SCENARIO 4 BLOK SS
1. RISKA PUTRI SORAYA 1618011109 10. RILIANDA ABELIRA 1618011118
• Fungsi
utama : fokuskan M. cilliaris
bayangan pada retina kontraksi
tegangan zonula
• Kemampuan lensa zinii turun
mengubah bentuknya
aktivitas m. cilliaris
lensa lebih bulat
tegangan zonula zinii
daya akomodasi
daya dioptri lebih
•elastisitas lensa berkurang kuat
daya akomodasi
fokus objek yang
berkurang faktor usia dekat
1. KATARAK
Etiologi Keterangan
Grade I II III IV V
Reflek fundus + + - - -
Patofisiologi:
Masuknya benda asing adanya lubang atau
celah pada kapsul lensa humor aqueus dan
kadang-kadang vitreus masuk ke dalam struktur
lensa Lensa menjadi putih
KATARAK AKIBAT PENYAKIT
SISTEMIK
• Katarak bilateral dapat terjadi
karena gangguan sistemik
berikut ini:
• diabetes mellitus,
• hipokalsemia (oleh sebab
apapun),
• distrofi miotonik,
• dermatitis atopik,
• galaktosemia,
• sindroma Lowe, Wetner, serta
Down
KATARAK TERINDUKSI OBAT
Kortikosteroid yang
diberikan dalam Contoh;
waktu yang lama, baik • Phenotiazine,
secara sistemik • Amiodarone,
maupun dalam • Obat tetes miotik
bentuk obat tetes kuat, seperti
phospholine iodide
kekeruhan lensa
DIAGNOSIS
Anamnesis ditemukan : Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Penunjang :
USG A-scan : mengukur sumbu aksial bola mata dan kelengkungan kornea
USG B-scan : evaluasi dislokasi parsial atau total lensa
JENIS PEMBEDAHAN
• Intra capsular cataract extraktion
(ICCE)
• membuang lensa dan kapsul secara
keseluruhan
• Indikasi:
• Tidak dijumpai fasilitas yang lengkap
• kondisi katarak yang tidak stabil, mengembung,
hipermatur, dan terluksasi.
3. Expression of
nucleus 4. Cortical cleanup
5. Care not to
aspirate
posterior
capsul
accidentally 6. Polishing of posterior
capsule, if appropriate
Extracapsular cataract extraction ( cont. )
8. Grasping of IOL and
7. Injection of coating with viscoelastic
viscoelastic substance
substance
11. Placement
of haptics into
capsular bag
and not into 12. Dialling of IOL into
ciliary horizontal position
sulcus
Small Incision Fakoemulsifikasi
Cataract Surgery ◦ menggunakan suatu
(SICS) alat yang disebut
◦ Langkah: “tip” yang
insisi, dikendalikan secara
kapsulotomi, ultrasonik untuk
hidrodiseksi, memecahkan
fragmentasi nukleus, nukleus dan
pengambilan korteks mengaspirasi lensa,
dan epinukleus
implantasi IOL.
Phacoemulsification
2. Hydrodissection
1. Capsulorrhexis
4. Cracking of nucleus
3. Sculpting of nucleus
3. Pendesakan sudut
a. Iris plateu
MANIFESTASI KLINIS
Menekan nervus optik dan seluruh serabut sel saraf dan sel-sel penglihatan
Kematian sel
RESEP KACAMATA
Monofokus
Bifokus
Sph Cyl Axis Prism Add RD
O.D.
O.S. -3.0
Bowling, Brad. 2016. Kanki’s Clinical Ophtalmology. 8th edition. Sydney : Elsevier
Cassel, Gerry H., Billig, Michael D., Randall, Harry G. 2000. The Eye Book : A Complete Guide
to Eye Disorder and Health. London : The John Hopkins University Press
Ilyas, Sidharta. 2011. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit: FKUI
Katzung, Bertram G., Trevor, Anthony J. 2015. Basic and Clinical Pharmacology. 13th Edition.
New York : McGrawl-Hill Education
Vaughan, DG, Asbury, T, Riordan-Eva, P. 2010. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika, Jakarta