kontraksi uterus secara reguler yang disertai oleh pembukaan dan pendataran cervix sebelum umur kehamilan 37 minggu. • Persalinan prematur merupakan situasi probematik yang berkontribusi pada morbiditas & mortalitas perinatal (Dimes, 2005).
• Merupakan salah satu komplikasi obstetri yang
sangat umum terjadi.
• Bayi yang dilahirkan prematur beresiko serius
untuk terjadinya RDS (respiratory distress syndrome), infeksi, kelainan kongenital pada jantung, gangguan termoregulasi , kesulitan minum, dan gangguan neurologi (Newton, 2004). PENYEBAB & FAKTOR RESIKO PENYEBAB PASTI Tidak diketahui secara pasti. FAKTOR RESIKO Usia pada saat kehamilan terlalu ekstrim (kurang dari 16 th dan lebih dari 40 th). Status gizi ibu kurang baik. Cont’d.. Faktor resiko • Merokok, menggunakan obat-obatan terlarang (cocaine) atau alkohol. • Riwayat persalinan prematur. • Abnormalitas pada uterus (fibroid) • BB saat kehamilan kurang. • Diabetes atau hypertensi. • Kehamilan kembar. • KPD. • Penyakit menular seksual: gonorrhea, chlamydia, trichomoniasis. Cont’d...faktor resiko • Bacterial vaginosis • Hypertensi dalam kehamilan • Jarak kehamilan kurang dari 1 tahun • Masalah placenta: placenta previa, abruptio placenta • Anemia • ISK MANIFESTASI KLINIK • Seringkali ibu tidak menyadari telah terjadi kontraksi uterus, pendataran dan pembukaan cervix, hal ini menyebabkan intervensi dini dan treatment tidak efektif untuk mencegah kelahiran bayi prematur.
• Ibu dan petugas kesehatan diharapkan mampu
mengidentifikasi gejala persalinan prematur, yaitu: Cont’d...manifestasi klinik • Adanya perubahan atau peningkatan sekresi dari vagina. • Tekanan pada pelvik, sensasi ingin meneran. • Sakit pinggang bagian belakang. • Kram seperti saat menstruasi. • Kontraksi uterus, dengan atau tanpa nyeri. • Rasa kram pada usus, dengan atau tanpa diare. (AAP & ACOG, 2003) (AAP: American Academy of Pediatrics) (ACOG: American College of obstetricians & Gynecologists) TREATMENT Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan intervensi pada saat ibu mengalami gejala persalinan prematur, seperti kemungkinan persalinan berjalan progresif, umur kehamilan, dan resiko treatment. Pemberian obat tocolytic (obat untuk meningkatkan relaksasi uterus dan mencegah kontraksi uterus) baik oral atau IV. Pembatasan aktivitas (bedrest di TT). Antibiotik untuk mengobati resiko infeksi. Steroid untuk kematangan paru-paru janin diberikan pada 24-34 minggu kehamilan. Tocolytic Magnesium sulfat untuk mengurangi otot berkontraksi. PENGKAJIAN Tanda dan gejala terjadi pada umur kehamilan 20 minggu-37 minggu, meliputi: Tekanan pada pelvik (terasa seperti adanya dorongan janin ke bawah) Mengeluh sakit pada bagian belakang pinggang. Adanya perubahan dan peningkatan pengeluaran/sekresi dari vagina. Rasa berat dan sakit pada paha. Cont’d...pengkajian
Kontraksi uterus terjadi setiap 10 menit sekali
atau lebih. Kram pada usus, disertai atau tanpa diare. Janin engagement / masuk PAP Tachycardia DIAGNOSIS A danya kontraksi uterus dan pembukaan cervix. Kontraksi persisten, 2x/10 menit atau 4x/20 menit atau 8x/1 jam. Pendataran cervix 80% atau lebih. Pembukaan cervix lebih dari 1 cm. METODA DIAGNOSTIK Ultrasound Transvaginal, dapat diketahui panjang dan lebar cervix serta prosentase funnel (corong cervix), mengukur pembukaan cervix . Panjang cervix kurang dari 2,5 cm beresiko melahirkan prematur. Con’t
Pemeriksaan lain seperti urinalysis untuk
mengetahui adanya bakteri dan nitrit; indikasi ISK, dan pemeriksaan analisis cairan amnion untuk mengetahui maturitas paru-paru janin dan chorioamnionitis. INTERVENSI Monitor tanda-tanda vital ibu dan janin sesering mungkin. Pemberian hidrasi yang cukup dan konsumsi nutrisi yang bergizi. Istirahat di tempat tidur. Hindari aktivitas yang menyebabkan kontraksi uterus seperti aktivitas seksual, stimulasi nipple. Kaji tingkat stres ibu dan keluarga, lakukan referal pada profesional apabila perlu. Berikan dukungan emosional dan pemberdayaan klien. PEMBERIAN MEDIKASI
Pemberian hidrasi melalui IV.
Pemberian obat-obatan tocolytic untuk merelaksasikan otot uterus; kontra indikasi pada abruptio placenta, fetal distress akut atau kematian janin, pre eklamsia berat atau eklamsia, perdarahan vagina aktif, dilatasi lebih dari 6 cm, Pemberian Corticosteroid • Diberikan pada ibu dengan persalinan prematur untuk membantu mengurangi RDS pada bayi prematur. • Betamethasone (Dexamethasone/Celestone) - Meningkatkan maturitas paru-paru janin dengan menstimulasi produksi sulfaktan. - Diberikan 2 dosis IM dalam 24 jam. - Monitor suara paru-paru ibu; resiko edema pulmonal POSTMATUR • Postmatur Post matur merupakan kehamilan yang melampaui umur 42 minggu dengan segala kemungkinan komplikasinya. Tanda • Tak ada lanugo • Kuku panjang • Rambut kepala banyak • Kulit keriput, mengelupas sering bewarna kekuningan • Kadang-kadang anak agak kurus • Air ketuban sedikit dan mengandung mekonium Manifestasi klinik Bayi postmatur menunjukan gambaran khas, yaitu berupa • kulit keriput, • mengelupas lebar – lebar, • sianosis, • Kulit keriput terlihat sekali pada bagian telapak tangan dan telapak kaki, kuku biasanya cukup panjang. Komplikasi a. UntukIbu Rasa takut akibat terlambat lahir Rasa takut menjalani oprasi dengan akibat komplikasi. b. Untuk Janin Oligohidramnion Diwarnai mekonium Makrosomnia, berat badan terus bertambah meskipun lambat, dapat mencapai lebih dari 4000-4500 gram Dismaturitas bayi.. plasenta telah mengalami disfungsi sehingga tidak mempu memberikan nutrisi dan O2 yang cukup. Hipoglikemia, karena janin menggunakan cadangan lemak kulit dan glikogen dalam hati Persoalan yang dihadapi dengan Postmatur
• a. Identifikasi resiko terhadap janin
• b. Waktu yang tepat untuk melakukan persalinan • c. Menentukan persalinan pervaginam versus perabdominal : - Resiko kehamilan sulit dipastikan, dapat menjurus resiko kematian janin intrauterine - Menghadapi resiko makrosomia • d. Persalinan di percepat karena : - Terjadi pre-eklamsia-eklamsia - Ibu dengan hipertensi - Ibu dengan DM - Gangguan tumbang janin intrauteri Pemeriksaan Diagnostik Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan pada ibu dengan kehamilan postmatur (Prawirohardjo, 2008), antara lain: 1. Ultrasonografi (USG) 2. Pemeriksaan radiologi 3. Pemeriksaan laboratorium Penatalaksanaan 1. Expectative Management (Manjemen Menunggu) 2. Induksi oksitosin 3. Secsio sesarea Penyebab • Aliran cairan otak tersumbat • Produksi cairan otak yang lebih cepat disbanding penyerepannya • Penyakit atau cidera pada otak yang mempengaruhi penyerapan cairan otak • Infeksi selama kehamilan yang dapat memicu peradangan otak pada janin miss. Sifilis atau rubella diagnosis • USG • Ct-scan • MRI – Dilakukan untuk mengetahui penyebab Hydrosepalus penatalaksanaan • Persalinan umumx dengan SC dengan berbagai pertimbangan khususx keselamatan janin • Pada bayi – Operasi pemasangan shunt pemasangan selang khusus didalam kepala untuk mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh yang lain agar mudah terserap dalam aliran darah, umumx ke rongga perut seumur hidup – ETV (endoscopic third Ventryculstomi) membuat lubang baru dalam rongga otak agar cairan otak mengalir keluar penyumbatan dalam rongga otak THANK YOU