Anda di halaman 1dari 34

K

O
N
S
E
L
I
N
G
DEFINISI KONSELING
Pertukaran ide-ide dan
perasaan antara dua
orang, yaitu KONSELOR
dan KONSELI 
Kegiatan komunikasi

TUJUAN: memajukan
kesehatan mental
KESEHATAN MENTAL YANG BAIK:

1. orang merasa nyaman dengan dirinya


sendiri
2. memiliki pandangan yang objektif tentang
orang lain
3. mampu memenuhi tuntutan-tuntutan hidup
Melalui Konseling:

1. karyawan menjadi lebih kooperatif,


2. kekhawatiran terhadap masalah pribadi
berkurang dan
3. melakukan pengembangan-pengembangan
dengan berbagai cara
PERLUNYA KONSELING
1.Tumbuh dari bervariasinya
masalah-masalah individu (klien),
misalnya: cemas karena
masalah pekerjaan, bimbang
menghadapi risiko dari
promosi, termasuk stress dll.
2. Masalah yang memerlukan konseling
biasanya menyangkut masalah EMOSI
3. Yang diharapkan  klien dapat
menyalurkan emosinya dalam batas-
batas tertentu, sehingga dapat berfungsi
sosial secara wajar.
FUNGSI KONSELING:

1. MEMBERIKAN NASIHAT,
PETUNJUK (ADVICE)
KONSELOR membuat keputusan-
keputusan tentang masalah
KONSELI dan menunjukkan
tindakan apa yang harus diambil 

HINDARI KETERGANTUNGAN
PADA KONSELOR
2. MEMBERI KEYAKINAN
(REASSURANCE)

Memberi keyakinan
dengan cara memberi
mereka keberanian untuk
menghadapi masalah atau
memberi rasa percaya diri
yang akan memberi
keyakinan terhadap tujuan
dan tindakan yang
dilakukan
3. KOMUNIKASI
• Mengembangkan komunikasi dengan
orang lain
• klien dapat mengekspresikan perasaan-
perasaan mereka
• Aktivitas konseling mengarahkan isyarat
ke atas  saluran terbuka kearah yang
lebih tinggi
• Tugas konselor menemukan masalah-
masalah emosi yang berkaitan dengan
kehidupan klien
4.PELEPASAN TEKANAN EMOSI
(RELISE OF EMOTIONAL TENTION)

 KATARSIS : membicarakan masalah-


masalahnya pada orang lain

Penyelesaian masalahnya adalah dengan


Cara memindahkan keterpakuan mental,
membuat mereka menghadapi masalah
kembali dan berpikir konstruktif tentang
masalah tersebut.
5. MENJERNIHKAN PIKIRAN
(CLARIFIED THINKING)
Dari Blocking Emotional  berpikir secara
terarah

6.REORIENTASI
(REORIENTATION)
 Perubahan diri secara Psikis,
menolong konseli mengenali dan
menerima keterbatasan-keterbatasan
mereka
Tipe-Tipe Konseling

Non directive Partisipative Directive


counseling Counseling Counseling

Low Direction High Direction


DIRECTIVE COUNSELING (DC)

– Konselor bersama konseli memutuskan


apa yang harus dilakukan, memberitahu
dan memotivasi untuk melakukan hal
tersebut.
– Disini memenuhi fungsi: memberi nasihat,
memberi keyakinan, komunikasi, memberi
pelepasan emosional dan penjernihan
pikiran  reorientasi jarang tercapai
NON-DIRECTIVE COUNSELING
(N-DC)

 CLIENT CENTERED COUNSELING


– Konseli yang membuat keputusan
– Konselor Profesional sering menggunakan
tipe ini
– 4 dari 6 fungsi konseling bisa tercapai 
pelepasan emosi lebih efektif yang akan
diikuti dengan penjernihan pikiran
– mampu menimbulkan reorientasi 
menekankan pada perubahan pribadi
PERBEDAAN TIPE DC dan NC
1. METODE KONSELING
 Pada N-DC  individu-klien yang
mengendalikan dan lebih banyak
melakukan pembicaraan

2. TANGGUNG JAWAB
 Pada N-DC  tanggung jawab
sepenuhnya ada pada KONSELI
PERBEDAAN TIPE DC dan NC
3. STATUS
Pada N-DC  klien (konseli) mempunyai
kedudukan yang sederajat dengan KONSELOR
sebagai manusia, dalam DC  KONSELOR
dianggap superior dan selalu mengetahui apa
yang harus dilakukan
4. PERAN
Pada N-DC  secara psikologis tidak tergantung
5. PENEKANAN
Pada N-DC  menekankan pada perasaan-
perasaan dan masalah-masalah yang lebih
mendalam
KETERBATASAN-KETERBATASAN
NON-D COUNSELING

 Lebih banyak memerlukan waktu dan biaya


 Sebagai konselor memerlukan pendidikan
yang lebih professional
 Sangat tergantung pada kemampuan dan
kemauan pekerja
PARTICIPATIVE COUNSELING

 N-DC  terbatas karena


mempersyaratkan konselor yang
professional,
 DC  sering tidak diterima oleh pekerja
yang modern dan tidak tergantung
 Sebagai jalan keluarnya  KONSELING
PARTISIPATIF
PROSES KONSELING

TAHAP SATU
Membangun hubungan baik dan
meningkatkan kepercayaan klien
a. Meyakinkan kerahasiaan dan mendiskusikan
batas kerahasiaan
b. Memberi kesempatan ventilasi
c. Memberi kesempatan pada klien untuk
Menggali masalah, mengekspresikan
perasaan, meminta klien menceritakan kisah
mereka
 Memperjelas harapan klien untuk konseling
 Menjelaskan apa yang dapat dilakukan
konselor dan cara kerjanya
 Pernyataan dari konselor tentang
kesepakatan mereka untuk bekerja bersama
klien
TAHAP DUA

Definisi dan pemahaman peran, batasan


dan kebutuhannya
a. Menjelaskan peran dan batasan dari
hubungan konseling
b. Menyediakan dan mengklarifikasi tujuan
dan kebutuhan klien
c. Prioritas pada tujuan dan kebutuhan
d. Menceritakan riwayat secara rinci –
bercerita tentang cerita yang spesifik dan
rinci
e. Menggali kepercayaan klien,
pengetahuan dan kepeduliannya
terhadap masalah yang sedang dihadapi
klien
TAHAP TIGA

Proses konseling dukungan tindak


lanjut
a. Melanjutkan ekspresi pikiran dan perasaan
b. Mengenali alternatif
c. Mengenali ketrampilan penyesuaian yang
sudah dimiliki
d. Mengembangkan ketrampilan penyesuaian
diri lebih lanjut
e. Mengevaluasi alternatif dan dampaknya
f. Memungkinkan perubahan perilaku
g. Mendukung dan mempertahankan bekerja
dengan problem klien
h. Memonitor perjalanan kemajuan menuju goal
i. Rencana alternatif yang dibutuhkan
j. Rujukan sesuai kebutuhan
TAHAP EMPAT

Menutup atau mengakhiri relasi


a. Klien bertindak sesuai rencana
b. Klien menatalaksana dan menyesuaikan diri dengan
fungsi sehari-hari
c. Sistem dukungan yang tersedia yang dapat diakses
d. Kenali strategi untuk memelihara perubahan yang
sudah terjadi
e. Diskusi dan rencanakan pengungkapan
f. Interval perjanjian diperpanjang
g. Sumber dan rujukan yang tersedia dikenali dan dapat
diakses
h. Meyakinkan klien tentang opsi untuk kembali
konseling sesuai kebutuhan
Saya Belajar
Saya belajar, Seberat apa pun masalah yang
dihadapi, pada akhirnya akan membuat kita
menjadi manusia yang lebih kuat
Everything happens, happens 4 a reasons.

cul t i es
diff i
probl
e ms
handle with care
`

Saya belajar, Bahwa kedewasaan itu lebih berkaitan


dengan berapa banyak pengalaman yang kita miliki
dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut,
dan kurang berkaitan dengan telah berapa tahun usia
kita.

Saya belajar, Walaupun kita berpikir tidak ada lagi


yang dapat kita berikan dan lakukan, ketika seorang
teman kesusahan dan membutuhkan kita, kita akan
selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk terus
menolong.

`
`

Saya belajar, Jangan membandingkan diri


sendiri dan kesusahan kita dengan orang
lain.

Saya belajar, Bahwa latar belakang &


lingkungan mempengaruhi pribadi saya, tapi
kita tetap bertanggung jawab & menentukan
masa depan kita sendiri.

`
Saya belajar, Bahwa saya harus memilih apakah
menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang
menguasai diri saya...

Saya belajar, Bahwa tidaklah penting


apa yang saya miliki, tapi yang penting
adalah siapa saya ini sebenarnya....
Saya belajar, Jangan menilai orang dari penampilannya
saja, itu bisa menipu.
Bicara dan kenalilah orang tersebut lebih mendalam.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kebaikannya masing-
masing,meskipun tidak ada orang yang sempurna di dunia.
Saya belajar, Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain
menyayangi saya. Saya hanya dapat menunjukkan &
melakukan sesuatu untuk orang yang saya sayangi...
selanjutnya terserah mereka.
Jadilah seorang konselor yang baik dengan
memahami diri anda terlebih dahulu
sebelum anda berusaha memahami orang
lain….

Anda mungkin juga menyukai