Anda di halaman 1dari 34

KONSELING

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


TABANAN
Tujuan Umum :
- setelah mengikuti pelatihan/bimtek ini
konselor sebaya mampu membantu
teman sebayanya yang memiliki
masalah kesehatan
Tujuan khusus :
1.mampu menganalisis keluhan-keluhan
yang dikemukakan oleh klien/teman
sebayanya agar dapat mengidentifikasi
permasalahan yang sedang dihadapi
oleh klien
2.mampu memberikan bimbingan kepada
teman agar mampu menentukan
/memilih alternatif pemecahan masalah
yang sesuai
3.melakukan rujukan apabila masalah
yang dihadapi teman diluar
kemampuannya
4.berkoordinasi dan bekerja sama dengan
puskesmas maupun institusi lain.
Pengertian Bimbingan
Adalah upaya berkelanjutan dalam
memberikan informasi tentang kesehatan dan
informasi tentang pentingnya kesehatan
sehingga mampu membuat perencanaan
kesehatan dan terbebas dari masalah-masalah
kesehatan
PENGERTIAN KONSELING

1. Suatu hubungan saling membantu dimana dua orang,


yaitu konselor dan klien (dalam situasi saling tatap
muka) memutuskan :
√ bekerja sama dalam upaya membantu klien/teman
menolong dirinya sendiri untuk :
- menyelesaikan masalah-masalah tertentu dalam
hidupnya
- lebih dapat mengerti dirinya
- lebih dapat menyesuaikan dirinya
√ berkomunikasi secara terampil untuk menggali hal-
hal yang menjadi masalah bagi klien/teman
2.Adalah hubungan antara seorang klien atau lebih dengan
konselor :
√ penuh penerimaan
√ rasa aman
√ saling percaya
dalam upaya memecahkan masalah kesehatan
Fungsi :
√ bimbingan  berfungsi preventif
 berfungsi promotif

√ konseling  berfungsi kuratif


KOMUNIKASI
Terdiri dari 3 komponen:
1. Memberi pesan : menyampaikan berita secara verbal dan
non-verbal

2. Media perantara : membantu atau menghambat penyampaian


pesan

 Penerima pesan: menanggapi secara intelektual & emosional


PESAN VERBAL & NON-VERBAL
Pesan verbal :
Kata-kata yang dipilih dapat mengandung
konotasi yang negatif atau positif
Cara mengucapkan akan memberi kesan berbeda

Pesan non-verbal :
Ekspresi wajah, gerakan dan postur tubuh
(gesture)
TUJUAN KONSELING
 Memberikan pengetahuan, ketrampilan dan jangkauan kepada
berbagai sumber daya

 Membantu klien menanggapi masalah-masalah dalam kehidupan


klien

 Mengurangi kekhawatiran dan penderitaan

 Meningkatkan fungsi klien seoptimal mungkin

 Menawarkan pelbagai alternatif penyelesaian masalah


PROSES KONSELING
 Sebaiknya jangan hanya diberikan sekali, sebenarnya merupakan
proses jangka panjang.

 Konseling dapat diberikan secara individual, kelompok (seperti :


suami-isteri, keluarga atau unit-unit masyarakat lainnya).

 Memakai pendekatan humanistik, yaitu individu mempunyai


kebebasan untuk memilih/menentukan yang dianggapnya terbaik
bagi dirinya sendiri.
PERAN KONSELOR
 Konselor berfungsi sebagai fasilitator yang mendorong
diwujudkannya potensi yang baik, serta menghargai klien
sebagai seorang individu yang unik dan bebas serta bertanggung
jawab.

 Tugas konselor adalah membantu agar keputusan yang diambil


oleh klien dapat realistis dan dapat dilaksanakan (the art of
possible) dengan merangkul segala aspek positif dan negatif dari
keputusannya itu.
6 LANGKAH KUNCI KONSELING
GATHER
G – Greet (Berikan salam)
Salam yang bersahabat akan membuat klien merasa
diterima, membangun hubungan yang baik dan
menimbuilkan kepercayaan dalam diri klien

A – Ask (Tanyakan)
Konselor harus mempunyai kemampuan untuk
bertanya dan mendengar dengan efektif

T – Tell (Berikan informasi)


Konselor harus dapat memberi berbagai alternatif
kepada klien dan konsekuaensinya
H – Help
Konselor membantu klien mengambil keputusan yang
tepat

E – Explaining
Konselor mengingatkan / menjelaskan kepada klien apa
yang harus dilakukan setelah mengambil suatu
keputusan.

R – Return/Rujuk (refferal)
Setelah selesai konselor dapat mengundang pasien
kembali bila merasa membutuhankannya.
atau konselor dapat merujuk klien ke
fasilitas yang lebih mampu
PENYELESAIAN MASALAH
 Masalahklien dapat berupa :
Masalah kehidupan dan lingkungan hidup
Pekerjaan atau sekolah
Perkawinan, keluarga, dan hubungan interpersonal
Karier atau masalah pribadi lainnya

 Semua itu dapat menjadi sumber konflik dan


menimbulkan rasa takut, kecemasan dan depresi yang
berkelanjutan.
Sambungan ....
Konseling akan membantu menyelesaikan masalah
yang dilatar-belakangi rasa rakut. Bila sudah terjadi
penyelesaian konflik, rasa takut/halangan maka
suatu perilaku yang baru dapat diintegrasikan.

Pusat perhatian ‘HERE & NOW’

Konseling bukan suatu situasi dimana klien dinilai,


dihakimi, dipermasalahkan atau diberi nasehat
sebagai jalan keluar permasalahan klien.

Proses yang terjadi adalah proses timbal balik.


 Konseling diharapkan mampu membantu klien untuk
mengambil keputusan.

 Perubahan perilaku klien baru akan timbul jika klien


sudah merasa mampu untuk mengendalikan
kehidupannya.

 Hal yang akan menjadi sumber kekuatan klien adalah


kemampuannya untuk mengambil keputusannya
sendiri secara matang, bebas dan bertanggung-jawab.
EMPATI
 Empati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti,
menghayati dan menempatkan diri seseorang di tempat
orang lain sesuai dengan identitasnya
 Menerima orang lain sebagaimana adanya

 Mengerti dan menghargai nilai dan sistem nilai orang


yang diempati
 Tidak bersikap menghakimi, menyalahkan atau
membenarkan
 Dasar empati adalah KASIH SAYANG (compassion)
EMPATI (LANJUTAN)
 Empati berarti selalu bersikap hormat dan manusiawi
terhadap orang laindan sistem nilai yang dianutnya
 Empati berbeda dengan simpati yaitu reaksi indivudu
spontan serta melibatkan diri sepenuhnya kepada apa
yang dirasakan oleh orang lain
 Yang dimaksud dengan nilai dan sistem nilai adalah
hal ikhwal, baik yg konkret, abstrak maupun simbolik
yg secara subjektif bernilai / bermakna tinggi bagi
seseorang atau sekelompok orang
FOKUS KONSELING
 Intervensi krisis

 Penyelesaian masalah jangka panjang

 Mendukung suatu perubahan perilaku untuk


jangka panjang (misalnya : konseling HIV)
PERSYARATAN UNTUK KONSELOR

 Mempunyai ilmu (knowledge)

 Mempunyai ketrampilan (skill)

 Mengerti /mampu bersikap (attitude) dengan tepat &


adekuat
Syarat sebagai konselor :
1.Mempunyai minat dan niat yang kuat untuk membantu
orang lain secara tulus
2.Mampu berkomunikasi (mendengar aktif, berempati,
asertif, menerima dan memberi umpan balik, mampu
menyelesaikan masalah secara konstruktif)
3.Dapat membina hubungan baik dengan klien
4.Memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap yang
memadai
5.Dipercaya oleh klien
6.Memahami keterbatasan pada dirinya
7.Mampu bersikap menerima dan tidak menghakimi klien
10 PETUNJUK MENDENGAR
 Usahakan agar pembicara merasa enak dan tenang

 Tunjukkan sikap kesediaan mendengar

 Hentikan kegiatan yang lain

 Anda tidak dapat mendengar bila sambil bicara

 Tempatkan diri anda dalam kedudukan pembicara


 Berlakulah sabar

 Jangan terbawa emosi

 Jangan cepat memberi kritik atau berdebat

 Ajukanpertanyaan-pertanyaan supaya pembicara dapat


menerangkannya lebih lanjut

 Sedapatnyajangan interupsi dan tunggulah giliran /


waktu anda untuk berbicara
MENDENGAR AKTIF
 Telinga MENDENGAR pesan verbal

 Mata MENDENGAR pesan non-verbal

 Pikiran MENDENGAR makna pesan

 Hati MENDENGAR yang tersirat di balik yang tersurat


WAWANCARA
 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Membangun rapor

 Menjelaskan tentang kerahasiaan

 Mempertahankan kontak mata

 Menunjukkan empati

a. mendengar aktif
b. memvalidasi perasaan
WAWANCARA (LANJUTAN)
 Melakukan wawancara dengan lancar
 Menginterpretasi respons klien dengan benar

 Menyimpulkan permasalahan yang dihadapi


klien
 Memberikan reassurance dan dukungan

 Memberikan pengarahan dan bimbingan supaya


klien / pasien dapat mengambil keputusan sendiri
Etika dalam melakukan konseling :
Etika mengandung nilai-nilai :
- moral
- kejujuran
- kehormatan
- aturan
- sikap
- sopan-santun
- dan lain sebagainya
1.Menghormati klien sebagai manusia yang bermartabat
2.Bersungguh-sungguh dalam memberikan bantuan
3.Merujuk kepada yang lebih berkompeten bila
diperlukan
4.Menjaga kerahasiaan klien
5.Tidak menyalah-gunakan informasi (dari klien untuk
kepentingan pribadi atau yang lain)
6.Selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang kesehatan
7.Sesama konselor selalu saling asah, asih, asuh
SYARAT-SYARAT KONSELOR YANG BAIK
 Kemauan untuk belajar dari pengalaman

 Kemampuan untuk menerima orang lain sebagaimana


adanya

 Kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik

 Kemampuan dan keinginan untuk mengisi asumsi/


hipotesisnya dengan suatu fakta

 Optimis

 Tidak menghakimi
 Mampu dan terampil membantu orang lain mengambil
keputusan

 Mampu dan terampil memberikan dukungan

 Mampu membina hubungan saling percaya

 Mampu memberi informasi

 Mampu mengerti dan menghayati perasaan/


keprihatinan orang lain

 Mengerti keterbatasan diri sendiri


SIMPULAN
 Konseling tidak sama dengan memberi nasihat

 Konselormemberi dukungan terhadap upaya pasien/


klien yang bersifat positif

 Konselormengemukakan pelbagai alternatif yang dapat


dilaksanakan oleh klien

 Konselormembiarkan klien/ pasien sendiri mengambil


keputusan
Praktek konseling u/ besok pagi

a. Menstruasi tidak teratur

b. Ketergantungan NAPZA

c. KTD

d. Takut diputus pacar

e. Cita-cita vs kemauan ortu


THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai