Pada aktivitas antitumor, Ribosome Inactivating Protein (RIP) memberikan efek pada
beberapa penyakit, diantaranya pada kanker payudara, leukimia dan limfoma, serta
pada hepatoma dan kanker lainnya. Marmorin telah terbukti berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan sel tumor payudara pada vitro dan in vivo. Pada Leukimia
dan limfoma, trichosantinlah yang signifikan menghambat poliferasi pada berbagai
leukimia dan limfoma baris sel. Ribosome Inactivating Protein (RIP) memang
memiliki potensi untuk menjadi agen antitumor yang inovatif, tetapi protein tersebut
juga memiliki efek samping beracun, termasuk anafilaksis parah sistemik,
immunogenesis, dan toksisitas.
Pada induksi apoptosis sel tumor, Caspases memainkan peran penting dalam
apoptosis. Mereka diklasifikasikan menjadi tiga jenis: caspases inisiator, algojo, dan
prosesor sitokin. Kemajuan besar telah dibuat dalam mempelajari tiga jalur sinyal
yang terkait dengan aktivasi caspase, termasuk mitokondria, reseptor kematian, dan
stres retikulum endoplasma jalur sinyal. Apoptosis juga terjadi melalui apoptosis-
inducing factor (AIF), yang merupakan caspase-independen.
Obat kanker konvensional yang digunakan pada saat ini sering kurang spesifik
tumor, pbat tersebut dinilai sangat membatasi dosis terapi dan efek kuratif. Sebuah
cara yang layak untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan terapi target,
sebagai berikut: (1) pengiriman ditargetkan sesuai seperti dengan immunotoxins
disebutkan di atas atau dengan antibodi bi-spesifik (mengandung dua pengakuan
antigen spesifik fragmen Fab yang berbeda); (2) strategi ekspresi tumor spesifik,
dimana cDNA dari RIP disintesis dan kloning ke dalam vektor plasmid dikendalikan
oleh promotor kanker tertentu, akhirnya menghasilkan RIP dalam sitoplasma sel.
Strategi ini harus diselidiki dalam serangkaian studi praklinis sebelum tes dapat
dilakukan pada subyek manusia. Beberapa immunotoxins saporin mengandung
dalam uji klinis telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, sedangkan immunotoxins
RIP-lain yang mengandung hampir tidak diteliti. Beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan ketika menerjemahkan data praklinik ke klinik: risiko imunogenisitas
dan toksisitas pada pasien harus diminimalkan; dosis efek minimum dan dosis
ditoleransi maksimal harus ditentukan; dan kemungkinan efek samping selama
pengobatan harus diprediksi. strategi ekspresi tumor spesifik jarang dilaporkan; Oleh
karena itu, ide ini masih harus dieksplorasi.