembus sampai ke jaringan. Secara difusi, molekul H2O (air), O2 (oksigen),
dan CO2 (karbondioksida) dapat melewati pembuluh kapiler ini.
Peredaran Darah Mamalia

Gambar : peredaran darah pada manusia


Peredaran darah besar ialah peredaran darah yang dimulai dari jantung sebagai
pemompa darah menuju ke semua penjuru jaringan tubuh mamalia, lalu kembali lagi masuk
ke jantung. Pengangkutan darah yang keluar dari jantung melewati pembuluh aorta yaitu
pembuluh nadi yang berukuran besar. Pembuluh ini memiliki percabangan pendek sebanyak
dua yaitu satu cabang mengangkut darah yang mengandung oksigen menuju bagian kepala
dan lengan. Sedangkan cabang satunya lagi mengangkut darah ke berbagai penjuru tubuh
hewan mamalia.

Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju kapiler
paru-paru, lalu kemudia kembali lagi masuk ke jantung. Darah yang berasal dari paru-paru
diangkut melewati arteri pulmonari dan kembali menuju jantung melewati vena pulmonary.
DAFTAR PUSTAKA

Kuntidewi. Nafisa. 2014. Modul Biologi. TUNTAS : Surakarta

Susilawati, Fransiska. 2011. Buku Biologi. PT Grasindo. Jakarta

Harjanto, Tri. 2017. Step Up Kupas Biologi. Pustaka Widyatama : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai