Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA IKAN

Hadriyan Rukmana Harun1, Herlina2, Muhammad Ilham3, Syarif Hidayat Amrullah4


Mata Kuliah Ikhtiologi, Program Studi Biologi, Fakultas Sains Dan Teknologi, Univeritas Islam
Negeri Alauddin Makassar
2023
x
Corresponding author: Jl. HM. Yasin Limpo 36 Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia.
E-mail address:60300119075@uin-alauddin.ac.id
Kata kunci a b s t r a k
Darah Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan memiliki pola
Ikan
sirkulasi tunggal yang dimana darah akan melewati jantung hanya sekali
Organ
Sistem Peredaran Darah dalam setiap rangkaian lengkap. Organ-organ yang menjadi penyusun
mekanisme sistem peredarah darah pada ikan meliputi jantung (yang
terdiri atas sinus venosus, atrium, ventrikel dan conus arteriosus), saluran
darah (yang terdiri atas arteri, vena, dan kapiler), serta darah sebagai
bahan yang disalurkan atau diedarkan ke seluruh tubuh ikan (terbagi atas
3 macam yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit). Beberapa organ pada
ikan dapat membentuk darah. Pada stadia embrio, saluran darah dapat
menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa sel-sel darah masih
dibentuk di permukaan saluran darah, namun pusat-pusat pembentukan
sel-sel darah lebih nampak. Pada siklostomata, semua jenis sel darah
dibentuk dalam limpa yang tersebar pada submucosa usus alat
pencernaan makanan. Dinding esofagus pada beberapa jenis ikan pada
bagian buco-faring hingga bagian cardinal lambung terdapat organ
limfoid yang dikenal dengan Leidug yang menghasilkan sel-sel darah
putih. Ginjal adalah organ yang paling kaya akan jaringan limfoid,
trombosit dibentuk di bagian mesonefrik.

A. Peranan dan Pengertian Sistem Peredaran Darah Pada Ikan


Peredaran darah memiliki peranan penting bagi tubuh makhluk hidup, terkhusus
dalam pengangkutan oksigen, nutrisi, sisa metabolisme yang kemudian akan dibuang melalui
insang, kulit dan ginjal. Maka dari itu, sistem ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan
proses pernapasan, sekresi, pencernaan, dan osmoregulasi (Pandit, 2011). Sistem sirkulasi
atau sistem peredaran darah pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki
peranan penting dalam memindahkan zat dari sel dan ke sel hewan. Tidak hanya itu, sistem
ini juga berfungsi dalam mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan dan homeostasis.
Terdapat tiga macam sistem peredaran darah, yaitu:
1. Sistem difusi merupakan sistem peredaran darah yang dimana makhluk hidup atau
hewan yang memiliki sistem sirkulasi seperti ini belum mempunyai jantung dengan
salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Biasanya makanannya
akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran protoplasma. Umumnya sistem
peredaran darah ini dimiliki oleh kelompok invertebrata rendah seperti paramecium,
amoeba maupun hydra.
2. Sistem peredaran darah terbuka merupakan sistem peredaran darah yang dalam
peredaran darahnya tidak selalu berada di dalam pembuluh atau tidak memiliki
pembuluh darah, sehingga hemolimfa beredar di dalam rongga-rongga tubuh mahkluk
hidup. Misal : Arthropoda.
3. Sistem peredaran darah tertutup merupakan sistem peredaran darah yang dalam
peredaran-nya, darah dan getah bening selalu berada di dalam pembuluh. Misal:
Annelida, Mollusca, Vertebrata.

1
Ikan merupakan vertebrata air yang termasuk dalam golongan hewan berdarah dingin
dan dapat ditemukan baik pada perairan asin (laut) maupun perairan tawar (seperti sungai,
danau, dsb) (Purnamasari dan Santi, 2017). Sama halnya dengan manusia, ikan memiliki
sistem peredaran darah tertutup atau dapat diartikan bahwa darah ikan tidak pernah keluar dari
pembuluhnya, jadi tidak berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh yang ada di sekitarnya
(Pandit, 2011). Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal yang dimana darah akan melewati
jantung hanya sekali dalam setiap rangkaian lengkap. Darah yang mengalami kekurangan
oksigen mulai dari jaringan tubuh dan datang ke jantung, akan dipompa ke insang. Pertukaran
gas terjadi di dalam insang dan darah yang beroksigen akan diedarkan dari insang ke seluruh
tubuh. Hal inilah yang membedakan kelompok pisces dengan mamalia (Purnamasari dan
Santi, 2017).

Gambar 1. Sistem peredaran darah pada ikan (Purnamasari dan Santi, 2017).

B. Organ-Organ Penyusun serta Mekanisme Kerja Sistem Peredaran Darah Pada Ikan
Sistem peredaran darah pada ikan terbilang cukup sederhana karena hanya terdiri dari
pembuluh jantung, darah dan pembuluh darah (Purnamasari dan Santi, 2017). Namun selain
ketiga organ tersebut, terdapat organ lainnya yang memiliki peranan penting dalam sistem
peredaran darah. Berikut adalah organ-organ yang terdapat pada sistem peredaran darah ikan :
1. Jantung
Jantung ikan memiliki struktur otot yang sederhana dan terletak di belakang dan di
bawah insang. Jantung ikan tertutup oleh membran pericardial (perikardium). Jantung ikan
dibangun oleh 4 ruang yang terletak di bagian posterior lengkung insang yang terdapat di
bagian depan rongga badan di atas Ithmus.
a. Sinus venosus merupakan ruang tambahan yang berdinding tipis dan hampir tidak
mengandung jaringan otot. Dinding caudalnya bersatu dengan bagian depan dari
septum transversum yang memisahkan rongga pericardial dengan rongga
pleuroperitoneal. Darah venus akan masuk dari seluruh tubuh ke sinus venosus
melalui sepasang ductus cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus
hepaticus akan masuk dari sinus venosus ke dinding posterior. Vena coronaria
yang datang dari dinding otot jantung juga akan masuk dari sinus venosus.
Selanjutnya, dari sini darah akan diedarkan melalui lubang sinus atrial menuju
masuk ke dalam atrium.

2
b. Atrium merupakan ruang tunggal yang memiliki dinding relatif tipis yang terletak
di anterior dari sinus venosus. Darah yang mengalir dari atrium akan diteruskan
ke dalam rongga ventrikel melalui salurang yang disebut dengan lubang
atrioventikular. Lubang ini dilindungi oleh klep atau katup atroventrikular yang
berfungsi untuk mencegah aliran darah kembali ke rongga atrium.
c. Ventrikel merupakan ruang dalam jantung ikan yang berdinding tebal berotot dan
hanya menerima darah dari atrium saja. Dari ruang ini, darah akan dipompa
melalui aorta ventral menuju ke insang. Ruang ini dibentuk oleh lapisan otot luar
yang disebut dengan kortikal dan lapisan otot dalam yang disebut dengan spongi.
Bagian ini yang akan menerima darah dari atrium melalui atroventricular. Ujung
anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal dimana
didalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
d. Conus arteriosus. Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang dengan
baik namun tidak memiliki bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan, teleostei conus
arteriosus sudah mengalami reduksi membentuk suatu struktur yang sangat kecil
dan bulbus arteriosus-nya berkembang dengan baik.
Berikut adalah gambar jantung beserta bagian-bagiannya :

Gambar 2. Jantung ikan dan bagian-bagiannya (Pandit, 2011).

2. Saluran Darah (Pembuluh Darah)


Saluran darah terbagi atas 3 bentuk yaitu arteri vena dan kapiler. Saluran ini yang akan
membawa darah ke seluruh tubuh. Berikut adalah bagian-bagian dari pembuluh darah :
a. Arteri merupakan saluran yang akan dilalui darah dari insang menuju ke bagian-
bagian tubuh. Biasanya darah yang lewat melalui saluran ini mengandung banyak
oksigen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh. Saluran ini terdiri atas 3 lapisan
yaitu bagian dalam yang disebut dengan intima, lapisan endothelium dan sub
endothelium.

3
b. Vena merupakan pembuluh darah balik yang mengalirkan darah ke jantung.
Struktur vena sama mirip dengan arteri, hanya saja vena memiliki dinding yang
lebih tipis dan rongganya lebih besar dibanding arteri. Bagian dalam vena yang
mengalami tekanan hidrostatik tinggi umumnya memiliki banyak jaringan elastis
dan sel otot yang licin. Dinding vena akan berkontraksi secara aktif,
mempertahankan tekanan darah dalam vena dan memompa darah dari dinding ke
jantung.

Gambar 3. Sistem peredaran darah vena (Pandit, 2011).

c. Kapiler merupakan bagian percabangan saluran yang menjadi tempat terjadinya


pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan atau sel. Terdapat 3
macam kapiler darah yaitu kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler
diskontinyu. (sinusoid).
3. Darah
Darah tersusun atas sel-sel yang terendam dalam plasma darah. Darah merupakan
salah satu komponen penting dalam sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Darah
memiliki peranan penting sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon sebagai
pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh , ataupun sebagai pengangkut oksigen dan
karbondioksida (Mu’min, 2020). Sel-sel darah pada ikan dari sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit) serta cairan darah yang mengandung nutrien dan sisa metabolisme
(Fitria dkk, 2019). Di luar pembuluh darah , darah akan mengalami pembekuan yang
disebabkan oleh kerja enzim trombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi
trombin yang aktif.
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Darah juga membantu melindungi tubuh dari serangan penyakit, memperbaiki bahan jaringan
yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan serta membawa oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh. Hormon yang terdapat dalam aliran darah membuat darah seolah-olah memiliki fungsi
mirip seperti sistem saraf tambahan.

4
Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi.
Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang
vena kardinalis anterior dan posterior. Vena yang pertama, membawa darah dari bagian
kepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena juga laris yang letaknya lebih ke tengah.
Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae
renalis menuju ke ginjal. Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak
venarenalis advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring
kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang
mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 – 3 % dari bobot
tubuhnya. Pada Squlus acanthias volume darah bisa mencapai 5 % dari bobot tubuhnya
(Pandit, 2011).

Gambar 4. Aliran darah pada ikan (Pandit, 2011).

Sel darah pada ikan terbagi atas 3 macam : eritrosit pada ikan berbentuk lonjong dan
berinti dengan diameter 7 – 36 mikron (tergantung spesies ikannya). Warna merah dari darah
disebabkan oleh hemoglobin yang terdapat dalam erythrocyte. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah
berkisar antara 20.000 –3.000.000. Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada
komponen Fe pada hemoglobin (pigmen pernapasan) yang terdapat di dalam erythrocyte.
Kemampuan mengikat oksigen pada tingkat kejenuhan 95 %, kandungan besi dalam darah
dan jumlah sel darah merah sangat bervariasi bergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup
dan kondisi lingkungan.
Leukosit pada ikan tidak berwarna, berjumlah antara 20.000 – 150.000 dalam tiap
mm3 darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi tiga macam sel, yaitu granulosit, limfosit, dan
monosit. Walaupun leukosit merupakan unsur darah, tetapi fungsi utama dari padanya ada di
luar pembuluh darah. Mereka mempunyai sifat dapat menerobos keluar dari pembuluh darah,
dan bergerak secara amoeboid di antara jaringan sekelilingnya. Mereka tidak hanya
mempunyai sifat daya fagositose saja, tetapi kaya terhadap enzim yang dapat menimbulkan
reaksi kimia. Di luar pembuluh darah, leukosit hanya berumur pendek. Berdasarkan
penyerapan warna, granulosit terdiri dari neuttrophil, acidophil (eosinophil) dan basophil.
Agranulosit yang merupakan komponen terbesar leukosit terdiri dari limfosit, monosit dan
trombosit.
Trombosit ukurannya jauh lebih kecil dari eritrosit, besarnya bervariasi antara 2
sampai 3 mikron. Mereka merupakan penghasil utama dari trombokinase.

5
Gambar 5. Macam-macam sel darah.

C. Organ Pembentuk Darah


Beberapa organ pada ikan dapat membentuk darah. Pada stadia embrio, saluran darah
dapat menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa sel-sel darah masih dibentuk di
permukaan saluran darah, namun pusat-pusat pembentukan sel-sel darah lebih nampak. Pada
siklostomata, semua jenis sel darah dibentuk dalam limpa yang tersebar pada submucosa usus
alat pencernaan makanan. Dinding esofagus pada beberapa jenis ikan pada bagian buco-faring
hingga bagian cardinal lambung terdapat organ limfoid yang dikenal dengan Leidug yang
menghasilkan sel-sel darah putih. Ginjal adalah organ yang paling kaya akan jaringan limfoid,
trombosit dibentuk di bagian mesonefrik. Pada Lamprey dan kebanyakan Teleostei, ginjal
merupakan penghasil sel darah yang utama selama hidupnya, terutama kepala ginjal. Jaringan
lymphoid juga terdapat pada permukaan gonad jantan dan betina ikan Selachi dan Dipnoi.
Pada bagian-bagian sel tulang rawan pada kepala dari jenis Lepisosteus dan Amia
menghasilkan seluruh jenis sel sel darah. Limpa ikan merupakan organ yang sangat bervariasi
baik letak, bentuk maupun ukurannya. Limpa pada ikan Gnathostomata terdiri dari bagian
cortex (berwarna merah), Pulva (berwarna putih) dan medula. Bagian cortex dari limpa
membentuk eritrosit dan trombosit sedangkan limfosit dan beberapa granulosit dibentuk di
dalam medula. Pada esofagus ikan hiu, memperlihatkan kumpulan jaringan pembentuk
limfosit. Pada ikan pari, limpa memanjang antara bagian kardial dan pyloric dari lambung,
sedangkan pada ikan Squalus, limpa ini terletak di belakang persimpangan lambung dan
berbentuk segi tiga. Pada ikan bertulang sejati limpa ini juga berfungsi dalam menghancurkan
sel-sel darah merah.

D. Kesimpulan
Sistem sirkulasi merupakan sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan
O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi,
garam-garam, hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar,
insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Selain itu, sistem ini juga berfungsi dalam
mempertahankan kestabilan suhu, pH, cairan dan homeostasis. Ikan memiliki sistem

6
peredaran darah tertutup atau dapat diartikan bahwa darah ikan tidak pernah keluar dari
pembuluhnya, jadi tidak berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh yang ada di sekitarnya.
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal yang dimana darah akan melewati jantung hanya sekali
dalam setiap rangkaian lengkap. Organ-organ sistem peredaran darah yang dimiliki oleh ikan
terdiri atas jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-
kapiler darah. Bahan yang diedarkan berupa darah (plasma darah dan butir-butir darah).
Darah pada ikan terdiri atas 3 jenis yaitu eritrisit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih)
dan trombosit (pembekuan darah).

Daftar Pustaka
[1] Fitria, N, Tjong, D. H, dan Indra J, Z. "Fisiologis Darah Ikan Baung (Hemibagrus
nemurus Blkr.)". Journal Metamorfosa. Vol. 6. No. 1 (2019) : h. 33-38.
[2] Mu'min, A. 2020. Pengamatan Darah Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Dengan
Penambahan Dosis Enzim Papapin Yang Berbeda Dalam Pakan Tepung Keong Mas.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.
[3] Pandit, I, G, S. Ichtiology. Denpasar-Bali : Warmadewa University Press. 2011.
[4] Purnamasari, R dan Santi, D, R. Fisiologi Hewan. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press.
2017.

Anda mungkin juga menyukai