Anda di halaman 1dari 10

Prinsip dasar kaidah bioetik

Sarah Claudia Yosephine Simanjuntak


Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jln. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk
Jakarta Barat
sarah2016fk204@civitas.ukrida.ac.id

abstract

bioethics is defined as the branch of ethics that investigates problems specifically arising

from medical and biological practice. these include problems of the nature and distribution

of treatment, the spare of authority of the patient, the physician, and others, the limitation of

acceptable intervention and experimentation ( see abortion, euthanasia ), and the priority of

genetic research and its application.

abstrak

bioetika didefinisikan sebagai cabang dari etika yang menyelidiki masalah khusus yang

timbul dari praktek medis dan biologi. ini termasuk masalah sifat dan distribusi pengobatan,

menyelamatkan tanggung jawab pasien, dokter, dan lain-lain, keterbatasan intervensi dan

eksperimen diterima (seperti aborsi, euthanasia), dan prioritas penelitian genetik dan

aplikasinya.

Pendahuluan

Pada zaman sekarang masyarakat sudah semakin diperdalam pengetahuannya tentang bidang

kesehatan. Masyarakat sekarang dapat mengetahui pengetahuan tentang hak-hak yang wajib

mereka dapatkan. Maka dari itu dokter dituntut untuk lebih memperhatikan lagi hal tersebut
agar bisa mengimbangi pasien yang berobat dengan berbagai macam penyakit, keluhan dan

berbagai macam sifat-sifat pasien. Dokter akan diperhadapkan dengan berbagai macam

masalah etika yang harus dihadapinya dalam setiap menangani pasien. Untuk itu dokter

dituntut untuk dapat mengambil suatu keputusan yang tepat dalam setiap melakukan

tindakan. Maka dari itu dokter harus memiliki dan menerapkan kaidah dasar bioetik.

Skenario :

Dokter A sedang bertugas di unit rawat jalan,menerima seorang pasien laki-laki setengah

baya,tampak kurus pucat,berjalan bertatih-tatih dan terus batuk di hadapannya. Pasien itu

ditemani oleh anak perempuannya. Dokter A enggan melakukan anamnesis dan langsung

memeriksa si pasien sekedarnya. Ketika si anak bertanya tentang penyakit ayahnya, dokter A

memberikan resep dan surat untuk pemerikasaan laboratorium. Si anak bertanya tentang

penyakit ayahnya tetapi dokter A enggan untuk menjelaskannya.

Rumusan Masalah

1. Dokter tidak melakukan anamnesis.

2. Dokter enggan untuk menjelaskan penyakit pasien terhadap anak pasien.

Tujuan penulisan

1. Mampu mengetahui prinsip dasar bioetik

2. Mampu menganalisis pelanggaran bioetik yang terdapat dalam skenario/kasus

pembahasan

Kaidah dasar bioetik


Bioetika merupakan etika yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian

dibidang biomedis1. Menurut F. Abel Bioetika adalah studi interdisipliner tentang problem

yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran, pada skala

mikro maupun makro, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas serta sistem nilainya,

kini dan masa mendatang1.

Bioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma-

norma atau nilai-nilai moral2. Bioetika merupakan pandangan lebih luas dari etika kedokteran

karena begitu saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidup1. Bioetika

merupakan genus, sedangkan etika kedokteran merupakan spesies1. Tetapi pada beberapa

kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan

dengan mengorbankan prinsip yang lain2. Keadaan terakhir disebut prime facie2. Dalam

dunia kedokteran,terdapat berbagai macam prinsip yang digunakan dalam pengambilan

keputusan terdiri dari empat prinsip yang biasa disebut Kaidah Dasar Bioetik (KDB)4.

Terdapat empat prinsip utama di dalam kaidah dasar bioetik,yaitu :4

1. Beneficence

2. non-maleficence

3. justice

4. autonomy
1. Beneficence

Ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar dan berlaku pada banyak pasien

lainnya,sehingga dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien1. Dokter

telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang akan dialami pasiennya akan lebih banyak

dibandingkan dengan kerugiannya1. Prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah

menjadi atau dalam keadaan yang umum1. Beneficence membawa arti menyediakan

kemudahan dan kesenangan kepada pasien dengan mengambil langkah positif untuk

memaksimalkan akibat baik daripada hal yang buruk2. Dalam arti prinsip bahwa seorang

dokter berbuat baik,menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus

mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan2. Beneficence

mengutamakan kepentingan pasien3.

Kaidah yang terdapat didalam beneficence,adalah :1

Mengutamakan altruisme

Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

Memandang pasien / keluarga / sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter

Mengusahakan agar kebaikan / manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan

keburukannya

Paternalisme bertanggung jawab / berkasih sayang

Menjamin kehidupan baik minimal manusia

Pembatasan goal based

Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan / prefensi pasien


Minimalisasi akibat buruk

Kewajiban menolong pasien gawat darurat

Menghargai hak hak pasien secara keseluruhan

Tidak menarik honorarium di luar kepantasan

Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan

Mengembangkan profesi secara terus menerus

Memberikan obat berkhasiat namun murah

Menerapkan Golden Rule Principle

Contoh pelanggaran prinsip beneficence pada kasus yang dilakukan dokter dalam skenario

PBL:

Skenario E, dokter A tidak mau melakukan anamnesis

Pembahasan : Dokter A melakukan beberapa tindakan yang tidak sesuai dengan check list

yang ada.

2.Non Maleficence

Prinsip dasar Non Maleficence adalah primum non nocere, yang artinya pertama-tama

jangan menyakiti4. Prinsip ini melarang dokter berbuat jahat atau membuat derita pasien,

serta mewajibkan dokter untuk meminimalisasi akibat buruk4. Pernyataan kuno Fist, do no

harm, tetap berlaku dan harus diikuti2. Dalam kaidah non maleficence, dikenal juga prinsip

double effect, yakni bahwa tindakan yang merugikan tidak selalu dianggap tindakan yang

buruk 4. Tindakan ini boleh dilakukan jika bertujuan memperoleh akibat baik, dan tidak ada

cara lain yang lebih tepat4.

prinsip double effect :1

Tindakan tersebut secara intrinsik tidak salah (setidaknya netral)


Niatnya memperoleh akibat baik tak boleh dari sebab buruk (akibat buruk tak boleh

foreseen dan tolerated jadi sarana)

Akibat buruk bukan cara untuk mencapai tujuan pokok / akibat baik

Pertimbangan yang layak (tak ada cara lain lebih tepat) : akibat baik masih lebih besar

dari pada akibat buruk.

Kaidah yang terdapat didalam Non Maleficene,adalah :1

Menolong pasien emergensi

Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah

Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) atau berisiko hilangnya

sesuatu yang penting (gawat)

Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif

Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter (hanya mengalami

risiko minimal)

Mengobati pasien yang luka

Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)

Tidak menghina / mencaci maki / memanfaatkan pasien

Tidak memandang pasien hanya sebagai obyek

Mengobati secara proporsional

Mencegah pasien dari bahaya

Menghindari misrepresentasi dari pasien

Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian

Memberikan semangat hidup

Melindungi pasien dari serangan


Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan / kerumah-sakitan yang

merugikan pihak pasien / keluarganya

Contoh kasus pada prinsip Non Maleficence :1

Tindakan penghentian kehamilan pada kehamilan ektopik

Pemberian morfin kepada pasien terminal dengan nyeri yang berlebihan

Menghentikan alat bantu pada pasien terminal

3.justice

Keadilan (justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan

adil terhadap untuk kebahagian dan kenyamanan pasien tersebut2. Perbedaan tingkat

ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan,

dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasienya2. Justice

memberikan perlakuan yang sama kepada semua pribadi dalam posisi dan dalam keadaan

uang yang sama3. Treat similar cases in a similar way = justice within morality1.

Kaidah yang terdapat didalam justice,adalah :1

Memberlakukan segala sesuatu secara universal

Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

Menghargai hak sehat pasien (affordability,equality,accessibility,availability,quality)

Menghargai hak hukum pasien

Menghargai hak orang lain

Menjaga kelompok rentan (yang paling merugikan)

Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,status sosial,dll

Tidak melakukan penyalahgunaan


Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien

Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya

Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya,beban,sanksi) secara adil

Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah / tepat

Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit / gangguan kesehatan

Bijak dalam makro alokasi

4.Autonomy

Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia2. Setiap individu harus

diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menetukan nasib diri sendiri2.

Autonomy bermaksud

menghendaki,menyetujui,membenarkan,mendukung,membela,membiarkan pasien demi

dirinya sendiri2. Pada umumnya, autonomy dikaitkan dengan permintaan persetujuan kepada

pasien atas apa yang akan dokter lakukan3.

Autonomy erat terkait dengan doktrin informed-consent, kompetensi (termasuk untuk

kepentingan peradilan), penggunaan teknologi baru, dampak yang dimaksudkan (intended)

atau dampak tak laik-bayang (foreseen effects), letting die4.

Kaidah yang terdapat didalam autonomy,adalah:1

Menghargai hak menentukan nasib sendiri,menghargai martabat pasien

Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)

Berterus terang

Menghargai privasi
Menjaga rahasia pasien

Menghargai rasionalitas pasien

Melaksanakan informed consent

Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

Tidak mengintervensi dan kompeten mengambil keputusan sendiri

Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan,termasuk

keluarga pasien sendiri

Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien

Menjaga hubungan (kontrak)

Penutup

Kesimpulan

Kaidah dasar bioetik sangat penting didalam dunia kedokteran karena dengan adanya kaidah

dasar bioetik seorang dokter dapat mengambil sikap yang tepat dan benar. Kaidah dasar

bioetik dibagi menjadi empat macam, yaitu : Beneficence, Non-maleficence, Justice, dan

Autonomy. Dalam kasus dokter A pada skenario E terlihat bahwa dokter A melakukan

beberapa tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah dasar bioetik. Dokter A tersebut telah

melanggar etika Beneficence karena dokter A tidak memberikan hak pasien untuk

mengetahui penyakit yang dideritanya dengan tidak melakukan anamnesis kepada pasien

tersebut dan tidak menerapkan Golden Rule Principle.

Daftar pustaka
1. Hartono, Budiman. 2015. Blok 1 Modul 1 WHO AM I ? Bioetika, Humaniora dan

Profesionalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Krida Wacana

2. https://worldmeister.wordpress.com/2011/05/27/euthanasia-dan-bioetika-kedokteran /

3. http://documentslide.com/documents/kaidah-dasar-bioetik-56180dff33c1c.html

4. http://www.berbagimanfaat.com/2011/04/bioetika-kedokteran.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai