Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT ILMU

HUBUNGAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI,


DAN AKSIOLOGI TERHADAP ILMU MATA
KOMUNITAS: OPTHALMOLOGY
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wajib Ilmu Dasar
PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Oleh

dr. Muhammad Reza Arlas


PPDS Departemen Ilmu Kesehatan Mata

Pembimbing:
Prof. Dr. dr. MT. Kamaluddin, M.Sc., Sp.FK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU


Selain ilmu sebagai usaha untuk mangolah, memahami danmanghayati dunia maka
dibutuhkan pula sebuah pendekatan yangdinamakan filsafat. Menurut Rachman dkk
(2006:55), filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan
nilai-nilainya. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhansejauh dapat
dijangkau oleh pikiran manusia. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang asal mula dan sifat dasar alamsemesta tempat manusia hidup serta apa yang
merupakan tujuan hidupnya.Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab
pentingdalam mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara padu dan
mengakar dalam tiga dimensi ilmiahnya (ontologi, epistemologidan aksiologi) yang kokoh
dan sejajar dengan ilmu lain.

I.2. RUANG LINGKUP


Bidang garapan Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang
menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
a) Ontologi
Cabang Ontologi, yaitu berada dalam wilayah ada. Kata Ontologi berasal dari
Yunani, yaitu onto yang artinya ada dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian,
ontologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang keberadaan. Pertanyaan yang
menyangkut wilayah ini antara lain: apakah objek yang ditelaah ilmu? Bagaimanakah
hakikat dari objek itu? Bagaimanakah hubungan antara objek tadi dengan daya
tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan dan ilmu? Ontologi merupakan
salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut
membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki
pandangan yang bersifat ontologis ialah seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada
masanya, kebanyakan orang belum membedakan antara penampakan dengan
kenyataan.

2
Mata Komunitas: Kebutaan
Kualitas hidup, status dan fungsi kesehatan merupakan istilah yang bermakna dalam
literature kesehatan. Status kesehatan adalah istilah untukkapabilitas dan limitasifisik,
emosi dan sosialseseorang, sedangkanfungsikesehatanadalahistilah yang
menggambarkanbagaimanaseseorangdapatmelaksanakanperan,
tugasmaupunaktivitasdenganbaik. Berbedadengankeduaistilahtersebut,
Kualitashidupmenitikberatkan pada nilai yang ditempatkan pada fungsi dan status
kesehatanseseorang.Pada penilaiankualitashidup, banyakaspek yang
tidakberhubungandengan status kesehatanpasien,
sehinggahasildaripenilaianinisecarakhasmenitikberatkan pada skala/pengukuran yang
hanyamengukurkesehatan yang berkaitandengankualitashidup. Dalambidang THT
komunitas, meliputisalahsatunyaadalahmengenaibising.

b) Epistemologiilmu
Meliputisumber, sarana, dan
tatacaramengunakansaranatersebutuntukmencapaipengetahuan (ilmiah).
Perbedaanmengenalpilihanlandasanontologikakandengansendirinyamengakibatkanper
bedaandalammenentukansarana yang akankitapilih. Akal (Verstand),akalbudi
(Vernunft) pengalaman, ataukomunikasiantaraakal dan pengalaman, intuisi,
merupakansarana yang dimaksuddalamepistemologik, sehinggadikenaladanya
model-model epistemologikseperti: rasionalisme, empirisme,
kritisismeataurasionalismekritis, positivisme, fenomenologidenganberbagaivariasinya.
Ditunjukkan pula bagaimanakelebihan dan kelemahansesuatu model epistemologikbe-
sertatolakukurnyabagipengetahuan (ilmiah) itusepertiteorikoherensi, korespondesi,
pragmatis, dan teoriintersubjektif.

THT Komunitas: Bising


Daripengertiannya bising adalah suara yang tidak diinginkan. Dimana gangguan
pendengaran akibat bising adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat
terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan
biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Sifat ketulian adalah sensorineural
pada kedua telinga. Skrining pendengaran adalah prosedur tes pendengaran secara
masal,cepat, praktis, cost effective pada populasi tertentu, berdasarkan hasil skrining
dapat dibedakan kelompok tanpa gangguan pendengaran dengan kelompok yang
3
memerlukan tindak lanjut. Gejala, diantaranya kurangnya pendengaran disertai tinitus
atau tidak kadang-kadang disertai kesulitan menangkap pembicaraan dengan
kekerasan biasa.

c) AksiologiIlmu
Meliputinilal-nilal(values) yang
bersifatnormatifdalampemberianmaknaterhadapkebenaranatauke-
nyataansebagaimanakitajumpaidalamkehidupankita yang
menjelajahiberbagaikawasan, sepertikawasansosial, kawasansimbolikatau pun
fisik-material. Lebihdariitunilai-nilai juga ditunjukkan oleh
aksiologiinisebagaisuatuconditio sine qua non yang wajibdipatuhidalamkegiatankita,
baikdalammelakukanpenelitianmaupun di dalammenerapkanilmu.

THT KOMUNITAS :BISING


Pengaruh bising menyebabkan adanya gangguan di dalam koklea berupa kerusakan
sel-sel sensorik dan penunjang juga dapat menimbulkan efek pada sel-sel ganglion,
saraf, membran tektoria, pembuluh darah dan stria vaskularis.Jenis kerusakan pada
struktur organ tertentu yang ditimbulkan bergantung pada intensitas, lama pajanan dan
frekuensi bising.Adapun, nilai dan manfaat yang
dapatdiambildarifilsafatmengenaibisinginiadalah, diantaranya:
a. Mampumelakukanskrining dan diagnosis gangguanpendengaran dan intervensidini
pada pasiendengangangguanbahasa dan
bicaraberdasarkanpemeriksaanfisikpendengaran dan
keseimbangandansertapemeriksaanpemeriksaantambahan / penunjang.
b. Mampu memutuskan dan menangani secara mandiri termasuk memilih jenis
rehabilitasi bila terjadi gangguan pendengaran pada keterlambatan bahasa dan
bicara.
c. Mampu mendeteksi adanya faktor risiko dan gangguan pendengaran

Pencegahan/ Preventif
Dengan melakukan pemeriksaan skrining pendengaran pada:
a. Orang yang terpajan bising (misalnya di pabrik)

4
b. Orang yang mempunyai gaya hidup dengan resiko terpajan bising (misalnya
penikmat musik, penikmat permainan elektronik yang bising, dll)

Pencegahan dengan program konservasi pendengaran merupakan hal yang paling baik
dilakukan dengan cara :
a. Melakukan identifikasi sumber bising melalui survei kebisingan,
b. Melakukan analisis kebisingan dengan mengukur kebisingan menggunakan sound
level meter,
c. Melakukan pemeriksaan pendengaran secara berkala dengan menggunakan
audiometri dan OAE
d. Menerapkan sistem komunikasi, informasi dan edukasi serta menerapkan
penggunaan alat pelindung diri secara ketat dan melakukan pencatatan dan
pelaporan data.

I.3. PENUTUP
DalamperkembangannyaFilsafatllmu juga mengarahkanpandangannya pada
StrategiPengembanganilmu, yang menyangkutetik dan heuristik. Bahkansampal pada
dimensikebudayaanuntukmenangkaptidaksajakegunaanataukemanfaatanilmu, tetapi juga
artimaknanyabagikehidupan.

Anda mungkin juga menyukai