bios : kehidupan
Bioetik
ethos : norma-norma atau nilai-nilai moral
Contoh:
Kalimat 1: Mahatma Gandhi memiliki tinggi badan 150 cm.
fakta objektif, klaim empiris
Kalimat 2: Mahatma Gandhi adalah orang yang ramah.
pernyataan emosional, ekspresi perasaan
Kalimat 3: Mahatma Gandhi adalah orang yang baik.
penilaian moral, pertimbangan
Penentuan etika:
1. Analisis fakta dan kondisi-kondisi yang perlu diperhitungkan
2. Analisis nilai (problematika moral dari berbagai sudut pandang)
3. Menentukan alternatif keputusan/tindakan (duty)
4. Konsistensi
5. Kesimpulan.
UNESCO. Ethics Education Programme. 2007.
PROFESI KEDOKTERAN
Stern DT. Professionalism in GME: defining and measuring professionalism. May 2010.
ETIKA PROFESI
Etika profesi:
Seperangkat perilaku anggota profesi dalam hubungan dengan orang lain
Pengamalan etika kelompok menjadi baik dalam arti moral.
Hanafiah MJ & Amir A. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 4. Jakarta: EGC. 2008: 2-25.
ETIKA PROFESI KEDOKTERAN
Hanafiah MJ & Amir A. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 4. Jakarta: EGC. 2008: 2-25.
ETIKA DAN PROFESIONALISME
KEDOKTERAN
PILLARS OF
PROFESSIONALISM
(Arnold & Stern, 2010)
Paternalistic Partnership
Doctor
BASIC MORAL
RESPECT
PRINCIPLES
Patient
EXCLUSIVE TRUST
Patient’s
autonomy
Honesty Beneficence
Moral
Principles
Non-
Justice
maleficence
Gillon R. Medical ethics: four principles plus attention to scope. BMJ 1994;309:184-8. [serial online] [cited on: 2014 Oct 31]. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2540719/pdf/bmj00449-0050.pdf
Lawrence GS. Surat Keterangan Visum et Repertum Korban Hidup dan Mati. 2010. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik–Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
AUTONOMY
Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat
manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai
manusia yang mempunyai hak menentukan nasibnya
sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berpikir
secara logis dan membuat keputusan sendiri,
Autonomy mempunyai ciri-ciri:
Menghargai hak menentukan nasib sendiri
Menjaga rahasia pasien
Melaksanakan informed consent
Prinsip-prinsip Autonomy
Saya bersumpah demi Dewa Apollo, Asclepios, Hygea dan Panacea serta seluruh Dewa
Dewi Saya akan memenuhi sumpah ini sesuai kemampuan dan penilaian
Saya.Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu ini kepada saya sebagai orang tua
Saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya dan apabila ia
membutuhkan uang saya akan memberikan dan anak keturunannya saya anggap Sebagai
saudara sendiri,dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila Mereka berkehendak
tanpa biaya atau perjan jian memberikan persepsi dan instruksi saya dalam
pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya dan
Murid2 yang sudah membikin perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai
Hukum kedokteran dan tidak kepada yang lain
DECLARATION OF GENEVA: PHYSICIAN’S OATH
(World Medical Association, 1948)
Pasal 8 Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia.
Pasal 9 Seorang dokter wajib bersikap dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya
untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter
atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10 Seorang dokter wajib
.
Pasal 11 Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya .
Pasal 12 Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan
(promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya
serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13 Setiap dokter dalam bekerja sama dengan
, wajib saling menghormati.
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (2012)
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 14 Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan
dan keterampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib
pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15 Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
, termasuk dalam beribadat dan atau
penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16 Setiap dokter wajib
, bahkan juga setelah pasien itu meninggaldunia.
Pasal 17 Setiap dokter wajib melakukan sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Etika Dokter terhadap pasien
Dokter wajib memperhatikan jenis penyakit, sebab musababnya, kondisi tubuh pasien ,
umurnya obat yang cocok dengan musim itu, negeri si sakit dan keadaan buminya, iklim
di mana ia sakit, dan daya penyembuhan obat itu.
Dia harus lemah lembut menggunakan cara keagamaan dan sugesti (meyakinkan peran
jiwa dan pertolongan Tuhan) dalam pengobatan
Dia harus mengajarkan perilaku sehat dan cara mencegah timbulnya penyakit kepada
pasien dengan santun dan meyakinkan tanpa sikap angkuh atau acuh tak acuh
Jika harus melakukan pengobatan yang mungkin berdampak negatif pada pasien harus
memberikan penjelasan yang lengkap dan mudah difahami sebelum minta persetujuan
pasien/keluarganya
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (2012)
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
kedokteran/kesehatan.
BEBERAPA CONTOH ISU BIOETIK
Pelanggaran Etika Murni MKEK
SPV datang
Pemeriksaan & Rekam medis
Pasien UGD
penanganan medis (medical record)
Pemeriksaan medis
Artificial life
Brain-computer interface
Biocentrism
Biological agent
Gene theft
Gene therapy
Genetically modified food
Cryonics Genetically modified organism
Disability Genomics
Eugenics Great Ape Project
HeLa cells
Exorcism
Faith Healing
Feeding tube
Medical torture
Iatrogenesis Mediation
Infertility treatments
Intersex Moral obligation
Moral status of animals
Nanomedicine
Lobotomy Nazi human experimentation
Medicalization Ordinary and extraordinary care
Overtreatment
Organ transplant Professional ethics
Psychosurgery
Parthenogenesis Quality of Life (Healthcare)
Patients' Bill of Rights Quaternary prevention
Placebo
Pharmacogenetics
Political abuse of psychiatry Reproductive technology
Reprogenetics
Prescription drug prices
Procreative beneficence
Spiritual drug use
Suicide
Surrogacy
Transsexuality
Transhumanism
TERIMA KASIH
Last update 2018/09/1