Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA

MEMBEDAKAN ALIRAN DARAH


ARTERIOLA, KAPILER DAN VENULA KATAK

Disusun oleh :
LUH GEDE RUWIDIANINGSIH
153112620120086

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2015

I.

Acara Latihan
Membedakan aliran darah arteriola, kapiler dan venula katak

II.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Agar dapat membedakan gambaran anatomi arteriola, kapiler dan venula pada selaput
renang katak dan lidah serta sifat aliran darah dalam pembuluh-pembuluh
tersebut dengan menggunakan mikroskop
2. Agar dapat menerangkan secara hemodinamika hal-hal yang dapat menyebabkan
perbedaan sifat aliran darah tersebut
3. Agar dapat menerangkan perubahan yang terjadi pada aliran darah kapiler akibat
rangsangan mekanik, suhu dan zat kimia.
III.

TINJAUAN PUSTAKA
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di
daratan.Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab
dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau
tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama,
berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa,
yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan
bernapas dengan paru-paru.
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda.Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung
dua kali dalam satu kali peredaran.Pertama, darah dari jantung menuju ke paruparu kemudian kembali ke jantung.Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke
jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan
dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi tertutup, darah beredar
dalam sistem pembuluh yang kontinu, di dorong oleh kekuatan yang berasal dari
hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung bekerja dengan melakukan
gerakan memompa secara terus-menerus sehingga tekanan dalam pembuluh
dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh

akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan
yang memiliki sistem ini, darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung
kesetiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen
dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses metabolisme dapat terselenggara
dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme, vertebrata dapat
meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang lebih aktif (misalnya otot)
dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/tidak aktif. Organ
sirkulasi pada hewan yang memiliki sistem tertutup terdiri atas jantung dan
pembuluh darah, mulai dari pembuluh arteri, vena, arteriol, venula, hingga
jaringan kapiler (Isnaeni, 2006: h. 173).
Darah sebagai jaringan khusus yang menjalani sirkulasi, terdiri dari sel-sel
yang terendam dalam plasma darah. Berbeda dengan jaringan lain, sel-selnya
tidak menempati ruang tetap satu dengan yang lain, tetapi bergerak terus dari satu
tempat ke tempat lain. Aliran darah dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan
yang tetap, agar semua sel serta jaringan mampu melaksanakan fungsi berbagai
bentuk sel darah berasal dari sel induk (stem cell) dalam sumsum tulang dan
memasuki aliran darah untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada hewan
(Armadi, 2012).
Volume darah yang mengalir melalui suatu organ dapat disesuaikan dengan
mengatur kaliber (garis tengah internal) arteriol organ. Di dalam organ arteriol
bercabang-cabang lagi menjadi kapiler. Pembuluh terkecil tempat semua
pertukaran antara darah dan sel-sel sekitarnya terjadi. Pertukaran di kapiler
merupakan tujuan akhir dari sistem sirkulasi; semua aktivitas lain dari sistem ini
diarahkan untuk memastikan distribusi darah segar ke kapiler untuk pertukaran
semua sel. Kapiler-kapiler dari sel menyatu membentuk venula kecil, yang terus
bergabung membentuk vena kecil yang keluar dari organ. Vena-vena kecil secara
progresif bersatu untuk membentuk vena yang lebih besar yang akhirnya
mengalir kan darah ke jantung (Hala, 2007: h. 142).
Resistensi terhadap aliran darah bergantung pada tiga faktor yaitu; viskositas
(kekentalan) darah; panjang pembuluh; dan jari-jari pembuluh. Viskositas
mengacu pada fraksi yang timbul antara molekul suatu cairan sewaktu mereka

bergesekan satu sama lain selama cairan mengalir. Semakin besar vaskositas,
semakin besar resistensi terhadap aliran. Viskositas dipengaruhi dua faktor yaitu
konsentrasi protein plasma dan jumlah sel darah merah yang beredar. Darah
menggesek lapisan dalam pembuluh sewaktu mengalir, semakin besar luas
permukaan yang berkontrak dalam darah, semakin besar resistensi terhadap
aliran. Luas permukaan ditentukan oleh panajang dan jari-jari pembuluh. Pada
jari-jari konstan, semakin panjang pembuluh maka semakin besar luas
permukaan dan semakin besar resistensi terhadap aliran darah (Adnan, 2008: h.
84).
Jantung amfibi sedikit lebih kompleks yakni memiliki dua atrium, salah satu
menerima darah teraksigenasi dari seluruh tubuh, dua macam darah ini tercampur
dalam satu ventrikel, sehingga sistem ini tidak begitu efisien, akan tetapi bagi
hewan berdarah dingin dapat dikatakan cukup efektif bila mengalirkan melalui
ventrikel tersebut (Jasin, 1992: h. 86).
Dalam ventrikel tunggal pada jantung katak, terdapat pencampuran darah
kaya oksigen yang telah kembali dari paru-paru dengan darah yang kurang
oksigen yang telah kembali dari bagian tubuh yang lain. Akan tetapi, suatu
abungan (ridge) di dalam ventrikel akan mengalihkan sebagian besar dari darah
yang kaya oksigen itu dari atrium kiri ke dalam sirkuit sistemik dan sebagian
besar darah yang miskin oksigen itu dari atrium kanan ke dalam sirkuit
pulmokutaneus (Campbell, 2004, h. 65).
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium
kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang
mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh
mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.Darah dari atrium kanan
mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paruparu.Di paru-paru, dilepaskan CO2 dan O2 diikat.Dari paru-paru darah mengalir
ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri.Peredaran darah yang terjadi
ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir
ke ventrikel.Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O2

dengan darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang sedikit.Dari
ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang
bercabang ke kiri dan ke kanan.Masing-masing aorta ini bercabang-cabang
menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala
dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat
dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah
mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri
dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak
memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit
pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga
memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting
dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
Berdasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi arteri (pembuluh
nadi), vena (pembuluh balik), dan pembuluh kapiler.
1.Arteri
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
jaringan. Arteri terletak lebih ke dalam dari permukaan tubuh. Arteri yang
keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah yang kaya oksigen ke
seluruh tubuh adalah aorta dan merupakan pembuluh nadi yang paling
besar. Percabangan dari aorta adalah arteri. Sedangkan arteriol adalah
pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler. Pada umumnya arteri
mengalirkan darah yang kaya akan oksigen kecuali pada arteri pulmunalis.
Arteri pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah
yang kaya akan karbondioksida dari ventrikel kanan ke paru paru.
2.Vena
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler ke
jantung. Dinding vena tipis dan tidak elastis. Vena terletak dekat
permukaan tubuh. Vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke
jantung melalui ventrikel kanan adalah vena kava. Sedangkan venula
adalah vena yang berhubungan dengan dengan kapiler. Pada umumnya,
vena membawa darah yang kaya akan kabon dioksida, kecuali vena

pulmonalis. Vena pulmonalis merupakan vena yang mengalirkan darah


yang kaya akan oksigen dari paru paru menuju atrium kiri.
3.Kapiler
Merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriol dengan
venula. Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan
jaringan ikat, serta hanya tersusun oleh selapis endotelium. Kapiler adalah
satu satunya pembuluh darah yang melakukan fungsi pertukaran nutrisi /
produk sisa. Kapiler membentuk anyaman yang rapat dan ada pada setiap
jaringan tubuh yang hidup (kecuali tulang rawan dan jaringan transparan
mata. Sel sel gepeng yang membentuk dinding kapiler disebut endotel.
Kapiler tebalnya hanya selapis sel. Ukuranya hanya cukup untuk dilewati
sel darah merah satu persatu.
IV. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
A. Alat dan Bahan
1.
Papan fiksasi katak yang berlubang
2.
Jarum pentul dan penusuk katak
3.
Larutan asam cuka encer
4.
Seutas ijuk, air es dan air hangat
5.
Mikroskop
6.
Katak
B. Cara Kerja:
a. Selaput Renang Kaki Katak
1. Disiapkan katak dan dirusak otak serta sumsum tulang belakangnya,
atau katak cukup diikat erat ke papan fiksasi dengan menggunakan tali
raffia. Katak tidak boleh mati.
2. Dibentangkan selaput renang salah satu kaki katak di atas lubang
papan fiksasi dan difiksir kaki tersebut dengan jarum.
3. Pilih secara makroskopis bagian selaput renang yang terbaik untuk
dapat melihat pembuluh darah dan sifat aliran darahnya dengan jelas.
4. Pelajari bagian tersebut di bawah mikroskop, meliputi:
Gambaran anatomi pembuluh darah arteriola, kapiler dan venula.
Sifat aliran darah di dalam arteriola, kapiler dan venula.
Perubahan bentuk sel darah merah ketika melalui percabangan
kapiler.
b. Lidah

1. Dengan menggunakan katak yang sama ditarik keluar lidahnya dan


fiksir diatas lubang papan fiksasi dengan jarum.
2. Dipilih bagian yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah
serta dipelajari secara mikroskopis.
3. Rangsang lidah pada bagian yang terletak di bawah mikroskop secara
berturut-turut dengan :
Rangsang mekanik ;

Goresan seutas ijuk

Rangsang suhu ;

Beberapa tetes air es


Beberapa tetes air panas/hangat

Rangsangan kimia

1 tetes larutan asam cuka encer

4. Dicatat perubahan yang terjadi pada aliran darah dan lebar pembuluh darah
aliran katak..

V. HASIL PERCOBAAN
Data hasil pengamatan : terlampir
Gambar
:
A. Aliran darah pada selaput renang katak

B. Aliran darah pada lidah katak

arteriola

Venula
Kapiler

VI. PEMBAHASAN
Pada pratkum kali ini dilakukan percobaan membedakan aliran darah
arteriola, kapiler dan venula pada katak. Sistem peredaran darah katak berupa
sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.Pada sistem peredaran
darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.Pertama,
darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung.Kedua,
darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh
tubuh.
Pembuluh darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah. Darah
adalah cairan dalam pembuluh darah, yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari
jantung

dan segera kembali ke jantung. Darah vertebrata mengalir dalam

pembuluh yang elastis (arteri, kapiler, dan vena) dan akan kembali lagi ke jantung
tanpa meninggalkan sistem pembuluh. Darah tetap berada dalam saluran yang
tertutup. Sistem sirkulasi demikian dinamakan sistem sirkulasi tertutup. Pada
vertebrata, sistem pembuluh darah terdiri atas tiga jenis, yaitu arteri, kapiler, dan
vena. Arteri dan vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar, membentuk
saluran/lumen di bagian tengahnya. Ketiga lapisan jaringan tersebut dari arah
dalam ke luar berturut-turut ialah tunikaintima (endotelium), tunika media, dan
tunika adventitia. Venula lebih besar daripada arteriol dan mempunyai lapisan otot
yang lebih lemah. Namun tekanan di dalam venul jauh lebih kecil daripada tekanan

arteriol. Sehingga venula tetap masih dapat berkontraksi meskipun ototnya lemah
(Guyton & Hall, 2006) Pembuluh kapiler hanya tersusun atas tunika intima.
Lapisan jaringan penyusun ketiga jenis pembuluh darah tersebut memperlihatkan
komposisi yang bervariasi (Isnaeni, 2006: h. 182-183).
Pada pengamatan langsung menggunakan mikroskop terdapat pembuluh darah
pada kaki katak yang meliputi arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Dari
kelima pembuluh darah tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Arteri adalah
pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung.
Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah
besar otot polos, yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat
kesadaran. Kapiler adalah pembuluh darah yang terkecil dalam sisten sirkulasi dan
menjadi tempat terjadinya pertukaran gas serta berbagai zat lainnya antara
pembuluh darah dan sel jaringan. Venula dan vena merupakan pembuluh darah
yang berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung.
Dari hasil pengamatan pertama terdapat pembuluh darah pada bagian selaput
renang katak yang meliputi arteriola, kapiler, venula. Berdasarkan warna dan
diameter ke dua pembuluh tersebut (arteriola dan venula). Arteriola memiliki
warna merah yang segar dibandingkan dengan venula yang sedikit tua dan ungu.
Hal ini disebabkan karena arteriola mengandung darah yang memiliki ikatan
oksigen dan hemoglobin, sedangkan pada selaput darah venula warnanya sedikit
lebih tua dan ungu karena mengandung karbondioksida dan sisa-sisa hasil
metabolisme. Adapun arteriola terlihat bercabang-cabang karena pembuluh
tersebut mengalirkan darah dari arteri keseluruh jaringan pada organ yang
membutuhkan suplai O2. Pada pembuluh kapiler menghubungkan antara arteriola
dan venula. Sedangkan vena mengalirkan darah kembali ke jantung.
Arteriola memiliki dinding pembuluh yang tebal dengan diameter pembuluh
besar. Pada pembuluh kapiler berdinding tipid dengan diameter kecil. Sedangkan,
pembuluh venula memiliki dinding yang tebal dan diameter sedang.
Sifat aliran darah pada pembuluh arteriola mengarah ke stream line (lurus),
denyutnya positif (+), kecepatan alirannya cepat dan letak sel-sel darah dalam

pembuluh arteriola bergerombol. Sifat aliran darah pada pembuluh kapiler


berpusar, denyutnya positif (+), kecepatan alirannya lambat dan letak sel-sel darah
dalam pembuluh arteriola berjajar satu-satu. Sifat aliran darah pada pembuluh
venula stream line, denyutnya negatif (-), kecepatan alirannya lambat dan berjajar
satu-satu.
Pada percobaan kedua dilakukan pengamatan pada lidah katak. Lidah katak di
amati aliran darahnya setelah diberi beberapa rangsangan yaitu rangsangan
mekanis menggunakan ijuk, rangsangan kimiawi dengan larutan asam cuka encer,
dan rangsangan suhu dengan menggunakan air hangat dan air dingin. Pada
pemberian rangsangan mekanik aliran darah menjadi lebih lambat dan pembuluh
darah mengalami vasokontriksi. Pada pemberian rangsangan air panas aliran darah
menjadi lebih cepat dan pembuluh darah mengalami vasodilatasi. Sedangkan, pada
pemberian air dingin, aliran darah katak lebih lambat dan pembuluh darah
mengalami vasokonstriksi. Pada pemberian rangsangan kimia, aliran darah lebih
cepat dan pembuluh darah mengalami vasodilatasi.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pembuluh darah arteriola memiliki dinding pembuluh yang tebal dengan
diameter besar,kapiler berdinding tipis dan diameter kecil sedangkan
venula berdinding tebal dengan diameter sedang.
2. Sifat aliran darah pada pembuluh arteriola mengarah ke stream line
(lurus), denyutnya positif (+), kecepatan alirannya cepat dan letak sel-sel
darah dalam pembuluh arteriola bergerombol. Sifat aliran darah pada
pembuluh kapiler berpusar, denyutnya positif (+), kecepatan alirannya
lambat dan letak sel-sel darah dalam pembuluh arteriola berjajar satu-satu.
Sifat aliran darah pada pembuluh venula stream line, denyutnya negatif
(-), kecepatan alirannya lambat dan berjajar satu-satu.
3. Rangsangan yang diberikan kepada lidah katak dapat mengubah kecepatan
aliran darah dan lebar pembuluh darah katak.
B. Saran

Pada saat melakukan pratikum diharapkan pratikum dilakukan dengan


sungguh-sungguh dan memperhatikan cara kerja secara seksama, agar hasil
yang diperoleh dapat lebih akurat.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Fisiologi Hewan. Makassar: Universitas Negeri Makassar Press, 2008.
Armadi. Mikrosirkulasi.Blog Armadi. http://armadibioz.wordpress.com diakses
pada 19 Desember 2015
Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi Edisi ke 5
Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004.
Guyton, A.C & Hall, J.E. 2006. Buku ajar fisiologi kedokteran, edisi kesebelas.
Jakarta : EGC
Hala, Yusminah. Biologi Umum II. Makassar: Alauddin press, 2007.
Halwatiah, Fisiologi. Makassar: Alauddin press, 2009.
Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Susanto,
Hendra.
Otot
Jantung.
Blog

Hendra,

http://hendrasusantofaal.blogspot.com diakses pada 19 Desember 2015


.

Anda mungkin juga menyukai