Menyalurkan masuknya cahaya agar tepat jatuh pada retina Lensa bersifat transparan Susunan sel yang padat dan teratur Tingkat protein dalam sitoplasma yang tinggi Membuat perbedaan indeks refraksi dengan media cairan di sekitar lensa Katarak terjadi apabila lensa kehilangan kejernihannya Umur menjadi resiko terbesar terjadinya katarak Penyebab katarak Usia Keturunan genetik Gangguan metabolik seperti Lowe’s syndrom dan hipokalemia Diabetes Keracunan (obat, zat kimia atau ion logam) Nutrisi Dehidrasi Trauma Radiasi Penyakit mata seperti galucoma, uveitis Penyakit sistemik seperti gagal ginjal Pertumbuhan lensa Lensa tumbuh selama hidup Komponen lensa terus bertambah Menambah fiber sehingga massa lensa bertambah Tingkat pertumbuhan maksimal pada janin Massa lensa saat lahir 90 mg Setelah lahir tingkat pertumbuhan lensa 1.3mg/tahun antara 10-90 tahun Protein : 33% berat lensa Saat Lahir, diameter lensa 6,5 mm dan lebar sagital 3mm Saat usia 90 tahun, diameter lensa 10 mm dan lebar sagital 6 mm. Presbiopia Kehilangan kekuatan akomodasi telah dimulai sejak bayi dan maksimum saat usia 50 tahun Faktor yang menyebabkan presbiopi Badan siliar bergeser ke depan, menurunkan fungsi otot Meningkatnya jaringan ikat pada badan siliar Meningkatnya jarak antara korteks dan nukleus Meningkatnya kelengkungan permukaan lensa anterior, menurunkan kemampuan otot siliar untuk berkontraksi Oksidasi dan penuaan lensa Peningkatan paparan sinar matahari (komponen UV) dan penuaan berhubungan dengan katarak Gangguan penghamburan dan penyerapan cahaya Pada pertambahan usia, penghamburan dan penyerapan cahaya meningkat pada lensa. Penyerapan terbesar pada gelombang cahaya biru (460 nm) karena penumpukan kromofor kuning Kromofor adalah bagian dari pigmen yang paling sensitif dengan cahaya Klasifikasi katarak Cortical Nuclear Posterior subcapsular Mixed Mature dan hipermatur Capsular Anterior capsular Retrodots Kongenital dan juvenil Traumatik Katarak kortikal Angka kejadian tertinggi Cenderung menjadi overhidrasi hasil dari ketidakseimbangan elektrolit yang nantinya memicu kerusakan fiber cortikal lensa (terutama pada diabetes) Pasien dengan jenis katarak ini baik melihat di dalam ruangan dan kesulitan pada cahaya yang terang. Katarak kortikal Katarak nuklear Muncul dari sklerosis yang normal atau penebalan dan kekuningan pada nukleus pada pasien usia lanjut. Progres lambat dengan visus 6/9 bertahan pada periode yang panjang Refraksi lensa berubah sesuai dengann penebalan lensa Katarak nuklear berhubungan dengan perubahan psikokimia dari struktur protein lensa( kristalin α-,β-, dan δ) Modifikasi kimia dari protein nuklear lensa memicu kekuningan diikuti kecoklatan dan berkembang sampai kehitaman Katarak nuklear Katarak Subcapsular Posterior (PSC) Kasus lebih jarang dibanding katarak nuklear dan kortikal Lebih mudah dinilai pada retroiluminasi bagian central, dan mengganggu pada pemeriksaan funduskopi Keluhan fase awal Silau Sulit memfokuskan cahaya terutama benda dekat Saat pupil konstriksi, maka cahaya masuk terkonsentrasi ditengah menyebabkan penghamburan cahaya dan terganggunya memfokuskan cahaya ke makula Katarak Subcapsular Posterior (PSC) Katarak ini diperiksa dengan iluminasi langsung untuk menentukan sisi luar yang keruh seperti terlihat bayangan pada bagian kapsul posterior. Pada fase awal terlihat seperti partikel debu pada area subkapsular posterior sentraldangan penyinaran langsung. Kekeruhan ini menjadi lebih tebal yang cukup membentuk bayangan PSCs juga bisa merupakan hasil dari radiasi, penggunaan steroid, atau berhubungan dengan penyakit diabetes, miopia tinggi, dan degenerasi retina Katarak Subcapsular Posterior Katarak Mixed Beberapa jenis variasi katarak yang muncul secara bersamaan Terjadi karena pada regio lensa yang lain ikut mengalami proses degenerasi Katarak Mature Lensa terjadi pembengkakan dan peningkatan volum secara cepat karena terjadi hidrasi yang cepat pada korteks lensa Kekeruhan yang sempurna dinamakan katarak matur Jika cairan komponan kortikal lensa tidak diserap maka nukleus yang padat akan jatuh ke bagian belakang bawah lensa (katarak morgagni) Katarak Mature Katarak Kapsular Kapsul lensa akan mmengalami kekeruhan berhubungan dengan penuaan Katarak kapsular dapat terjadi pada bagian kapsul anterior dan posterior Posterior polar katarak biasanya lebih padat, terlokalisir dan tidak progresif Polar katarak cenderung stabil, pasien masih mendapatkan penglihatan yang adekuat dengan terapi konservatif( obat dilatasi pupil atau menggunakan kacamata pada cahaya terang Pembedahan/operasi harus waspada resiko robeknya kapsul posterior lensa Katarak Subkapsular Anterior Terdiri dari epitel anterior lensi yang berlapis-lapis da penumpukan kapsul lensa yang tidak normal Terjadi bersamaan dengan PSCs Juga diakibatkan luka lokal dan iritasi seperti uveitis atau luka akibat zat kimia dan radiasi Retrodots Bulat, kekeruhan yang tembus cahaya yang biasanya terjadi pada kortek dalam atau regio perinuklear Pada umumnya tidak mengganggu fungsi penglihatan sampai katarak campuean terjadi. Katarak Kongenital dan Juvenil Katarak kongenital terdeteksi saat kelahiran Katarak kongenital menjadi peringkat ke-3 penyebab kebutaan pada anak Katarak juvenil berkembang sampai usia 12 tahun Klasifikasi kongenital katarak Total - Terjadi kekeruhan yang sempurna saat lahir - Biasanya berhubungan dengan gangguan sitemik atau gangguan abnormalitas seperti galaktosemia, rubella, dan sindrom lowe Parsial 1. Katarak polar anterior dan posterior 2. Katarak zonular a) Lamellar b) Stellata c) Nuklear d) Coronary e) Serulen 3. Katarak membran Katarak Traumatik Terjadi karena adanya trauma pada lensa Karakteristik Morfologi katarak berbeda antara trauma tumpul dan trauma tembus Katarak trauma tumpul sering memiliki bentuk kenampakan seperti bunga mawar Katarak akibat trauma tembus, ukuran terbukanya kapsul lensa menentukan bentuk morfologinya Penilaian Pasien dengan Katarak Optometrist harus mengetahui riwayat pasien Untuk mengetahui pengobatan agar meningkatkan kualitas hidup dan keuntungan dari pengobatan Tujuan utama untuk meningkatkan fungsi penglihatan Operasi Katarak Menentukan apakah efek katarak pada fungsi penglihatan Mengetahui keseharian pasien, pekerjaan, dan aktivitas sosial Mengidentifikasi kondisi okular sebagai prediksi visual yang buruk setelah operasi Patologi kornea Glaucoma Uveitis Pseudoexfoliasi Opasiti vitreus Retinopati diabetik ARMD Gangguan vaskular retina Ambliopia Penyakit saraf optik dan penyakit saraf lainnya Operasi Katarak (Mendesak) Katarak mature Reaksi peradangan dapat meningkatkan TIO Penilaian sebelum Operasi Menetapkan koreksi visus terbaik Memastikan diagnosis katarak Menyingkirkan penyakit okular Merencanakan rencana optik Mendiskusikan prosedur operasi dengan pasien Investigasi pengobatan sebelum operasi Hipertensi sistemik Angina Pasien diabetes PPOK Penyakit katup jantung Pasien dengan menggunakan warfarin Pemeriksaan setelah operasi Refraksi Ketajaman visual dekat dan jauh Biometry B- Scan USG Topography kornea
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis