Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 TEORI DAN TEKNIK KONSELING (MATRIKULASI)

RESUME CHAPTER 2 :
IDENTITAS PRIBADI DAN
PROFESIONAL KONSELOR

Disusun oleh :
ROBBANI ALFAN
1726167001

Magister Bimbingan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta

2017
A. KONSELOR SEBAGAI PRIBADI YANG TERAPEUTIK

Dalam bidang pekerjaan helping people, baik seorang dokter, psikolog, psikiater,
maupun konselor tidak akan dapat memisahkan indentitas profesional dengan identitas
pribadinya. Kualitas pribadi konselor dan hubungan terapeutik yang dibangun akan
sangat mempengaruhi hasil konseling. Bahkan, Corey (2013) mengatakan dimensi
kepribadian konselor merupakan faktor terpenting yang menentukan kualitas proses
konseling.
Senada dengan Corey, Lambert (dalam Corey, 2013 p.19) juga menyebutkan
kepribadian konselor yang efektiflah yang lebih bernilai bagi seorang konseli daripada
teknik/pendekatan yang diberikan. Tentu hal ini dibarengi oleh penguasaan ilmu teori
kepribadian dan psikoterapi, teori dan teknik asesmen, hingga kemampuan mengenali
perilaku individu.
Bagaimana kepribadian konselor yang efektif itu? Setidaknya ada 14 indikator
sebagai berikut :
1. Konselor yang efektif memiliki identitas
2. Konselor yang efektif menghargai diri sendiri
3. Konselor yang efektif terbuka pada perubahan
4. Konselor yang efektif mengambil keputusan yang berorientasi pada
kehidupan
5. Konselor yang efektif jujur dan menjadi diri sendiri
6. Konselor yang efektif memiliki selera humor yang baik
7. Konselor yang efektif meminta maaf saat melakukan kesalahan
8. Konselor yang efektif secara umum “hidup” pada saat ini, bukan masa lalu
9. Konselor yang efektif menghargai berbagai budaya
10. Konselor yang efektif berorientasi pada kesejahteraan social
11. Konselor yang efektif menguasai keterampilan interpersonal dengan baik
12. Konselor yang efektif senantiasa mendalami pekerjaannya dan mendapat
makna darinya
13. Konselor yang efektif sangat bergairah di bidangnya
14. Konselor yang efektif dapat menjaga kesehatannya dengan baik
B. TERAPI PERSONAL BAGI KONSELOR
Pertanyaan besar bagi seorang calon konselor adalah “Apakah perlu seorang
calon konselor berpartisipasi dalam proses konseling (baik menjadi konseli maupun
menjadi asisten seorang konselor)?” Corey (2013 p.21) menjawab “Ya, perlu.
Karena eksplorasi mandiri (self exploration) akan meningkatkan kesadaran diri (self
awareness)”.Beberapa manfaat lain dari terapi personal bagi calon konselor
adalah :
1. Dapat mewaspadai peluang countertransference dari konseli yang memiliki
masalah serupa.
2. Calon konselor dapat menghadapi permasalahan yang tidak pernah dirasakan
seperti kesepian, kekuasaan, kematian dan hubungan intimidasi.
3. Menjadi instrumen penyembuhan bagi calon konselor
4. Dengan berperan sebagai konseli, calon konseli akan mendapatkan kerangka
pengalaman dan referensi yang baik sebagai konseli
5. Memberikan pemahaman dasar dan belas kasih kepada konseli kita
6. Mengembangkap sikap sabar dalam menghadapi konseli

C. NILAI-NILAI KONSELOR DAN PROSES THERAPEUTIC


Salah satu aspek kepribadian adalah nilai (value). Nilai adalah keyakinan
utama yang mempengaruhi cara kita bertindak baik sebagai personal maupun
professional. Nilai itu juga mempengaruhi cara kita memandang konseling dan cara
kita berinteraksi dengan konseli, termasuk cara kita memandu asesmen,
pandangan terhadap tujuan konseling, teknik/pendekatan yang kita gunakan, topik
diskusi yang kita pilih saat sesi konseling berlangsung, cara kita mengevaluasi
pencapaian, dan cara kita mengintepretasi kehidupan konseli.
Namun yang perlu selalu diingat adalah, tugas konselor adalah menemani
konseli untuk menemukan jawaban yang paling sesuai dengan nilai-nilai mereka,
bukan mempengaruhi apalagi memaksakan nilai kita diterima olehnya.
D. ISU-ISU YANG DIHADAPI KONSELOR PEMULA
1. Bersahabat dengan kecemasan diri sendiri
2. Menjadi diri sendiri
3. Menghindari sifat perfeksionis
4. Jujur pada keterbatasan-keterbatasan diri
5. Memahami situasi diam
6. Bersahabat dengan konseli yang tidak berkomitmen
7. Menolerasi ambiguitas
8. Mengembangkan selera humor
9. Berbagi tanggung jawab dengan konseli, dan
10. Mengembangkan gaya konseling khas diri sendiri

E. GLOSARIUM OF KEY TERMS


Therapy Relationship = Hubungan dalam suasana terapeutik
Interpersonal skill = Keterampilan mengelola dan memahami diri sendiri
Self Disclosure = Keterbukaan diri
Value Imposition = Konselor mencoba menetapkan nilai, sikap, keyakinan, dan perilaku
konseli
Understanding Silence = Memahami kondisi diam saat proses konseling
Lack Commitment = Ketiadaan komitmen
Therapeutic Person = Pribadi yang mampu menghadirkan suasana
penyembuhan/pemandirian

Anda mungkin juga menyukai