SKENARIO:
AJ adalah seorang mahasiswa tahap sarjana kedokteran semester 7, memiliki hoby bermain
game online. Orang tua AJ adalah dokter ternama yang sangat mendukung AJ untuk menjadi
seorang dokter sepertinya. Saat memasuki masa pandemi, semua pembelajaran
dilaksanakan secara online. Pada awalnya, AJ merasa dapat mengatur waktu belajar,
mengerjakan tugas dan bermain game online. Namun, seiring dengan waktu, dan banyaknya
tugas yang harus dikerjakan, serta keinginannya bermain game online, AJ semakin sulit
membagi waktu serta sering menunda pekerjaan/ tugas belajarnya.
Saat ujian, dosen memberi pengarahan bahwa akan dilaksanakan ujian secara online dengan
software tertentu. Software ini mampu membuat tampilan gadget / gawainya tidak dapat
mengakses website lain. AJ pun mencari cara untuk dapat melihat catatan atau mengakses
website ketika ujian, karena merasa sangat kurang dalam persiapan ujiannya. Namun,
ternyata teknik yang digunakannya terdeteksi oleh tim IT dan dosennya. Keesokan harinya,
AJ dipanggil untuk menghadap dosennya, dan diminta mempertanggung jawabkan
perbuatannya.
AJ diberikan konsekuensi untuk mendapatkan nilai 0 pada ujian MCQ. Ia kecewa dan takut
hal ini diketahui orang tuanya. Namun, AJ merasa sulit mengendalikan dirinya untuk
mengurangi waktu bermain game online. Saat ujian lisan (OSOCA) melalui zoom, AJ
mencari jawaban dari teman yang sudah ujian menggunakan aplikasi whatsapp dan membuka
gadget tambahan. Hal ini juga ternyata diketahui oleh dosennya, sehingga AJ kembali
mendapatkan konsekuensi nilai 0. Berdasarkan dua kejadian tersebut, prodi mengambil
kebijakan bahwa AJ tidak dapat mengikuti remedial sehingga perlu mengulang blok pada
tahun berikutnya. Hal ini membawa dampak AJ tidak dapat lulus tepat waktu.
PETUNJUK MAHASISWA
AJ sangat menyesali perilakunya dan ingin berusaha untuk memperbaiki diri, karena merasa
telah mengecewakan orang tuanya.
PERTANYAAN:
Bacalah skenario tersebut dan bacalah literatur tentang integritas akademik.
Jawab :
Berdasarkan literatur yang saya baca, yaitu dari MMR program studi FK-KMK
UGM, bahwa integritas akademik adalah prinsip-prinsip moral yang di terapkan
dalam lingkungan akademik. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam integritas
akademik mahasiswa, terutama bagi kita sebagai mahasiwa kedokteran adalah
honesty (kejujuran), trust (kepercayaan), fairness (keadilan), respect
(menghargai), responsibility (tanggung jawab), serta humble (rendah hati). Dan
menurut saya nilai-nilai tersebut ada kaitannya dengan profesionalisme dokter
yang dimana sebagai seorang dokter itu harus mempunyai kode etik yang
merupakan standar moral bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal,
tertulis, dan normatif.
Jawab :
Faktor-faktor yang menjadi pemicu adanya perilaku disintegritas akademik pada
seorang mahasiswa yaitu adalah beban tugas yang banyak dibandingkan dengan
waktu yang diberikan, kurangnya membaca materi yang sebelumnya, lalu mereka
ingin mendapatkan nilai yang tinggi secara instan, jadi alasan itulah mengapa
akhirnya mereka melakukan tindakan disintegritas seperti plagiarisme, cheating,
ghosting, fabrikasi, kolusi, falsfikasi, serta absen.
Jawab :
Faktor risiko disintegritas akademik pada pembelajaran online diantaranya yaitu
Jawab :
PETUNJUK MAHASISWA
Menurut saya hal yang termasuk dalam perilaku yang menyimpang dalam
integritas pada mahasiswa AJ adalah ketika ia melakukan ghosting atau meminta
jasa orang lain untuk mengerjakan tugasnya. Tidak hanya itu AJ juga melakukan
plagiarisme dan cheating yaitu disaat ia menyalin tugas temannya serta melakukan
kecurangan disaat ujian MCQ dan OSOCA.
Jawab :
Penyebab disintegritas yang dilakukan oleh AJ adalah tidak bisa membagi
waktunya
Referensi :