Anda di halaman 1dari 24

Hematologi Ikan

AS 
PENDAHULUAN
 Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah
tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya.
 Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah,
dan kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke
dua disebut sistem vena.
 Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap
pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh
sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem
peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal.

1
Peredaran darah mempunyai peranan penting terutama dalam pengangkutan oksigen hasil respirasi,
pengangkutan nutrien hasil proses pencernaan, dan pengangkutan sisa metabolisme yang selanjutnya
dibuang melalui insang, kulit dan ginjal. Oleh karena itu sistem sirkulasi erat kaitannya dengan proses
pernapasan, sekresi, pencernaan dan osmoregulasi.

1
JANTUNG
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak
di bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan
di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:

1
1. Sinus Venosus
adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya
bersatu dengan bagian depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri
yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus
venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus. Dari sini
darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus. Darah dari atrium
melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup
atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

1
CONT'D
3. Ventrikel
adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan
darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot
luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari
atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding
tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak mempunyai bulbus
arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur
yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis)
berkembang dengan baik.

1
SALURAN DARAH
Ada 3 bentuk saluran darah : arteri, vena, kapiler
1. Arteri
adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari
insang dan menuju ke bagianbagian tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh
bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium
dan sub endothelium
2. Vena
adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri,
namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter
yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan
elastis dan sel otot licin.
Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem
vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.
3. Kapiler
adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara
darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler
diskontinyu (sinusoid). 1
DARAH
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi lain yang terlarut di
dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darh,
mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah akan membeku disebabkan oleh kerja enzim
trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik), lipoprotein (pembawa
lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan
iodurophorine (sebagai yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu
 transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ
pembuangan.
 Darah, juga menjaga masuknya bahan penyakit
 Memperbaiki bahan jaringan yang rusak,
 Mengantarkan bahan pertumbuhan,
 Membawa oksigen ke jaringanjaringan tubuh.
 Dengan adanya hormon dalam aliran peredaran darah,darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
1
CONT'D
Fungsi Darah (Transportasi, Regulasi, Proteksi).
Transportasi:
 Zat makanan (Gula sederhana, As. Amino, As. Lemak, vitamin dan berbagai macam garam
diabsorpsi dari sal. Pencernaan ke seluruh tubuh)
 Oksigen ( yang diambil pigmen darah dari alat respirasi, diangkut ke seluruh tubuh)  Sisa-sisa
metabolisme (diangkut ke organ ekskresi yang terkait, misal CO2 ke paru-pau, urea ke ginjal)
 Hormon, (diangkat oleh plasma darah ke organ atau jaringan target)
 Enzim-enzim (diangkut plasma darah ke tempat enzim tsb bekerja)

1
CONT'D
Regulasi
Disebut juga sebagai regulasi homeostasis merupakan usaha hewan untuk mencapai keadaan
seimbang dinamis dari lingkungan internal tubuhnya.
Fungsi ini meliputi:
 Regulasi kandungan air jaringan. Air yang berada intrasel dan interstitial berasal dari darah. Tek.
Hidrostatik darah sebabkan terjadinya filtrasi zat-zat dari dalam kapiler, sedangkan protein
berukuran besar tetap tinggal dalam darah yang menyebabkan berlangsungnya pengembalian
secara osmotik dari cairan interstisial ke dlam kapiler.
 Regulasi Suhu Tubuh. Air plasma akan menyerap panas metabolik dan mengangkutnya ke kulit
dan paru-paru.
 Regulasi pH. Keasaman darah harus dijaga dalam rentangan tertentu untuk menunjang fungsi
darah secara maksimal. Tugas ini tgt garam anorganik, protein plasma dan sel-sel.

1
CONT'D
Proteksi
 Proteksi dijalankan oleh sistem imun seluler, humoral dan trombosit (untuk pembekuan darah
dan menutup luka)

1
CONT'D
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermeabel yaitu pembuluh yang
terdapat di daerah insang. Selain dari itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang
bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah
yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi.
Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena
kardinalis anterior-dan posterior. Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala
berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari ekor
berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae renalis
menuju ke ginjal. Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis
advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler darah ini
kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke
permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 – 3 % dari bobot
tubuhnya. Pada Squlus acanthias volume darah bisa mencapai 5% dari bobot tubuhnya.

1
SEL-SEL DARAH

Sel darah ada tiga macam, yaitu Erythrocyte, Leucocyte dan Thrombocyte.
1. Erythrocyte (sel darah merah)
Erythrocyte pada ikan berbentuk lonjong dan berinti dengan diameter 7 – 36
mikron (tergantung spesies ikannya). Warna merah dari darah disebabkan oleh
hemoglobin yang terdapat dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte tiap mm3
darah berkisar antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan oksigen dalam darah
bergantung kepada komponen Fe pada hemoglobin (pigmen pernapasan) yang
terdapat di dalam erythrocyte. Kemampuan mengikat oksigen pada tingkat
kejenuhan 95%, kandungan besi dalam darah dan jumlah sel darah merah
sangat bervariasi bergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi
lingkungan.
1
Jumlah erithrosit pada ikan sangat bervariasi tergantung pada species dan kondisi kesehatan ikan dalam
species tersebut, sebagai contoh pada ikan Rainbouw Trout (Oncorhynchus mykiss) jumlah erithrosit
berkisar antara 0.77 hingga 1.58 x 106 sel /mm3. Sedangkan komposisi erithrosit dalam darah ikan Sea
Bass (Dicentrarchus labrax) adalah sebanyak 96.5%, pada ikan White Bream (Diplodus sargus) sebanyak
96.5% dan pada ikan Saupe (Sarpa salpa) sebanyak 98%.
Ukuran erithrosit bervariasi antara 10-15μm atau 8-12 μm dengan jumlah sel yang immatur relatif sedikit
dibanding sel yang mature. Leukosit ikan merupakan bagian dari sistim pertahanan tubuh yang bersifat non
spesifik. Leukosit beredar dalam berbagai tipe di saluran darah. Leukosit beredar lebih sedikit jumlahnya
dibanding sel darah merah, namun dalam keadaan infeksi bakteri, netrofil akan meningkat dengan hebat.
Sedangkan pada infeksi viral jumlah netrofil menurun dan limposit meningkat. Menurut Blaxhall (1972
dalam Hendriyanto, 2007) Perubahan nilai leukosit dan hitungan jenis leukosit dapat dijadikan indikator
adanya penyakit infeksi tertentu yang terjadi pada ikan. Leukosit umumnya terdapat dalam aliran darah
biasa dikelompokkan menjadi granulosit dan agranulosit Granulosit ditandai dengan adanya granula yang
khas dalam sitoplasmanya.

1
1
2. Leucocyte (sel darah putih)
Leucocyte pada ikan tidak berwarna, berjumlah antara 20.000 – 150.000 dalam tiap mm3 darah. Leucocyte dapat
dibedakan menjadi tiga macam sel, yaitu granulocyte, limphocyte, dan monocyte. Walaupun leucocyte merupakan
unsur darah, tetapi fungsi utama dari padanya ada di luar pembuluh darah. Mereka mempunyai sifat dapat
menerobos keluar dari pembuluh darah, dan bergerak secara amoeboid di antara jaringan sekelilingnya. Mereka
tidak hanya mempunyai sifat daya fagositose saja, tetapi kaya terhadap enzim yang dapat menimbulkan reaksi
kimia. Di luar pembuluh darah, leucocyte hanya berumur pendek.
Berdasarkan reaksinya terhadap pewarnaan, terdapat tiga jenis granulosit yaitu : netrofil, eosinofil dan basofil.
Netrofil granularnya halus dan bening (tidak menyerap warna). Eosinofil granularnya kasar berwarna merah
(menyerap warna asam) dan basofil granular agak lebih halus dari eosinofil warna biru (menyerap basa).
Granulosit pada ikan berbeda dengan mamalia. Tiap spesies ikan menunjukkan variasi bentuk dan reaksi
pewarnaan sehingga sampai saat ini belum dapat ditetapkan nomenklaturnya. Namun berdasarkan morfologi dan
kesamaan fungsinya dengan mamalia, granulosit ikan masih digolongkan menjadi neutrofil, eosinofil & basofil.
Sedangkan agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Limfosit intinya lebih besar dibandingkan dengan
sisa sitoplasmanya adalah limfosit besar sedangkan limfosit kecil intinya kecil daripada sisa
sitoplasmanya dan untuk monosit ukurannya relatif lebih besar dan intinya tunggal seperti kacang.
Limfosit yang intinya lebih besar dibandingkan dengan sisa sitoplasmanya adalah limfosit besar,
sedangkan limfosit kecil intinya kecil daripada sisa sitoplasmanya 1
3. Thrombocyte
Thrombocyte ukurannya jauh lebih kecil dari erytrocyte, besarnya bervariasi antara 2 sampai 3
mikron. Mereka merupakan penghasil utama dari thrombokinase.

1
Lymposit merupakan sel-sel respon pertahanan tubuh terpenting pada ikan dan diklasifikasikan dalam 2 sub-klas yaitu
Sel T dan Sel B. Sel B mempunyai kemampuan untuk bertranformasi menjadi sel plasma yaitu sel yang memproduksi
antibodi. Sedangkan sel T sangat berperan dalam mengontrol respon imun. Monosit ukurannya relatif lebih besar dan
intinya tunggal seperti kacang (VI-3-11). Monosit berperan penting sebagai fagosit utama yang menghancurkan
patogen.

1
PENDAHULUAN

1
Peningkatan kekebalan tubuh pada ikan sehat yang berpotensi karier maupun ikan terinfeksi
virus dapat dilakukan melalui pemeriksaan jumlah sel darah dan differensiasi Leukosit. Lagi
menurut Malole (2006) ikan yang mengalami serangan penyakit akan meningkatkan kekebalan
tubuhnya dengan memperbanyak sel darah putih sehingga konsentrasi darah putih akan
meningkat dari kadar normal. Sedangkan penghitungan komposisi sel darah putih dapat
digunakan untuk diagnosa awal serangan penyakit ikan dengan hipotesa sebagai berikut :
􀂈 Apabila terdapat banyak lymposit dan monosit maka dicurigai ikan tersebut terinfeksi virus;
􀂈 Apabila terdapat banyak eosinofil ikan dicurigai terinfeksi parasit;
􀂈 Apabila terdapat banyak netrofil ikan dicurigai terinfeksi bakteri;
􀂈 Apabila terdapat banyak basofil ikan dicurigai terinfeksi jamur (Malole, 2006).

1
Organ Pembentuk Darah

Beberapa organ pada ikan dapat membentuk darah. Pada stadia embrio, saluran darah dapat menghasilkan
sel-sel darah, pada ikan dewasa sel-sel darah masih dibentuk di permukaan saluran darah, namun pusat-
pusat pembentukan sel-sel darah lebih nampak.
Pada Cyclostomata, semua jenis sel darah dibentuk dalam limpa yang tersebar pada submucosa usus alat
pencernaan makanan. Dinding esophagus pada beberapa jenis ikan pada bagian buco-faring hingga bagian
cardinal lambung terdapat organ lymphoid yang dikenal dengan Leidug yang menghasilkan sel-sel darah
putih.
Ginjal adalah organ yang paling kaya akan jaringan lymphoid, thrombocyte dibentuk di bagian mesonefrik.
Pada Lamprey dan kebanyakan Teleostei, ginjal merupakan penghasil sel darah yang utama selama
hidupnya, terutama kepala ginjal. Jaringan lymphoid juga terdapat pada permukaan gonad jantan dan betina
ikan Selachi dan Dipnoi. Pada bagian-bagian sel tulang rawan pada kepala dari jenis Lepisosteus dan Amia
menghasilkan seluruh jenis sel-sel darah.

1
Limpa ikan merupakan organ yang sangat bervariasi baik letak, bentuk
maupun ukurannya. Limpa pada ikan Gnathostomata terdiri dari bagian
cortex (berwarna merah), Pulva (berwarna putih) dan medula. Bagian cortex
dari limpa membentuk erythricyte dan thrombocyte sedangkan limphocyte
dan beberapa granulocyte dibentuk di dalam medulla. Pada esophagus ikan
hiu, memperlihatkan kumpulan jaringan pembentuk limphocyte. Pada ikan
pari, limpa memanjang antara bagian kardial dan pyloric dari lambung,
sedangkan pada ikan Squalus, limpa ini terletak di belakang persimpangan
lambung dan berbentuk segi tiga. Pada ikan bertulang sejati limpa ini juga
berfungsi dalam menghancurkansel-sel darah merah.

1
Volume Cairan Darah
 Ampibi, aves dan mamalia sekitar 7 – 10% BB.
 Ikan bertulang rawan (Chondroichtyes) sekitar 5%,
 ikan bertulang sejati/keras (Osteichtyes) 1,4 – 3% BB.
 Ikan salem 6,2% BB. Octopus (moluska dengan sirkulasi terbuka) volume darah
5,8% BB dan cairan ekstraseluler 28%.
 Pada Hewan dengan sistem sirkulasi terbuka cairan darah secara esensial = total
cairan ekstraselulernya. Udang- udangan volume darahnya sekitar 25 - 30%.

Anda mungkin juga menyukai