Family Conference
Seminar
Suatu penyajian (presentasi) dari beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan
biasanya dianggap hangat di masyarakat
Menuntun perilaku
Memberikan informasi
Teknik dasar konseling
Attending behavior
a. Active Listening
b. Empathy
Reflecting Skills:
a. Reflecting Feelings
b. Restating/Reframing
c. Affirmation
d. Summarising
Probing/Action Skills:
a. Asking Questions (Clarifying)
b. Interpretation or Making Statements
c. Confrontation or Challenging
d. Information Sharing and Education
Attending Behaviour
= orientasi pada klien baik secara fisik maupun
psikologis
Untuk menjalin rapport
Dilihat dari sikap tubuh konsellor
keterlibatan, keterbukaan,
tidak defensif
Sikap tubuh condong pada klien dan fleksibel
Kontak mata
Sikap Tubuh
Respon EMPATI
a. Respon non verbal : mengangguk, menggelengkan
kepala, ekspresi wajah, kontak mata dll
b. Respon verbal minimal : “saya mengerti”, ohh.., ya...,
bisa ceritakan lebih banyak?
Refleksi (Reflecting Skills)
mengungkapkan kembali apa yang sudah diceritakan
Dapat digunakan untuk memeriksa pemahaman kita
Restating/reframing
Nyatakan bahwa konselor memahami.
Ulangi isi dan perasaan dalam pesan yang disampaikan klien
dengan menggunakan bahasa sendiri
Probing
Kemampuan konselor mendorong klien untuk terbuka
lebih lanjut serta membantu klien untuk lebih fokus
pada situasi yang dialaminya
Pertanyaan terbuka
Jawabannya tidak dibatasi
Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menjelaskan apa yang ingin disampaikan
Memberikan informasi yang luas, 4W 1H
Pertanyaan tertutup
Jawabannya terbatas dan biasanya pendek
Pertanyaan tertutup berguna mendapatkan detil
khusus
Pertanyaan Terbuka
PERTANYAA MEMBANTU
N TERBUKA PROSES
Menuntut pertanggungjawaban
(penjelasan logis)
Pertanyaan 2 lebih
Kira-kira apa yang
mudah dijawab,
menyebabkan nilaimu
mengajak klien
kurang baik ??
berpikir.
Sikap Konselor yang baik:
Memberikan opini/penilaian
Menginterupsi
Memperkeruh suasana
Bagaimana/Tahapan :
Bagaimana melakukan family
conference?
Menjalin kontak perorangan dan peserta
Membangun pemikiran rasional
Membuat Hipotesis dan tujuan untuk konferensi
Menyusun strategi
Pertimbangkan/mempersiapkan sebuah genogram
Libatkan anggota keluarga sesegera mungkin dalam
perawatan pasien
Beritahu setiap anggota keluarga yang ada saat dokter ingin
mengadakan konferensi dan memberitahu mereka alasannya
Memberikan instruksi spesifik , menekankan pentingnya
konferensi , mengetahui masalah
Tahapan Konferensi Keluarga
Konferensi keluarga dibagi menjadi 3 fase besar yaitu pre-
konferensi, konferensi dan post-konferensi.
A. Tahap pre-konferensi :
1. Set the stage/Persiapan
2. Review genogram/Meninjau genogram keluarga
3. Develop hypothesis/Menyusun hipotesis
Tahapan Konferensi Keluarga
B. Tahap konferensi :
1. Socialize, tahap awal, basa-basi,perkenalandan orientasi
terhadap keluarga.
2. Develop goal, menciptakan sebuah tujuan akhir yang jelas,
singkat dan realistis.
3. Discuss problems/issue. Tahap terpenting. Menentukan
masalah yang dihadapi keluarga dan mendorong keluarga
untuk menentukan masalah.
4. Identify resource. Menentukan daya dari keluarg
dankomunitas sekitarnya.
5. Establish a plan
Tahapan Konferensi Keluarga
C. Tahap post-konferensi
Berkutat pada pembuatan minutes of meeting.
Di sini cantumkan siapa saja yang hadir dalam
konferensi,daftar permasalahan, penilaian
fungsionalitas keluarga, kelemahan dan kekuatan dari
keluargaserta rencana pengobatan.
Jika diperlukan, bisa merevisi genogram dan hipotesis
yang sudah dibuat.
Level keterlibatan dokter terhadap
keluarga
Level keterlibatan dokter terhadap
keluarga
Level 1 : Minimal Emphasis on The Family : dokter terlibat dengan
keluarga hanya untuk keperluan praktek dan medicolegal saja.
Level 2 : Providing ongoing medical information and advice : dokter
menyadai hubungan dokter-pasien-keluarga dan berkomunikasi
dengan keluarga terutama mengenai masalah kesehatan.
Level 3 : Eliciting feeling and providing emotional support : dokter
bertemu dengan keluarga menyediakan informasi dan saran medis,
tetapi juga merespon dan mensupport kebutuhan emosional
anggota keluarga
Level 4 : Systematic family assesment and planned intervention :
dokter mampu menilai fungsi keluarga dan memberikan intervensi
jangka pendek kepada keluarga
Level 5 : family Therapy : merencanakan penatalaksanaan yang
terstruktur untuk membuat perubahan mayor dalam sistem
keluarga. Terapi diberikan melalui pelatihan dan supervisi rutin dlm
keluarga
TERIMA KASIH