SOAP
OLEH :
Serlianti
DOKUMENTASI DENGAN METODE
SOAP
~PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN
DENGAN METODE SOAP.
Dokumentasi adalah :
Catatan tentang interaksi antara tenaga
kesehatan, pasien, keluarga paien dan tim
kesehatan tentang hasil pemeriksaan,
prosedur tindakan, pengobatan, pada
pasien, pendididkan pasien , dan respon
pasien terhadap semua asuhan yang telah
diberikan.
( thomas, 1994 )
Next….
Pendokumentasian manajemen kebidanan
dengan metode SOAP adalah :
S : Subjektif
O : Objektif
A : Analysis / Assesment
P : Planning
7 Langkah Varney :
1. Data
2. Assessment/ diagnosis
3. Planning
4. Implementasi
5. Evaluasi
b. Pendokumentasian asuhan kebidanan
pada bbl
~ Manajemen/ asuhan pada BBL normal
adalah ;
Asuhan yang diberikan pada bayi pada jam
pertama setelah kelahiran, dilanjutkan
sampai 24 jam setelah kelahiran.
Kepala Abdomen
Muka Genetalia
Mata Tungkai dan kaki
Telinga Anus
Hidung Punggung
Mulut Reflek
Leher Antropometri
Klavikula dan lengan
tangan
eliminasi
Dada
Langkah 2 : Interpretasi data
Contoh :
Diagnosis
1. Bayi cukup bulan, sesuai masa
kehamilan, dengan asfiksia sedang
2. Bayi kurang bulan, kecil masa
kehamilan dengan hipotermi dan
gangguan pernafasan.
Masalah
1. ibu kurang informasi
2. ibu menderita PEB
3. ibu post SC sehingga tidak bisa melakukan
skin to skin contact secara maksimal.
Kebutuhan : perawatan rutin bayi baru lahir.
Contoh :
Diagnosis potensial
1. Hipotermi potensial terjadi gangguan
pernafasan.
2. Hipoksia potensial terjadi asidosis.
3. Hipoglikemi potensial terjadi hipotermi.
Masalah potensial :
Potensial terjadi masalah ekonomi bagi
orang tua yang tidak mampu, karena bayi
membutuhkan perawatan intensif dan lebih
lama.
Langkah 7 : Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan, mengulangi kembali proses
manajemen dengan benar terhadap setiap aspek
asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum
efektif.
d. Dokumentasi asuhan kebidanan pada
tumbang balita
Pengertian :
Pertumbuhan adalah : bertambah jumlah
dan besar sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat di ukur.
Perkembangan adalah : bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar.
( whalley and wong,2000. Hidayat 2005 )
Faktor – faktor yang mempengaruhi
proses tumbang, yaitu
1. Faktor hereditas
2. Faktor lingkungan
Langkah 1. pengkajian data
Data Subjektif :
Riw. Kes. Anak yg penting dan hrus dikaji :
Contoh :
Diagnosis
Bayi laki- laki 9 bulan, dengan tumbang
normal
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan :
a. Imunisasi Hep B.3 dan campak
b. konseling umum ttg gizi anak, imunisasi
anjuran dan stimulasi perkembangan anak.
Langkah 3. identifikasi diagnosis/ masalah
potensial
Contoh ;
Diagnosis potensial
Gizi buruk dan tidak mendapatkan imunisasi
potensial, imunitas tubuh menurun.
Masalah potensial
a. Potensial terjadi masalah ekonomi bgi ortu yg
tdk mampu, krna anak membtuhkan perwatan
intensif dan lebih lama.
b. kebiasaan pika potensial menimbulkan
anemia dan keracunan.
Langkah 4. identifikasi dan mnetapkan
kebutuhan yg memerlukan penanganan
segera
Contoh
Anak usia 1 tahun yg semula
disimpulkan berjenis kelamin
perempuan terdeteksi adanya
ambigue genitalia, membutuhkn
pemeriksaan lebih lanjut dengan
dokter dan psikiatri untuk identifikasi
jenis kelamin dan mencegah trauma
psikologis.
Langkah 5. merencanakan asuhan yang
menyeluruh
Contoh :
1. Anak dengan kelainan atau masalah yang berkaitan dengan
tumbang, sprt:
a. gagal tumbuh
b. gangguan makan
c. gangguan tidur
d.enuresis fungsional
e.enkopresis
f.gagap
g.mutisme efektif
h.retardasi mental
2. Ajari ortu terhadap tugas perkembamgan anak sesuai dengan
kelompok umur anak
3. Berikan kesempatam anak untuk melaksanakan tugas
perkembangan
4. Lakukan askeb sesuai dgn klpk usia tumbang
Langkah 6. melaksanakan perencanaan
Langkah 7. evaluasis
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang telah
diberikan apakah telah memenuhi kebutuhan
asuhan yang telah teridentifikasi dalam diagnisis
maupun masalah.
THENGKIYU !!!