Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERSALINAN BERESIKO :

POSTMATUR

DWI CAHYO HARIYANTO (C.0105.20.074)


GUGUN GUMILAR (C.0105.20.079)
NUR HAMIDA (C.0105.20.192)
EKANUMY (C.0105.20.196)
DEFINISI
• Pada umumnya, kehamilan berlangsung selama
40 minggu (280 hari) dihitung dari HPHT (Hari
Pertama Haid Terakhir). Kehamilan normal
(aterm) ialah usia kehamilan antara 38-42
minggu. Namun, sekitar 3,4-14 % atau rata-rata
10 % kehamilan berlangsung sampai 42 minggu
atau lebih. Prevalensi ini bervariasi bergantung
pada kriteria yang dipakai oleh peneliti
(Prawirohardjo, 2008).
NEXT…
• Definisi standar untuk kehamilan lewat
bulan adalah 294 hari setelah hari pertama
menstruasi terakhir, atau 280 hari setelah
ovulasi.Istilah lewat bulan (postdate)
digunakan karena tidak menyatakan secara
langsung pemahaman mengenai lama
kehamilan dan maturitas janin (Helen,
2007).
NEXT…
• Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa
kehamilan postmatur adalah
kehamilan lebih dari 40
minggu.
ETIOLOGI

Pengaruh
Progresteron
Teori
Oksitosin Teori
Kortisol/
ACTH Janin
Saraf
Uterus
Herediter

(Sarwono, 2010)
MANIFESTASI KLINIS

• Gerakan janin yang jarang, yaitu secara


subjektif kurang dari 7 kali/ 20 menit
atau secara objektif dengan KTG
(karditopografi) kurang dari 10 kali/
20menit. (Echa, 2012)
NEXT…
Kulit menunjukkan kehilangan verniks
STADIUM I kaseosa dan maserasi berupa kulit kering,
rapuh dan mudah mengelupas.

STADIUM II
Gejala di atas disertai pewarnaan
mekonium (kehijauan) pada kulit

Terdapat pewarnaan kekuningan


STADIUM III
pada kuku, kulit dan tali pusat

(Sarwono,2010)
PATOFISIOLOGIS
Bayi postmatur menunjukan gambaran yang khas, yaitu
berupa kulit keriput, mengelupas lebar-lebar, badan kurus
Sindrom yang menunjukan pengurasan energi, dan maturitas lanjut
posmatur karena bayi tersebut matanya terbuka
Kulit keriput telihat sekali pada bagian telapak tangan dan
telapak kaki.Kuku biasanya cukup panjang.

Kadar eritroprotein plasma tali pusat meningkat secara


signifikan pada kehamilan yang mencapai 41 minggu atau
lebih dan meskipun tidak ada agar skor dan gas darah tali
Disfungsi pusat yang abnormal pada bayi ini, bahwa terjadi penurunan
plasenta oksigen pada janin yang postterm.
Janin posterm mungkin terus bertambah berat badannya
sehingga bayi tersebut luar biasa beras pada sat lahir.

Gawat Alasan utama meningkatnya resiko pada janin posterm


adalah bahwa dengan diameter tali pusat yang mengecil,
janin dan diukur dengan USG, bersifat prediktif terhadap gawat janin
Oligohidra intrapartum, terutama bila disertai dengan
mnion ologohidramnion.
NEXT
Hingga kini, makna klinis pertumbuhan janin terhambat
pada kehamilna yang seharusnya tanpa komplikasi tidak
Pertumbuha
begitu diperhatikan.
n janin
Pertumbuhan janin terhambat menyertai kasus lahir
terhambat
mati pada usia gestasi 42 minggu atau lebih, demikian
juga untuk bayi lahir aterm.

Sulit untuk menunjukan seriks yang tidak baik pada


kehamilan memanjang karena pada wanita dengan
Serviks umur kehamilan 41 minggu mempunyai serviks yang
yang tidak belum berdilatasi.
baik Dilatasi serviks adalah indicator prognostic yang penting
untuk keberhasilan induksi dalam persalinan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Ultrasonografi Pemeriksaan
(USG)  radiologi 

Pemeriksaan
laboratorium

(Prawirohardjo, 2008
PENATALAKSANAAN
• Menentukan apakah kehamilan memang telah
berlangsung lewat bulan atau bukan. Dengan demikian,
penatalaksanaan ditujukan pada dua variasi dari
postmatur ini. 
• Identifikasi kondisi janin dan keadaan yang
membahayakan janin. 
• Periksa kematangan serviks dengan skor Bishop.
Kematangan serviks ini memegang peranan penting dalam
pengelolaan kehamilan postmatur. Sebagian besar
kepustakaan sepakat bahwa induksi persalinan dapat
segera dilaksanakan baik pada usia 41 maupun 42 minggu
bilamana serviks telah matang. 
Sarwono Prawirohardjo (2008)
KOMPLIKASI
• Menurut Prawirohardjo (2008), komplikasi yang
terjadi pada kehamilan  serotinus yaitu komplikasi
pada janin. Komplikasi yang terjadi pada janin seperti
gawat janin, gerakan janin berkurang, kematian
janin, asfiksia neonaturum dan kelainan letak.
• Menurut Achdiat (2004), komplikasi yang terjadi
seperti kelainan kongenital, sindroma aspirasi
mekonium, gawat janin dalam persalinan, bayi besar
(makrosomia) atau pertumbuhan janin terlambat,
kelainan jangka pangjang pada bayi.
PROGNOSISI

• Pada kehamilan 43 minggu jumlah kematian


janin/bayi tiga kali lebih besar dari pada kehamilan
40 minggu karena postmaturitas akan menambah
bahaya pada janin. Pengaruh postmaturitas pada
janin bervariasi: berat badan janin dapat
bertambah besar, tetap dan ada yang berkurang,
sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa
terjadi kematian janin dalam kandungan.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN PERSALINAN
BERESIKO : POSTMATUR
PENGKAJIAN
Identitas klien :
Keluhan Utama :
Alasan datang :
Riwayat kehamilan sekarang :
Riwayat kesehatan masa lalu :
Riwayat keluarga :
Riwayat mestruasi :
Riwayat Obstetri :
Riwayat seksual :
Riwayat pernikahan :
Riwayat keluarga berencana :
Riwayat  kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Pola kebiasaan sehari-hari :
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Pemeriksaan
fisik
Umum

Pemeriksaan
Pemeriksaan dalam
khusus anogenital
obstetri
Pemeriksaan penunjang
• Menurut  Mansjoer (2001), pemeriksaan penunjang yang
perlu dialkukan adalah :
– USG untuk menilai usia kehamilan, oligohidramnion, derajat
maturitas plasenta.
– KTG untuk menilai ada tidaknya gawat janin
– Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau
amniotomi  (tes tanpa tekanan, dinilai apakah reaktif atau
tidak dan tes tekanan oksitosin ). Salah satu tanda dari
postmaturitas adalah air ketuban yang berwarna kehijauan
yang berasal dari mekonium, menunjukkan bahwa terjadi
gawat janin.
– Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik > 20%
Diagnosa keperawatan

• Ansietas berhubungan dengan kurang


pengetahuan
• Resiko Cidera pada ibu berhubungan
dengan bayi yang besar dan tidak ada
dilatasi serviks
• Resiko cedera pada janin berhubungan
dengan persalinan yang lama
Intervensi keperawatan
Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Tujuan: meningkatkan pengetahuan keluarga klien
Kriteria hasil:
-    Klien merasa tenang dan optimis dengan persalinannya
-    Klien dapat menggunakan teknik relaksasi distraksi atau nafas dalam dengan
efektif
-    Klien mengungkapkan pemahaman situasi individu dan kemungkinan hasil
akhir klien tampak rileks
Intervensi:
• Memberikan HE tentang kondisi klien dan penatalaksanaan
Rasional : Mengurangi ansietas
• Berikan penguatan atas upaya keluarga untuk merawat klien
Rasional : Menyadarkan bahwa mereka telah melakukan yang etrbaik dan untuk
mempermudah proses adaptasi
• Memberikan kesempata kepada keluarga untuk mendiskusikan perasaan
mereka
Rasional : Dengan mengungkapkan perasaan keluarga dapat melakukan
penyesuaian secara realistis terhadap masalah klien
Resiko Cidera pada ibu berhubungan dengan bayi yang besar dan tidak ada
dilatasi serviks
Tujuan :  tidak terjadi cedera pada ibu
Kriteria Hasil : terdapat kontraksi uterus yang reguler, terjadi pembukaan serviks
Intervensi :
• Tinjau ulang riwayat persalinan, awitan dan durasinya
Rasional : membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab,
kebutuhan pemeriksaan diagnostik dan intervensi yang tepat
• Kaji pola kontraksi uterus secara manual atau secara elektronik.
Rasional : disfungsi kontraksi memperlemah persalinan, meningkatkan resiko
komplikasi maternal atau janin.
• Catat kondisi serviks , Pantau tanda amnionitis
Rasional : serviks kaku atau tidak siap tidak akan dilatasi akan menghambat
penurunan janin.
• Tetap bersama klien, berikan lingkungan yang tenang sesuai indikasi.
Rasional : reduksi rangsangan dari luar mungkin perlu untuk memungkinkan
tidur dan menurunkan tingkat ansietas pada ibu
• Induksi persalinan dengan oksitosin
Rasional : Oksitosin memberikan rangsangan terjadinya His
Resiko cedera pada janin berhubungan dengan persalinan yang lama
Tujuan :  resiko cedera pada janin akan berkurang
Kriteria Hasil : tidak ada distres janin, bayi lahir tanpa trauma
Intervensi :
• Kaji DJJ secara manual atau electronic
Rasional : Mendeteksi respon abnormal, seperti bradikardi,thakikardi yang
mungkin disebabkan stress, hipoksia dan asidosis
• Kaji malposisi dengan menggunakan maneuver Leopold dan temuan
pemeriksaan internal.
Rasional : menentukan letak janin, posisi dan persentasi ddapat mengidentifikasi
faktor –faktor yang memperberat disfungsional persalinan.
• Siapkan metode untuk melahirkan yang paling layak, bila janin pada presentase
kening, wajah atau dagu.
Rasional : presentase ini meningkatkan resiko CPD , karena diameter lebih besar
dari tengkorak janin masuk ke pelvic karena kegagalan kemajuan dan pola
persalinan memerlukan kelahiran secara sesarea.
• Perhatikan warna dan jumlah cairan amnion bila pecah ketuban.
Rasional: kelebihan cairan amnion menyebabkan distensi uterus berlebihan yang
berhubungan dengan anomaly janin.
Implementasi Keperawatan

• Implementasi adalah perwujudan dari


renaca tindakan yang telah dengan maksud
agar kebutuhan klien terpenuhi secara
optimal. Tindakan dapat dilakukan olrh
perawat secara mandiri atau bekerja sama
dengan tenaga lainnya (Padila, 2015).
Evaluasi Keperawatan

• Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian


tujuan, sedangkan tujuan evaluasi itu sendiri
adalah menentukkan kemampuan klien
dalam mencapai tujuan yang telah di
tetapkan dan menilai keberhasilan dari
rencana keperawatan atau asuhan
keperawatan (Padila, 2015).
KESIMPULAN

• Kehamilan postmatur (postterm) disebut juga kehamilan lewat


waktu/bulan merupakan kehamilan yang berlangsung sampai
42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid
terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata
28 hari. Penyebab terjadinya kehamilan postterm/ postmature
sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas. Namun ada
berbagai teori yang berkembang antara lain : pengaruh
progresteron, pengaruh oksitosin, kortisol, saraf uterus dan
herediter. Pada partus postmatur tanda-tandanya Gerakan janin
yang jarang, yaitu secara subjektif kurang dari 7 kali/ 20 menit
atau secara objektif dengan KTG (karditopografi) kurang dari 10
kali/ 20menit. (Echa, 2012).
SARAN

• Melalui makalah ini diharapkan mahasiswa


keperawatan dapat memberikan asuhan
keperawatan yang tepat dan baik karena
telah mengetahui penyebabnya serta cara
pencegahan maupun pengobatannya
terhadap klien dengan kehamilan
postmature
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai