Anda di halaman 1dari 42

KATARAK

Yusrin Aswad, SST, M. Kes


ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sklera lapisan luar mata yang bewarna putih yang memberikan bentuk
struktur bola mata.

Konjungtiva membran tipis melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian
sclera. Mengandung kelenjar musin untuk membasahi bola
mata.
Kornea struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan
pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu
memfokuskan cahaya.
Pupil daerah hitam ditengah-tengah iris, rangsangan simpatis akan
melebarkan pupil.

Iris jaringan bewarna berbentuk cincin, menggantung di belakang


kornea dan di depan lensa, mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Lensa struktur cembung ganda tergantung diantara humor aquos dan
vitreus, membantu memfokuskan cahaya ke retina.

Retina lapisan jaringan peka cahaya yang terletak dibagian belakang bola
mata, berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke
otak

Saraf kumpulan serat saraf membawa pesan visual ke otak.


optikus

Humor cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea
aqueus serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea,
dihasilkan oleh processus ciliaris.

Humor Gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina
vitreus (mengisisegmen posterior mata).
ANATOMI LENSA
 Berasal dari ectoderm, di dalam bola mata terletak di
belakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya
berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan
menipis pada saat terjadinya akomodasi.
 Berbentuk lempeng cakram bikonveks ,terletak didalam
bilik mata belakang.
 Bagian sentral lensa: serat lensa paling dahulu dibentuk.

 Bagian luar nucleus :serat lensa yang lebih muda disebut


korteks lensa. Korteks yang terletak didepan disebut
korteks anterior, dan yang dibelakang disebut korteks
posterior.
ANATOMI LENSA
 perifer kapsul lensa: zonula zinn yang
menggantungkan lensa diseluruh ekuatornya pada
badan siliar.
 Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu,
yaitu :
Kenyal atau lentur karena memegang peranan
terpenting dalam akomodasi untuk menjadi
cembung
Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai
media pengelihatan
Terletak ditempatnya
FISIOLOGI LENSA
 Fungsi utama memfokuskan berkas cahaya ke retina.
 cahaya datang dari jauhotot-otot siliaris relaksasizonula
zinii menegang memperkecil diameter lensa  daya refraksi
lensa diperkecil berkas cahaya paralel akan terfokus ke
retina.
 Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekatotot siliaris
berkontraksi  tegangan zonula berkurangKapsul lensa
yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih
sferis peningkatan daya biasnya.
KATARAK
DEFINISI

setiap keadaan kekeruhan


pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi
protein lensa, proses penuaan.
• Proses degeneratif / bertambahnya usia
• Faktor keturunan
• Cacat bawaan sejak lahir
• Masalah kesehatan, misalnya diabetes
• Pengguanaan obat tertentu, khususnya steroid
• Gangguan pertumbuhan
• Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari
dalam waktu yang cukup lama

ETIOLOGI
• Asap rokok
• Operasi mata sebelumnya
• Trauma (kecelakaan) pada mata
• Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui
PATOFISIOLOGI

1. Teori Hidrasi 2. Teori Sklerosis


• terjadi kegagalan mekanisme pompa • Pada lensa manula
aktif pada epitel lensa yang berada di • serabutkolagen terus
subkapsular anterior  sehingga air bertambah sehingga terjadi pemadatan
tidak dapat dikeluarkan dari lensa serabut kolagendi tengah  sklerosis
 bertambahnya tekanan osmotik  nukleus lensa
menyebabkan kekeruhan lensa
Epitel
makin
Kapsula Tipis

Serat
Lensa

Perubahan pada
Lensa
Usia Lanjut
KLASIFIKASI
Katarak dapat diklasifikasikan Menurut lokasi kekeruhannya
dalam golongan berikut :  Katarak nukleus
Menurut kejadian  Katarak kortikal
 Katarak Developmental
 Katarak subskapular
 Katara Degeneratif
Menurut warna
Menurut Umur  Katarak nigra ( Hitam)
 Katarak kongenital
 Katarak rubra (Merah)
 katarak juvenil
 Katarak Brusnesecent (coklat)
 katarak senil
Menurut bentuk kekeruhan
Menurut Konsistensi
 Katarak pungtata
 Katarak cair
 Katarak stelata
 Katarak lunak
 Katarak linier
 Katarak keras
KATARAK DEVELOPMENTAL

Katarak Kongenital
KATARAK KONGENITAL

 Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang


didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan
perkembangan embrio intrauterin. Biasanya kelainan ini tidak
meluas mengenai seluruh lensa
KATARAK KONGENITAL LANJUTAN…
 Letak kekeruhan sangat tergantung pada saat terjadinya
gangguan metabolisme serat lensa
 Katarak kongenital yang terjadi sejak perkembangan
serat lensa terlihat segera setelah bayi Iahir sampai
berusia 1 tahun
KATARAK KONGENITAL LANJUTAN…
 Katarak ini terjadi karena gangguan metabolisme serat-
serat lensa pada saat pembentukan serat lensa akibat
infeksi virus atau gangguan metabolisme jaringan lensa
pada saat bayi masih di dalam kandungan, dan gangguan
metabolisme oksigen.
PEMBAGIAN KATARAK KONGENITAL

1. Katarak Hialoidea
yang Persisten 2.Katarak Polaris 3. Katarak Polaris
Anterior Posterior

4. Katarak Aksialis 5. Katarak Zonularis 6. Katarak Stelata

7. Katarak
8. Katarak
Kongenital
Kongenital Total
Membranasea
Anterior polar cataract
May be dominant inheritance

Capsular Pyramid

With persistent pupillary With Peters anomaly


membrane
Posterior polar cataract

Ocular associations
• Persistent hyaloid remnants
• Posterior lenticonus
• Persistent hyperplastic primary vitreous
ZONULAR CATARACT

The lens opacities (“riders”) are located in only one layer of lens
fibers, often only in the equatorial region as shown here.
PENGOBATAN KATARAK KONGENITAL
 Tindakan pengobatan adalah operasi.
 Operasi katarak kongenital dilakukan bila reflek fundus tidak
tampak.
 Biasanya bila katarak bersifat total, opersi dapat
dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda bila telah
dapat dilakukan pembiusan
PENGOBATAN KATARAK TERGANTUNG:

Katarak bilateral partial, pengobatan


lebih konservatif sehingga sementara
Katarak total bilateral, sebaiknya dapat dicoba dengan kacamata
dilakukan pembedahan secepatnya /midriatika, bila kekeruhan yang
segera katarak terlihat progresif disertai dengan mulainya
tanda-tanda juling dan ambliopia
dilakukan pembedahan.

Katarak total unilateral, dilakukan


pembedahan 6 bulan sesudah terlihat
atau segera sebelum terjadinya juling,
bila terlalu muda akan mudah terjadi
ambliopia bila tidak dilakukan
tindakan segera
KATARAK JUVENIL
 Pada usia kurang dari 9 tahun & lebih dari 3 bulan.
 Kelanjutan katarak congenital,penyakit sistemik / metabolic
dan penyakit lainnya seperti :
1. Katarak metabolic ;
 Katarak diabetic dan galaktosemia (gula)

 Katarak hipokalsemik

 Katarak defisiensi gizi

 Katarak aminoasiduria

 Penyakit Wilson

 Katarak berhubungan dengan kelainan metabolic


KATARAK JUVENIL
2. Otot : distrofi miotonik
3. Katarak traumatic
4. Katarak komplikata
a) Kelainan congenital dan herediter (siklopia, koloboma, mikroftalmia,
aniridia, pembuluh hialoid persisten, heterokromia iridis.).
b) Katarak degenerative (dengan myopia dan distrofia vitreoretinal),
seperti wagner dan retinitis pigmentosa dan neoplasma)
c) Katarak anoksik

d) Toksik (kortikosteroid sistemik atau topical, ergot, naftalein,


dinitrofenol, triparanol (MER-29), antikholinesterase, klorpromazin,
miotik, busulfan, dan besi).
e) Lain-lain kelainan congenital, sindrom tertentu, disertai kelainan
kulit (sindermatik), tulang (
f) Katarak radiasi.
KATARAK DEGENERATIF

Primer Komplikata
Presenilis

Senilis
1. KATARAK SENILIS

gejala adalah distorsi penglihatan dan pengihatan yang


semakin kabur.

Katarak ini biasanya berkembang lambat selama


beberapa tahun, dan pasien mungkin meninggal sebelum
timbul indikasi pembedahan.

eksraksi lensa akan secara definitif akan memperbaiki


ketajaman penglihatan pada lbih dari 90% kasus.
STADIUM KATARAK SENILIS
3. STADIUM MATUR
1. STADIUM INSIPIEN Kekeruhan telah mengenai seluruh massa
Pada stadium ini belum menimbulkan lensa, sehingga semua sinar yang melalui
gangguan visus. Kekeruhan pupil dipantulkan kembali ke permukaan
terutamaterdapat pada bagian perifer. anterior lensa. Visus 1/300. Di pupil tampak
Gambaran ini disebut Spokes of wheel lensa seperti mutiara.

4. STADIUM HIPERMATUR
2. STADIUM IMATUR terjadi proses degenerasi lanjut yang dapat
Sebagian lensa keruh. Visus 6/60 – 1/60. menjadi keras atau lembek dan mencair.
Kekeruhan ini terutama terdapat dibagian Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari
posterior dan bagian belakang nukleus kapsul lensa sehingga lensa menjadi
lensa. Shadow test (+), mengecil, bewarna kuning dan kering.
Visus pada stadium ini 1/300 – 1/~.
IMATUR MATUR HIPERMATUR

Kekeruhan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa Bertambah (air Normal Berkurang (air dan


masuk) masa lensa
berkurang)
Iris Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Depan Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik Mata Sempit Normal Terbuka

Shadow Test Positif Negatif Negatif

Penyulit Glaukoma Uveitis dan


Glaukoma
KATARAK IMATUR

Uji bayangan iris


Bayangan iris pada lensa keruh
Terdapat uji bayangan iris positif pada katarak imatur
KATARAK MATUR

 Kekeruhan lensa total


 Mata tenang

 Pupil kecil dan dibesarkan dengan midiriatik


KATARAK HIPERMATUR
 Katarak Morgagni
 Nukleus lensa (warna
sedikit coklat) terletak
di bagian bawah lensa
 Terdapat tanda penyulit
glaukoma
 Kornea keruh
 Pupil lebar
Penderita Katarak sering
merasa silau siang hari terik
atau malam hari bila terkena
cahaya lampu dan nyaman pada
kondisi remang-remang
misalnya sore hari
2. KATARAK KOMPLIKATA
 Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses
degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa,
glaucoma, tumor intraocular, iskemia ocular, nekrosis
anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan
pasca bedah mata.
 disebabkan penyakit sistemik endokrin(diabetes melitus,
hipoparatiroid,galaktosemia,dan miotonia distrofi) dan
keracunan obat (tiotepa intravena, steroid local lama,
steroid sistemik, oral kontraseptik dan miotika
antikolinesterase).
 Memberikan tanda khusus dimana mulai katarak
selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis
korteks, kekeruhan dapay difus, pungtata, linear, rosete,
reticulum dan biasanya terlihat vakuol.
 Dikenal 2 bentuk :Polus posterior mata dan polus
anterior bola mata.
Pemeriksaan katarak

 Visus dasar dan visus koreksi terbaik


 Reflex pupil

 Tekanan intra ocular

 Pemeriksaan fundus, fundus reflex

 Keadaan umum

 pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri


pengukuran power IOL)
KOMPLIKASI KATARAK
1. Lens induced glaucoma
Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :
 Phacomorphic glaucoma

 Phacolytic glaucoma

 Phacotoxic Glaucoma

2. Lens Induced Uveitis


3. Subluksasi atau Dislokasi Lensa
Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat melemah dan rusak.
Hal ini menyebabkan subluksasi lensa, dimana sebagian zonula zinii tetap utuh
dan terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi, dimana seluruh bagian zonula
zinii telah rusak dan tidak ada sisa lensa.
TEKNIK OPERASI KATARAK
 Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE)
1. Pengambilan lensa secara in toto sebagai satu potongan utuh,
dimana nukleus dan korteks diangkat didalam kapsul lensa
dengan menyisakan vitreus dan membrana Hyaloidea.
2. Teknik ini digunakan dalam kasus tertentu antara lain bila
terjadi subluksasio lensa atau dislokasi lensa.
 Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE)
1. Nukleus dan korteks diangkat dari kapsul dan menyisakan kapsula
posterior yang utuh, bagian perifer dari kapsula anterior, dan zonula zinii.
2. Selain menyediakan lokasi untuk menempatkan IOL, juga dapat
dilakukan pencegahan prolaps vitreus dan sebagai pembatas antara
segmen anteror dan posterior
3. Menurunkan kemungkinan komplikasi vitreus loss, edem kornea,
ICCE ECCE
Pengangkatan lensa Lensa diangkat in toto Nukleus lensa diangkat dari
kapsul
Kapsula posterior dan Diangkat Utuh
Zonula Zinii
Insisi Lebih besar (10 mm) Lebih kecil
Iridektomi perifer Dilakukan Tidak dilakukan
Waktu operasi Lebih lama Lebih cepat
Lokasi IOL Anterior chamber Posterior chamber
Keahlian Teknik lebih mudah Teknik lebih sulit
Biaya Lebih murah Lebih mahal
Komplikasi yang Prolaps vitreus, cystoid macular Katarak sekunder
muncul edema, endophtalmitis, aphakic
glaucoma
Komplikasi yang dapat Katarak sekunder Komplikasi pada ICCE
dihilangkan
Indikasi Dislokasi lensa, subluksasi lensa, Dapat untuk semua jenis katarak
Chronic lens induced uveitis, kecuali dengan kontra indikasi
Intra-lenticular foreign bodies
Kontraindikasi Pasien muda (< 35 tahun) yang Dislokasi lensa, subluksasi lensa
vitreus dan lensa nya masih
memiliki penempelan yang kuat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai