Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

PUSKESMAS HAURPANGGUNG
Jln. Guntur melati No. 35 Ds. Haurpanngung Kec. Tarogong Kidull

Email : puskesmas,harpa15@gmail.com

PENERAPAN PENDEKATAN PDCA PADA PELAKSANAAN PEMANTAUAN


NEONATAL RESTI

PLANNING / PERENCANAAN
1. Judul
Program Pemantauan Neonatal Resti

2. Rumusan Pernyataan/ uraian masalah


AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara
ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
2007, AKI di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per
1.000Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), AKI di
Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yaitu
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Dalam usaha meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan anak
maka tenaga kesehatan seperti bidan memantau dan meberikan penyuluhan
perawatan bayi kepada ibu yang mempunyai bayi yang beresiko tinggi agar
bias merawat bayinya dengan baik, dengan harapan dapat meningkatkan
pengetahuan dan dapat menjaga kesehatan bayinya dengan pola hidup sehat,
selain itu dapat juga mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi.
Puskesmas Haurpanggung Kec. Tarogong Kidul merupakan Puskesmas
yang terletak di dataran tinggi kabupaten Garut ,dimana Jumlah bayi yang
beresiko tinggi sebanyak18 orang pada tahun 2016.

3. Rumusan Tujuan
a Meningkatkan pengetahuan ibu bayi
b Menjaga, mempertahankan dan meningkatkan cakupan hasil kegiatan dan
mengurangi angka kesakitkan serta menekan angka kematian bayi.
c Sebagai bahan asupan dalam penyusunan laporan kegiatan petugas
puskesmas.

4. Metode/Kriteria Penilaian
Kunjungan Rumah
Metode penyuluhan yaitu :
Ceramah
tanya jawab
praktek dengan alat peraga.

Materi
a. Perawatan bayi baru lahir
b. Cara menyusui bayi yang benar dan baik
c. Cara perawatan tali pusat
d. Tanda-tanda bahaya pada bayi
5. Waktu
Pemantauan Neonatal Resti dilaksanakan di Posyandu./ Kunjungan rumah bagi
bayi resti yang tidak datang ke posyandu.
Jam 10.00-12.00 WIB

6. Pelaksana
- Bidan Koordinator
- Bidan Desa
- Bidan Puskesmas

Sasaran : setiap ibu yang mempunyai bayi resti


7. Biaya
Transfor petugas @ Rp. 60.000

DO/PELAKSANAAN
1. Melakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat setempat.
2. Meminta bantuan toma untuk memotivasi ibu bayi dan keluarga agar bersedia
untuk diperiksa ke posyandu yang di selenggarakan.
3. Penjaringan bayi resti.
4. Memberikan pengetahuan kepada ibu bayi dan keluarga tentang pentingnya
perawatan dan pemeriksaan selama masa pertumbuhan dan perkembangan.
5. Memberi pengetahuan kepada ibu bayi tentang komplikasi -komplikasi pada
bayi
6. Pengenalan Tanda Bahaya pada bayi dan dan Rujukan

CHEK/PEMERIKSAAN
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat
secara periodik setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan lembar
pemeriksan adalah:
1. Menetapkan jenis penyimpangan yang diamati
2. Menetapkan jangka waktu pengamatan
3. Melakukan perhitungan penyimpangan
Mendata jumlah Ibu yang melahirkan untuk menjaring bayi yang beresiko
tinggi, yang dipantau dan dikunjungi adalah ibu bayi yang beresiko tinggi:

a. Tabel
NO DESA JUMLAH JAN FEB MARE APRIL
BAYI RESTI T
1. Ds. Haurpanggung
2. Ds. Jayaraga
3 Kel. Jayawaras
4. Kel. Pataruman
5. Puskesmas

ACTION/PERBAIKAN
Diketahuinya Hambatan dalam pelaksanaan Pemantauan Bayi Resti.
a Sebelum Pelaksanaan ( Pre)
. Sikap ibu dan keluarga bayi yang Kurang Kooperatif
Faktor yang menyebabkan sikap ibu dan keluarga tidak kooperatif adalah
adanya perasaan malu apabila dikunjungi oleh petugas kesehatan
Solusi :
- Melakukan pendekatan secara kekeluargaan agar ibu tidak merasa malu
apabila dikunjungi.
-. Informasikan dan tekankan kepada ibu bahwa kunjungan yang di lakukan
untuk melakukan pemeriksaan pada setiap ibu yang melahirkan dan
bayinya serta mendeteksi sedini mungkin tanda bahaya dan komplikasi
yang mungkin timbul.
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam cara merawat
bayinya.

b Evaluasi setelah tindakan ( post)


Identifikasi masalah
Proses identifikasi masalah dilakukan dengan cara :

1. Wawancara dengan unit masayarakat

2. Wawancara dan observasi dengan ibu bayi dan keluarga

Garut,31 Maret 2017

Pengelola Program KIA

Ineu Cahyati, AM.Keb

Anda mungkin juga menyukai