Anda di halaman 1dari 30

Ilmu Kedokteran Forensik

dan Medikolegal
Pembimbing
Dr Meivy Isnoviana, S.H, M.H
Oleh
Yuni Insyanul Hikmah
16710328

SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN WIJAYA KUSUMA SURABAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
2017
KASUS I
Pasien datang ke Poli dengan keluhan timbul plak
berwarna merah terasa panas dan nyeri tekan dilengan
kanan dan kiri. Pasien memiliki riwayat penyakit Morbus
Hansen sebelumnya. Dokter kemudian menganamnesa
dan melakukan pemeriksaan tes sensitifitas (fungsi saraf)
terhadap pasien dengan baik. Pasien mengatakan tidak
rutin kontrol karena tidak memiliki biaya. Dokter
menyarankan pasien agar mengurus BPJS PBI agar pasien
dapat tetap berobat tanpa mengeluarkan biaya. Dokter
juga memberikan resep serta menjelaskan tentang
penyakitnya dan tata cara pemakaian obat. Pasien merasa
lega dan puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
dokter.
KDB 1 BENEFICENCE
Kriteria Ada Tidak
ada
1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) √
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia √
3. Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh √
menguntung dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak √
dibandingkan dengan keburukannya.
5. Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang √
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia √
7. Pembatasan Goal-Based √
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein √
9. Minimalisasi akibat buruk √
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat √
KDB 1 BENEFICENCE
Kriteria Ada Tidak
ada

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan √

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan √

13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan √

14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus √

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah √

16. Menerapkan Golden Rule Principle √


KDB 2 NON MALEFICENCE
Kriteria Ada Tida
k
Ada
1. Menolong pasien emergensi √
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
• Pasien dalam keadaan berbahaya.
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami √
risiko minimal).
3. Mengobati pasien yang luka. √
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √
5. Tidak menghina/caci maki. √
6. Tidak memandang pasien sebagai objek √
7. Mengobati secara tidak proporsional √
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya √
KDB 2 NON MALEFICENCE

Kriteria Ada Tidak


Ada
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien √
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √
11. Tidak memberikan semangat hidup √
12. Tidak melindungi pasien dari serangan √
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan √
KDB 3 AUTONOMY
Kriteria Ada Tidak
Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai √
martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan √
(pada kondisi elektif)
3. Berterus terang √
4. Menghargai privasi. √
5. Menjaga rahasia pribadi √
6. Menghargai rasionalitas pasien. √
7. Melaksanakan informed consent √
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil √
keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien √
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat √
keputusan, termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri.
KDB 3 AUTONOMY
Kriteria Ada Tidak
Ada
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil √
pasien pada kasus non emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi √
kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak) √
KDB 4 JUSTICE
Tidak
Kriteria Ada
ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia √
lakukan.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam √
posisi yang sama. √
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, √
accessibility, availability, quality)
5.
Menghargai hak hukum pasien.
6. √
Menghargai hak orang lain.
7. √
Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. √
Tidak melakukan penyalahgunaan.
9. √
Bijak dalam makro alokasi
10. √
Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan
pasien
KDB 4 JUSTICE
Tidak
Kriteria Ada
ada
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan. √
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, √
beban , sanki) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang √
tepat dan kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa √
alasan sah/tepat.
15.
Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan
penyakit/ggn kesehatan. √
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, √
status sosial dll.
DILEMA ETIK
Prinsip Profesionalisme
Dokter bertanggung jawab penuh terhadap pasien dengan
Accountability
melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemberian terapi.

Dokter mementingkan kesejahteraan pasien, membuat pasien


Alturism
lega dan puas akan pelayanan dokter

Dokter berempati terhadap pasien dan keadaan pasien Humanity

Dokter menjalankan tugasnya sebagai dokter dengan baik Duty

Dokter menghargai pasien, mendengarkan keluhan pasien dan Respect for


memberikan saran yang terbaik untuk pasien Other
4 Box Method Of Clinical Ethics
Medical Indications Quality of life
Pasien datang ke Poli dengan keluhan timbul
plak berwarna merah terasa panas dan nyeri Dokter memberikan pelayanan yang baik
tekan dilengan kanan dan kiri. Pasien dan berperilaku profresional, pasien
memiliki riwayat penyakit Morbus Hansen merasa lega dan puas akan pelayanan
sebelumnya. Dokter melakukan anamnesa dokter. Hal tersebut dapat membantu
dan pemeriksaan tes sensitifitas guna kesembuhan pasien.
menunjang diagnosa dan memberikan terapi
sesuai diagnosa pasien

Contextual features
Client Preference

Dokter telah melakukan anamnesa dan


Pasien merasa diperhatikan oleh dokter pasien menyetujui untuk dilakukan
sehingga membuat pasien merasa
pemeriksaan terhadap pasien.
senang dan puas akan pelayanan dokter
KASUS II
Seorang pasien anak perempuan berusia 13 tahun datang
ke poli anak diantar sang ibu dengan keluhan pusing dan badan
terasa lemas, tidak ada mual muntah. Ibu pasien mengatakan
anaknya pagi tadi sewaktu di sekolah merasa sedikit pusing dan
berputar kemudian pingsan, tidak ada riwayat sakit seperti ini
sebelumnya. Karena khawatir dengan keadaan sang anak, ibu
membawanya ke Rumah Sakit. Dokter hanya menganamnesa
secara singkat tanpa melakukan pemeriksaan fisik , dokter
kemudian menyuruh anak tersebut untuk di rawat inap karena
dokter mendiagnosa vertigo. Namun sang anak menangis dan
menolak untuk dirawat inap dengan alasan masih ada ujian di
sekolahnya. Dokter tetap memaksa sang ibu untuk
menandatangani surat persetujuan rawat inap meskipun anak
menolak. Dan dokter tidak akan memberikan resep jika sang
anak tersebut tetap tidak mau untuk di rawat inap.
KDB 1 BENEFICENCE
Kriteria Ada Tidak
ada
1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) √
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia √
3. Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh √
menguntung dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak √
dibandingkan dengan keburukannya.
5. Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang √
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia √
7. Pembatasan Goal-Based √
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein √
9. Minimalisasi akibat buruk √
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat √
KDB 1 BENEFICENCE
Kriteria Ada Tidak
ada

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan √

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan √

13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan √

14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus √

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah √

16. Menerapkan Golden Rule Principle √


KDB 2 NON MALEFICENCE
Kriteria Ada Tidak
Ada
1. Menolong pasien emergensi √
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
• Pasien dalam keadaan berbahaya.
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif √
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya
mengalami risiko minimal).
3. Mengobati pasien yang luka. √
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √
5. Tidak menghina/caci maki. √
6. Tidak memandang pasien sebagai objek √
7. Mengobati secara tidak proporsional √
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya √
KDB 2 NON MALEFICENCE

Kriteria Ada Tidak


Ada
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien √
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √
11. Tidak memberikan semangat hidup √
12. Tidak melindungi pasien dari serangan √
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan √
KDB 3 AUTONOMY
Kriteria Ada Tidak
Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai √
martabat pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan √
(pada kondisi elektif)
3. Berterus terang √
4. Menghargai privasi. √
5. Menjaga rahasia pribadi √
6. Menghargai rasionalitas pasien. √
7. Melaksanakan informed consent √
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil √
keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien √
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat √
keputusan, termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri.
KDB 3 AUTONOMY

Kriteria Ada Tidak


Ada
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil √
pasien pada kasus non emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi √
kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak) √
KDB 4 JUSTICE
Tidak
Kriteria Ada
ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia √
lakukan.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam √
posisi yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, √
accessibility, availability, quality)
5.
Menghargai hak hukum pasien.
6. √
Menghargai hak orang lain.
7. √
Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. √
Tidak melakukan penyalahgunaan.
9. √
Bijak dalam makro alokasi
10. √
Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan
pasien √
KDB 4 JUSTICE
Tidak
Kriteria Ada
ada
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan. √
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, √
beban , sanki) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang √
tepat dan kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa √
alasan sah/tepat.
15.
Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan
penyakit/ggn kesehatan. √
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,
status sosial dll. √
Prinsip Profesionalisme
Dokter kurang bertanggung jawab kepada pasien, dokter hanya
menganamnesa pasien secara singkat dan tidak melakukan pemeriksaan Accountability
fisik pada pasien.

Dokter tidak mementingkan kesejahteraan pasien, memaksa pasien agar


mau di rawat inap, padahal sang anak menolak untuk di rawat inap. Alturism

Dokter tidak berempati terhadap pasien Humanity

Dokter tidak menjalankan tugasnya sebagai dokter dengan baik Duty

Dokter tidak menghargai hak pasien, tetap memaksa supaya anak di


Respect for
rawat inap meskipu anak menolak dan menangis, serta mengancam
other
tidak akan memberikan resep, jika tidak mau di rawat inap.
4 Box Method Of Clinical Ethics
Medical Indications Quality of life

Seorang anak 13 th datang Dokter tidak melakukan anamnesa


dengan keluhan pusing dan dengan baik dan tidak melakukan
badan lemas. Saat disekolah pemeriksaan fisik. Dokter juga tidak
smepat pingsan. Jika dokter memberikan resep obat karena
pasien menolak untuk dirawat inap
mendiagnosa Vertigo sebaiknya
dilakukan pemeriksaan tes
keseimnangan.

Client Preference Contextual features

Pasien menolak untuk dirawat inap Dokter tidak menhargai hak hak
pasien secara keseluruhan. Tidak
dan pasien tidak mendapatkan hak
memberi kesempatan pasien dan
haknya secara keseluruhan. keluarga pasien berfikir dalam
membuat keputusan
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai