Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK MAHASISWA

DISKUSI KELOMPOK BLOK 1


KETERAMPILAN BELAJAR DAN DASAR PROFESIONALISME
Tanggal : 18 Oktober 2022
Jam : 09.00-12.00 WIB
Bahan Kajian : Profesionalisme dalam pendidikan kedokteran
Pokok Bahasan : Disintegritas akademik pada pembelajaran daring
Narasumber : Sylvia MS., dr., M.Med.Ed
Kontributor : Sylvia MS., dr., M.Med.Ed
Ali Taufan., dr.,M,Kes

CAPAIAN PEMBELAJARAN BLOK YANG RELEVAN :


Kode Keterangan
CPB1 Mengaplikasikan prinsip adult learning serta teori belajar
konstruktivisme pada proses pembelajaran, pencarian literatur,
penelusuran sumber belajar, penyusunan laporan ilmiah, manajemen
waktu, evaluasi diri serta persiapan ujian dalam pendidikan
kedokteran dan kedokteran gigi.
(STN 11, 13; PP 9,12; KU 1,2,5, 7, 8; KK15)
(Area Kompetensi Mawas Diri dan Pengembangan Diri)
CPB4 Memiliki sikap yang menjunjung tinggi nilai agama, etika serta
menghargai keragaman budaya dan agama dalam profesionalisme
akademik serta profesionalisme dokter dan dokter gigi.
(STN 1, 2,7, 9,10, 12, 13; PP 1; KU 1, 7)
Area Kompetensi Profesionalitas yang Luhur)

CAPAIAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK:


Setelah melaksanakan diskusi kelompok, para mahasiswa mampu:

1. Mengaplikasikan definisi profesionalisme akademik khususnya integritas akademik


pada mahasiswa dalam pendidikan kedokteran. (C3-4)
PETUNJUK MAHASISWA

2. Mengidentifikasi adanya perilaku yang menyimpang pada integritas akademik dalam


skenario (C3-4)
3. Menganalisis penyebab perilaku menyimpang dalam integritas akademik pada
skenario (C4-5)
4. Mengaplikasikan dasar teori belajar berdasarkan pengalaman (experiental learning)
dalam membentuk profesionalisme dalam menghadapi proses pendidikan kedokteran.
(C3-4)
5. Merencanakan solusi permasalahan terhadap hasil analisis dari perilaku yang
menyimpang pada skenario.(C4-5)

SKENARIO:

AJ adalah seorang mahasiswa tahap sarjana kedokteran semester 7, memiliki hoby bermain
game online. Orang tua AJ adalah dokter ternama yang sangat mendukung AJ untuk menjadi
seorang dokter sepertinya. Saat memasuki masa pandemi, semua pembelajaran
dilaksanakan secara online. Pada awalnya, AJ merasa dapat mengatur waktu belajar,
mengerjakan tugas dan bermain game online. Namun, seiring dengan waktu, dan banyaknya
tugas yang harus dikerjakan, serta keinginannya bermain game online, AJ semakin sulit
membagi waktu serta sering menunda pekerjaan/ tugas belajarnya.

Sebagai mahasiswa yang sangat paham tentang perkembangan teknologi informasi, AJ


seringkali mencari tahu cara untuk dapat mengerjakan tugas lebih cepat. AJ melakukan
berbagai cara, seperti menggunakan joki tugas yang didapatkan dari website tertentu atau
menyalin jawaban tugas teman dan mengakui sebagai jawabannya. Dengan strategi tersebut,
AJ dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan juga tetap dapat menjalankan hobinya
bermain game online. Namun, ia menjadi tidak menguasai materi pembelajaran pada blok
tersebut.

Saat ujian, dosen memberi pengarahan bahwa akan dilaksanakan ujian secara online dengan
software tertentu. Software ini mampu membuat tampilan gadget / gawainya tidak dapat
mengakses website lain. AJ pun mencari cara untuk dapat melihat catatan atau mengakses
website ketika ujian, karena merasa sangat kurang dalam persiapan ujiannya. Namun,
ternyata teknik yang digunakannya terdeteksi oleh tim IT dan dosennya. Keesokan harinya,
AJ dipanggil untuk menghadap dosennya, dan diminta mempertanggung jawabkan
perbuatannya.

AJ diberikan konsekuensi untuk mendapatkan nilai 0 pada ujian MCQ. Ia kecewa dan takut
hal ini diketahui orang tuanya. Namun, AJ merasa sulit mengendalikan dirinya untuk
mengurangi waktu bermain game online. Saat ujian lisan (OSOCA) melalui zoom, AJ
mencari jawaban dari teman yang sudah ujian menggunakan aplikasi whatsapp dan membuka
gadget tambahan. Hal ini juga ternyata diketahui oleh dosennya, sehingga AJ kembali
mendapatkan konsekuensi nilai 0. Berdasarkan dua kejadian tersebut, prodi mengambil
kebijakan bahwa AJ tidak dapat mengikuti remedial sehingga perlu mengulang blok pada
tahun berikutnya. Hal ini membawa dampak AJ tidak dapat lulus tepat waktu.
PETUNJUK MAHASISWA

AJ sangat menyesali perilakunya dan ingin berusaha untuk memperbaiki diri, karena merasa
telah mengecewakan orang tuanya.

PERTANYAAN:
Bacalah skenario tersebut dan bacalah literatur tentang integritas akademik.

1. Berdasarkan pencarian literatur, definisikanlah integritas akademik mahasiswa


kedokteran dan jelaskan kaitannya dengan profesionalisme dokter !

Jawab :
Berdasarkan literatur yang saya baca, yaitu dari MMR program studi FK-KMK
UGM, bahwa integritas akademik adalah prinsip-prinsip moral yang di terapkan
dalam lingkungan akademik. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam integritas
akademik mahasiswa, terutama bagi kita sebagai mahasiwa kedokteran adalah
honesty (kejujuran), trust (kepercayaan), fairness (keadilan), respect
(menghargai), responsibility (tanggung jawab), serta humble (rendah hati). Dan
menurut saya nilai-nilai tersebut ada kaitannya dengan profesionalisme dokter
yang dimana sebagai seorang dokter itu harus mempunyai kode etik yang
merupakan standar moral bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal,
tertulis, dan normatif.

2. Jelaskan mekanisme faktor penyebab terjadinya perilaku disintegritas akademik


pada seorang mahasiswa!

Jawab :
Faktor-faktor yang menjadi pemicu adanya perilaku disintegritas akademik pada
seorang mahasiswa yaitu adalah beban tugas yang banyak dibandingkan dengan
waktu yang diberikan, kurangnya membaca materi yang sebelumnya, lalu mereka
ingin mendapatkan nilai yang tinggi secara instan, jadi alasan itulah mengapa
akhirnya mereka melakukan tindakan disintegritas seperti plagiarisme, cheating,
ghosting, fabrikasi, kolusi, falsfikasi, serta absen.

3. Jelaskan faktor risiko disintegritas akademik pada pembelajaran online!

Jawab :
Faktor risiko disintegritas akademik pada pembelajaran online diantaranya yaitu

4. Manakah yang termasuk dalam perilaku yang menyimpang dalam integritas


akademik (disintegritas akademik) pada mahasiswa AJ!

Jawab :
PETUNJUK MAHASISWA

Menurut saya hal yang termasuk dalam perilaku yang menyimpang dalam
integritas pada mahasiswa AJ adalah ketika ia melakukan ghosting atau meminta
jasa orang lain untuk mengerjakan tugasnya. Tidak hanya itu AJ juga melakukan
plagiarisme dan cheating yaitu disaat ia menyalin tugas temannya serta melakukan
kecurangan disaat ujian MCQ dan OSOCA.

5. Berdasarkan hasil identifikasi perilaku disintegritas akademik, uraikan


kemungkinan penyebab hal ini terjadi pada AJ sesuai dengan isi scenario!

Jawab :
Penyebab disintegritas yang dilakukan oleh AJ adalah tidak bisa membagi
waktunya

6. Apakah perilaku disintegritas dapat berubah? Bagaimana AJ dapat memperbaiki


perilakunya di masa yang akan datang berdasarkan teori perubahan perilaku!

Jawab : Tentunya bisa, yaitu dengan cara merefleksikan diri

Referensi :

1. Vikram Jha, Michelle Mclean, Trevor J. Gibbs, John Sandars. (2015) Medical


professionalism across cultures: A challenge for medicine and medical
education. Medical Teacher 37:1, pages 74-80.

2. Thirunavukkarasu Arun Babu, Noyal Mariya Joseph & Vijayan


Sharmila (2011) Academic dishonesty among undergraduates from
private medical schools in India. Are we on the right track?, Medical
Teacher, 33:9, 759-761, DOI: 10.3109/0142159X.2011.576717

Anda mungkin juga menyukai