Anda di halaman 1dari 20

REFERAT MATA Oleh:

Hardiyanti Dyah Afrilia / 19710159

“KATARAK” Pembimbing:
dr. Tri Muliasih, Sp.M
BAB I - PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Jumlah penderita
Katarak merupakan kebutaan akibat katarak
Banyak penderita yang
penurunan progresif di Indonesia bertambah
tidak menyadari hingga
kejernihan lensa  210.000 orang/tahun 
memasuki stadium kritis
hingga kebutaan diantaranya masih usia
produktif
BAB II – TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI LENSA
 Struktur bikonveks dan transparan
 Komposisi 65% air, 35% protein
 Tidak memiliki pembuluh darah, serabut saraf dan jar. ikat
 Letak di bilik posterior
 Batas depan  humor aqueus
 Batas belakang  korpus vitreum
 Permukaan:
Anterior  berhadapan dengan iris membentuk diafragma optikal 
pemisah antara bilik mata depan dan bilik mata belakang
Posterior
FISIOLOGI LENSA
1. Sifat lensa: jernih, transparan, kenyal dan lentur  dipengaruhi komponen
struktural, makromolekular & hidrasi  penting sebagai media refraksi.

2. Aspek penting untuk mempertahankan transparansi lensa  keseimbangan cairan


& elektrolit  diatur oleh permeabilitas membran, pompa natrrium dan enzim
Na-K-ATPase.

3. Kadar kalium dan asam amino lensa tinggi, tapi kadar natrium dan klorida
rendah.
DEFINISI KATARAK

Keadaan dimana lensa mata yang


biasanya jernih dan bening menjadi keruh

Opasitas lensa kristalina yang normalnya


jernih
ETIOLOGI KATARAK
Hidrasi atau denaturasi protein

Proses degenerasi

Faktor risiko  merokok, paparan sinar UV, konsumsi


alkohol, defisiensi vitamin E, infeksi menahun pada mata,
polusi asap yang mengandung timbal
KLASIFIKASI KATARAK
SECARA UMUM
1. Developmental
• Terdapat sejak lahir atau segera sesudahnya (usia < 1tahun)

2. Degeneratif
• Juvenile (usia 1-20 tahun), pre-senilis (usia 20-50 tahun), senilis (usia > 50
tahun)
3. Traumatika
• Disebabkan oleh cedera benda asing di lensa atau trauma tumpul terhadap bola
mata
4. Komplikata
• Katarak sekunder akibat penyakit intraokular pada fisiologi lensa
KLASIFIKASI KATARAK
BERDASARKAN LOKASI
1. Tipe Kortikal
• Dimulai dari bagian superfisial korteks lensa mata

2. Tipe Nuklear
• Dimulai dari bagian nukleus (inti) lensa

3. Tipe Subkapsular
• Dimulai dari bagian belakang lensa mata. Tipe ini sering
ditemukan pada pasien usia muda
KLASIFIKASI KATARAK
BERDASARKAN KEKERUHAN
LENSA
1. Stadium Insipien
• Kekeruhan lensa ringan, BMD dan iris masih normal, tajam penglihatan tidak
terlalu mengalami gangguan
2. Stadium Intumesen (Imatur)
• Kekeruhan lensa bertambah, BMD dangkal, penurunan visus, shadow test (+)

3. Stadium Matur
• Lensa keruh, penurunan visus hingga hanya proyeksi sinar, shadow test (-)

4. Stadium Hipermatur
• Katarak Morgagni  lensa mencair, warna kuning, ukuran lebih kecil, shadow test
pseudopositif
PATOFISIOLOGI KATARAK
Berhubungan dengan usia:

1. Usia menua  lensa menua  tambah tebal, berat dan menurun akomodasinya
 nukleus mengalami kompresi  protein dengan berat molekul tinggi 
fluktuasi yang tiba-tiba pada indeks refraksi lensa, menghamburkan sinar cahaya,
dan mengurangi transparansi lensa

2. Usia menua  penurunan konsentrasi glutation dan kalium, peningkatan


konsentrasi natrium dan kalsium, dan peningkatan hidrasi
DIAGNOSIS KATARAK –
ANAMNESIS

Anamnesis

Adanya
Tajam Adanya Melihat
gangguan
penglihatan Silau coloured bayangan
penglihatan
menurun halos ganda
warna
DIAGNOSIS KATARAK –
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Mata:
1. Tajam penglihatan menurun  mulai 6/9 hingga light perception (+). Tidak
membaik dengan pinhole.
2. Lensa keruh, dapat ditemukan leukokoria pada katarak matur.
3. Iris shadow (+)  katarak imatur; iris shadow (-)  katarak matur.
4. Reflek fundus negatif.
5. Tonometri  mengukur TIO.
6. USG  menilai retroorbital.
7. Slitlamp  evaluasi luas, tebal dan lokasi kekeruhan lensa serta kekerasan nucleus
PENATALAKSANAAN
KATARAK
Belum ada obat yang dapat menjernihkan lensa.
Tatalaksana definitif adalah dengan operasi.
1. Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)
 Mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul

2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)


 Mengeluarkan isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa
lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan

3. Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS)


 Dilakukan sayatan kecil, cepat sembuh dan lebih murah

4. Fakoemulsifikasi
 Dilakukan sayatan kecil dan katarak dirusak dengan energi ultrasound
Katarak diputus dan Lensa intraocular
dihapus dengan
gelombang ultrasound
disuntikkan
dari sebuah jarum
berongga
KOMPLIKASI KATARAK
1. Glaucoma sekunder sudut tertutup (fakomorfik glaucoma)
2. Subluksasi/dislokasi lensa
3. Glaucoma fakolitik sudut terbuka
4. Uveitis fakotoksik
BAB III - KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Katarak adalah penyebab utama kebutaan di seluruh dunia & dapat terjadi
di seluruh usia.

2. Katarak senilis adalah katarak yang paling sering terjadi.

3. Penyebab tersering katarak adalah proses degenerasi

4. Diagnosis katarak berdasarkan hasil pemeriksaan klinis yang menyeluruh

5. Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi, bila gejala tidak
mengganggu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai