Anda di halaman 1dari 21

PSIKOLOGI KONSELING

(Dr. Erdina Indrawati)


LITERATUR
1. Corey,Gerald. (2005). Theory and Practice of
Counseling dan Psychotherapy. America ; Thomson .
2. McLeod, John. (2006). Pengantar Konseling : Teori dan
Study Kasus. Alih bahasa : A.K.Anwar. Jakarta :
KencanaPrenada Media Group.
3. Nelson, Richard – John. (2004). Practical Counseling &
Helping Skills. London : Sage Pubications
4. Singgih D Gunarsa. (2001). Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta : Gunung Mulia.
5. T. Supriyadi dan Erdina Indrawati (2011). Psikologi
Konseling. Jakarta: Inti Prima Promosindo
Usaha memberi pertolongan secara
umum dapat dibagi menjadi :
1. PSIKOTERAPI : Penyembuhan gangguan kejiwaan

2. KONSELING : Percakapan yang memberikan efek peningkatan


kualitas hidup

3. ADVISING / Pemberian nasehat : Menunjukan jalan dan cara


yang harus ditempuh untuk mencapai situasi tertentu atau ingin keluar
dari situasi tertentu

4. GUIDANCE / Pemberian bimbingan : Memberikan petunjuk


mengenai jalan2 yang akan dipilih tanpa harus memberikan saran
mana diantara jalan2 yang sebaiknya dipilih

5. KONSULTASI : Pemberian pertolongan yang menyangkut


sistem organisasi atau kadang2 langsung dalam problem solving
PENGERTIAN KONSELING
1. GOOD
Konseling merupakan bantuan bersifat pribadi untuk masalah2 yang
menyangkut aspek pribadi, pendidikan dan pekerjaan

2. PEPINSKY DAN PEPINSKAY


Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan klien
dalam suatu situasi dengan maksud memberi pertolongan kepada klien
untuk mengubah perilaku sehingga didapatkan resolusi kebutuhan
yang memuaskan

3. WRENN
Konseling merupakan relasi yang dinamik dan bertujuan, antara dua
orang yang prosedurnya bervariasi menurut kebutuhan klien, tetapi
selalu mengandung partisipasi mutualisme yang dilakukannya dengan
pusat masalahnya adalah kejelasan diri dan determinasi diri
4. HANN
Konseling adalah sebagai penunjang kesejahteraan sosial yang
menyangkut relasi, yang menuntut penyelesaian terutama bersifat
ideologik, sebagai usaha penyembuhan, suatu treatment yang diberikan
oleh konselor terhadap klien, yang terutama bersangkut paut dengan
adminsitrasi personal dan memiliki minat utama atau kegiatan utama
berupa pengukuran

5. JOSEPH F. PEREZ
Konseling adalah proses interaktif, bersangkuatan dengan konselor yang
memiliki kebutuhan untuk mendapat bantuan dan konselor yang terlatih
dan terdidik untuk memberikan bantuan
6. BURKS DAN STEFFLRE
Menekankan ide hubungan profesional dan pentingnya tujuan
penentuan diri
7. British Association Of Counselling ( BAC )
Memberi penekanan pada ekplorasi dan pemahaman dari pada
aksi
8. FELTHAM DAN DRYDEN
Menggaris bawahi daerah tumpang tindih antara konseling
dalam bentuk pertolongan seperti perawat, pekerja sosial,
bahkan pertemanan sehari-hari
PENGERTIAN PSIKOTERAPI
LEWIS R WOLBERG
Yaitu penanggulangan yang menggunakan cara2
psikologik terhadap masalah2 yang bersumber dari
faktor emosional dimana seseorang yang terlatih untuk
melakukan suatu hubungan profesional dengan pasien
dengan tujuan :
- Memindahkan, mengubah / menghambat terjadinya
atau berkembangan symtom
- Menjadi media untuk mengurangi pola perilaku yang
terganggu
- Membangun pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian yang positif
PERSAMAAN KONSELING DAN
PSIKOTERAPI
1. Bertujuan untuk eksplorasi diri,
pemahaman diri dan perubahan tingkah
laku
2. Mencoba menghilangkan self defeating
(tingkah laku yang merusak diri pada klien)
3. Pentingnya perkembangan pembuatan
keputusan
4. Pentingnya hubungan klien dengan
konselor
PERBEDAAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI

NO KONSELING PSIKOTERAPI
1 Klien Pasien
2 Gangguan yang kurang serius Gangguan yang serius
Masalah kepribadian dan pengambilan
3 Masalah : jabatan, pendidikan
keputusan

4 Berhubungan dengan pencegahan Berhubungan dengan penyembuhan

Lingkungan pendidikan dan non


5 Lingkungan medis
medis

6 Berhubungan dengan kesadaaran Berhubungan dengan ketidak sadaran

7 Metode pendidikan Metode penyambuhan


TUJUAN KONSELING
 1. Menyediakan fasilitas untuk perubahan perilaku
Membawa klien agar terjadi perubahan yang memungkinkan klien
hidup produktif dan menikmati kepuasan hidup sesuai dengan
pembatasan yang ada dalam masyarakat. Istilah milieu therapy
menunjukan perlunya mengubah lingkungan agar selanjutnya
mengubah klien

2. Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu


Tidak semua orang yang berpengaruh terhadap proses
perkembangan seseorang, bisa memperlihatkan tindakan sama dan
konsisten sehingga selalu menghadapi sesuatu yang baru yang
belum tentu disenangi atau dituruti. Membantu orang belajar untuk
menghadapi situasi dan tuntutan baru
3. Meningkatkan kemampuan dalam
menentukan keputusan
Dengan konseling klien dibantu memperoleh
pemahaman bukan saja mengenai kemapuan,
minat dan kesempatan yang ada, melainkan
mengenai emosi dan sikap yang mempengaruhi
dalam menentukan pilihan dan pengambilam
keputusan
4. Meningkatkan dalam hubungan antara perorangan
Kegagalan dalam hubungan antara perorangan adalah
kegagalan dalam penyesuaian diri yang antara lain
disebabkan oleh kurang tepatnya memandang diri sendiri
atau kurangnya keterampilan untuk menyesuaikan diri

5. Meyediakan fasilitas untuk pengembangan


kemampuan klien
Kalau ternyata kemapuan klien tidak efektif, mungkin
disebabkan oleh gambaran dan ciri-ciri kepribadian atau
lingkungan
Jadi tujuan konseling yaitu membantu klien agar :
a. Mengetahui apa yang harus dan akan dilakukan dalam
berbagai bidang kehidupan
b. Mereka lebih baik dari ketegangan dan tekanan
c. Berfungsi maksimal sesuai potensi yang dimilikinya
d. Mencapai sesuatu yang lebih baik karena bersifat positif
dan optimis
e. Bisa hidup lebih efektif sesuai dengan kemampuan dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
PROSES KONSELING
 Sebelum proses konseling, koselor memperoleh data
mengenai klien yang diambil melelui wawancara
pendahuluan (intake interview) yang dapat dilakukan
oleh konselor atau orang yang diberi tugas dan terlatih.
Selanjutnya dilakukan dengan wawancara permulaan
(initial interview) yaitu percakapan basa basi untuk
menciptakan rapport. Bila bisa berlangsung dengan baik
maka klien mulai tumbuh kepercayaan terhadap
konselor
Menurut Stewart proses konseling ada
enam tahap yaitu :
1. Penentuan tujuan konseling
Hal ini penting untuk menunjukan adanya motif yang jelas
dari pihak klien dan arah bantuan yang diberikan oleh
konselor. Konselor menjadi pendengar yang aktif dan
berusaha meyakinkan klien bahwa dia punya makna sebagai
pribadi

2. Perumusan konseling
Menyetujui bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan.
Klien membutuhkan bantuan untuk mengembangkan
pendapat tentang fungsi konseling dan dicapai kesepakatan
mengenai tujuan
3. Pemahaman kebutuhan klien
Masalah diperjelas dan dicari pengertian didalam diri klien yang masih bisa
dikembangkan. Empati dibutuhkan agar klien merasa dimengerti
perasaannya

4. Penjajakan sebagai alternatif


Kadang-kadang konselor tidak memutuskan suatu langkah yang diambiloleh
klien, tetepi klien sendiri yang memutuskan. Klien harus belajar
memperkirakan akibat-akibat dari setiap langkah dengan mempertimbangkan
berbagai factor yang berpengaruh termasuk pengorbanan, waktu, biaya seta
resiko yang terjadi.

5. Perencanaan suatu tindakan


Akan lebih mudah bila klien sendirilah yang memilih tindakan yang akan
dilakukan.
Konselor mengamati, menilai apakah yang dilakukan klien apakah konseling
perlu diteruskan atau dihentikan. Seandainya konseling dihentikan klien
diminta untuk merumuskan pengalaman-pengalaman selama menjalani
konseling terutama mengenai perkembangan dirinya
6. Penghetian masa konseling
Penghentian konseling bukan hanya penting pada proses
konseling tetapi juga memiliki tiga fungsi :
- Memeriksa kesiapan konseling dalam menghadapi
berakhirnya konseling dan menkonsolidasi proses belajarnya.
- Mengatasi bersama factor efeksi yang tersisa dan
menyelesaikan dengan baik hal-hal yang punya arti pentingdan
mungkin intinsif dalam hubungan konselor dan klien.
- Memaksimalkan pengalihan proses belajar dan meningkatkan
kepercayaan diri pada pada kemampuan klien untuk
mempertahankan perubahan yang telah diperoleh.
Proses konseling menurut Brammer
Tahap I : Penciptaan hubungan

1. Memasuki fase konseling : mempersiapkan klien


dan membuka hubungan
2. Penjelasan : Mengenai masalah dan yang kaitannya
dengan masalah serta sebab-sebab mencari bantuan
3. Menyusun struktur : Merumuskan kesepakatan apa
yang akan dilakukan
4. Membina hubungan yang bersifat bantuan
Tahap II : Pengadaan fasilitas untuk memungkinkan
dilakukan langkah yang positif

5. Menjaga masalah, merumuskan masalah, merencanakan


strategi, mengumpulkan fakta, pengungkapan perasaan yang
mendalam dan mempelajari keterampilan baru
6. Mengkonsolidasi dalam rangka menjajagi alternatif-alternatif,
bekerja dengan perasaan dan memperaktekkan keterampilan baru
7. Menyusun rencana untuk melakukan langkah-langkah dengan
menggunakan strategi dalam mengatasi konflik
8. Menghentikan konseling dengan melakukan penilaian
terhadap hasil-hasil yang telah diperoleh
Syarat Sebagai Konselor :
- Rasa percaya terhadap setiap individu
- Komitmen terhadap nilai-niali manusia
individu
- Perhatian, kesiagaan terhadap duniannya
- Sikap terbuka
- Memahami dirinya sendiri
- Komitmen profesional

Anda mungkin juga menyukai