1. Proses
Dalam konseling terjadi hubungan persuasif
yang berlangsung secara berkesinambungan.
Pertemuan tidak hanya berlangsung 1X tapi
dapat berkali-kali
2. Membantu klien
Dalam kondisi apapun, tujuan utamanya
adalah membantu klien (menemukan makna
hidup, menyembuhkan gangguan emosional,
rekonstruksi kepribadian, penyesuaian diri,
menghilangkan perilaku maladaptif dll)
UNSUR- UNSUR UMUM
DALAM KONSELING
3. Kesengajaan
Konseling dilakukan dengan
sengaja dan bukan
merupakan percakapan tak
terduga antara 2 orang
4. Belajar dan pengembangan pribadi
Konseling harus dapat memberi manfaat bagi
kedua belah fihak.
a. Bagi klien: kesadaran diri, penerimaan diri,
penyelesaian masalah dll
b. Bagi konselor: mempertajam kepekaan &
kemampuan analisa, mengambil hikmah dari
masalah klien untuk kehidupannya sendiri
Kondisi Hubungan Konseling yang
Fasilitatif (Rogers)
Kongruensi : “menunjukkan diri sendiri”
apa adanya, terus terang, ada kesesuaian
antara apa yg dikomunikasikan secara
verbal dengan non verbal. Congruence
(kesejatian, kejelasan, konsisten, terbuka,
otentik, kejujuran, kematangan, realness.
Bisa jadi model bagi klien.
Lanjutan…..
2. Penghargaan positif tanpa syarat :
hangat, positif menerima klien, menyukai
klien sebagai pribadi dan respek sebagai
individu tanpa harus harapkan peroleh
pujian. Menerima klien apa adanya, cinta
membantu orang lain, peduli, menghargai
dan perhatian yang mendalam.
Lanjutan….
3. Memahami secara empati : memahami
cara pandang dan perasaan orang lain.
Ada 3 aspek dlm empati (Patterson, 1980)
a. konselor mendengarkan dan
mengkomunikasikan persepsinya kpd klien;
b. ada pengertian/pemahaman konselor
ttg dunia klien;
c. mengkomunikasikan pemahamannya
kpd klien.
VARIABEL-VARIABEL POKOK
Konselor, meliputi:
Kepribadian
Truax & Carkhuff (1967): emphaty,
warmth but non possesive, genuine
Kapasitas keilmuan/kapabilitas
Penguasaan teori & aplikasinya,
menyadari keterbatasannya
Pengalaman
Nilai & moralitas yang dianut
Personality Characteristics
The responsibility
to help people.
The ability to
handle big amount
of stress.
Personal qualifications
Interests, skills or Physical demands
abilities – Counselors must
– Persons interested in possess high physical
counseling should have a
strong interest in helping and emotional energy
others and the ability to to handle the array of
inspire respect, trust, and problems they
confidence. They should be
able to work independently
address. Dealing with
or as part of a team. these day-to-day
Counselors follow the code problems can cause
of ethics associated with stress and emotional
their respective
certifications and licenses. burnout.
Keahlian dan Ketrampilan Konselor
Harus menguasai dasar-dasar
pengetahuan dan ketrampilan. Meskipun
begitu konselor juga mengakui adanya
keterbatasan-keterbatasan baik secara
pribadi maupun dari sisi kewenangan
profesinya.
Personal Konselor
Spontanitas : kemampuan konselor utk
merespon peristiwa ke situasi yg
dilihatnya dalam hubungan konseling.
Fleksibilitas : kemampuan dan kemauan
konselor utk mengubah, memodifikasi dan
menetapkan cara-cara yg digunakan jika
keadaan mengharuskan. Fleksibilitas
mencakup spontanitas dan kreativitas.
Personal Konselor
Konsentrasi : keadaan konselor utk berada
“di sini” dan “saat ini”, bebas dari
hambatan dan secara total memfokuskan
perhatiannya kepada klien. Dimensi verbal
dan non verbal (gerakan, ekspresi, intonasi
dan perilaku)
Keterbukaan : kemampuan konselor utk
mendengarkan dan menerima nilai-nilai
orang lain tanpa melakukan distorsi dlm
pemenuhan kebutuhannya sendiri.
Personal Konselor
Stabilitas emosi : emosional dlm keadaan
sehat, tidak mengalami gangguan mental,
dapat menyesuaikan diri dan terintegratif.
Berkeyakinan akan kemampuan untuk
berubah : setiap orang pada dasarnya
mampu untuk mengubah keadaan yang
blm optimal, tugas konselor membantu
sepenuhnya proses perubahan itu menjadi
lebih efektif.
Personal Konselor
Komitmen pada rasa kemanusiaan
Kemauan membantu klien mengubah
lingkungannya sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
Pengetahuan konselor : ilmu perilaku,
filsafat, mengetahui lingkungannya.
Totalitas : memiliki otonomi, mandiri, tidak
menggantungkan pribadinya secara
emosional pada orang lain.
VARIABEL-VARIABEL POKOK
Klien
Kepribadian
kepribadian klien normal/tidak, tipe kepribadian
Persepsi
Penampilan konselor dapat mempengaruhi
penilaian klien terhadap konselor (prasangka,
percaya/tidak, kooperatif/tidak)
Kejujuran (klien mau terbuka/tidak)
Kapasitas (intelektual, emosional, sosial)
Pengalaman hidup klien
JENIS KLIEN YANG DATANG
Situasional/lingkungan
Waktu pelaksanaan
Anak: 30-60 menit
Dewasa: 60-120 menit
Tempat: ruangan nyaman, cukup lapang,
perhatikan privasi, personal space,
terhindar dari polusi udara & suara
Fasilitas: AC/ventilasi udara cukup,
penerangan, ketersediaan alat tes