Fenny Aulia Sugiana (3415096589), Hikmah Zikriyani (3415096598), Intan Komalasari (3415096599), Tina
(3415096600),
Dwi Pratami Septiara (3415096609)
Abstrak
Mikrosirkulasi yang terjadi pada ekor kecebong diketahui melibatkan tiga jenis pembuluh darah, yaitu kapiler,
arteriol, dan venula. Masing-masing cirinya adalah sebagai berikut: (1) Kapiler berwarna merah, diameternya paling
kecil, aliran darah dari arteri, kecepatan aliran darahnya lebih cepat dibandingkan venula, dan memiliki percabangan
yang luas. Hemodinamika pada mesenterium katak juga menunjukkan adanya mikrosirkulasi yang terdiri atas arteriol,
kapiler, dan venula. Arteriol memiliki kecepatan aliran paling cepat diantara vena dan kapiler. Aliran darah di arteriol dan
kapiler memiliki arah bolak-baik, sedangkan arah aliran darah di vena adalah menuju mesenterium. Berbagai rangsang
fisik, mekanik dan kimia faktor mempengaruhi mikrosirkulasi yang terjadi di pembuluh darah. Perlakuan fisik dengan ijuk
dan perlakuan suhu dengan pemberian air panas dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga
meningkatkan aliran laju aliran darah, sedangkan penurunan suhu dan pemberian asam cuka dapat menurunkan aliran
darah karena jari-jari pembuluh mengecil, atau bervasokonstriksi.
Kata kunci: ekor kecebong , katak, mesenterium, mikrosirkulasi,
A. HASIL PENGAMATAN
1. Mikrosirkulasi pada Ekor Kecebong
Tabel 1. Hasil Pengamatan mikrosirkulasi ekor kecebong
Parameter
Kapiler
Arteriol
Venula
Warna
Merah
Merah
Merah tua
muda
Diameter
Paling kecil Besar
Paling
besar
Kecepatan
Sangat
Cepat
Lambat
Aliran darah
cepat
Arah aliran
Dari
Dari
Menuju
darah
arteriol ke
jantung
jantung
venula
arteriol
kapiler
venula
Perbesaran 40x10
2. Hemodinamika Mesenterium Katak
Tabel 2. Hasil pengamatan Haemodinamika mesenterium
katak
Karakteristik
Jenis
Pembuluh
Kecepat
Lebar
Warna
Arah
darah
an aliran
Bening
BolakArteriol
+3
+1
merah
balik
muda
Merah
dengan
Berlawadinding
nan
Venula
+2
+2
sel
dengan
agak
kapiler
biru.
+1
BolakKapiler
(paling
+3
merah
balik
kecil)
b. Kapiler
Kami mengamati system mikrosirkulasi pada
mesenterium. Arah aliran darah dikapiler bolak balik
artinya darah keluar masuk usus (organ). Arah aliran
darah di kapiler bolak balik, hal ini mungkin disebabkan
karena pada pembuluh darak kapiler terjadi pertukaran zat
zat antara darah dengan jaringan.Karena kapiler adalah
pembuluh yang ideal untuk tempat pertukaran.Pertukaran
dikapiler
merupakan
tujuan
akhir
di
system
sirkulasi.Pertukaran zat zat yang melintasi dinding
kapiler proses utamanya berlangsung melalui proses
difusi.Pertukaran antara darah dan jaringan disekitarnya
melalui dinding kapiler berlangsung melalui difusi pasif.
Karena di dinding kapiler tidak terdapat system
transportasi yang diperantarai oleh pembawa, zat zat
terlarut berpindah terutama melalui difusi menuruni
gradient konsentrasi mereka.Komposisi kimiawi darah
arteri diatur secara cermat untuk mempertahanakan
konsentrasi setiap zat terlarut ditingkat yang akan
mendorong pergerakan mereka menembus dinding kapiler
dengan arah yang sesuai.Proses homeostatic ini yang
secata terus menerus menambahkan nutrient dan O2 serta
mengeluarkan CO2 dan zat zat sisa sewaktu darah
melewati organ organ tersebut.Sementara itu,sel sel
terus
menerus
menggunakan
pasokan
dan
menghasilkanzat zat sisa metabolisme.Difusi setiap zat
terlarut terus berlangsung secara independent sampai
tidak lagi terdapat perbedaan konsentrasi antara darah
dan sel sel disekitarnya.Proses ini terus menerus terjadi
berulang dengan sendirinya.Hal ini mungkin yang
membuat arah alirah darah pada kapiler bolak balik.
Mengapa
terjadi
berulang
karena
semua
sel
menggunakan O2 dan glukosa,darah secara terus
menerus menyalurkan pasokan segar kedua zat vital
tersebut,sehingga gradient konsentrasi yang mendorong
difusi netto zat zat tersebut dari darah ke sel dapat
dipertahankan.Secara bersamaan,terjadi difusi netto
secara terus menerus CO2 dan zat sisa metabolisme dari
sel ke darah yang dipelihara oleh sel yang secara kontinu
menghasilkan zat zat tersebut dan darah secara konstan
membersihkan mereka dari jaringan.
Karena dinding kapiler tidak membatasi
lewatnta konstituen apapun kecuali protein plasma,tingkat
pertukaran untuk setiap zat terlarut secara independen
ditentukan oleh tingkat gradient konsentrasi antara darah
dan jaringan disekitarnya.Apabila sel sel meningkatkan
aktivitas mereka,sel sel tersebut akan meningkatkan
antara lain penggunaan O2 dan pembentukkan CO2.Hal ini
meniumbulkan gradient konsentrasi O2 dan CO2 yang
lebih besar antara sel dan darah,sehingga lebih banyak O2
yang berdifusi keluar dari darah untuk masuk kedalam sel
dan lebih banyak CO2 yang mengalir dalam arah
sebaliknya untuk menunjang aktivitas metabolik.
Selain itu,molekul molekul yang berdifusi
hanya menempuh jarak yang pendek antara darah dan sel
disekitarnya karena dinding kapiler tipis dan garis
tengahnya kecil, selain dekatnya jarak kapiler dengan
setiap sel.
Darah mengalir lebih lambat di kapiler daripada
dibagian sirkulasi lainnya.Percabangan kapiler yang luas
juga merupakan penyebab lambatnya aliran darah melalui
kapiler.Kecepatan darah yang mengalir melalui berbagai
segmen pembuluh vaskuler berbeda beda karena
kecepatan aliran berbanding terbalik dengan luas
potongan melintang total semua pembuluh di tingkat
system sirkulasi tertentu.Walaupun luas potongan
melintang setiap kapiler sangat kecil dibandingkan dengan
aorta,jumlah luas potongan melintang semua kapiler
sekitar tiga ratus kali lebih besar daripada luas melintang
potongan aorta karena jumlah kapiler yang sangat
banyak.Dengan demikian,darah melambat ketika mengalir
melalui kapiler.
Melambatnya darah memberikan waktu yang
cukup bagi darah dan jaringan untuk saling bertukar
D. Daftar Pustaka
Bray, J.J., Cragg, P. A., Mackninght, A. D., & Mills, R.
G. (2003). Human Phsiology Fourth Edition. Tokyo:
Blackwell Printing.
Campbell, Neil A. dkk. (2002). Biologi: Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Guyton. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme
Penyakit. Jakarta: EGC
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia: dari
Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
State University of New Jersey. (2009). Blood
Vessels. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012 dari
http://www.rci.rutgers.edu/~uzwiak/AnatPhys/Blood_V
essels.html