Anda di halaman 1dari 33

KATARAK SENILIS

Lensa
Substansi lensa yang tersu tumbuh dan terdiri
dari korteks (perifer) dan nukleus (inti)
berjalan konsentrik dgn teratur untuk menjaga
transparansi lensa.
Seiring waktu, nukleus lensa mulai dari
embrionik, fetal, infantil dan dewasa.
Terjadi pembentukan sel fiber massa lensa yg
terus menerus dan bertambah padat diinti
(nukleus)
Proses konsentrik terus berjalan hingga
nukleus memadat seiring usia.
Sel epitel terus berproliferasi berdifferensiasi
menjadi sel fiber.
Sel epitel yg berumur tua akan berada di
sentral lensa dan sel epitel muda dipinggir
lensa.
Fungsi Lensa
1. Meneruskan sinar yg masuk ke mata
2. Memfilter dan absorpsi spektrum
elektrimagnetik untuk melindungi
kerusakan retina.
Di lensa juga terjadi proses metabolisme untuk
mempertahankan transparansi.
Glukosa untuk metabolisme berasal dari humor
aquous.
Definisi
Katarak kekeruhan di lensa kristalin.
Katarak senilis penyebab tersering
gangguan penglihatan pada pasien tua.
Bersifat multifaktorial
Usia bertambah berat dan tebalnya lensa
bertambah kemampuan daya akomodatif
berkurang daya absorpsi UV dan sinar oleh
lensa meningkat.
Katarak
Katarak kongenital: sudah terlihat pada usia di
bawah 1 tahun.
Katarak juvenil: terjadi sesudah usia 1 tahun.
Biasanya merupakan kelanjutan katarak
kongenital.
Katarak senil: setelah usia 50 tahun
Epidemiologi
2002 (WHO) katarak sebagai penyebab
kebutaan yang dapat disembuhkan pada 17
juta (47,8) dari 37 juta kebutaan di seluruh
dunia.
Faktor Risiko
Usia lanjut
DM
Riwayat katarak keluarga
Riwayat peradangan
Trauma mata
Riwayat pembedahan mata
Pajanan mataharu
Radiasi
Merokok
Alkohol
Manifestasi Klinis
Akibat opasitas lensa:
1. Penurunan tajam penglihatan perlahan (kabur) : lensa
tidak dapat dilewati sinar karena keruh.
2. Seperti melihat kabut/berasap (dirasa siang hari),
terjadi karena siang hari pupil mengecil, terhalang
lensa keruh, malam pupil lebih melebar.
3. Penurunan sensitivitas kontras: mengeluh sulit
melihat benda di tempat terang.
4. Diplopia monokular, terjadi karena adanya perbedaan
indeks refraksi antara satu bagian lensa yg keruh
dengan bagian lain.
Klasifikasi
Usia:
kongenital, juvenil, senilis
Morfologi:
subkapsular, nuklear, kortikal
subkapsular : anterior dan posterior
Stadium kematangan/fase perkembangan:
Insipien, imatur, matur, hipermatur.
Berdasarkan fase perkembangan
1. Insipien :mulai terjadi kekeruhan di korteks atau
nukleus lensa visus masih bisa 6/6
2. Imatur: sebagian kortek dan nukleus mengalami
kekeruhan
3. Matur : kekeruhan total
4. Hipermatur: katarak menyusut dan kapsul
anterior berkerut karena kebocoran air dari
lensa.
5. Morgagni : liquefaksi lensa, nukleus jatuh ke
inferior
Diagnosis
1. Anamnesis riwayat perjalanan penyakit
pasien
2. Tajam penglihatan dengan dan tanpa koreksi
3. Px segmen anterior dengan senter dan slit
lamp kekeruhan lensa.
4. Shadow test + imatur, - matur
5. Refleks pupil lansung dan tidak langsung.
Pastikan yang keruh lensa, bkn kelainan yg
melibatkan retina, papil nervus
6. Oftalmoskop menilai makula, papil nervus
opticus, retina
7. Retinometri menilai fungsi makula
8. USG menilai ada tidaknya ablasio retina
9. Biometri mengukur kekuatan tanam lensa.
Tatalaksana
Indikasi bedah:
1. Medik : katarak yang menimbulkan uveitis
dan glaukoma
2. Penurunan fungsi penglihatan dan
mengganggu aktivitas
3. Indikasi kosmetik : agar leukokoria hilang
Kontraindikasi bedah:
1. Penurunan fungsi penglihatan namun bisa
ditoleransi pasien.
2. Tindakan bedah tidak akan memperbaiki
fungsi penglihatan.
3. Tidak dapat menjalani bedah karena kondisi
lain.
Teknik ekstraksi katarak
1. Fakoemulsifikasi:
Teknik operasi yang memungkinkan lensa
dihancurkan dan diemulsifikasi kemudian
dikeluarkan dengan bantuan probe dan
ekstraksi dikerjakan ekstrakapsular
2. Teknik ekstraksi katarak manual
a. Intrakapsular cataract extraction
(ICCE) : ekstraksi lensa utuh serta seluruh
kapsul lensa.
b. Extracapsular cataract extraction
(ECCE) : ekstraksi lensa utuh dengan
meninggalkan bagian posterior dari kapsul
lensa.
c. Small incision cataract surgery :
ekstraksi lensa dengan insisi yang kecil.
Komplikasi Operasi Katarak
1. Intraoperatif
a. Ruptur kapsul posterior atau zonula
b. Trauma pada korpus siliaris atau iris
c. Masuknya materi nukleus ke lensa ke vitreus
d. Dislokasi lensa intraokular posterior
e. Perdarahan suprakoroid
2. Pasca-operasi
a. Kekeruhan kapsul posterior
b. Cystoid macular edema
c. Edema kornea
d. Ruptur atau kebocoran luka
e. Ablasio retina
f. Endoftalmitis (dapat terjadi antara 4 minggu-
9 bulan)
g. Iritis persisten
Follow up:
Pasca operasi dikerjakan dalam 24 jam setelah
operasi pada psien tanpa risiko komplikasi
(menilai adakah kebocoran luka, hipotonus,
peningkatan TIO, edema kornea, tanda
peradangan)
Kunjungan kedua 4-7 post operasi untuk
menemukan komplikasi endoftalmitis
Kunjungan berikutnya bergantung: kondisi
refraksi, fungsi visual, medis.
Pasien dgn kimpiksi intraoperatif, follow up lebih
sering.

Anda mungkin juga menyukai