Anda di halaman 1dari 101

ASKEP NIFAS

Adaptasi Psikologis Ibu Dalam Masa Nifas

Perubahan Psikologis
mempunyai peranan yang
sangat penting.
Ibu nifas sangat sensitif
peran perawat sangat
penting dalam hal
memberikan pengarahan
kpd keluarga.
Post Partum Blues

fenomena psikologis yang dialami


oleh wanita yang terpisah dari
keluarga dan bayinya
terjadi hari ke 3 s/d ke 5
postpartum
mulai perasaan sedih, mudah
tersinggung, sedih yang tidak jelas,
sering menangis.
Upaya mengatasinya

kontak dini dan berkelanjutan


Lakukan kedekatan fisik
berikan pujian kpd ibu dalam
merawat bayinya
penyuluhan dalam merawat
bayi
Kesedihan dan Duka Cita

Duka cita adalah : respon fisiologis


terhadap kehilangan
Kesedihan adalah : reaksi individu
terhadap kehilangan sesuatu yang
sgt bernilai, tidak hanya ketika
orang tua kehilangan bayinya tetapi
juga mengalami komplikasi dalam
persalinan.
Umumnya kesedihan berlangsung
selama 1 tahun
Tahapan Respon Berduka

Syock
Penekanan, Fase Realitas
Resolusi, membuat Hub baru yang Significan
Syock
Penolakan,Ketidakpercayaan,
Keputusasaan, Marah, Takut,
Cemas, Merasa bersalah, Kesepian,
Kesedihan, Kepahitan, Frustasi,
Kehilangan konsentrasi
Manifestasi Fisiknya : Kehilangan
berat, anoreksia, susah tidur,
kurang istirahat, sesak nafas,
mengomel, gemetaran, DLL.
Penekanan, Fase Realitas

Menyesuaikan dengan lingkungannya


Menangis adalah bentuk yang umum
Resolusi

Menerima penyesuaian kehilangan, individu menjadi


berfungsi kembali
Tindakan Yang membantu spt : melihat, menyentuh,
memegang bayi yang meninggal sampai menyelesaikan
pemakaman si bayi
Tugas Individu yang Berduka

Menerima realitas kehilangan


Menerima sakitnya rasa duka
Menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Melanjutkan kehidupan.
Tipe suami dalam menghadapi duka cita

Tipe pria kuat


Tipe pria protektif
Tipe pria yang berperan
Peran Perawat Dlm Proses Berduka

Mengetahui ( Knowing )
Bersama dengan ( Being with )
Melakukan untuk ( Doing for )
Memampukan ( Enabling )
Mempertahankan keyakinan
( Maintening belief )
Kebutuhan Dasar Ibu dalam Masa Nifas
Nutrisi dan Cairan
Ambulasi
Eliminasai
Kebersihan Diri/ Perinium
Istirahat
Seksual
Latihan/ Senam Nifas
Nutrisi dan Cairan

Mengkonsumsi tambahan kalori 500


kalori tiap hari
Minum sedikitnya 3 liter
Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari
pasca salin
Minum kapsul vit A ( 200.000 )
Ambulasi

Pemulihan mempercepat
membalikkan tonus otot
dan vena dan
mengencangkan perut
serta mempercepat
pengeluaran lochea
Eliminasi

Ibu harus berkemih dlm 6-8 jam pp


Jelaskan pada ibu tentang upaya
menghindari konstipasi
Kebersihan Diri /
Perinium

Anjurkan kebersihan untuk seluruh


tubuh
Anjuran bagaimana membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air
Sarankan untuk ganti pembalit
minimal 2 kali sehari
Sarankan ibu untuk mencuci tangan
dengan sabun dan air setela
membersihkan daerah kelamin
Jika ibu mempubyai lika episiotomi,
sarankan untuk tidak menyentuh
luka tersebut
Istirahat

Anjuran untuk istirahat cukup


untuk mencegah kelelahan
Sarankan untuk kembali
melakukan kegiatan rumah
tangga secara perlahan- lahan,
serta untuk tidur siang atau
untuk tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur
Seksual

Secara fisik aman untuk memulai


hub suami istri begitu darah merah
telah berhenti dan ibu dapat
memasukkan 1 atau 2 jari kedalam
vagina tampa rasa nyeri
Banyak budaya yang menunda hub
suami istri sampai waktu tertentu
( 40 hari/6 mgg ), tetapi keputusan
tergantung pada pasangan yang
bersangkutan
Latihan / Senam Nifas

Lakukan senam perlahan –lahan, lalu


semakin lama semakin sering / kuat
Lakukan senam KEGEL segera pada
hari 1 pp tujuannya :
- membuat jahitan lebih merapat
- Menambah sirkulasi kejalan lahir
- Mempercepat penyembuhan
- Meredakan haemoroid
- Meringankan pengendalian kandung
kemih
1. Pernapasan Perut

Berbaringlah diatas tempat


tidur dgn lutut ditekuk.
Lakukan pernapasan perut
dgn cara menarik napas
dalam dari hidung, lalu
keluarkan dari mulut secara
perlahan – lahan selama 3-
5 detik
2. Pernapasan Abdomen Campuran dan
Supine Pelvic Tilt

berbaring dgn lutut ditekuk


Sambil menarik napas dalam,
putar punggung bagian pelvis dgn
memutarkan punggung bawah di
lantai
Keluarkan napas dgn perlahan,
tetapi dgn mengerahkan tenaga
sementara mengontraksikan otot –
otot perut dan mengencangkan
bokong.
Tahan Selama 3 – 5 detik sambil
mengeluarkan napas. Rileks
3. Sentuh Lutut
Berbaring dgn lutut ditekuk
Sementara menarik napas dalam,
sentuh bagian bawah dagu ke dada
Sambil mengeluarkan napas,angkat
kepala dan bahu secara perlahan dan
halus, dan upaya kan menyentuh
lutut dengan lengan digerakkan
Tubuh hanya boleh naik pada bagian
punggung sementara bagian pinggang
tetap berada dilantai
Perlahan – lahan turunkan kepala dan
bahu ke posisi semula. Rileks.
4. Angkat Bokong

Berbaring dgn bantuan


lengan,lutut ditekuk dan kaki
mendatar
Dengan perlahan – lahn
naikkan bokong dan
lengkungkan punggung
Kembali perlahan – lahan
keposisi semula
5. Memutar Kedua Lutut

Berbaring dgn lutut ditekuk.


Pertahankan bahu mendatar
dgn kaki diam
Dgn perlahan da halus putar
lutut ke kiri sampai
menyentuh lantai
Pertahankan gerakan yang
halus, Putar lutut ke kanan
sampai menyentuh lantai
Kembali keposisi semula dan
Rileks
6. Memutar Satu Lutut

Berbaring di atas puggung dgn


tungkai kanan diluruskan dan
tungkai kiri ditekuk pada lutut.
Pertahankan bahu datar
Secara perlahan putar lutut kiri ke
kanan sampai menyentuh lantai
Kembali ke posisi semula
7. Putar Tungkai

Berbaring dgn kedua tungkai


lurus
Pertahankan bahu datar dan
kedua tugkai tetap lurus
Dgn perlahan dan halus angkat
tungkai kiri dan putar
sedemikian rupa sehingga
menyentuh lantai
Kembali keposisi semula
8. Angkat Tangan

Berbaring dgn lengan diangkat


sampai membentuk sudut 90
derjat terhadap tubuh.
Angkat lengan bersama – sama
sehingga telapak tangan dapat
bersentuh
Turunkan secara perlahan -
lahan
ASUHAN IBU NIFAS FISIOLOGIS

Pengkajian Data Fisik dan Psikologis


Riwayat Kesehatan Ibu
Pemeriksaan Fisik
Masa Nifas
Masa nifas dimulai beberapa jam setelah lahirnya
plasenta dan mencakup 6 minggu berikutnya
( Pusdiknakes 2003 )
Masa nifas ( Puerpurium ) dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil ( Sarwono P
2001 )
Masa nifas adalah akhir dari periode itrapartum
yang ditandai dengan lahirnya selaput dan plasenta
dan berlangsung sekitar 6 minggu ( Varneys 1997 )
Tujuan dan Sasaran Asuhan Masa Nifas
Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun psikologis
Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk ila terjadi komplikasi pada
ibu maupu bayinya
Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan
memungkinkan oa melaksanakan peran ibu dalam situasi
keluarga
Memberikan penkes tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, menyusui , pemberian imunisasi.
Penentuan Waktu Pelaksanaan Asuhan Masa
Nifas

6-8 jam setelah persalinan


6 hari setelah persalinan
2 minggu setelah persalinan
6 minggu setelah persalinan
6-8 Jam Setelah Persalinan
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk
jika perdarahan berlanjut
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan Bonding ad attachmen
Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi
Jika petugas kes menolong persalinan, petugas kes tsb harus
tinggal dgn ibu untuk 2 jam pertama setelah lahir atau ibu dan
bayi dalam keadaan normal
6 Hari Setelah Persalinan
Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus
berkontraksi, fundus dibawah pusat, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat
Memastikan bayi menyusui dengan baik
Memberikan konseling pada ibu : Perawatan tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
6 minggu setelah persalinan

Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit


yang ia dan bayi alami.
Memberikan konseling untuk ber KB dini.
1. Pengkajian Data Fisik dan psikologis

Kesehatan Umum Uterus


Tanta – Tanda Vital Kandung Kemih
- temperatur/suhu Genitalia / Perinium
- denyut nadi dan Lokia
pernafasan Ekstremitas bawah
- Tekanan darah
Payudara
Fundus
Temperatur
Peningkatan suhu pada 24 jam pertama pada
umumnya krn dehidrasi.
Pada umumnya setelah 12 jam pp suhu kembali
normal.
Kenaikan suhu yang mencapai lebih dari 38 derjat
merupakan hal – hal yang mengarah pada tanda –
tanda infeksi.
Denyut Nadi dan Pernapasan

Nadi berkisar antara 60 – 80 x/menit.denyut nadi diatas


100x/menit mengindikasikan adanya suatu infeksi
Pernapasan harus berada pada rentang yang normal : 20 – 30
x/menit
Tekanan darah
Pada beberapa kasus
ditemukan keadaan
hipertensi pp, tetapi
keadaan ini akan
menghilang dengan
sendirinya apabila tidak
ada penyakit – penyakit
lain yang menyertainya
dalam 2 bulan pengobatan.
Payudara

o Terjadi proses laktasi


o Lakukan perabaan pada
payudara, apakah
terdapat benjolan,
pembesaran kelenjar
atau abses, serta
bagaimana keadaan
putting susunya.
Fundus : Perubahan Fundus Selama Nifas
Uterus
Perubahan yang normal di dalam uterus selama masa
nifas
Bobot Uterus Diameter Uterus Palpasi Serviks

Pada akhir Persalinan 900 gram 12,5 cm Lembut / Lunak

Pada akhir minggu ke 1 450 gram 7,5 cm 2 cm

Pada Akhir minggu ke 2 200 gram 5,0 cm 1 cm

Sesudah Akhir 6 minggu 60 gram 2,5 cm Menyempit


Kandung Kemih
Kesulitan miksi mungkin terjadi setelah melahirkan
Kehamilan menyebabkan dilatasi dan peregangan pelvis dan
ureter tetapi akan kembali normal pada minggu ke 4 setelah
persalinan
Jika terjadi incontinensia urin sehingga ibu tdk berkemih
selama 6 jam pp, maka diperlukan kateterisasi.
Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah
minggu ke 3.
Genitalia, Perinium
Setelah persalinan, vagina meregang dan berbentuk lorong
berdinding lunak dan ukurannya perlahan akan mengecil,
tetapi jarang kembali seperti wanita yang belum pernah
melahirkan
Kadang – kadang pd persalinan yang lama ditemukan oedema
dan memar pada dinding vagina
Rugae terlihat kembali pada minggu ke 3
Lokia

Lokia alba
Lokia rubra Lokia serosa Muncul pd hari ke 10
Muncul hari 1 s/d 4 Muncul hari ke 5 s/d berkurang mg
Warna Merah s/d ke 9 Berikutnya
Mengandung darah Warna kecoklatan Warna lebih pucat
Dari robekan/ luka Lebih sedikit darah Mengandung
Pd bekas implantasi Lebih banyak serum Leukosit, selaput
Plasenta dan Terdiri dari Lendir servik dan
serabut desidua Leukosit dan Serabut jaringan yg
Dan corion Robekan atau mati
Laserasi plasenta
Ekstremitas bawah

Lakukan pemeriksaan kaki


Apakah terdapat varises
Apakah terdapat oedema dan kemerahan pada betis
Pengkajian Psikologis Masa Nifas

Wanita mengalami banyak perubahan emosi, sementara ia


menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.

Penyebab depresi postpartum


Kekecewaan emosional
Rasa sakit masa awal nifas
Kelelahan selama proses persalinan
Kecemasan akan kemampuannya merawat bayinya
Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya
Riwayat Kesehatan Ibu
Bagaimana perasaannya dan perasaan menjadi orang tua
Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan
Kesulitan dalam BAB dan BAK
Persaan tentang persalinan dan kelahiran bayinya
Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi
atau episiotomi
Suplemen zat besi : apakah ia makan ?
Pemberian ASI : adakah diberikan, berhasilkah ?
Pemeriksaan Fisik

Px TTV : TD, Suhu dan Nadi


Px Payudara :
Px Abdomen
Px Kaki
Px genitalia, perinium dan lokia.
1.GANGGUAN PERKEMIHAN
A.INKONTINENSIA
Keluarnya urin secara tidak sadar atau
mendadak yang disertai dengan keinginan
yang besar untuk berkemih.
Etiologi
• Otot –otot dasar panggul kendor
• Sistokel
• Infeksi saluran kemih
• Musculus destrusor tidak stabil
B. RETENSIO URIN
Sikap : Ibu selalu diatas tempat tidur.
Rasa malu
Takut rasa sakit
Atonia otot vesika urinaria
Pemanjangan uretra
2. GANGGUAN BAB
• Diit cairan
• Udema pada saat persalinan
• Obat – obatan analgetik
• Rasa sakit pada perenium
3. GANGGUAN HUBUNGAN SEX
Hub sexual dapat dilakukan dengan aman
ketika luka episiotomi telah sembuh dan dan
lochea telah berhenti.
Tingkat estrogen yang rendah dalam seminggu
setelah melahirkan sehingga
sel – sel pensekresi dalam vagina hanya
membentuk sedikit pelumas.
MERENCANAKAN
ASUHAN
KEBIDANAN
MERENCANAKAN ASUHAN KEBIDANAN

A.Evaluasi secara terus menerus


B.Gangguan rasa nyeri dan mengatasi nyeri
C.Mengatasi cemas
D.Pendidikan kesehatan
E.Memberikan kenyamanan pada ibu
F.Membantu ibu untuk menyusui bayinya
G.Memfasilitasi menjadi orang tua
H.Persiapan pasien pulang
I. Deteksi dini komplikasi ibu nifas
A. EVALUASI SECARA TERUS MENERUS

6-8 jam setelah persalinan


6 hari setelah persalinan
2 minggu setelah persalinan
6 minggu setelah persalinan
6-8 Jam Setelah Persalinan
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk
jika perdarahan berlanjut
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan Bonding ad attachmen
Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi
Jika petugas kes menolong persalinan, petugas kes tsb harus
tinggal dgn ibu untuk 2 jam pertama setelah lahir atau ibu dan
bayi dalam keadaan normal
6 Hari Setelah Persalinan
Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus
berkontraksi, fundus dibawah pusat, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat
Memastikan bayi menyusui dengan baik
Memberikan konseling pada ibu : Perawatan tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
6 minggu setelah persalinan

Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit


yang ia dan bayi alami.
Memberikan konseling untuk ber KB dini.
B. GANGGUAN RASA NYERI
( AFTERPAIN ) DAN MENGATASI NYERI

• Rasa sakit pada saat kontraksi yang


dialami oleh ibu multipara selama
2 – 4 hari pp
• Biasanya terjadi pada saat
menyusui
• Berikan obat – obatan analgetik
untuk menguagi nyeri.
C. MENGATASI CEMAS
• Karena peran baru yang dialami ibu dan kondisi ibu
setelah melahirkan.
• Berikan dukungan emosional dan psikologi oleh
pasangan dan keluarga : cuti hamil, konseling
mengenai perubahan – perubahan pada masa nifas
dan membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah
tangga.
Tentang gizi
• Mengkonsumsi tambahan kalori 500 kalori
tiap hari
• Minum sedikitnya 3 liter tiap hari.
• Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari pasca
salin
• Minum kapsul vit A ( 200.000 )
Tentang KB
 Biasanya ibu tidak akan ovulasi sebelum ia
mendapatkan haid selama menyusui.
 Metode aminore laktasi dapat digunakan
 Anjurkan ibu untuk memakai alat kontrasepsi
yang mengandung progesteron.
D. Pendidikan kesehatan
• Penjelasan tentang gizi.
• Penjelasan tentang KB
• Penjelasan tentang tanda – tanda bahaya
• Penjelasan tentang hubungan sex
• Penjelasan tentang perawatan bayi sehari – hari
• Istirahat dan tidur
• Ambulasi
Tentang tanda – tanda bahaya
• HPP
• Lochea berbau
• Rasa sakit di bawah abdomen dan punggung
• Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati atau
masalah penglihatan
• Bengkak diwajah dan tangan
• Demam, muntah, rasa sakit waktu Bak
LANJUTAN
• Payudara merah, panas atau terasa sakit
• hilang nafsu makan dalam waktu yang lama.
• Rasa sakit, merah, lunak dan atau pembengkakan
di kaki.
• Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh
sendiri bayinya.
• Merasa sangat letih.
HPP
• Pemberian cairan intara vena
• Pemberian plasma dan darah lengkap
• Menentukan penyebab perdarahan
• Menghentikan kehilangan darah.
Pengeluaran lochea berbau
• Berikan infus RL atau NACL
• Berikan ampicilin atau amoxicilin 2 gr/ oral
• Rujuk ibu serta dampingi ibu ke tempat
rujukan.
Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu
hati dan penglihatan kabur
• Periksa catatan antenatal dan persalinan
untuk mengetahui apakah ibu memiliki
riwayat preeklamsi.
• Tanyakan apakah ibu ada keluhan lain seperti :
demam dan kurang darah.
• Periksa TD, Suhu, HB
• Obati sesuai penyebab.
Demam, muntah, sakit BAK.
• Periksa TD dan suhu
• Periksa inkontinansia urin dan hematuri
• Nasehatkan ibu untuk minum yang banyak
serta makan yang bergizi.
• Obati sesui penyebab.
Payudara merah, panas dan terasa sakit.

• Kompres dingin jika ibu tidak menyusui.


• Kompres hangat sebelum ibu menyusui bayinya
• Jika putting susu lecet atau bengkak, peras air susu
secara manual sebelum memberikan asi.
• Gunakan BH yang menopang payudara
• Kompres dingin diantara waktu menyusui
• Berikan obat – obatan analgetik.
Rasa sakit, merah, lunak atau
pembengkakan di kaki.
• Istirahat yang cukup.
• Jalan – jalan di pagi hari
• Hindari terlalu banyak berdiri.
• Usahakan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
• Berikan antibiotik.
Merasa sangat sedih atau tidak mampu
mengasuh bayinya.
• Perhatikan bagaimana interaksi ibu dengan bayinya
• Tanyakan mengenai bantuan di rumah, seberapa
banyak ia bisa bergerak.
• Periksa KU, status gizi serta kadar HB
• Konseling tentang gizi dan istirahat yang cukup.
Tentang hub sexual
• Secara fisik aman untuk memulai hub suami istri
begitu darah merah telah berhenti dan ibu dapat
memasukkan 1 atau 2 jari kedalam vagina tampa rasa
nyeri
• Banyak budaya yang menunda hub suami istri sampai
waktu tertentu ( 40 hari/6 mgg ), tetapi keputusan
tergantung pada pasangan yang bersangkutan
Tentang istirahat dan tidur

• Anjuran untuk istirahat cukup untuk mencegah


kelelahan
• Sarankan untuk kembali melakukan kegiatan
rumah tangga secara perlahan- lahan, serta untuk
tidur siang atau untuk tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur
Ambulasi

• Pemulihan mempercepat membalikkan


tonus otot dan vena dan mengencangkan
perut serta mempercepat pengeluaran
lochea
E. MEMBERIKAN KENYAMANAN PADA
IBU
• Jelaskan fisiologi afterpain normal pada ibu
• Berikan motivasi pada ibu untuk berkemih
secara teratur
• Berikan analgetik
• Ajarkan ibu teknik relaksasi.
F. Membantu ibu untuk menyusui
bayinya
• Untuk ibu : tingkatkan istirahat dan minum yang banyak,
yakinkan pada ibu bahwa ibu dapat memproduksi ASI dan
ASInya cukup untuk bayinya
• Untuk bayi : susui bayi tiap 2 jam atau sesui dengan
kebutuhan bayinya, bangunkan bayi, duduk selama proses
menyusui, pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel
yang baik, susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman serta
tidurlah bersebelahan dengan bayinya.
Tanda ASI cukup
• Bayi kencing setidaknya 6 kali sehari,warna jernih sampai
kuning muda.
• Bayi sering BAB bewarna kekuningan
• Bayi tampak puas, sewaktu – waktu merasa lapar,
bangun dan tidur cukup.
• Bayi menyusu 10 -12 kali sehari
• Payudara ibu tampak kosong dan lembut setiap kali
menyusui.
• Bayi bertambah berat badanya
• Ibu merasakan bayinya menyui dengan baik.
H. MEMFASILITASI MENJADI ORANG
TUA.
• Libatkan ayah dan klg dalam perawatan anak
serta pemeliharaan aktivitas rumah.
• Memberikan motivasi pada ibu dalam
merawat bayinya.
• Ajarkan ibu bagaimana cara perawatan bayi
yang benar.
H. PERSIAPAN PASIEN PULANG
• Lakukan pemeriksaan sebelum pasien pulang
• Berikan konseling pada ibu
• Anjuran pada ibu untuk kunjungan ulang.
I. DETEKSI DINI KOMPLIKASI IBU NIFAS.
• Gejala.
- Terasa sakit disekitar infeksi.
- Suhu meningkat, kadang – kadang disertai badan
menggigil.
- Nadi cepat.
- disertai tanda tumor, rubor, dolor, kolor dan fungsi
laesa.
Pencegahan
• Luka jalan lahir dirawat dengan baik.
• Alat – alat serta pakaian yang berhubungan
dengan persalininan harus steril
• Penderita infeksi nifas harus diisolasi
• Batasi pengunjung.
Pengobatannya
• Sebaiknya dilakukan pembiakan dari sekret
vagina untuk mendapatkan antibiotik yang
cocok.
• Berikan dosis yang sesuai
• Berikan antibiotik spektrum luas saat
menunggu hasil laboraturium.
• Untuk meningkatkan daya tahan tubuh
penderita, berikan : infus.
Kelainan – Kelainan dalam nifas
• Subinvolusi
Keadaan pengecilan uterus yang kurang baik atau
terganggu disebabkan karena adanya
endometritis, sisa urin, mioma uteri dan bekuan –
bekuan darah.
- injeksi metergin setiap hari dan ergometrin oral
- lakukan kuretase dan beri antibiotik jika ada sisa
plasenta.
• Tromboflebitis femoralis
• Adanya trombosis karena adanya perubahan
atau kerusakan pada inti pembuluh darah,
perubahan pada susunan darah, laju
peredaran darah.
• Suhu naik, nyeri, nyeri kaki atau betis bila
berjalan atau ditekan.
• Istirahat, kaki ditinggikan serta beri obat Asam
Asetil Salisilat.
PENDOKUMENTASIAN

OLEH :
Ns. Lili Fajria. S.Kep, M.Biomed
1. Pengumpulan data :anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.
2. Interpretasi data : diagnosa dan masalah potensial
3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
6. Pelaksanaan asuhan
7. Evaluasi
Contoh kasus
Langkah I
- Ibu melahirkan yang pertama,6 jam yang lalu
- Bayi perempuan BB : 2900 gr,PJ : 48 cm,A/S : 9/10.
- Perdarahan kala III dan IV 150 cc.
- Perinium ruptur tk II
- Ibu belum bisa menyusui
- Kolostrum ibu belum keluar
- Perut ibu mules
- Ibu belum berani untuk duduk.
- KU dalam batas normal
Lanjutan
- Mamae tidak bengkak
- Kandung kencing penuh
- Ibu belum bisa BAK
- TFU 1 jr bwh pusat
- Kontraksi uterus baik.
Langkah II
 Diagnosanya : Ibu P1 A0 6 jam pospartum
normal.
 Masalah : Retensio urin
 Data dasar : Ibu belum bisa BAK dan kandung
kemih penuh
Langkah V
• Menganjurkan untuk BAK
• Menjelaskan bahaya bila kandung kemih penuh
• Menginformasikan tentang proses pembentukan ASI
dan faktor – faktor yang mempengaruhinya
• Menjelaskan manfaat mobilisasi dini dan motivasi ibu
untuk mobilisasi dini
• Menjelaskan tentang cara membersihkan vulva
• Menjelaskan perubahan – perubahan pada masa
nifas.
Lanjutan
• Menjelaskan tanda – tanda bahaya yang
mungkin terjadi pada masa nifas dan tindakan
yang harus dilakukan.
• Menjelaskan metode kontrasepsi yang sesuai
dan motivasi ibu untuk ber KB.
• Menjelaskan kebutuhan ibu.
• Merencanakan waktu follow up.
Langkah VI
Hari ini tanggal….( saat ini )
- Memberikan penyuluhan tentang bahaya menehan
BAK dan menganjurkan ibu untuk BAK.
- Menjelaskan pentingnya menyusui dan cara
menyusui yang baik
- Menjelaskan proses pembentukan ASI dan faktor –
faktor yang mempengaruhinya
- Menjelaskan manfaat mobilisasi dini
- Menjelaskan cara membersihkan vulva
Langkah VII
Hari I tanggal ….
- Ibu sudah BAK
- Ibu dpt menyusui bayinya dgn benar
- Ibu tidak ragu lagi untuk berjalan
- Vulva ibu bersih
Lanjutan
• Langkah VI
Hari II tanggal….
- Menerangkan perubahan – perubahan pada masa
nifas
- Memperagakan dan membimbing ibu dalam
merawat bayinya
- Menjelaskan tanda – tanda bahaya serta tindakan
yang dapat ibu lakukan
- Menjelaskan pola hidup, prilaku dan kebutuhan
bayi baru lahir
• langkah VII
Hari II tanggal….
- Ibu mengerti perubahan yang akan ia alami
- Ibu dapat merawat bayinya
- Ibu dapat menyebutkan tanda – tanda bahaya
pada masa nifas dan tindakan yang ia lakukan
- Ibu dapat menjelaskan pola hidup, peroilaku
dan kebutuhan bayi baru lahir.
Lanjutan
• Langkah VI
Hari III tanggal …
- menjelaskan kebutuhan ibu nifas
- Menjelaskan metode KB yang sesuai dan
motivasi ibu untuk ber KB
- Merencanakan hari Follow up pada hari ke 6
• Langkah VII
Hari III tanggal …
- ibu dapat menyebutkan kebutuhan pada
saat nifas
- ibu dapat menyebutkan metode
kontrasepsi yang dapat digunakan oleh
dirinya.
- ibu berjanji untuk datang memeriksakan
dirinya pada hari ke 6

Anda mungkin juga menyukai