KONSELING
By: Willy Astriana, M.Kes
• Konseling menurut Reddy (1987) adalah sejumlah teknik, keterampilan
dan sikap untuk membantu orang lain dalam mengatasi masalahnya
dengan menggunakan sumber daya orang itu sendiri.
KESADARAN DIRI
McLEOD: PENCERAHAN
PEMECAHAN MASALAH
PENDIDIKAN PSIKOLOGI
Restitusi
INTI
PERUBAHAN TUJUAN PENGAMBILA
PERILAKU KONSELIN N KEPUTUSAN
G
1. Mengarahkan (Directive) – “Counsellor Centred”
Suatu proses konseling dimana konselor lebih aktif (terfokus pada
konselor) dgn cara memberikan saran aktif dan memotivasi seseorang
untuk melakukan sesuatu, antara lain :
Menasehati
Memancing informasi dari seseorang
Mengidentifikasi masalah
Menyarankan tindakan yg dapat diambil seseorang untuk menyelesaikan
persoalannya
2. Tidak mengarahkan (Non Directive) – “ Client Centred ”
Adalah suatu pendekatan yang bersifat “ client – centered”
dimana fokus perhatian adalah orang yang bermasalah.
Konselor lebih banyak bersikap pasif dan mendengarkan, antara
lain dengan cara :
Mendengar dgn baik tanpa memberikan reaksi
Bersikap pasif tapi simpatik dan mengulangi apa yang
dikatakan bawahan
Bersikap memahami persoalan orang lain
Mengarahkan pembicaraan dan berusaha supaya seseorang
memecahkan masalah sendiri
3. Gabungan (Participative) – (Coorporative
Counseling)
disebut juga dgn Cooperative Counseling yang
merupakan kombinasi dari direktive dan non
direktive yang dapat mencapai hubungan
kooperatif dalam membahas ide – ide untuk
membantu konselor menyelesaikan masalahnya.
Pendekatannya antara lain dapat dilakukan dengan
cara :
Gabungan antara cara mengarahkan dan tidak
1. Pengertian / pemahaman (Understanding)
Pada tahap ini yang perlu dilakukan oleh konselor adalah mendengarkan
masalah yang disampaikan oleh individu/klien, yang tujuannya adalah
untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman. Sedangkan tugas dari
individu/klien adalah mendefinisikan masalah yang dihadapinya
2. Tantangan (Challenging)
• Pada tahap ini tugas konselor adalah melakukan eksplorasi secara
lebih mendalam mengenai masalah yang dihadapi oleh individu/kliennya.
• Dalam hal ini tugas dari individu/klien adalah mendefinisi ulang
(meredefinisi) masalah yang dihadapi supaya dapat memperoleh
gambaran yg lebih jelas tentang masalah tersebut.
3. Menemukan sumberdaya (Resourcing)
b. A – Ask (Tanyakan)
Petugas kesehatan harus memiliki kemampuan bertanya yg
efektif dan juga kemampuan mendengar aktif pada jawaban klien
e. E – Explaining (Jelaskan)
Setelah klien membuat keputusan, petugas kesehatan
menjelaskan pada klien apa yg perlu dilakukan berdsarkan
keputusannya tersebut
KONSELING PADA
IBU NIFAS
Proses konseling
1. 3.
LANGKA LANGKA
H AWAL H AKHIR
2.
LANGKA
H INTI
LANGKAH AWAL
Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan membuat kontrak
untuk pertemuan berikutnya
1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik
Dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan dijaga
selama pertemuan konseling
2. Pengumpulan dan pemberian informasi
Pengumpulan informasi merupakan tugas utama konselor.
Pendalaman masalah yang dihadapi klien, latar belakang,
situasi dan kondisi klien, perasaan dan kebutuhan klien, serta
pemahaman klien terhadap masalah yang dipahami oleh
konselor, akan berdampak baik terhadap informasi yang
dibutuhkan dan dipahami oleh klien
3. Pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
perencanaan
Sesuai dgn masalah dan kondisi klien, konselor
membantu klien memecahkan masalh yg dihadapi atau
membuat perencanaan untuk mengatasi
4. Menindak lanjut pertemuan
Mengakhiri pertemuan konseling, konselor
merangkum jalannya dan hasil pembicaraan selama
pertemuan, merencanakan pertemuan selanjutnya atau
merujuk klien
HAMBATAN-HAMBATAN
KONSELING KEBIDANAN
1. HAMBATAN INTERNAL
2. HAMBATAN EKSTERNAL
SITUASI-SITUASI SULIT DALAM
KONSELING