Departemen Kesehatan RI
Jakarta, September 2004
Apa itu KADARZI ?
Dimasa mendatang proporsi usia lanjut akan semakin bertambah,
seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa disadari
sekitar 5 juta lansia menderita gangguan anemia gizi.
Disamping masalah gizi kurang, prevalensi gizi lebih meningkat KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga yang
dengan tajam, terutama di perkotaan. Gizi lebih terkait dengan
perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi. Gizi lebih merupakan berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan
salah satu risiko timbulnya penyakit degeneratif. mengatasi masalah gizi anggotanya
Mencermati perkembangan masalah gizi dan pengalaman didalam
pelaksanaan program perbaikan gizi, diperlukan pergeseran
PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah pengetahuan,
orientasi program perbaikan gizi, mengacu pada paradigma sehat.
Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal penting sikap dan praktek keluarga meliputi mengkonsumsi
sebagai berikut; makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat
- Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan
perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi
kurang dan gizi lebih. MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan makanan
- Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok keluarga yang mengandung semua zat gizi yang
siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah, remaja dan
diperlukan masing-masing
usia produktif serta usia lanjut.
- Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan
anggota keluarga dalam
keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan jumlah yang
dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas sektor.
sesuai dengan
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), merupakan gambaran keluarga
yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan kebutuhan dan
memecahkan masalah gizi anggota keluarganya. bebas dari pencemaran
Mengapa sasarannya Keluarga ? Beberapa contoh perilaku
SADAR GIZI
Mulai memberikan ASI SEGERA setelah lahir Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu
Jangan diberikan makanan lain sampai bayi hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak
bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin
berumur 6 bulan
A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk
Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan penduduk di daerah endemis gondok
BERGANTIAN setiap kali menyusui Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain)
Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut
banyak dengan MENU SEIMBANG Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari
pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat
dihentikan secara bertahap
Kapsul Vitamin A
Tablet Besi Kapsul Yodium
Bagaimana menuju
Bagaimana menilai keluarga sudah KADARZI ?
SADAR GIZI ? Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, serta
faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan
ketersediaan sumber daya.
Di tingkat keluarga :
Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu
Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus
dan anak baik menerus
Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh
tokoh masyarakat dan petugas
Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam
beryodium Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara berjenjang
yang terjangkau (posyandu, puskesmas dan rumah sakit)
Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi
Di tingkat masyarakat:
sampai usia 6 bulan
Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya
Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik
menuju KADARZI (LSM; organisasi keagamaan; organisasi
berat badannya sesuai umur kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;
Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga organisasi wanita; pengusaha)
Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan
informasi sistem pelayanan gizi
Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok
Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan
informasi dan sumber daya kesehatan dan gizi
Di tingkat Pemerintah
(Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan
kesehatan dan gizi,
Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi
dalam merumuskan kebijakan sektor
Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan
kesehatan dan gizi masyarakat