BAB I
PENDAHULUAN
Bola mata tidak seutuhnya berbentuk bola. Hal ini akibat dari
25mm. Pada mata miopia cenderung lebih panjang dan pada mata
bayangan jatuh tepat pada retina karena permukaan yang sferis dan sifat
limbus.2 Kornea membentuk 1/6 bagian anterior dari lapisan fibrous luar
penglihatan manusia sebanyak 74% yaitu dengan nilai 43.25 dioptri dari
kornea.4
1.2. Tujuan
BAB II
2.1. Prekornea
kornea. Lapisan ini memiliki 4 fungsi utama yaitu, sebagai media optik,
3. Lapisan mucin
(Dikutip dari: Cantor LB, et all. Basic and clinical science course: Section 2; Fundamental
and Principles Ophthalmology. San Fransisco: American Academy of Ophthalmology,
2015)
5
(Dikutip dari: Skalicky SE, Ocular and Visual Physiology. Sydney: Springer Science.
2015)
2.2. Kornea
hari dan terus berkembang matang sampai usia 5 bulan. Epitel kornea
membran basalis dan epitel bagian bawah dan tumbuh sampai bulan
descement terdeteksi muncul pada bulan ketiga. Kornea pada fetal belum
jernih. Hal ini diakibatkan oleh hidrasi yang tinggi. Ketika jaringan pada
kornea telah matang, kandungan air dalam kornea mulai berkurang dan
manusia sebanyak 74% yaitu dengan nilai 43.25 dioptri dari total 58,60
mm dan ukuran vertikal 10-11 mm. Pada bagian tengah kornea memiliki
kornea sehingga pada bagian perifer ketebalan kornea berkisar 0,7 mm.
(Dikutip dari: Remington LA. Clinical Anatomy of The Visual System. USA:
Elsivier Inc. 2005)
kolagen lamela kornea yang sangat tersusun, kolagen fibril dalam kolagen
cristaline pada kolagen fibril, dan endotel pump yang memindahkan cairan
dari kornea dan menjaga stroma dari dehidrasi. Gangguan yang terjadi
menurun.5
dengan jaringan lain. Sebagian besar saraf pada kornea bersifat sensorik,
kornea dengan susunan yang melingkar dan bergerak sejajar dari epitel
8
sifat transparan pada kornea. Pada bagian akhir serabut saraf ini
(Dikutip dari: Foster CS, et all. The Cornea Scientific Foundations and Clinical
Practice. USA: Lippincott Williams & Wilkins. 2005)
Kornea mata terbagi atas 5 lapisan dari anterior dan posterior yang
dan endotel.2,5,6,8,10,11
10
(Dikutip dari: Cantor LB, et all. Basic and clinical science course: Section 8; External
Disease and Cornea. San Fransisco: American Academy of Ophthalmology. 2015)
1. Lapisan epitel
macam tipe sel epitel yaitu sel superfisial, sel wings dan sel basal
lapisan mitosis
Microplicae
sayap
Diameter 8-10 µm
(Dikutip dari: Cantor LB, et all. Basic and clinical science course: Section 2; Fundamental
and Principles Ophthalmology. San Fransisco: American Academy of Ophthalmology,
2015)
12
yang mana akan rusak dan terlepas dari permukaan kornea. Pada
melekat pada membran basal, dimana aktivitas mitosis dari sel epitel
kornea terjadi di membran ini. Sel basal berasal dari sel stem pada
membran basal bagian perifer kornea (limbus). Tiap sel basal akan
sel superfisial.5
Sel Epitel kornea merupakan sel yang unik dimana sel-sel ini
masalah ini, sel ini terdapat banyak serabut saraf akhir yang tanpa
Kepadatan dari saraf ini per unit area di kornea berkisar 300-400 kali
berasal dari saraf siliaris yang mana merupakan cabang dari saraf
2. Membran bowman
tersusun acak oleh fibril kolagen dan proteoglycan. Fibril kolagen pada
3. Stroma
paling kuat dan pada bagian posterior yang melekat pada membran
tersebut.5,13
yang memiliki ketebalan 2.0 µm dan panjang 9-260 µm. Kolagen pada
14
transparan.6,12
(Dikutip dari: Copeland RA, et all. Principles and Practice of Cornea. London:
Jaypee Brothers Medical Publishers. 2013)
Komponen Lokalisasi
Kolagen Tabel 3
Decorin Stroma -
Keratocan Stroma -
Mimmecan Stroma -
descemen
a. Kolagen
Tipe VI Stroma
b. Proteoglikan
c. Glikoprotein
4. Membran descement
ini hanya berukuran 3µm dan pada saat dewasa. Membran ini
5. Endotel
setiap tahunnya. Tidak seperti pada sel epitel kornea, sel endotel tidak
desmosome pada lapisan ini. Sel pada endotel tidak dapat bereplikasi.
2.3. Limbus
konjungtiva dan sklera. Ini adalah sebuah zona yang terbentuk di sisi
Beberapa fungsi muncul dari zona ini antara lain, sel basal dari epitelium
akan menerima sel stem dari zona ini yang nantinya akan berkembang
10 lapisan. Pada sel-sel basal ditemukan sel yang lebih kecil dan sedikit
sel berbentuk kulumnar dibandingkan sel basal pada epitel kornea dan
penyerapan nutrisi dari pembuluh darah limbal. Pada sel basal limbal ini
terdiri dari stem sel untuk regenerasi sel epitel kornea. Stem sel ini
diartikan sebagai sel yang memiliki kemampuan yang tak terbatas dalam
pembaharuan diri dalam membentuk 1 atau lebih jenis sel yang baru.
BAB III
Remodeling Kornea
penyembuhan ini akan memiliki suatu tahapan dan proses yang kompleks
yang melibatkan epitel kornea, stroma, sel peradangan, kelenjar air mata,
adhesi dan menjaga kestabilan lapisan air mata. Lapisan air mata ini ikut
menjaga permukaan rekfaksi tetap jernih. Fungsi dari epitel kornea ini
dari luar. Sel epitel basal pada kornea secara aktif menghasilkan
dan pelepasan dari sel epitel kornea bagian superfisial. Proses dari
perpindahan sel ini berasal dari limbus kornea melalui stem sel. Sel-sel ini
23
Mitosis terjadi pada membran sel basal. Mekanisme ini dicetuskan oleh
dari sel basal dan berdiferensiasi menjadi sel wings dan pada akhirnya
menjadi sel superfisial. Sel superfisial ini akan terlepas dimana proses
siklus ini terjadi berkisar 7-10 hari. Terlepasnya sel superfisial ini dari
kornea distimulasi oleh hasil gesekan dari palpebra ketika berkedip rata-
rata tiap 7 detik. Bersamaan dengan terlepasnya sel epitel superfisial juga
mengalami apoptosis.12
(Dikutip dari : Remington LA. Clinical Anatomy of The Visual System. USA: Elsivier Inc.
2005)
24
Kejadian awal ini terjadi pada kornea setelah terjadi trauma yang
fase yang lebih awal diantara fase luka dan fase migrasi/perpindahan sel
sitoskeletal seperti vinculin, actin, talin dan molekul lainnya seperti integrin
dan CD44, receptor asam hialuronik. Molekul ini yang mengubah perintah
(EGF) yang dapat menstimulasi migrasi dari sel epitel melalui induksi dari
ikatan adesi molekul dan protein sitoskeleton. Setelah migrasi dari sel
berpindah dari perifer ke bagian luka. Fase ini tidak akan berhenti sampai
(Dikutip dari: Copeland RA, et al. Principles and Practice of Cornea. London: Jaypee
Brothers Medical Publishers. 2013)
26
proses migrasi dari tempat yang luka. Bentuk baru dari keratinosit
aktivasi sel yang terjadi di sel epitel ketika merespon luka, Keratinosit
kolagen dan proteoglikan dalam jumlah yang banyak. Kolagen yang baru
ini adalah jenis kolagen tipe I tetapi memiliki bentuk yang beda dengan
jenis matriks extraselular yang sudah ada. Kolagen ini memiliki ukuran
diameter yang lebih besar dan bentuk yang tidak sama. Area luka ini
luka.14
penyebaran sel-sel yang berasal dari area sekitar luka. Dalam beberapa
dari ukuran luka, defek secara keseluruhan akan tertutup dalam 1 minggu
tesebut. Pada beberap waktu, pembesaran cell ini menjadi suatu jenis
atipikal sel yang tua. Pada ukuran luka yang besar, migrasi sel yang luas
28
yang terjadi hanya munculnya suatu abnormal pada bentuk morfologi sel
BAB IV
KESIMPULAN
lensa yang membantu agar bayangan jatuh tepat pada retina karena
permukaan yang sferis dan sifat transparan dari kornea. Kornea dilindungi
oleh lapisan air mata pada bagian depan mata disebut lapisan prekornea.
Lapisan ini memiliki 4 fungsi utama yaitu, sebagai media optik, mekanik,
Kornea mata terbagi atas 5 lapisan dari anterior dan posterior yang
dan endotel. Epitel kornea terdiri dari 5 atau 6 lapisan dengan 3 macam
tipe sel epitel yaitu sel superfisial, sel wings dan sel basal kolumner.
kornea dan merupakan bagian paling tebal dari kornea. Stroma memiliki
30
tipe IV dan VIII dan proteoglikan. Endotel kornea adalah lapisan tunggal
Beberapa fungsi muncul dari zona ini antara lain, sel basal dari epitelium
akan menerima sel stem dari zona ini yang nantinya akan berkembang
penyembuhan ini akan memiliki suatu tahapan dan proses yang kompleks
yang melibatkan epitel kornea, stroma, sel peradangan, kelenjar air mata,