Anda di halaman 1dari 62

ILMU KEDOKTERAN

FORENSIK DAN
MEDIKOLEGAL
Pembimbing :
dr. Meivy Isnoviana, SH, MH

Kelompok B Malang
Aditya Azwar
Etty Herlin Indriati
Henggar Tri Buana K
Olevia Bebby P
Prabangkara Dikma Billy S
Bondan Sasmito C
Retno Dyah P

LAB/SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


2017 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
RST DR SOEPRAOEN MALANG
Kasus 1
Aditya azwar s
KASUS 1
Pasien perempuan berumur 10 tahun diantar oleh
ibunya datang ke IGD RST dr. Soepraoen Malang
dengan keluhan diare dan mual muntah sejak tadi
pagi. Keadaan umum cukup. Sesampai di IGD,
dokter tidak langsung menangani pasien tersebut
karena saat itu banyak pasien di IGD dan ada pasien
KLL yang gawat darurat yang harus didahulukan.
Karena keluarga pasien menunggu lama dan tidak
segera ditangani dokter, ibu pasien tersebut
mendatangi dokter jaga di IGD dan complain agar
anaknya segera. Lalu dokter menjelaskan bahawa
masih ada pasien yang harus didahulukan karena
tidak sabar akhirnya membawa pasien pergi dari IGD.
KDB 1 (BENEFICIENCE)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter 
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan 
keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 
7.Pembatasan Goal-Based 
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 
9.Minimalisasi akibat buruk. 
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 
16. Menerapkan Golden Rule Principle 
KDB 2 (NON-MALEFICIENCE)
Kriteria Non-Maleficience Ada Tidak ada
1. Menolong pasien emergency √
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
a. Pasien dalam keadaan berbahaya. √
b. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. √
c. Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif √
d. Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal) √
3. Mengobati pasien yang luka √
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √
5. Tidak menghina/caci maki. √
6. Tidak memandang pasien sebagai objek √
7.Mengobati secara tidak proporsional √
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya √
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien √
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √
11. Tidak memberikan semangat hidup √
12. Tidak melindungi pasien dari serangan √
13.Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan √
KDB 3 (AUTONOMI)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. √

2.Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif) √


3.Berterus terang √
4. Menghargai privasi. √
5. Menjaga rahasia pribadi √
6. Menghargai rasionalitas pasien. √
7. Melaksanakan informed consent √
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri. √
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien. √
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat keputusan, √
termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri.

11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non √
emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. √

13. Menjaga hubungan (kontrak) √


KDB 4 (JUSTICE)
Kriteria Ada Tidak ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √
2. Mengambil porsi terakhir dari proses yang telah ia lakukan √
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama √
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, avaibility, quality) √
5. Menghargai hak hukum pasien √
6. Menghargai hak orang lain √

7. Menjaga kelompok yang rentan (paling dirugikan) √


8. Tidak melakukan penyalahgunaan √
9. Bijak dalam makro alokasi √
10. Memberi kontribusi yang relatif sama terhadap kebutuhan pasien √
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuan √
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanki) √
secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten √
14. Tidak memberi beban yang berat secara tidak merata tanpa alasan √
tepat/sah
DILEMA ETIK
 BENEFICIENCE
Dokter tidak melayani langsung pasien krn di IGD ada
pasien gawat darurat yang harus segera ditangani
 NON-MALEFICIENCE
Dokter menjelaskan agar pasien menunggu karena saat
dokter sedang menangani pasien gawat darurat
 AUTONOMI
Pasien ingin dihargai haknya untuk ditangani
 JUSTICE
Dokter memprioritaskan pasien gawat darurat
 Dilema etik :
 Otonomy

 Justice

 Prima facie : Justice


4 BOX METHODES

Medical Preference:
Pasien umur 10 th datang Quality of Life :
ke IGD dengan keluhan Pasien tidak mendapatkan
diare dan mual muntah tindakan seharusnya
kedaan umum cukup

Client Preference :
dalam kasus ini pasien Contextual Feature :
berumur 10 tahun dan Keadaan pasien tidak
seluruh keputusan berada emergency
di tangannya
PROFESIONALISM

 Duty : Dokter belum menangani pasien


 Altruism : Dokter mementingkan
kepentingan pasien gawat darurat
 Respect : Dokter memberikan penjelasan
agar pasien sabar menunggu
Kasus 2

Etty herlin indriati


Kasus 2
 Seorang pasien laki-laki umur 25 tahun, tampak lemas,
berjalan sempoyongan dan batuk terus menerus datang
ke IGD RST dr. Soepraoen Malang ditemani oleh orang
tuanya. Pasien tersebut batuk terus menerus di hadapan
dokter yang bertugas. Dokter tersebut enggan melakukan
anamnesis dan langsung memeriksa pasien, ketika orang
tua pasien bertanya tentang penyakit pasien, dokter
hanya menyarankan minum obat teratur, dan dokter
memberikan resep pada pasien. Pasien bertanya
bagaimana cara minum obat, tetapi dokter menyarankan
untuk bertanya pada petugas apotek ditempat pasien
mengambil obat. Karena merasa diremehkan, orang tuan
dan pasien keluar dari IGD tanpa mengucapkan salam.
Dan merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
KDB 1 BENEFICIENCE
KDB 2 NONMALEFICIENCE
KDB 3 AUTONOMY
KDB 4 JUSTICE
DILEMA ETIKA
 Beneficence
Pada kasus ini dapat mengetahui bahwa dokter tidak menghargai hak-hak
pasien secara keseluruhan dan tidak maksimalisasi pemuasan
kebahagiaan/preferensi pasein, pasien serta anaknya tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan dokter tersebut .
 Non maleficence
Pada kasus ini dapat mengetahui bahwa dalam mengobati pasien dokter
sangatlah tidak proporsional dan menghindari misrepresentasi dari pasien.
 Justice:
Pada kasus ini tidak dapat menentukan justice tidaknya dokter tersebut
karena tidak ada 2 atau lebih hal yang bisa dibandingkan.
 Autonomy
Dokter tidak memanfaatkan autonomi pasien dan tidak melaksanakan
informed consent dengan baik, dokter tersebut langsung memeriksa
pasiennya tanpa menganamnesis terlebih dahulu.
PRIMA FACIE
4 BOX METHODE

Medical Preference:
Pasien umur 25 th datang Quality of Life :
ke IGD dengan keluhan
tampak lemas, berjalan pasien tidak dalam
sempoyongan dan batuk keadaan emergency
terus menerus

Contextual Feature :
Client Preference : dokter tidak memberikan
Pasien berkompeten hak hak kepada keluarga
dalam mengambil pasien untuk mengetahui
keputusan penyakit yang diderita oleh
pasien
KASUS 3
Henggar Tri Buana K
Kasus
 Seorang perempuan berusia 30 tahun telah dirawat diruang Mawar selama 2
hari, pasien tersebut di diagnosis diabetus melitus tipe II + ulkus pedis dextra.
Didapatkan nekrosis pada digiti 1,2 dan metatarsal dextra, oedem , pus ,dan
nyeri . Hasil foto pedis dextra AP/Obliq didapatkan soft tissue swealling + gas
tulang – tulang normal . Dokter jaga telah menjelaskan pada keluarga perihal
ulkus pada kaki pasien sekaligus menjelaskan bahwa pasien akan di konsulkan
pada spesialis orthopedi dan saat itu keluarga menyetujui. Setelah di konsulkan
ke spesialis orthopedi advice yang diberikan adalah amputasi / debridement.
Kemudian DM yang merawat pasien tersebut menjelaskan pada pasien dan
keluarganya bahwa akan direncakan pembersihan luka atau di buang bagian
yang sudah tidak berfungsi lagi di ruang operasi . Namun setelah mendapat
penjelasan pasien tersebut marah-marah dan mengancam akan melaporkan DM
tersebut pada pihak RS karena dianggap menakuti – nakuti pasien. Karena hal
itu , keluarga pasien di ajak ke ruang perawat dan dijelaskan rencana tindakan
yang akan di lakukan oleh dokter orthopedi secara rinci . Karena pasien tidak
mau dilakukan tindakan tersebut dan memaksa ingin pulang akhirnya keluarga
pasien menandatangani informed consent untuk menolak dilakukan tindakan
dan menandatangani form pulang paksa.
KDB 1 (Beneficence)
Kriteria Ya Tidak
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter 
4.Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan 
keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 

6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 


7.Pembatasan Goal-Based 

8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 


9.Minimalisasi akibat buruk. 
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 
16. Menerapkan Golden Rule Principle 
KDB 2 Non-Maleficence
Kriteria Ya Tidak
1. Menolong pasien emergensi 
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
• Pasien dalam keadaan berbahaya. 
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. 
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif 
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya 
mengalami risiko minimal).
3. Mengobati pasien yang luka. 
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) 
5. Tidak menghina/caci maki. 
6. Tidak memandang pasien sebagai objek 
7. Mengobati secara tidak proporsional 
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya 
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien 
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian 
11. Tidak memberikan semangat hidup 
12. Tidak melindungi pasien dari serangan 
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ya Tidak
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, 
menghargai martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam 
membuat keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang 
4. Menghargai privasi. 
5. Menjaga rahasia pribadi 
6. Menghargai rasionalitas pasien. 
7. Melaksanakan informed consent 
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten 
mengambil keputusan sendiri.
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi 
outonomi pasien. 
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien
dan membuat keputusan, termasuk, 
termasuk keluarga pasien sendiri.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan 
diambil pasien pada kasus non emergensi. 
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi
kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)
KDB 4 Justice

Kriteria Ya Tidak

1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal 


2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan. 
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama. 
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability, 
quality)
5. Menghargai hak hukum pasien. 
6. Menghargai hak orang lain. 
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan) 
8. Tidak melakukan penyalahgunaan. 
9. Bijak dalam makro alokasi. 
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien 
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan. 
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban , sanki) secara adil 
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten. 
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat. 
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/ggn kesehatan. 
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial dll. 
DILEMA ETIKA
Beneficence :
dokter telah melakukan anamnesa , terapi dan pemeriksaan penunjang
berupa foto pedis S(AP/obliq) menjelaskan perihal penyakit yang diderita
pasien serta mengkonsulkan pada spesialis orthopedi perihal ulkus yang
diderita oleh pasien tersebut

Non –Malficence :
dokter orthopedi melakukan rencana amputasi / debridement untuk
mengurangi komplikasi pada pasien dengan Diabetus Melitus tipe II + Ulkus
Pedis sinistra

Autonomy :
Dokter menjelaskan kondisi penyakit yang dialami pasien kepada
keluarga, serta penanganan dan resiko terberat yang mungkin terjadi .
Pasien menolak tindakan yang akan diberikan dengan menandatangani
inform consent.
 Dilema Etik:
Non –Malficence
Autonomi

 Prima Facie :
Autonomi
Medical Indications: Client Preferences:
Dx DM tipe II + ulkus pedis Penolakan Tindakan medis
dextra. Terjadi nekrosis pada dilakukan atas permintaan
4 BOX METHODE

digiti 1,2 dan metatarsal dextra, pasien sendiri


oedem , pus , dan nyeri.
Dokter mengkonsulkan pasien
tersebut pada spesialis
Orthopedi.

Quality of Life: Contextual Features:


Ulkus pada kaki akan membatasi Pasien berasal dari latar
aktifitas pasien tersebut dan belakang pendidikan yang
dapat menimbulkan komplikasi rendah, menolak dilakukan
yang lebih berat . tindakan di ruang operasi karena
tidak ingin kehilangan kakinya .
Profesionalisme

 Excellent : (-)
 Accountability: (+)
 Duty : (+)
 Alturism : (+)
 Respect for other : (+)
 Humanity : (+)
KASUS 4
Olevia Bebby P
 Seorang wanita usia 27 tahun datang ke IGD RST dr. Soepraoen
Malang dengan diantar kakak pasien setelah mengalami KLL. Dokter
jaga melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang foto
rontgen. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perdarahan dan pada
foto rontgen didapatkan patah tulang terbuka pada lengan sebalah
kiri. Kemudian dokter jaga mengkonsulkan kepada dokter spesialis
orthopedi dan advice dokter orthopedi adalah harus dilakukan
operasi. Kemudian dokter jaga menjelaskan kepada kakak pasien
perihal kondisi pasien dan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Tapi kakak pasien menolak tindakan tersebut dan berencana akan
dibawa ke sangkal putung. Akhirnya kakak pasien menandatangani
informed consent penolakan tindakan. Dokter jaga melakukan
pembersihan luka dan pembebatan sementara, kemudian pasien
meminta pulang paksa.
KDB 1 (Beneficence)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung 
dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan 
dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 
7.Pembatasan Goal-Based 
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 
9.Minimalisasi akibat buruk. 
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 
16. Menerapkan Golden Rule Principle 
KDB 2 Non-Maleficence
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menolong pasien emergensi 
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
• Pasien dalam keadaan berbahaya. 
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. 
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif 
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami 
risiko minimal).
3. Mengobati pasien yang luka. 
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) 
5. Tidak menghina/caci maki. 
6. Tidak memandang pasien sebagai objek 
7. Mengobati secara tidak proporsional 
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya 
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien 
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian 
11. Tidak memberikan semangat hidup 
12. Tidak melindungi pasien dari serangan 
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan 
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, 
menghargai martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat 
keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang 
4. Menghargai privasi. 
5. Menjaga rahasia pribadi 
6. Menghargai rasionalitas pasien. 
7. Melaksanakan informed consent 
8. Membiarkann pasien dewasa dan kompeten
mengambil keputusan sendiri. 
9. TIdak mengintervensi atau meghalangi outonomi

pasien.
10. Mengcegah pihak lain mengintervensi pasien dan 
membuat keputusan, termasuk, termasuk
keluarga pasien sendiri. 
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil 
pasien pada kasus non emergensi.

12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi
kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)
KDB 4 Justice
Kriteria Ada Tidak
ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal 
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia 
lakukan. 
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam 
posisi yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, 
accessibility, availability, quality) 
5. Menghargai hak hukum pasien. 
6. Menghargai hak orang lain. 
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan) 
8. Tidak melakukan penyalahgunaan.

9. Bijak dalam makro alokasi. 
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan 
pasien
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan.

12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya,
beban , sanki) secara adil

13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat
dan kompeten. 

DILEMA ETIKA

Beneficence :
Dokter jaga melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang
pada pasien serta mengkonsulkan pada dokter spesialis
orthopedi
Non –Malficence :
Dokter spesialis orthopedi memberikan advice untuk
dilakukan tindakan operasi
Autonomy :
Dokter jaga menjelaskan kondisi pasien, rencana tindakan
serta resiko yang akan dialami namun pasien dan suaminya
menolak tindakan tersebut dan meminta pulang paksa.
 Dilema Etik :
 Non malficience
 Autonomy

 Prima Facie :
 Autonomy
4 BOX METHODE
Medical Indications: Client Preferences:
Pasien mengalami patah Penolakan tindakan medis
tulang terbuka pada lengan
kiri dan akan dilakukan atas kesepakatan keluarga
tindakan operasi

Quality of Life: Contextual Features:


Apabila tidak dilakukan Pasien menolak tindakan
tindakan operasi akan timbul operasi karena merasa
komplikasi yang lebih berat pengobatan di sangkal putung
seperti infeksi dan kecacatan lebih baik
Profesionalisme

 Excellent : (-)
 Accountability: (+) Dokter bertanggung jawab dan
berusaha yang terbaik untuk memperbaiki kualitas
hidup pasien.
 Duty : (+) Dokter tersebut sudah bekerja sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan rumah sakit
 Alturism : (+)
 Respect for other : (+)
 Humanity : (+)
KASUS 5
Prabangkara Dikma Billy S
Kasus

Seorang pasien anak berumur 15 tahun datang ke poli anak


bersama kedua orang tuanya dengan keluhan batuk terus
menerus. Ayah pasien mengatakan kepada dokter spesialis anak
bahwa anaknya mengalami batuk karena sering makan gorengan
dan es yang dibeli dipinggir jalan. Setelah diperiksa oleh dr.SpA
pasien di diagnosa TBC.
Dokter berusaha menjelaskan kepada kedua orang tua pasien
bahwa penyakit pasien bukan karena efek dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi pasien dokter Sp.A mengingatkan
bahwa pasien harus minum obat secara teratur dan
menggunakan masker setiap hari. Namun setelah kontrol ayah
pasien mengatakan bahwa tidak rutin minum obat.
Masalah

 Dr.SpA ahirnya geram kepada ayah pasien karena tidak menurutinya


sehingga drSpA mangatakan “Silahkan bapak tidak memberikan obat
secara teratur dan tidak menggunakan masker, jika nanti
penyakitnya bertambah parah dan menular pada orang lain jangan
salahkan saya karena saya sudah mengingatkan”. Ayah pasien pun
merasa tersinggung dengan ucapan dokter, sehingga ayah pasien
marah karena merasa diremehkan. DrSpA kemudian tetap
memberikan resep untuk pasien dan meminta maaf kepada bapak
tersebut.
KDB 1 (Beneficence)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter 
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan 
keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 
7.Pembatasan Goal-Based 
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 
9.Minimalisasi akibat buruk. 
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 
16. Menerapkan Golden Rule Principle 
KDB 2 Non-Maleficence
Kriteria Ada Tidak Ada

1. Menolong pasien emergensi 


2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah: 
• Pasien dalam keadaan berbahaya.
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko
minimal). 
3. Mengobati pasien yang luka. 
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) 
5. Tidak menghina/caci maki. 
6. Tidak memandang pasien sebagai objek 
7. Mengobati secara tidak proporsional 
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya 
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien 
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian 
11. Tidak memberikan semangat hidup 
12. Tidak melindungi pasien dari serangan 
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat 
pasien. 
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada
kondisi elektif) 
3. Berterus terang 
4. Menghargai privasi. 
5. Menjaga rahasia pribadi 
6. Menghargai rasionalitas pasien.
7. Melaksanakan informed consent 
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan
sendiri. 
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien. 
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat
keputusan, termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri. 
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus
non emergensi. 
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. 
13. Menjaga hubungan (kontrak)
KDB 4 Justice
Kriteria Ada Tidak ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal 
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan. 
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama. 
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility,
availability, quality) 
5. Menghargai hak hukum pasien.
6. Menghargai hak orang lain. 
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan) 
8. Tidak melakukan penyalahgunaan. 
9. Bijak dalam makro alokasi. 
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien 
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan. 
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban , sanki) 
secara adil 
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan
kompeten.

14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat.

15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/ggn
kesehatan.
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial dll. 
Kaidah dasar bioetik
1. Beneficence
Dokter menjelaskan upaya penyembuhan pasien dengan cara menjemur
pakaian handuk sprei sesering mungkin, merendam pakaian dengan air
hangat serta mengobati keluarga serumah atau teman bermain yang
menderita penyakit skabies.

2. Non Malificence
Dokter mengobati pasien sesuai prosedur

3. Justice
Dokter tidak membedakan pelayanan pada pasien berdasarkan status sosial

4. Autonomy
dokter menghargai ayah pasien yang memprotes dirinya dan menyangkal
penyakit pasien
Dilema Etik

 Beneficience
 Autonomy
4 BOX METHOD
OF CLINICAL
ETHICS

Medical Client
Indications Preferences

Contextual
Quality of Life Feautures
4 BOX METHOD
OF CLINICAL
ETHICS

Medical Indications : Dokter memberi penjelasan kepada orang tua


pasien bahwa pentingnya keteraturan minum obat untuk penyembuhan
penyakit pasien serta upaya pencegahan terhadap penularan penyakit
tersebut.

Client Preferences;
Ayah pasien berkompeten mengambil keputusan dan menerima
penjelasan dokter
4 BOX METHOD
OF CLINICAL
ETHICS

Quality of Life
Pasien mengalami penyakit TBC dan jika tidak diobati
secara rutin akan menyebabkan resisten dan penularan.

Contextual Features
Dokter menjelaskan pengobatan dan pencegahan
pada setiap kasus TBCtanpa mendiskriminasikan
pihak yang dirawat.
Prinsip Profesionalisme

1. Altruism : Ada. Dokter perhatian agar ayah pasien


mencukupi gizi pasien.
2. Accountability : Ada. Dokter bertanggung jawab dan berusaha yang
terbaik untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.
3. Duty : Ada. Dokter tersebut sudah bekerja sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan rumah sakit. Yakni memberikan
resep dan mengusulkan untuk kontrol rutin
4. Humanity : Ada.
KASUS 6
Bondan C Sasmito
Kasus
 Pasien perempuan datang ke IGD dengan keluhan diare 2
minggu, setelah diperiksa oleh dokter, dari anamnesa
didapatkan pasien mengalami diare cair tak berampas 5x sehari
sudah lebih dari 2 minggu, riwayat pekeraan suami didapatkan
suami merupakan seorang mantan supir dan mengatakan
terkena kanker serviks. Pada pemeriksaan ternyata pasien di
diagnosa kanker serviks stadium 3 dan dari pemeriksaan
penunjang didapatkan rapid test (+). Dokter menjelaskan
kondisi penyakit yang dialami pasien kepada suami pasien,
serta penanganan dan resiko terberat yang mungkin terjadi.
Namun suami pasien mengatakan untuk tidak memberi tahu
istrinya perihal penyakit HIV nya dan menolak untuk
pengobatan penyakit HIV tersebut.
 Pasien hanya mengetahui dia terkena kanker serviks dan ingin
menjalani pengobatan namun kondisinya semakin menurun
serta diarenya juga tak kunjung sembuh namun tanda-tanda
dehidrasi sudah tidak ada. Dokter juga hanya dapat
memberikan obat tanpa pengobatan untuk penyakit HIV nya
dikarenakan suami pasien merupan pegawai dari rumah sakit.
KDB 1 (Beneficence)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung 
dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan 
dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 
7.Pembatasan Goal-Based 
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 
9.Minimalisasi akibat buruk. 
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 
16. Menerapkan Golden Rule Principle 
Kriteria Ad Tidak
a Ada
1. Menolong pasien emergensi 
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
• Pasien dalam keadaan berbahaya. 
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. 
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif 
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya 
mengalami risiko minimal). 
3. Mengobati pasien yang luka. 
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) 
5. Tidak menghina/caci maki. 
6. Tidak memandang pasien sebagai objek 
7. Mengobati secara tidak proporsional 
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya 
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien 
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian 
11. Tidak memberikan semangat hidup 
12. Tidak melindungi pasien dari serangan 
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan
KDB 3 Autonomi

Kriteria Ada Tidak Ada


1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, 
menghargai martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam 
membuat keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang 
4. Menghargai privasi. 
5. Menjaga rahasia pribadi 
6. Menghargai rasionalitas pasien. 
7. Melaksanakan informed consent 
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten 
mengambil keputusan sendiri.
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi 
outonomi pasien. 
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien
dan membuat keputusan, termasuk, 
termasuk keluarga pasien sendiri.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan 
diambil pasien pada kasus non emergensi. 
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi
kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)
KDB 4 Justice
Kriteria Ad Tidak
a ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal 
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia 
lakukan. 
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi 
yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality,

accessibility, availability, quality)

5. Menghargai hak hukum pasien.

6. Menghargai hak orang lain.

7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)

8. Tidak melakukan penyalahgunaan.

9. Bijak dalam makro alokasi.

10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan
pasien 
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan.

12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya,

beban , sanki) secara adil 
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat 
dan kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan
DILEMA ETIKA

Beneficence :
dokter melakukan rehidrasi tetapi tidak memberi tahu penyakit
HIV pada pasien sehingga pasien tidak dapat menjalankan
pengobatan
 Non –Malficence :
dokter menolong pasien dalam keadaan gawat darurat , tetapi
tidak dapat mengobati penyebebab utama.
 Autonomy :
Dokter tidak menjelaskan kondisi penyakit yang dialami pasien
kepada pasien, sehingga pengobatan penyebab utama tidak
dapat dilakukan
 Dilema Etik:
beneficion,
Autonomi

 Prima Facie :
 autonomi
4 BOX METHODE
Medical Indications: Client Preferences:
Dx Dehidrasi berat dan HIV Tindakan medis dilakukan atas
Emergensi persetujuan keluarga.
Dilakukan rehidrasi, dan Pasien tidak mengetahui
dilakukan pengobatan namun penyakitnya.
tidak dilakukan pengobatan
untuk HIVnya

Quality of Life: Contextual Features:


Setelah direhidrasi, pasien Keluarga yang terlibat adalah
membaik namun tidak ada suami pasien.
penanganan lebih lanjut untuk Suami pasien tidak ingin pasien
penyakitnya. menjalani pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai