Anda di halaman 1dari 31

VARIABEL-VARIABEL

PENENTU DLM KONSELING


Berikut ini anda akan menemukan sejumlah
karakteristik pribadi yang bernilai
“POSITIF”
Pilihlah 6 karakteristik yang menggambarkan
diri anda pada pernyataan –pernyataan di
lembar berikut ini. Bila anda memiliki
karakter yang menonjol tetapi tidak
tercantum didalam daftar ini, tambahkan
saja pada lembaran anda.

Mohon untuk tidak berdiskusi, anda cukup merenungkan


diri sambil menentukan karakter pribadi anda.
Adil - Berani mengambil Resiko – Berbakti -
Berkemauan Keras - Berpengetahuan luas - Bertanggung jawab
– Bijaksana – Cerdik – Ceria - Dapat diandalkan – Disiplin –
Dermawan – Hangat – Humoris – Jujur – Keibuan – Kritis –
Lembut – Lugas – Mandiri – Melindungi – Mudah memberi –
Mudah menerima orang lain – Mudah mengampuni – Mudah
menyesuaikan diri – Pandai – Panutan – Peka – Penolong –
Penuh pemahaman – Penuh perhatian – Percaya diri – Percaya
kepada orang lain – Pragmatis – Punya Prinsip – Ramah – Rapi –
Rendah Hati – Romantis – Sabar – Santai – Sederhana – Serius
– Simpatik – Sosial – Spontan – Stabil – Tabah – Tanpa Beban –
Tawakal – Terkendali – Terus terang – Tidak mudah menyerah –
Dan lain-lain sebagainya.
Berikut ini anda akan menemukan sejumlah
karakteristik pribadi yang bernilai “NEGATIF”
Pilihlah 6 karakteristik yang menggambarkan diri
anda pada pernyataan –pernyataan di lembar berikut
ini. Bila anda memiliki karakter yang menonjol
tetapi tidak tercantum didalam daftar ini, tambahkan
saja pada lembaran anda.

Mohon untuk tidak berdiskusi, anda cukup


merenungkan diri sambil menentukan karakter
pribadi anda.
Ambisius – Banyak Menuntut – Bergantung – Bodoh –
Ceroboh – Dominan – Iri – Kasar – Kekanak-kanakan
– Keras Kepala – Kurang memperhatikan – Licik –
Manipulatif – Materialistis - Mau menang sendiri –
Menghindar – Melecehkan orang – Mudah tersinggung
– Mudah terpengaruh – Pelamun – Pelit – Pemalas –
Pemalu – Pemarah – Pemberontak – Pembohong –
Pembual – Pemurung – Penakut – Pencemas –
Pendiam – Perajuk – Pesimis - Pilih-pilih – Rapi
berlebihan – Rakus – Rentan – Sinis – Semau sendiri –
Sombong – Suka cari perkara – Sulit berkomunikasi –
Tidak punya pendirian – Tidak dapat menerima
pendapat – Tidak percaya diri – Tidak sabaran
TUJUAN KONSELING
A. Jangka pendek: membantu klien
mengatasi masalah yang harus segera
dipecahkan
B. Jangka menengah (proses):
meningkatkan efektivitas konseling
C. Jangka panjang: membantu
self realization, self actua-
lizing, menjadi fully functio-
ning person.
TUJUAN UTAMA KONSELING
 Klien dapat mencapai kesehatan mental
 Penyelesaian masalah
 Meningkatkan efektivitas personal
(komitmen pada tugas & resikonya,
konsisten, kreatif, mampu mengontrol
impuls, responsif)
 Membantu klien mencapai perubahan
(becoming)
 Melatih klien membuat keputusan
(evaluasi masalah, membuat keputusan,
menerima keputusannya sendiri,
melakukan apa yang sudah diputuskan)
 Memodifikasi perilaku (pendekatan
behavioral)
TUJUAN KONSELING (Krumboltz)
 Mengubah perilaku yang salah penyesuaian :
membantu klien mengenal perilakunya salah,
mengerti apa yg sedang terjadi pd dirinya
(dipahami), dan sukarela mengubah perilaku
salahnya.
 Belajar membuat keputusan : (a) mengevaluasi
sikap, perilaku dan nilai-nilai, (b) memilih
beberapa alternatif rencana tindakan, (c)
mengevaluasi kebiasaan masa lalu yg tidak baik,
(d) memilih sikap dan nilai yg lebih baik.
Lanjutan….
 Mencegah munculnya masalah :
 (1) mencegah jangan sampai mengalami
masalah di kemudian hari;
 (2) mencegah jangan sampai masalah
yang dialami bertambah berat atau
berkepanjangan;
 (3) mencegah jangan sampai masalah
yang dihadapi berakibat gangguan yang
menetap.
UNSUR- UNSUR UMUM DALAM KONSELING

1. Proses
Dalam konseling terjadi hubungan persuasif
yang berlangsung secara berkesinambungan.
Pertemuan tidak hanya berlangsung 1X tapi
dapat berkali-kali
2. Membantu klien
Dalam kondisi apapun, tujuan utamanya
adalah membantu klien (menemukan makna
hidup, menyembuhkan gangguan emosional,
rekonstruksi kepribadian, penyesuaian diri,
menghilangkan perilaku maladaptif dll)
UNSUR- UNSUR UMUM
DALAM KONSELING
3. Kesengajaan
Konseling dilakukan dengan
sengaja dan bukan
merupakan percakapan tak
terduga antara 2 orang
4. Belajar dan pengembangan pribadi
Konseling harus dapat memberi manfaat bagi
kedua belah fihak.
a. Bagi klien: kesadaran diri, penerimaan diri,
penyelesaian masalah dll
b. Bagi konselor: mempertajam kepekaan &
kemampuan analisa, mengambil hikmah dari
masalah klien untuk kehidupannya sendiri
Kondisi Hubungan Konseling yang
Fasilitatif (Rogers)
 Kongruensi : “menunjukkan diri sendiri”
apa adanya, terus terang, ada kesesuaian
antara apa yg dikomunikasikan secara
verbal dengan non verbal. Congruence
(kesejatian, kejelasan, konsisten, terbuka,
otentik, kejujuran, kematangan, realness.
Bisa jadi model bagi klien.
Lanjutan…..
 2. Penghargaan positif tanpa syarat :
hangat, positif menerima klien, menyukai
klien sebagai pribadi dan respek sebagai
individu tanpa harus harapkan peroleh
pujian. Menerima klien apa adanya, cinta
membantu orang lain, peduli, menghargai
dan perhatian yang mendalam.
Lanjutan….
 3. Memahami secara empati : memahami
cara pandang dan perasaan orang lain.
Ada 3 aspek dlm empati (Patterson, 1980)
a. konselor mendengarkan dan
mengkomunikasikan persepsinya kpd klien;
b. ada pengertian/pemahaman konselor
ttg dunia klien;
c. mengkomunikasikan pemahamannya
kpd klien.
VARIABEL-VARIABEL POKOK
Konselor, meliputi:
 Kepribadian
Truax & Carkhuff (1967): emphaty,
warmth but non possesive, genuine
 Kapasitas keilmuan/kapabilitas
Penguasaan teori & aplikasinya,
menyadari keterbatasannya
 Pengalaman
 Nilai & moralitas yang dianut
Personality Characteristics
 The responsibility
to help people.
 The ability to
handle big amount
of stress.
Personal qualifications
 Interests, skills or  Physical demands
abilities – Counselors must
– Persons interested in possess high physical
counseling should have a
strong interest in helping and emotional energy
others and the ability to to handle the array of
inspire respect, trust, and problems they
confidence. They should be
able to work independently
address. Dealing with
or as part of a team. these day-to-day
Counselors follow the code problems can cause
of ethics associated with stress and emotional
their respective
certifications and licenses. burnout.
Keahlian dan Ketrampilan Konselor
 Harus menguasai dasar-dasar
pengetahuan dan ketrampilan. Meskipun
begitu konselor juga mengakui adanya
keterbatasan-keterbatasan baik secara
pribadi maupun dari sisi kewenangan
profesinya.
Personal Konselor
 Spontanitas : kemampuan konselor utk
merespon peristiwa ke situasi yg
dilihatnya dalam hubungan konseling.
 Fleksibilitas : kemampuan dan kemauan
konselor utk mengubah, memodifikasi dan
menetapkan cara-cara yg digunakan jika
keadaan mengharuskan. Fleksibilitas
mencakup spontanitas dan kreativitas.
Personal Konselor
 Konsentrasi : keadaan konselor utk berada
“di sini” dan “saat ini”, bebas dari
hambatan dan secara total memfokuskan
perhatiannya kepada klien. Dimensi verbal
dan non verbal (gerakan, ekspresi, intonasi
dan perilaku)
 Keterbukaan : kemampuan konselor utk
mendengarkan dan menerima nilai-nilai
orang lain tanpa melakukan distorsi dlm
pemenuhan kebutuhannya sendiri.
Personal Konselor
 Stabilitas emosi : emosional dlm keadaan
sehat, tidak mengalami gangguan mental,
dapat menyesuaikan diri dan terintegratif.
 Berkeyakinan akan kemampuan untuk
berubah : setiap orang pada dasarnya
mampu untuk mengubah keadaan yang
blm optimal, tugas konselor membantu
sepenuhnya proses perubahan itu menjadi
lebih efektif.
Personal Konselor
 Komitmen pada rasa kemanusiaan
 Kemauan membantu klien mengubah
lingkungannya sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
 Pengetahuan konselor : ilmu perilaku,
filsafat, mengetahui lingkungannya.
 Totalitas : memiliki otonomi, mandiri, tidak
menggantungkan pribadinya secara
emosional pada orang lain.
VARIABEL-VARIABEL POKOK

Klien
 Kepribadian
kepribadian klien normal/tidak, tipe kepribadian
 Persepsi
Penampilan konselor dapat mempengaruhi
penilaian klien terhadap konselor (prasangka,
percaya/tidak, kooperatif/tidak)
 Kejujuran (klien mau terbuka/tidak)
 Kapasitas (intelektual, emosional, sosial)
 Pengalaman hidup klien
JENIS KLIEN YANG DATANG

 Motivasi internal, usaha sendiri


 Motivasi internal, usaha pihak lain: tahu
dirinya bermasalah, tapi enggan cari
bantuan sendiri
 Motivasi eksternal, usaha pihak lain: tidak
tahu/tidak merasa dirinya bermasalah dan
perlu konsultasi
JENIS MASALAH KLIEN
 Masalah emosional: gangguan kepribadian
(pemalu, tidak PD, delinkuensi, egois dll)
 Masalah non emosional: kesulitan belajar,
underachiever, ketidakjelasan bakat, salah
jurusan, kehamilan dll
 Masalah non emosional menjadi emosional:
- kehamilan pranikah  depresif, blaming
self, anxiety
- Jenius  perilaku menyimpang di kelas
 Masalah emosional menjadi non emosional:
delinkuensi (Napza)  deteriorasi fungsi kognitif
VARIABEL-VARIABEL POKOK

Situasional/lingkungan
 Waktu pelaksanaan
Anak: 30-60 menit
Dewasa: 60-120 menit
 Tempat: ruangan nyaman, cukup lapang,
perhatikan privasi, personal space,
terhindar dari polusi udara & suara
 Fasilitas: AC/ventilasi udara cukup,
penerangan, ketersediaan alat tes

Anda mungkin juga menyukai