Anda di halaman 1dari 24

SISTEM

PEREDARAN
DARAH
Anatomi dan Fisiologi Hewan
Nama Kelompok :

01 Asrianti Oktaviani
2020203884206026

02 Nurul Sakinah Faiqah


2020203884206012

03 Nurul Anugrah Ahmad


2020203884206033
Struktur Anatomi dan Fisiologi Organ Penyusun Sistem
Peredaran Darah Pada Hewan Vertebrata dan Invertebrata

Pada hewan-hewan tingkat tinggi baik invertebrata maupun


vertebrata terdapat unit-unit spesifik dari sistem sirkulasi
yang menjamin keberlangsungan prosesnya.
Adapun organ penyusun dari sistem
peredaran darah yaitu
Darah
Darah dalam sistem sirkulasi merupakan komponen fisiologis yang menjadi penyokong substansial bagi keberlangsungan proses-
proses fisiologis lainnya seperti respirasi, reproduksi dan sistem-sistem lain.
a. Plasma Darah
Plasma merupakan cairan matriks dimana sel-sel darah tersuspensi. Secara umum, penyusun plasma adalah air yang mengandung
ionion dan molekul organik terlarut seperti protein.
b. Eritrosit
Eritrosit merupakan komponen sel darah terbesar. Morfologi dan ukuran eritrosit
sangat bervariasi diantara spesies hewan. Eritrosit memiliki inti pada kebanyakan
vertebrata kecuali pada sebagian besar mamalia yang tidak berinti.

c. Leukosit
Leukosit dikenal dengan sel darah putih karena karakter fisiknya yang tidak
memiliki warna yang jelas seperti eritrosit yang berwarna merah melainkan hanya
putih atau agak kekuningan. Sel darah ini ditemukan dalam darah maupun dalam
cairan limfa dan bahkan terkadang terdapat dalam cairan jaringan.
d. Trombosit
Trombosit atau platelet adalah komponen seluler ketiga setelah eritrosit dan leukosit yang terdapat di
dalam darah. Trombosit dikenal juga dengan keping darah dengan bentuk agak bulat, tidak
bernukleus, tidak memiliki warna, ukuran sangat kecil bahkan paling kecil diantara seluruh
komponen seluler darah (1-4 mikron).

Peranan penting dari trombosit adalah dalam hal pembekuan darah dengan mekanisme spesifik
yaitu :

• Trombosit melepaskan substansi yang mengaktifkan kofaktor tromboplastin sekaligus merubah


protrombin menjadi tromboplastin.
• Mempengaruhi retraksi atau pengerutan koagulum atau unit pembekuan. Di dalam trombosit juga
terkandung senyawa hidroksi tripitamin atau disebut juga serotonin yang akan dilepaskan selama
koagulasi darah.
Jantung
Jantung merupakan komponen penyusun sistem sirkulasi
yang berfungsi sebagai pompa/penggerak darah di
sepanjang pembuluh dengan mekanisme kontraksi dan
relaksasi otot jantung. Jantung juga berfungsi
mengontrol kerja sistem sirkulasi secara keseluruhan
dengan mengubah-ubah laju detakan dan daya kontraksi.

Tipe jantung dari invertebrata adalah jantung


tubular, pembuluh berdenyut dan jantung ampular.
Hewan vertebrata mempunyai tipe jantung berbilik
(chambered heart).
Pembuluh darah

a. Arteri
Fungsi pembuluh arteri adalah membawa darah dari jantung, Arteriol merupakan pembuluh darah arteri kecil. Dinding
pembuluh tersusun atas otot polos yang banyak. Fungsi utama yang paling penting adalah menjamin kelangsungan aliran
darah secara reguler ke organ-organ yang membutuhkan secara proporsional.

b. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh terkecil dalam sistem sirkulasi. Fungsinya adalah sebagai
tempat terjadinya pertukaran gas, nutrisi, dan substansi-substansi lainnya antara darah dan sel.
Fungsi tersebut didukung oleh struktur kapiler yang hanya tersusun atas selapis sel tipis dan luas
permukaan total yang sangat besar.

c. Venula dan Vena


Venula adalah vena kecil yang berhubungan langsung dengan kapiler, sedangkan vena berperan
dalam mengembalikan darah ke jantung. Struktur dindingnya lebih tipis daripada arteri dan dialiri
darah bertekanan rendah.
Sistem Peredaran Darah pada
Hewan Vertebrata dan Invertebrata
Sistem peredaran darah pada hewan vertebratara

a. Pisces

Pisces (ikan) adalah vertebrata air yang termasuk


hewan berdarah dingin yang dapat ditemukan baik
pada air garam dan air tawar. Seperti manusia, mereka
memiliki sistem peredaran darah tertutup, di mana darah
selalu terkandung dalam rangkaian pembuluh darah.

Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati


jantung hanya sekali selama setiap rangkaian lengkap. Darah
yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh datang ke
jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi
dalam insang, dan darah beroksigen dari insang yang beredar
ke seluruh tubuh.
b. Amfibi

Salah satu amfibi yang sangat dikenal adalah katak. Sistem


peredaran darah pada katak merupakan sistem peredaran
darah ganda karena darah melewati jantung sebanyak dua
kali peredaran darah, yakni peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar.

Jantung katak memiliki tiga ruang yang terdiri dari atas dua
atrium (kiri dan kanan) dan satu ruang ventrikal. Darah yang
kaya akan O2 (darah bersih) dan darah yang mengandung
CO2 (darah kotor) bercampur dalam ventrikel. Pada jantung
katak, terdapat permuaraan vena cava anterior dan vena cava
posterior pada suatu gelembung yang dinamakan sinus
venosus.
c. Aves

Sistem peredaran darah pada burung merupakan sistem


peredaran darah ganda tertutup. Alat peredaran darah burung
terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung burung
berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium.
Jantung burung terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri,
serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Diantara kedua
serambi dan kedua bilik terdapat sekat yang sempurna. Oleh
karena itu, didalam jantung tidak terjadi pencampuran darah.
e. Reptil

Alat peredaran darah reptil terdiri dari jantung dan


pembuluh darah. Kelompok kura-kura, ular, dan kadal
memiliki jantung yang terdiri dari empat ruang. Diantara dua
serambi dipisahkan oleh sekat tetapi diantara dua bilik
dipisahkan oleh sekat yang tidak sempurna. Oleh karena itu,
darah di bilik kiri dan di bilik kanan masih bercampur. Reptil
memiliki sistem peredaran darah ganda, yaitu peredaran
darah ke paru-paru dan peredaran darah ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah mamalia dapat
digambarkan dengan skema berikut.

e. Mamalia

Sistem peredaran darah mamalia umumnya sama seperti


manusia. Peredaran darah mamalia paling kompleks dan
sempurna dibandingkan hewan lain. Alat peredaran darahnya
terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung mamalia
terdiri dari empat ruang, serambi kiri, serambi kanan, bilik
kiri, dan bilik kanan. Keempat ruang jantung tersebut
dibatasi oleh sekat yang sempurna. Sistem peredaran darah
mamalia merupakan sistem peredaran darah ganda tertutup.
Sistem peredaran darah
pada hewan invertebrata
a. Protozoa

Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena
tubuhnya hanya terdiri atas satu sel.

Contoh dari protozoa adalah amoeba dan paramaecium. System sirkulasi pada
paramecium lebih sempurna daripada amoeba.

b. Porifera

Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus,


dengan katalain sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem
pencernaan.

Tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, yaitu sel ameboid,


dan koanosit.
C. Coelenterata
Pada Coelenterata juga belum memiliki sistem peredaran khusus,
misalnya Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler,
yakni saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat
peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan
bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh.

D. Platyhelminthes

Pada Platyheminthes contohnya planaria juga belum mempunyai sistem


peredaran darah khusus, namun menggunakan sistem gastrovaskuler.
Awal mulanya makanan masuk kedalam usus. Selanjutnya, dari usus
bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan.
e. Annelida

Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran


darah tertutup. Selama dalam peredarannya darah tetap
berada di dalam pembuluh. Alat peredaran darah cacing
tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal),
pembuluh darah perut (ventral) dan lima pasang lengkung
aorta yang berfungsi sebagai jantung.

f. Mollusca

Pada mollusca sistem peredaran darahnya


terbuka, jantung terdiri atas ventrikel dan atrium,
aorta interior, dan aorta posterior. Tidak memiliki
arteri dan vena.
Fungsi Sistem Peredaran Darah
Secara Umum

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskuler adalah sistem organ yang terdiri dari
jantung, komponen darah, dan pembuluh untuk mengedarkan zat, hormon, getah benih, dan nutrisi lainnya ke dan dari
seluruh sel dan jaringan tubuh.
Beberapa peran dan fungsi sistem peredaran darah, diantaranya
sebagai berikut

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan akan nutrien, dan pembuagan zat sisa


metabolisme dari tubuh dengan segera.
b. Berperan penting dalam mengatur suhu tubuh atau penyebaran panas
tubuh.
c. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Mengangkut karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru.
d. Membawa hormon penting ke seluruh tubuh.
e. Membantu proses pemulihan luka.
Klasifikasi, Fungsi dan Sistem
Peredaran Darah
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Pada sistem peredaran darah terbuka, peredaran darahnya
dialirkan tanpa melalui pembuluh darah yang ada dalam tubuh.
Dengan kata lain, darah keluar dari jantung dan mengalir
melalui rongga tubuh. Kemudian, darah akan kembali ke
dalam pembuluh dan menuju jantung.

2. Sistem Peredaran Darah Tertutup


Sistem peredaran darah tertutup pada hewan, darah akan
mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Nantinya,
darah yang terdapat di pembuluh akan dipompa oleh jantung ke
seluruh tubuh. Setelah itu, darah akan kembali ke jantung melalui
pembuluh juga.
Sistem peredaran darah tertutup dapat dibedakan menjadi peredaran
darah tunggal dan peredaran darah ganda.
a. Peredaran Darah Tunggal
Peredaran darah tunggal, terdapat pada ikan. Darah dari bilik seluruhnya
dipompakan ke satu arah melalui konus arteriousus lalu ke aorta ventralis
yang menuju insang untuk melepaskan CO 2 dan mengikat O2.
b. Peredaran Darah Ganda
Peredaran darah ganda, yaitu sebagian darah dan bilik akan melintasi
sirkulasi paru-paru dan sebagian lagi melintasi sirkulasi sistemik.
Mekanisme
Penyembuhan Luka
a. Pembekuan Darah (Hemostasis)

Saat mengalami luka terbuka akibat


tersayat atau tergores benda tajam
kulit yang terluka biasanya akan
mengeluarkan darah. Ketika ini
terjadi, pembuluh darah segera akan
menyempit untuk menjalankan
proses pembekuan darah
(hemostasis).
b. Peradangan (Inflamasi)
Setelah pembekuan darah berhasil menutup luka dan menghentikan peredaran
darah , pembuluh darah akan terbuka sedikit untuk mengalirkan darah kembali.
Aliran darah yang melewati luka akan menyebabkan luka terasa bengkak, hangat,
04
dan kemerahan sehingga fase penyembuhan luka ini disebut juga sebagai
inflamasi.

c. Pembentukan Jaringan Baru (Proliferasi)


Setelah area luka steril, selanjutnya sel darah merah mulai memproduksi senyawa
kimia yang mendorong pembentukan kolagen pada luka. Kolagen adalah serat
protein yang membentuk jaringan kulit yang baru pada luka atau jaringan parut.

d. Pematangan atau Penguatan Jaringan (Maturasi)


Tahap penyembuhan luka yang terakhir adalah penguatan jaringan yang baru
terbentuk atau proses maturasi. Dalam fase ini, bekas luka benar-benar sudah
tertutup oleh lapisan kulit baru.
Selesai .

Anda mungkin juga menyukai